Istri Direktur Kemarilah - Bab 134 Pembawa Sial (2)

Andi mengeluarkan kunci pondok gelap, di pondok kecil, selain ada pintu, jendela, kasur, tidak ada lagi yang lainnya.

Pelayan memegangnya dengan erat lalu menyeretnya masuk kedalam, ‘bang’ terdengar suara bantingan pintu.

Dan terdengar suara rantai membentur pintu, mungkin untuk mencegah dia kabur dari sini, dan ditambah lagi dengan sebuah gembok.

Sheila masih belum bangkit dari tanah yang dingin, sudah mendengar suara Andi dari jendela: “Nyonya besar memintamu untuk intropeksi diri selama tiga hari, setelah kamu mengetahui dimana kesalahanmu, dia sendiri yang akan mengajarimu apa itu aturan keluarga!"

Setelah mengatakannya, jendela besi ditutup, dan langkah kaki terdengar mulai menjauh.

Di kamar kecil yang hanya seluas 10 meter persegi di tambah dengan aroma bau jamur, pondok yang sepanjang tahun tidak mendapat cahaya sinar matahari, itulah yang menyebabkan kelembabannya sangat tinggi, dan kalau disiang hari, dapat melihat jamur-jamur tumbuh di sudut rumah dan didinding.

Untungnya, tempat tidur kecil itu kering, jika dibandingkan dengan yang lainnya, hanya saja sedikit dingin, kalau di duduki dinginnya bisa menusuk pantat.

Dia hanya bisa meringkuk di tempat tidur, peralihan musim dari musim semi ke musim panas yang seharusnya panas, tapi dia malah dingin gemetaran, seperti tidur di gudang es.

Dia juga tidak tahu dirinya sudah tidur berapa lama, sinar cahaya matahari masuk dari jendela, cahaya yang menyinari lantai membentuk empat persegi yang tidak teratur.

Dengan suara samar, dia mendengar suara langkah kaki, dari jauh mendekat, dan terdengar suara percakapan:

【Beberapa hari nanti ulang tahunnya nona Yuna, Nyonya besar menyuruh kita pagi-pagi mencari bahan makanan, ini biasanya barang yang disiapkan untuk menyambut kedatangan Tuan besar, kelihatannya rumor itu benar……】

【Rumor? Rumor apa?】

【Kamu belum dengar tuan muda dan nyonya muda menandatangani perjanjian surat perceraian, posisi nyonya muda sudah mau digantikan, nyonya muda dan nona Yuna ulang tahun di hari yang sama, kalau tidak, kenapa Nyonya besar hanya merayakan ulang tahun nona Yuna?

【Apakah orang-orang sudah mulai memanggil nona Yuna dengan sebutan nyonya muda Salim……】

【Terlebih para undangan yang diundang nyonya besar adalah orang hebat, yang bermaksud agar nona Yuna menjalin hubungan baik dengan mereka, di pernikahan kedua tuan muda, semua para undangan memberikan ucapan selama pada Tuan besar, tidak mungkin Tuan besar Salim tidak memberikan muka, dan kali ini tuan muda dipanggil, mungkin tuan besar akan menekannya, dari acara ulang tahun berubah menjadi jamuan pertunangan……】

【Nyonya muda sangat kasihan, kudengar dia dikurung Nyonya besar dipondok gelap……】

【Itu harus salahkan dirinya sendiri, siapa suruh dia melukai tuan muda, Nyonya besar marah dan mengurungnya di pondok……】

Orang dikeluarga Salim banyak mulut, selama ada angin yang meniup rerumputan, dalam semalam semua orang di kediaman Salim akan mengetahui kabar tersebut.

Sheila yang mendengar keributan membalikkan badannya, dia ingin mencari tempat yang terkena sinar cahaya matahari, tapi malah mendengar suara pintu.

Seseorang menutup sinar cahaya yang masuk.

Bayangan orang itu menutupi tubuhnya, oleh karena itu dia dapat melihat wajahnya dengan jelas.

Dengan suara yang tegas dan niat yang tidak baik datang dari pintu, disertai dengan langkah cepat, Yuna datang menendang Sheila, dan tanpa basa-basi, langsung menampar wajahnya dengan kejam.

Wajah Sheila kesakitan, sudut mulutnya berdarah.

“Tamparan ini kuwakili kak Denis menamparmu!” setelah menampar, emosi Yuna tidak reda, malahan semakin marah, dan menggunakan jari telunjuk menunjuk Sheila: “Kamu mencelakai kak Denis, koma tidak sadarkan diri sampai sekarang, kenapa kamu selalu menyakiti dia! Dan dirimu baik-baik saja!”

“……”Saat ini, dia merasa sakit diwajahnya layak didapatkan, sampai sekarang Denis masih belum sadar?

“Untung kalian sudah cerai! Benar apa yang dikatakan nenek, kamu memang pembawa sial, kalau kak Denis masih bersama denganmu, cepat atau lambat dia akan sial.”

Kukunya yang cantik dan keras diketukkan dengan kuat dikening Sheila hingga berbekas, wajahnya yang kecil merah karena marah.

Sheila langsung memegang jarinya, ibu jarinya menekan kukunya, dia hanya perlu menggunakan sedikit kekuatan, kukunya pasti patah, dia tersenyum dingin dan berkata: “Kamu siapa mewakili Denis? nyonya muda Salim?”

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu