Istri Direktur Kemarilah - Bab 186 Tinggalkan Dia

Mulut Sheila dibekap sebuah tangan, memaksa Sheila menelan creme brulee nya.

Yemima baru melepasnya dengan tenang, tatapan mata penuh rencananya, ekspresi seramnya semua membuat Sheila dengan sangat cepat menebak, pudding ini pasti tidak murni.

Sheila bangkit berdiri, mengulurkan tangan mau menampar Yemima.

PLAK——

Belum tangannya diayunkan, suara tamparan sudah terdengar……

Memfokuskan pandangan, tubuh imut Leni sudah mencuat, lebih cepat selangkah dari Sheila menampar wajah Yemima!

“Tuan Muda……” saat ini pembantu memangggil sapaan Regen denhan suara tinggi, sengaja membiarkan orang di dalam mendengar.

Yemima mengangkat tangannya mau membalas, karena pembantu menyebut Tuan Muda, segera menarik kembali tangannya, memegang wajahnya, kedua matanya terlihat berair merasa dizolimi.

“Lagi ributin apa?” Regen juga sudah mandi, jubah mandinya sedikit terbuka menunjukkan otot dadanya, ikat jubah di pinggangnya mengikat dengan tidak kencang, poni yang masih agak basah berayun-ayun, siapa suruh lihat Regen dari wajah lalu turun ke dada, membuat Regen tambah seksi.

Regen seperti sudah terbiasa saking sering lihat para wanita ribut, lewat penuh ketidakpedulian.

“Tuan Huo, Leni memukulku!” Yemima memonyongkan bibirnya merasa dizolimi, mau menangis tapi belum keluar air mata.

“Kenapa Leni memukulmu?” Regen sudah duduk di posisinya, menerima handuk basah untuk lap tangan dari pembantu, melihat sekilas Sheila yang terjepit diantara mereka.

Wanita itu berdiri, di pinggir bibirnya menempel benda yang halus dan hancur, seperti makan sesuatu dan tidak mengelap bersih, bukannya terlihat tidak rapih dan kesusahan, malah berbeda dari imagenya yang galak sebelumnya, Sheila malah terlihat agak imut.

Sheila tidak peduli untuk mengurus Yemima, langsung mendorong Yemima, mau pergi memuntahkan makanan yang tertelan di toilet.

“Kamu tidak boleh pergi!” Yemima tiba-tiba menarik menghentikan Sheila, kuku Yemima sangat panjang, menusuk ke kulit punggung tangan Sheila, agak sakit.

“Lepaskan!” Sheila mengulurkan tangan mencubit punggung tangan Yemima, Yemima lantas saja melepaskan tangannya, memeluk pinggang Sheila!

Sheila: “……”

Regen tidak pernah melihat wanita bertengkar, tidak tahu juga kenapa mereka bisa terlibat, wanita bertengkar paling karena masalah kecil yang sepele, Regen mengangkat dagunya memberi sinyal pada pembantu untuk menyelesaikan.

“Nona Yemima, kalian jangan ribut lagi, jantung Tuan Muda tidak sehat……” pembantu mengingatkan.

“Tuan Huo, Leni memasukkan obat aborsi di creme brulee!”

NGING, kuping Sheila mendengung, mendorong Yemima dengan lebih bertenaga, Yemima sekejap jatuh didorong Sheila, menabrak kursi.

Sheila segera menerobos ke kamar mandi.

Regen seketika terdiam, melempar handuk basah di tangannya, ikut menerobos bersama Sheila.

Di belakang terus-terusan berdatangan suara langkah kaki, beberapa wanita juga ikut.

Sheila merangkak di dekat kloset, dengan kuat mencoba muntah, sayang sekali tidak ada apapun yang termuntahkan.

“Berikan Sheila sedikit air.” Regen memerintahkan pembantu, Regen tidak terlalu terguncang emosinya terhadap Sheila akan keguguran atau tidak, lagian anaknya bukan anak Regen.

Sheila sekuat tenaga mencoba muntah cukup lama, masih saja tidak keluar.

“Tuan Huo, aku dengar Leni membuat creme brulee untuk Nona Sheila di dapur, saat masuk melihat Leni memasukkan sesuatu di pudingnya, di kamar Leni ada obat aborsi, pasti iri pada Nona Sheila jadi diam-diam memasukkan obat aborsi di pudingnya.”

Tangan Leni ditahan kiri kanan oleh 2 pembantu, tidak memberontak malah mempelototi Yemima: “karena kamu mengira di dalam aku menaruh obat aborsi, apa memaksa Nona Sheila makan bikin tenang?”

“……” Yemima ditanya, matanya dengan sangat cepat berputar: “Tuan Huo, aku melakukannya demi membuktikan Leni memasukkan obat aborsi di dalamnya!”

“Cara membuktikan di dalamnya ada obat aborsi sangat banyak jenisnya, kenapa harus memaksa Nona Sheila makan?” ujung bibir Leni terangkat: “kamu mau Nona Sheila keguguran kan!”

Raut wajah Yemima jadi pucat pasi karena isi hatinya dibicarakan: “kamu yang mau Nona Sheila keguguran, kamu duluan yang memasukkan obat aborsi kedalamnya.”

“Tapi kamu duluan yang memaksa Nona Sheila makan!” Leni langsung menyerang tepat sasaran, Leni menatap dengan galak 2 pembantu yang menjepitnya, mengamuk: “lepaskan aku!”

Pembantu tanpa perintah majikan juga tidak berani melepaskan, mendengar suara Leni yang jernih berkata: “Tuan Huo, aku tidak memasukkan obat aborsi apapun ke dalam pudingnya, aku takut pudingnya tidak cukup manis, berpikir ibu hamil kira-kira suka yang lebih manis, jadi menambah gula halus, kamu bisa bawa dan memeriksa.”

Pembantu yang diperintah Regen membawa creme brulee ke dokter keluarga.

Kemudian melihat para wanita sekilas, berjalan ke sisi Sheila memapahnya untuk berdiri, melihat wajah Sheila pucat pasi, ulu hatinya terasa mengetat: “bagaimana?”

Sheila menghempas tangan Regen: “kalau tidak mau aku mati di sini, hari ini harus kasih aku hasilnya!”

Jantungnya tiba-tiba sakit membuat Regen mengepalkan tangan, memasukkan kepalan tangannya di kantung jubah mandi, menarik kembali sikap nakalnya, juga jadi serius.

Dengan sangat cepat, pembantu datang melaporkan hasilnya.

Di dalam puding tidak ada campuran obat apapun!

Leni dengan sangat cepat dilepaskan, ia tiba-tiba menerjang ke hadapan Yemima, PLAK PLAK menampar wajah Yemika 2 kali: “dasar kamu wanita berhati dengki, tidak hanya iri hubunganku dan Nona Sheila baik, bahkan ingin membuat Nona Sheila keguguran, ibu hamil tidak boleh marah, aku tampar kamu ini untuk menggantikan Nona Sheila! Yang satunya lagi dariku!”

Regen menekan membunyikan bel pelayan di atas tempat tisu wc, menerintah penjaga: “masuk, kirim semua wanita ini ke tempat... pelacuran di Afrika, tanpa perintahku, jangan biarkan aku melihat mereka lagi.”

“……”

Yemima jadi agak bingung setelah ditampar, sekalinya mendengar Regen bilang mau mengirim mereka semua, selamanya tidak bertemu mereka, panik, menangis dan berteriak: “Tuan Huo, aku tahu memaksa Nona Sheila makan puding itu salah, tapi aku kira Leni memasukkan obat aborsi jangan kirim aku pergi, aku tidak akan berani lagi lain kali……”

Beberapa wanita juga beramai-ramai berlutut minta ampun.

Sayang sekali penjaga tidak memberi mereka kesempatan, menerjang masuk, mau menyeret mereka semua pergi.

Leni melihat Sheila sekilas, ekspresinya tidak bisa ditebak, tidak mau penjaga menyentuh dirinya, inisiatif berjalan keluar sendiri.

“Tunggu!” Sheila menghela nafas: “tinggalkan dia.”

Sheila mengangkat dagu ke arah Leni, wanita ini sangat pintar, tahu cara mengambil keuntungan sendiri dari situasi ini, tidak tahu sengaja atau kebetulan, intinya menggunakan masalah ini, ditambah kekuatan orang lain juga, mengusir 7 wanita lainnya……

Alasan kenapa mau menyisakan Leni, tidak ingin Regen mengusir semua orang, dengan begini seluruh perhatian Regen tidak akan terjatuh pada Sheila seorang.

Ditambah lagi, menyisakan Leni mungkin saja ada nilai gunanya.

Pundak Leni yang kaku dengan jelas melemas, mendengar Sheila bicara: “karena Leni tidak memasukkan obat aborsi ke dalamnya, tidak ada perlu mengirimnya pergi.”

Leni mengangkat kepalanya, melihat Yemima dengan bangga, seperti melihat seekor ayam jantan yang kalah.

“Tinggalkan.” Regen memberi sinyal pada penjaga untuk melepaskan, melihat ke belakang ke arah Sheila: “puas?”

Kejadian berbaahaya yang palsu ini, Sheila tidak bicara, tangan Sheila menurun dari perutnya, untung di dalam puding buatan Leni tidak ada obat aborsi, kalau tidak Sheila pasti akan sangat sedih sampai ingin mati karena tidak bisa melindungi anak ini.

Di otak Sheila tiba-tiba muncul wajah yang sombong itu, belakangan ini aneh sekali, setiap kali tidak berdaya kepikiran dia……

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu