Istri Direktur Kemarilah - Bab 125 Kamu Seharusnya Berterimakasih Atas Keberuntunganmu Sendiri (2)

Harry tahu orang yang dimaksud Sheila, matanya memelototi Suni untuk memberi isyarat peringatan.

Suni langsung seperti seekor kucing yang terinjak ekornya: "Sheila, kamu jangan keterlaluan!"

"Tampaknya kamu masih memiliki tenaga untuk bicara setelah berenang dua putaran."

"Kamu! Kamu sengaja melawan aku kan?"

Suni hendak bangkit, tapi pundaknya ditekan kembali oleh Karina.

"Mungkin nona kedua salah paham, orang yang terus membuat keonaran adalah kamu, kalau bukan karena kamu, maka tidak akan terjadi masalah seperti hari ini, kamu seharusnya berterima kasih atas keberuntunganmu sendiri karena tidak bertemu buaya."

"Kamu jangan mengira bahwa klarifikasi dari Tuan Salim sudah bisa mengakhiri masalah ini, aku tahu surat perceraian itu asli, aku akan menunggu hati ketika kamu diusir dari keluarga Salim."

"Tenang saja, apa pun yang terjadi padaku, aku tetap akan lebih baik dari kamu!"

"Sudah! Suni Wijaya!" Harry memperingatkan dengan nada tajam, putrinya ini memang tidak bisa mengontrol emosinya sendiri, mengatakan apa saja yang ingin dikatakan tanpa menimbang konsekuensi, sama sekali tidak memikirkan jalan akhirnya.

Dia melihat dengan jelas kejadian-kejadian pada hari ini, hanya masalah Sisi yang dibawa pergi, Sheila bahkan menyuruh Tuan Salim pergi mencarinya secara pribadi, bisa dipikirkan, seberapa pentingnya Sheila di hati Tuan Salim.

Jika bukan karena itu, kenapa dia harus menyuruh semua anggota keluarga Wijaya ikut berakting di sini hanya untuk menyenangkannya?

"Kedepannya tidak ada yang boleh mengungkit masalah ini lagi, kita tidak berhak mendiskusikan masalah antara Tuan Salim dan Sheila."

Sheila awalnya memang tidak memiliki nafsu makan, hidangan lezat yang mengisi penuh meja makan bagaikan lilin tidak berasa, Sheila membangkitkan diri: "kalian makan saja, aku sudah kenyang."

"Sheila!" Harry melihatnya dengan tatapan memohon.

"Aku tidak peduli dengan masalah itu, sekarang aku hanya mengkhawatirkan Sisi dan ingin cepat menemukannya . Sehingga aku juga bisa lebih cepat pulang ke rumah Salim."

"Kalau begitu, Tuan Salim... ..." Dia takut jika nantinya Tuan Salim mempermasalahkan hal ini, seluruh anggota Wijaya akan menjadi bayaran untuk masalah ini.

"Tenang saja, aku akan mengurus masalah ini dengan baik."

Harry tampak senang: "Baiklah, ada kata-katamu ini, maka ayah pun menjadi tenang, kamu juga merupakan bagian dari keluarga Wijaya, aku percaya kamu juga tidak mengharapkan terjadi sesuatu pada keluarga kita."

Sheila tersenyum dengan paksa, jika memerlukannya, maka dia disebut bagian keluarga Wijaya, jika tidak memerlukannya, maka dia tidak dipedulikan sama sekali.

Kembali ke kamar, sesuai perintahnya, pelayan membawakannya ponsel Sisi.

Ponsel Sisi merupakan barang bukti, jadi dia tidak membiarkan Sisi untuk membawa ponselnya pergi.

Alaasan dia menyuruh pelayan mengambil ponsel Sisi, pertama, dia ingin menelepon Kenny lagi, ingin melihat apakah bisa menghubunginya. Kedua, dia ingin mengecek apakah Sisi dan Regen Huo pernah berkomunikasi melalui ponsel ini, ingin melihat apakah mereka pernah membahas tempat yang akan dituju mereka.

Dia sudah berpisah dengan Kenny selama satu minggu lebih, menghuhungi Kenny di setiap harinya telah menjadi kebiasaan dia, hanya saja, setiap hari dia membawa harapan, tapi dia tidak pernah memperoleh apa-apa pada setiap kalinya.

Selesai mencoba telepon beberapa kali, dia menghela nafas dengan kuat, kemudian membuka kunci layar ponsel Sisi, tidak menemukan sedikit pun info yang ingin ditemukannya.

Tapi, dia tidak sengaja menemukan aplikasi 'watch', ini adalah semacam aplikasi yang terpasang di ponsel untuk menghubungkan jam tangan ke AI, dibuka, ditemukan satu petunjuk posisi di dalamnya... ...

******(seperti Apple watch yang bisa mengontrol jam tangan dengan HP)*********

Sheila bergegas turun ke bawah, tanpa dia, Harry dan lainnya menikmati makanan dengan senang hati, melihat dia turun dengan tergesa-gesa, mereka semua memandanginya, Harry segera meletakkan sumpit dan bertanya: "Sheila, kamu mau ke mana?"

"Aku mau jalan-halan ke halaman belakang."

"Oh."

Sheila berjalan ke arah halaman belakang, area sini dikelilingi oleh pengawal, Denis memerintahkan mereka untuk menjaganya, tidak membiarkannya asal pergi.

Dia hanya bisa datang ke halaman belakang, karena ada sebuah gudang di halaman belakang dan di dalamnya terdapat lubang anjing yang hanya diketahui olehnya.

********(lubang anjing = jalan khusus)************

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu