Istri Direktur Kemarilah - Bab 193 Beritahu aku , Apakah Kamu mencintaiku?

"Sheila! Ujung lain dari walkie talkie meraung, seolah ingin menerobos keluar dari ujung lain walkie talkie.

"Tuan Muda, Tuan Muda, apa yang akan anda lakukan?" terdengar suara Jack.

Helikopter itu bergoyang keras, suara benda-benda berjatuhan, dan deru telinga, semuanya bercampur jadi satu.

Sheila menutupi perutnya, berlutut di koridor sempit, dan bersandar di kursi helikopter.

" Denis " Sheila berteriak lemah, suaranya sangat rendah, tetapi Denis mendengarnya, dia berkata dengan tergesa-gesa: "dengarkan aku, cari jalan ke kokpit, temukan tuas kendali, bagian helikopter atas, bawah, kiri dan kanan dikontrol secara manual olehnya ... "

Sheila menggigit bibirnya, menahan sakit, tangan kirinya memegang erat-erat, untuk menjaga keseimbangan, tubuhnya mulai merangkak ke kokpit.

Helikopter itu bergoyang lebih keras dari kiri ke kanan, dan barang di kedua sisi jatuh hancur dengan kacau ...

Sheila tidak punya waktu untuk itu. Dia hanya ingin menemukan tuas yang dikatakan Denis .

Helikopter mulai turun. Sheila tidak tahu barusan menyenggol apa, seperti gempa bumi, helikopter condong ke kanan.

Punggung Sheila mengenai kaki kursi ...

" Sheila!”

Ditempat Denis, dia mendengar suara benda-benda jatuh. Helikopter Sheila dibawah. Helikopter mereka diatasnya, Denis ke jendela dan memandang ke bawah, bisa melihat helikopter yang mulai hancur, dan berjuang supaya tidak jatuh.

Pintu emergency helikopter dibuka oleh Denis, tali diturunkan, dan Denis mulai meluncur ke bawah ...

"Tuan muda, terlalu berbahaya! Pakai parasut ..."

"Diam! Perintahkan pilot untuk mendekati helikopter di bawah!" Anginnya terlalu kencang. Dia membutuhkan suara yang keras agar pihak lain dapat mendengarnya.

Di malam yang gelap, Denis bergantung di tali. Tubuhnya mengambang di udara. Jack berpegangan di pintu dan melihat ke bawah: "ayo turun, Tuan Muda ..."

Mungkin angin terlalu kencang, atau Tuan Muda hanya memikirkan Nyonya Muda, jadi dia tidak mendengarnya. Jack takut kalau Tuan Muda bisa tertiup angin ...

Panjang talinya sangat panjang. Ini untuk para pengawal yang dilatih oleh pasukan khusus. Tuan Muda ingin pergi untuk menyelamatkan nyonya muda!

Tetapi helikopter nyonya muda mulai jatuh, dan Jack menarik keluar kalung salib dari kerahnya dan mulai berdoa dalam hati.

Helikopter di bawahnya turun lebih cepat dan menukik tajam, dan akhirnya menerjang ke pohon tertinggi di hutan di bawahnya.

"Nyonya Muda!" Jack tidak bisa menahan diri dan berteriak ketakutan, melihat helikopter menerjang pohon, menuju laut yang tidak jauh disana!

" Sheila!”

Jack mendengar tuan muda berteriak. Sulit membayangkan bahwa tuan muda yang selalu tegas bisa kehilangan kendali dan suaranya bergema di udara dengan keputusasaan yang terkandung di dalamnya.

Xiu…..

Helikopter itu sempat menyapu laut dan bertahan diatas laut!

Dan kelihatannya helikopter itu berusaha naik.

Sheila ke kokpit dengan susah payah. Baru saja, helikopter menabrak ujung pohon dan menerjang ke laut. Dia tidak sengaja menginjak pedal ...

huuuu-

Wajahnya pucat, dan Sheila lega walau harus menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya akibat hantaman sana sini.

Helikopter masih bergoyang, tetapi sudah tidak begitu besar. Selama stabilitas dipertahankan, helikopter tidak akan jatuh, tetapi tidak bisa turun juga...

Sheila mencoba menenangkan dirinya. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dia menerbangkan helikopter. Dia tidak menyangka akan menjadi begitu mendebarkan. Dia tidak menyangka adegan dalam film bisa terjadi padanya.

Meski sementara bisa terhindar dari bahaya, tapi perasaan luput dari kematian masih terasa!

Dikelilingi oleh laut yang gelap, memberinya perasaan bahwa Sheila akan ditelan laut kapan saja.

Apa yang harus dilakukan selanjutnya? Ada terlalu banyak instrumen operasi di kokpit. Dia tidak berani sembarangan menyentuhnya. Jika salah tekan, dia akan mati.

Dia dengan tenang mengambil walkie talkie: "Denis, apa yang harus aku lakukan selanjutnya?"

Ada napas lega di ujung lain walkie talkie: "selanjutnya, tunggu aku."

"........?" Sheila tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang Denis katakan: "apa yang kamu katakan? Di mana kamu? Katakan padaku apa yang harus aku lakukan. Bagaimana aku bisa menemukan titik pendaratan? Bagaimana cara mendarat?"

"Tunggu dulu." Angin bertiup kencang, Denis berteriak kepada walkie talkie, "jika kamu mendarat dengan selamat, apa yang paling ingin kamu lakukan?"

"............."

"Apakah kamu ingin tahu apa yang paling ingin aku lakukan?"

"Tidak, aku hanya ingin tahu tombol mana yang harus aku sentuh sekarang ..."

Tiba-tiba, teriakan Jack datang dari ujung walkie talkie yang lain:

"Tuan Muda !”

"Denis ? Ada apa denganmu?

"Tuan Muda!"

"Denis!" Sheila berteriak pada walkie talkie, tapi terputus.

Sheila merasakan sentakan tajam di hatinya, dan kemudian dia berdiri dan bergegas keluar. Tiba-tiba, dia mendengar bunyi gedebuk.

Seperti suara benda berat yang jatuh, yang membuat helikopter sedikit bergoyang.

Sheila tidak berani bergerak lagi. Dia benar-benar takut kalau bergerak. Helikopter akan jatuh...

Tiba-tiba angin dingin berhembus di pintu kokpit. Sebelum Sheila berbalik, sebuah tangan telah diulurkan dari belakangnya. Pada ruang kendali, jari-jarinya yang panjang, napas yang tidak teratur, dadanya yang kuat melekat pada punggungnya Sheila.

Apa yang terjadi padanya?

Bagaimana dia bisa masuk?

Meskipun beberapa pengawal baru saja melompat turun dari atas dan melempar dokumen, tapi dalam situasi berbahaya seperti ini...

Denis menstabilkan Sheila dengan dua tangannya, lalu jari-jarinya menyentuh dan mengutak katik tombol, tarik naik helikopter, menyalakan sinyal pencarian radar.

Sudah ada keringat halus di dahinya, dan ada juga keringat di rambutnya, yang terhembus oleh angin.

Mereka, satunya duduk, satunya stabil dalam pelukannya. Siapa yang bisa membayangkan apa yang telah mereka alami barusan?

"Apakah kamu merindukanku?" keringat telah mengalir dari dahinya Denis, dia menatap depan, tetapi mengatakan kata-kata yang sangat menginspirasi dan semangat.

"Tidak!" sebenarnya jantung Sheila sudah mau melompat keluar. Bahkan dalam momen hidup dan mati seperti tadi, detak jantungnya tidak begitu kuat.

"Wanita bermuka dua, nanti kamu bilang tidak kangen, artinya kangen, bilang tidak cinta, artinya cinta, bilang tidak mau, artinya mau..."

"..............."

"Beritahu aku, apakah kamu mencintaiku?"

".............."

"Aku akan menciummu jika kamu tidak menjawab." Denis dengan lembut menyentuh bagian atas kepala wanita itu, berpisah begitu lama, Denis tergila-gila memikirkannya, seolah-olah segala sesuatu di dunia, selain dia tidak ada yang lain.

"………....."

Denis menatap wanita di pelukannya, apa yang terjadi dengannya?

Pada saat ini, wajahnya Denis tiba-tiba berubah, dan dia melepaskan tangannya dan mendorongnya sedikit. Wajahnya Sheila terlihat tidak ada ekspresi dan tidak sadar.

Pada saat itu, Denis panik. Apakah Sheila terluka parah sebelum dia tiba?

Denis mengguncangnya lebih keras, tetapi Sheila tidak bangun. Dia hampir mengiranya sudah mati ...

" Sheila!" Denis berteriak dengan suara bergetar.

Sheila sedikit bereaksi, menutupi perutnya, dan menyandarkan kepalanya di lengan Denis: "perutku sakit sekali -"

Tubuh Denis sedikit bergetar, jantungnya tiba-tiba menyusut, tapi itu sedikit lebih baik daripada rasa takut kehilangannya tadi. Denis menekan semua kepanikan dan masih menghiburnya: "istriku, jangan takut, helikopter akan segera mendarat, aku tidak akan membiarkan terjadi sesuatu padamu."

Kalimat ini tampaknya memberi Sheila kekuatan yang tak terbatas, tiba-tiba tidak terasa rasa sakit lagi, Sheila mengangguk sedikit.

Sheila dengan suara lirih berkata: "Sepertinya aku berdarah ..."

Untuk memudahkan pendaratan, Denis memegangnya di pangkuannya dan membiarkannya bersandar padanya: "tidak apa-apa. Aku akan mendaratkan helikopter langsung di rumah sakit, segera."

Jakun Denis bergulir beberapa kali, menghindari kehilangan konsentrasinya, walau jantungnya sepertinya berhenti, hampir tidak dapat bernapas karena rasa sakit.

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu