Istri Direktur Kemarilah - Bab 144 Pertama Kalinya, Dia Merasa Dilindungi (2)

Sheila masih belum bisa pulih dari keterkejutannya, jadi responnya hanya menggeleng.

“Tenang saja, ada aku disini, tidak akan ada orang yang berani menyentuhmu.”

Selama ini dia merasa dia berjuang sendirian, ketika ada orang yang berdiri dan berkata kepadanya, kalau ada dia disini maka tidak akan ada orang yang berani menyentuhnya, dia merasakan sebuah kehangatan di dalam hatinya, dan dipikir lagi selama 3 tahun ini, mereka selalu menindas dia, dia melawan atau tidak, Denis sama sekali tidak melihatnya.

Sejurus kemudian dia bertanya : “kalau misalnya orang yang berani menyentuhku adalah orang terdekatmu, bagaimana?”

“Tidak ada pengecualian!”

“Benarkah? Lalu kamu akan memberikan hukuman apa ke mereka?”

“Sheila! Kamu jangan sembarangan mengadu! Apakah kamu tidak menganggap aku sebagai orang yang dituakan disini?”

“Nyonya Besar Salim, aku tidak bilang siapa orangnya, anda begitu tergesa-gesa jadi apa yang anda takutkan?” Sheila mengangkat kepalanya dari pelukan Denis, Nyonya besar dibuat tersedak dan batuk-batuk mendengar ucapan Sheila.

“Kak Denis, ini tak ada hubungannya dengan nenek, aku yang melakukan semua ini!” Tiba-tiba Yuna berdiri di depan dan menghalanginya : “Kamu mau menghukumku atau memukulku pun boleh, tapi tidak boleh menyentuh nenek, dia sudah tua.”

“Denis! Hari ini adalah ulang tahun Yuna, kalau ada masalah apa nanti kita bicarakan lagi!” Nyonya besar takut menjadi bahan tertawaan oleh tamu undangan, dan bisa mempermalukan nama keluarga Salim.

Denis menatap kedua orang yang diikat itu dengan tatapan bengis, badan mereka besar tapi nyalinya sangat kecil, kemudian melirik Yuna.

“Cepat bicara!” Jack menendang mereka.

“Baik, baik, aku akan katakan, yang menyuruh kami menculik Nyonya Muda adalah Nona Sinai…”

Waaaahhhh ---

Orang yang tadi mereka puji-puji berjiwa besar, setelah ditelanjangi topengnya malah membuat orang-orang hampir tidak percaya, dia bisa bersandiwara dengan sangat baik?

“Denis! Apa kamu tidak mau mendengar ucapan nenek?” Nyonya besar menaikkan volume suaranya, bagaikan ratu yang berkuasa.

“Dia adalah istriku, mulai sekarang, apabila ada orang yang berani menyentuh satu jarinya saja tanpa seizinku, maka silakan keluar dari rumah Salim.” Denis memandang Yuna dengan tatapan dingin, suaranya serak dan berat.

Ekspresi Nyonya Besar kaku dan dengan terbata-bata dia bertanya : “Ucapanmu ini, apakah untuk membalas perkataanku?”

Pandangan Denis jatuh pada Nyonya Besar, nada suaranya sopan tapi tajam : “Tidak peduli siapapun.”

Semua orang terkejut mendengar perkataan Denis.

Tak disangka ternyata Tuan Muda demi seorang wanita bahkan sampai tidak memandang lagi Nyonya Besar, benar-benar sangat mengejutkan.

“Denis, apakah kamu sudah tidak menghormatiku seorang nenek tua ini.”

“Apakah karena usiamu sudah tua jadi pendengaranmu bermasalah? Dirimu masih belum jelas dengan perkataanku tadi?” Denis mengerutkan alisnya, suaranya dingin dan tatapannya begitu tegas.

Bahkan di hadapan begitu banyak orang dia tidak sedikitpun memberi muka!

Nyonya Besar juga hampir pingsan.

Sheila hanya terbelalak memandangi dia.

Sejak dia menikah ke keluarga Salim, dia telah menerima banyak perlakuan yang tidak manusiawi, bahkan beberapa hari yang lalu dia dikurung di sebuah rumah pondok hitam kecil, selama 5 hari 5 malam tidak tersentuh air sama sekali.

Meskipun kalau saat ini karena Sheila sedang terjangkit virus yang baru, dan sifatnya berubah, tapi saat dia dihukum oleh Nyonya Besar Salim dulu, sekalipun Denis tidak pernah membantunya!

Meskipun beberapa hari yang lalu Denis menyelamatkan Sheila tanpa memperdulikan keselamatan sendiri, tapi tidak seperti saat ini, untuk pertama kalinya Sheila merasa dilindungi….