Istri Direktur Kemarilah - Bab 165 Ingin Pergi Dan Tidak Mau Kembali Lagi Selamanya ?

Ular laut Hydrophis Belcheri itu benar-benar sengaja disiapkan untuk Sisi.

Tentu saja, Sisi sadar jika Sheila tidak datang besok dengan tepat waktu, Sisi akan dilemparkan ke dalam tangki air kaca seperti tikus putih kecil tadi untuk dinikmati ular laut Hydrophis Belcheri itu.

Sisi berlari ke ruang obat. Jantung Regen tidak baik, jadi dia dari kecil sampai sekarang tergantung sama obat. Di mana pun dia tinggal, pasti ada ruang obat khusus dibangun disana.

Sisi hanya perlu meracik obat yang baik untuk menstabilkan detak jantung, lalu berlari kembali dengan cepat dan memberikannya kepada Regen.

Setelah melihatnya menyelesaikan seteguk air terakhirnya, Sisi mengambil kembali gelas air itu, memalingkan matanya dan berkata: "Aku... aku pergi ke dapur untuk melihat-lihat. Tuan Huo kondisi anda sedang tidak terlalu baik, lebih baik makan sesuatu yang tawar tapi bergizi. Aku akan pergi ke dapur dan berpesan kepada orang dapur untuk segera menyiapkan dan menghidangkan makanan untuk anda... "

Regen melihat bahwa mata ketakutan Sisi seperti ini, yang sama sekali tidak lucu, jadi dia hanya melambaikan tangan dengan tidak sabar untuk menyuruhnya segera pergi.

Dua jam kemudian, Sisi langsung menggantikan juru masak dan menyajikan makanan dan segera menghidangkannya dalam keadaan masih panas.

Pelayanan dan perhatian yang sangat jelas khusus untuk Regen.

Regen mengambil alih sumpit yang Sisi berikan padanya: “Tuan Huo, ini adalah makanan bergizi khusus yang aku masak untukmu..."

Regen membuka kelopak matanya dengan malas dan melihat piring di atas meja: "ini saja?"

"Jantung Regen tidak baik. Lebih baik makan yang lebih tawar, dan jangan makan berlebihan..." Selesai berkata, Sisi menunjuk ke meja: "Anda lihat, ini adalah irisan akar teratai, untuk tonik, ini adalah ikan mas rebus, untuk menambah protein, dan ini adalah buncis, untuk antivirus. "

Regen tahu Sisi menjadi sangat perhatian ketika sedang takut. Regen tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya mengambil sumpit dan mulai makan.

Irisan akar teratai diambilkan dan ditumpuk di mangkuknya: “Tuan Huo, makan lebih banyak ini. Kamu baru saja keluar dari rumah sakit karena penyakit serius dan perlu tambahan energi."

"Kenapa aku hanya melihat daun Lily saja?"

"daun Lily juga baik. Pokoknya kamu makan yang banyak saja... Dan buncis ini..."

Dalam hati Sisi berkata, cepat makan, cepat makan.

"Buncisnya kok belum matang kayaknya?"

"Tidak, mungkin kamu tidak biasa makan buncis. Rasanya memang begitu... Ha ha..." Sisi tertawa kering tanpa perasaan.

"Sup macam apa itu?"

Regen samar-samar merasa bahwa rasa supnya agak aneh.

"Sup ular..."

“Sup ular? Ular dari mana? "

"Aku lupa mengatakan bahwa King Huo mati mendadak tadi malam..."

***(King Huo = nama ular Regen)***

"……..!!!!"

"Aku ingin menguburnya, tapi juru masak berkata bahwa sup ular sangat bergizi. Aku harap Tuan Huo akan segera sembuh, sehingga manfaat sup ini sangat spesial..."

Wajah polos Sisi, wajah Regen langsung menghitam: "ambil supnya dan bantu aku minum."

Sisi : "..."

Sisi mengigit bibirnya dan akhirnya tahu apa artinya melempar batu malah kena kaki sendiri. Namun, untuk membuat Regen merasa nyaman dan makan 'makanan tonik' yang dia masak secara khusus untuknya, Sisi dengan patuh minum sup ular itu...

Sambil minum sambil menahan mual.

Satu jam kemudian.

“Tuan Huo, warna mukamu tidak terlalu bagus. Mungkin kamu sudah makan terlalu banyak. Apakah kamu ingin aku mengambil beberapa pil pencerna makanan..."

Regen menutupi dadanya dan menatap Sisi yang sedang menunduk dan terlihat mencurigakan di depannya: "apakah kamu memasukkan sesuatu ke dalam makanan itu?"

"Tidak, Tidak….. "

"Kenapa aku merasa tidak enak sehabis makan?" Regen menenggelamkan wajahnya: "makan semua sayuran ini!"

"………...!" Sisi tertegun, meremas jarinya sendiri, apakah dia ketahuan ?

"Tidak berani? Kelihatannya kamu sudah tidak sabar untuk bermain dengan Ular laut Hydrophis Belcheri.”

"Tidak, tidak, tidak, aku makan, aku makan." Selesai mengatakan itu, Sisi mengambil sumpit dan mengambil sayuran, dan mencoba mengunyahnya dengan serius.

Setelah Sisi makan, Regen melihatnya baik-baik saja dan memberinya tatapan peringatan: "tolong bawa aku pergi istirahat."

Setelah menyentuh tempat tidur, Regen langsung pingsan dan koma...

Sisi muntah di kamar mandi untuk waktu yang lama, dan memuntahkan semua makanan yang dia makan tadi.

Buncis yang mentah beracun. Daun Lily dan daging babi dimasak bersama juga beracun. Daging keledai dan jamur Flammulina juga sama ada racunnya. Kalau makan semuanya bersama akan menyebabkan sakit jantung dan kalau parah bisa menyebabkan kematian...

Sisi mengambil pencetak sidik jari yang sudah disiapkan, mengambil keuntungan dari keadaan Regen yang sedang koma, mengambil contoh sidik jarinya dan membuka brankas di kamarnya...

........

Ketika hampir subuh, Sebuah mobil Maybach meraung di sepanjang jalan, dengan suara yang khasnya dan menimbulkan banyak debu dijalan yang dilaluinya.

Suara mobil sport itu memecah ketenangan rumah keluarga Salim.

Pelayan yang bangun di pagi hari melihat bahwa itu adalah tuan muda mereka dan dengan cepat memberi hormat.

Ketika pintu terbuka, kaki dan rambut Denis sedikit berantakan. Kancing baju di dadanya terbuka, memperlihatkan otot-otot dan bagian tubuhnya yang kekar, yang membuat wajah pelayan muda wanita itu memerah.

"Tuan Muda..." Setelah turun dari mobil, Jack mengikuti langkah-langkah Tuan Muda yang sempoyongan. Tuan Muda minum semalaman dan minum terlalu banyak...

"Pergi!" Tangan Denis mendorong Jack, Jack terdorong mundur ke samping.

Denis tidak melihat anak tangga dengan jelas. Kakinya tersandung sebuah koper.

"Ini koper Nyonya Muda..."

Oh, waktunya belum tiba. Dia sudah tidak sabar mau pergi?

"Orangnya mana?"

"Masih berkemas di lantai atas..."

Seperti yang sudah diputuskan, Sheila sudah bertekad bulat untuk pergi.

Semuanya dikemas dengan teliti, Ingin pergi dan tidak mau kembali Lagi selamanya ?

Sheila benar-benar berencana untuk tidak kembali lagi. Dia berencana untuk menyelamatkan Sisi dari Regen, menemukan cara untuk melarikan diri, dan kemudian menemukan tempat untuk menyembunyikan diri. Lebih baik pergi sejauh mungkin, tidak ada yang tahu mereka berada. Adapun anak-anak...

Tapi Sheila tidak sedang berkemas sekarang, tapi menyelesaikan rumah kotak dan bagian rekaman suara belum selesai...

Sheila berdeham dan tidak bisa berkata apa-apa pada Denis.

Sheila sudah mencobanya beberapa kali. hanya bisa menyapa halo, halo, halo

Menghadapi miniatur rumah itu saja sulit untuk membuka mulutnya, apalagi menghadapi Denis langsung, Sheila akan lebih sulit membayangkannya.

【Denis...】 Setiap kali Sheila hanya bisa memanggil namanya, sesudah itu langsung blank, tidak tahu harus mengatakan apalagi.

【 Denis, aku...]

Sheila meletakkan miniatur rumah itu di atas meja, mengapa dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun?

Ada banyak hal dalam pikiran Sheila yang ingin dia sampaikan kepadanya, tetapi ketika mulai merekam, pikirannya menjadi kosong.

Sheila mengangkat tangan dan melihat arloji. Pukul 7 pagi, meskipun masih ada banyak waktu, tapi sudah menghabiskan terlalu banyak waktu di luar rencananya.

Sheila berencana untuk merekamnya paling lama dalam sepuluh menit.

Ambil napas dalam-dalam, hapus rekaman yang gagal direkam sebelumnya, dan terus berkata:

【Denis, aku harus pergi. Aku tidak akan menjelaskan apapun kepada kamu】

Tidak, nadanya terlalu sombong!

Mulai dari awal lagi: 【 Denis, ketika kamu mendengar rekaman ini, aku mungkin sudah pergi... 】

Tidak, ini terlalu menyedihkan!

Rekaman itu menghabiskan waktunya hampir satu jam...

Sampai seorang pelayan datang dan berkata: "Nyonya Muda, Tuan Muda sudah pulang."

Sheila buru-buru memasukkan rumah kotak miniature ke dalam laci. Ada rekaman di dalamnya. Sheila berharap bahwa setelah dia pergi, Denis akan membukanya. Karena ada penjelasan dan klarifikasi dalam rekaman itu. Sheila tidak ingin mengubah apa pun. Pada akhirnya, Sheila hanya ingin Denis tahu yang sebenarnya.

Sheila hanya takut Denis akan membuka sebelum dia pergi, dan tentu saja Denis tidak akan membiarkannya pergi kalau Denis tahu yang sebenarnya...

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu