Istri Direktur Kemarilah - Bab 227 Dia Seperti Pemuda Kecil Yang Memberikan Ciuman Pertamanya

Regen tergila-gila melihat bibir pink halus wanita itu, cara dia tersenyum dan mengerutkan bibir, cara dia meluapkan kemarahan, cara dia menyindir, semua ini menarik perhatian Regen, menariknya untuk mencicipinya.

Berbeda dari itu, Sheila jijik dengan mata Regen dan menatapnya dengan jijik: “Kamu benar-benar setiap saat setiap waktu membuatku jijik padamu.”

Regen menatapnya dengan pandangan terluka, lalu tersenyum santai dan memerintahkan supir: “Setir yang cepat.”

Sheila:“……”

Jantung Regen tidak sehat, selain di jalan tol kecepatan mobil di kontrol sekitar 80km/jam, sekarang Regen sendiri yang meminta mobil disetir cepat sedikit?

“Merasa tidak ada yang berbeda dari sini?”

Jalannya Zigzag, ada cabang yang tidak terhitung jumlahnya, orang-orang yang tidak tahu jalan tidak akan bisa masuk ke hutan berkabut sama sekali.

Sheila mana tahu mananya yang berbeda? Tapi menurut dugaannya, Regen berani tinggal di taman kabut, pasti taman kabut sudah selesai……

Sekalipun Denis ingin menolongnya, tidak tahu harus memulai dari mana.

Mengingat ini, Sheila menarik nafas dalam-dalam dan berkata: “Putar balik.”

“Sudah berubah pikiran?”jari-jari Regen seolah menepuk kakinya beberapa kali, Diluar dugaan, dia memerintahkan supir untuk putar balik.

Saat berbicara, tubuh Regen mendekat kearah Sheila, dan tubuh Sheila tiba-tiba tegang karena pria ini mendekat, lalu berkata: “Jangan mendekat, tunggu sampai di rumah Salim, aku akan……” Regen sudah membohonginya bukan sekali dua kali, tentu saja sesampai di rumah Salim, dia akan……

“Sesampai dirumah Salim, kamu akan apa?”goda Regen, bisa mendengar dua kata ‘Cium aku’dari mulut Sheila, membuat jantung Regen melompat keluar.

“Aku tidak ingin mengatakannya.”ucap Sheila dingin menolaknya.

“Tidak ingin mengatakannya tidak masalah, yang penting jangan lupa melakukannya.”

“……”

Sheila tidak berbicara lagi, dia yang tidak berbicara semakin membuat Regen senang.

Mobil itu melaju kencang, Regen tidak mengingkari janjinya kali ini, ada seorang pelayan sibuk keluar masuk dari rumah Salim, membawa beberapa benda dekorasi ditangan, seperti patung dewa asmara, lampu berwarna, pita sutra……

“Uhuuk…”Regen batuk pelan menarik kembali perhatian Sheila.

Tanpa sadar Sheila membuka pintu, dan ternyata pintu masih terkunci.

Dia menoleh, menatap sepasang mata yang berapi-api, seolah api itu akan melelehkannya.

Wanita ini memiliki rambut cokelat, kulit seputih putih salju dan mata menggoda, yang membuat jakun Regen bergerak, Regen punya banyak wanita yang tidak terhitung, satu-satunya wanita yang membuatnya seperti pemuda kecil yang memberikan ciuman pertamanya hanya wanita didepannya.

“Mau aku yang kesana?”

“Jangan mendekat.”Sheila menahannya: “Tutup matamu.”

“Malu? Ini juga bukan ciuman pertama, bagaimana kalau aku saja.”

“……” Seolah Sheila akan pergi ketempat eksekusi, dia terus menatap bibir pria itu.

Bibirnya sedikit lebih tebal dari bibir Denis, dan warna bibir Denis sedikit lebih gelap, bibir Denis biasa-biasa saja, tapi bibir Regen sensual……

Pintu mobil masih terkunci rapat, dia tidak bisa melarikan diri, sekalipun ini tempat Denis, tidak ada gunanya menjerit dalam mobil.

Anggap saja sebagai dua potong daging sapi, Sheila berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

“Bisa tidak kamu tutup mata? Kamu begitu pengalaman tidak mungkin tidak tahu? Ciuman sambil membuka mata sangat tidak tulus.”

Regen tertawa kecil dan menutup matanya.

Sheila mencondongkan tubuhnya ke depan dengan ragu-ragu mencium pipi kanannya…

Tiba-tiba pria itu memalingkan wajah kedepan, bibir Regen bersentuhan dengan bibir Sheila, pria itu mencoba yang terbaik untuk menggerakkan wajah menciumnya, Sheila tiba-tiba mundur——

Phuui——

Kepalanya membentur kaca jendela mobil, dan dalam seketika mobil bergoyang.

Sheila mengerutkan kening dengan kencang, tangannya menahan badannya, karena sakit wajahnya merah hingga sampai ke telinga.

Regen yang melihatnya kesakitan, hatinya pilu seperti ditusuk jarum, dan mundur.

Dia ingin menjulurkan tangan menggosok kepalanya, baru saja menjulurkan tangan sudah dihempas dengan sekuat tenaga oleh Sheila, dalam sekejap tangannya merah.

“Jangan sentuh aku!”

Kepribadian yang kuat, seperti kuda liar yang sulit dijinakkan.

Tangan Regen membeku diudara, kalau terus dilanjutkan juga tidak benar, melepaskannya pergi juga tidak benar, tiba-tiba——

Tok tok tok ——

Suara ketukan jendela mobil dari luar.

Ternyata pengawal rumah Salim, ketika melihat mobil berhenti diluar dan tidak ada pergerakan, dia ingin mengusir mobil itu segera pergi…

Pengawal itu berdiri cukup lama disamping mobil, sebenarnya dia sudah ingin mendekat, tapi tiba-tiba melihat mobil bergoyang, dia terkejut, dan dalam sekejap canggung, dan tidak enak hati kesana, sampai mobil itu stabil kembali…

Pintu mobil terdorong terbuka, Sheila bergegas keluar dari mobil, pengawal itu terkejut membuka mulutnya lebar-lebar, seolah cukup memasukkan satu buah telur ayam.

“Nona muda……”

Sheila hanya ingin bergegas masuk kedalam rumah, setelah berhasil melarikan diri dari kematian, dia sama sekali tidak mempedulikan yang lain.

……

Berjarak 200km dari Jakarta.

Laut rahasia

Ombak menerjang karang, memicu suara gelombang yang besar.

Sebuah helikopter pribadi mendarat di pantai pulau, memicu angin kencang dan besar.

Sesosok pria jangkung dan tampan keluar dari helikopter, di malam hari, dia sama ganasnya seperti raja neraka.

Jack berlari kecil mengejarnya dari belakang: “Tuan, orang-orang tuan Regen juga ada disekitar sini……”

“Regen?”

“Tapi, Regen tidak ada.”

“Dimana para nelayan?”

Jack menunjuk ke sebuah pohon palem: “Melalui pohon palem ini adalah desa nelayan.”

Desa nelayan adalah rumah dengan puluhan ubin hitam dan dinding merah, di bawah sinar bulan yang redup, asap naik.

Di ruangan bobrok, puluhan pria tinggi berjalan masuk, dalam sekejap memenuhi ruangan.

Nelayan yang berkulit kecokelatan ketakutan oleh para pengawal tinggi di belakangnya, kakinya lemas, hampir saja tersungkur kelantai: “Hari itu ketika aku memancing ada angin topan, jadi aku berhenti menepi di pantai wilayah laut utara, dan melihat beberapa pria berpakaian jas hitam menangkap seorang pria yang berlumuran darah……”

“Kamu lihat dia bukan orangnya?”Jack mengeluarkan sebuah foto Kenny Hermawan.

Nelayan itu melihat ke kiri dan ke kanan, bahkan melihatnya beberapa kali, lalu mengatakan: “Seharusnya iya.”

“Kamu ada lihat jelas mereka pergi kearah mana?”

“Aku tidak lihat, tapi aku mendengar mereka mengatakan rumah sakit apa, sepertinya rumah sakit Huhai……terus operasi apa, aku melihat dada pria itu penuh dengan darah, seharusnya diantar kerumah sakit untuk diselamatkan……”

“Ada lihat jelas pria jas hitam itu pakai apa?”

Waktu itu setelah tuan muda menembak, seluruh pengawal dilokasi sudah ditutup mulut, kalau ada jas hitam, sudah pasti bukan dari keluarga Salim……

Namun, ketika mata nelayan itu melihat pengawal di belakang Denis, tiba-tiba wajahnya berubah: “Mereka……”

“Berpakaian yang sama seperti mereka?”

Nelayan itu ragu-ragu bangkit: “Bolehkah aku mendekat melihatnya?”

Setelah Jack mengijinkannya, nelayan itu mendekati satu pengawal, di dada baju pengawal keluarga Salim disulam sebuah bunga Bauhinia, ini adalah tanda unik keluarga Salim.

“Katakan!”

“Aku ingat pakaian mereka ada disulam satu tanda tapi sangat kecil, di tambah hari gelap, aku tidak bisa melihatnya dengan jelas, tapi aku memungut ini di lokasi kejadian, ini terlihat aneh.

Nelayan itu kembali ke kamar, mengambil sebutir peluru bewarna perungggu, diatas terukir tulisan Huo……

Saat ini, Jack menerima pesan dari rumah, dan melapor dengan pelan pada Denis: “Tuan, pengawal rumah bilang nona sudah pulang kerumah, di……ehem……antar tuan Regen……”

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu