Istri Direktur Kemarilah - Bab 21 Aku Tidak Tertarik Denganmu

Bab 21 Aku Tidak Tertarik Denganmu

“Malam itu… … terima kasih… …” muka Yuna langsung dihiasi dua awan merah.

Semalam Yuna menghirup pengharum, saat terbangun, seluruh tubuhnya dipenuhi jejak mesra, selain Denis, dia tidak bisa terpikir siapa lagi yang menolongnya?
   
Hanya saja dia menahan dirinya untuk menunggu selama dua hari,  melihat Denis tidak ada gerakan sama sekali, dia pun mengambil inisiatif untuk datang sendiri… …
   
Tapi Denis tidak memandangnya, malahan duduk di meja kerja dan melihat ipad yang ada di tangan.

Walau mendengar suara Yuna, Denis tetap tidak mengangkat kepala, dia hanya bertanya dengan nada santai :”apakah saya melakukan sesuatu yang membuatmu salah paham?”
   
“Kak Denis, apakah kamu masih marah dengan aku? Malam itu salah saya yang ceroboh, mempercayai kata pembantu bahwa obat ini bisa merilekskan rasa tegang, apalagi itu malam pertamaku, jadi … …aku bukan sengaja … …” selesai bicara, air matanya jatuh bagai hujan.
   
Denis mengerutkan alis, tidak salah lagi bahwa wanita terbuat dari air, sedikit-sedikit nangis, membuatnya sedikit jengkel.
   
Otaknya tiba-tiba muncul wanita itu, sepasang mata kucing yang mempesona suka menatapnya dengan keras kepala, kalau wanita itu mengeluarkan air mata di depannya, akan seperti apa bentuknya?
   
Dia tidak bisa mengimajinasikannya, hatinya berpikir kalau wanita itu dipaksa dia hingga tidak ada jalan lain lagi, apakah wanita itu juga akan nangis?
   
Apakah wanita itu akan nangis demi dia?
   
Dia berpikir hingga sedikit kehilangan fokus, jarinya mengetuk di atas ipad, kemudian melemparkan ipad ke meja, suara lemparan mengejutkan Yuna, dia pun tidak menangis lagi.

“Malam itu, aku tidak menyentuhmu, Dodi bilang jejak merah di tubuhmu itu muncul karena alergi obat.”
   
“Bagaimana mungkin?” Yuna termundur selangkah, tidak berani percaya :” tapi aku…”
   
“Aku tidak tertarik dengamu.” Denis berkata secara sangat langsung, dia takut kalau tidak dikatakan dengan jelas, wanita ini akan salah paham lagi.
   
“Tidak mungkin, jadi kenapa kamu menyuruhku datang dan tinggal di sini?”
   
Denis dengan santai mengeluarkan sebatang rokok, Sheila menyuruh Yuna datang, Denis pun hanya mengikuti alurnya, dia ingin melihat apa yang ingin dimainkan oleh Sheila, Denis biasanya tidak suka tinggal bersama wanita, walaupun sebagai pembantu.

Sebagian besar dari mereka diatur untuk tinggal di bangunan sebelah,  kebanyakan hal yang menyentuh langsung dengan tubuhnya di selesaikan oleh Jack, lebih banyak dilakukan oleh dirinya sendiri.
   
“Kamu tidak suka tinggal di sini?”
   
“Bukan, aku kira kamu…”
   
“Nenek menyukaimu, kamu boleh lebih sering menemaninya.”

Walaupun tidak menjawabnya secara langsung, tapi maksud dari Denis sudah terungkap jelas, dia menyuruh Yuna tinggal di sini karena Nyonya tua Salim menyukainya.
   
Matanya masih berkaca-kaca, kedua tangan Yuna menggenggam dress dengan erat, dia sangat tidak puas dan enggan, dia bertanya ”boleh beritahu aku, mana dari aku yang tidak cukup baik?”
   
“Tidak tertarik.” Dia tidak tertarik sama sekali.
   
“Bagaimana dengan Kak Sheila?”
   
“Ini bukan yang pantas ditanyakan kamu.”
   
“Kenapa aku tidak pantas menanyakan itu? Di luar sana banyak yang bilang kita dua pasangan dari kecil yang saling mencintai, kamu tidak pernah membantah dan menjelaskannya, aku kira… …”
   
“Tidak jelaskan, karna aku malas menjelaskannya.”
   
“Kamu memanfaatkanku sebagai alat perlindungan Kak Rinu, benarkan?” Dia bisa melihat bahwa perlakuan Denis terhadapnya berbeda dengan Rinu Sinai, Denis tidak memperlakukan Rinu dengan dingin seperti terhadap Yuna, dan juga tidak seperti perlakuannya ke Sheila yang tidak sabar.
   
Malahan Denis sangat sabar terhadapnya, Yuna mengerti dengan jelas arti dari tanda kesabaran pria terhadap wanita, dia pun merasa sedikit sedih.
   
Raut wajah Denis langsung memburuk, menunjuk pintu :”keluar.”
   
“Kamu menyuruh Kak Rinu untuk menunggu empat tahun, benar? Dan sekarang hanya tersisa setengah tahun, kalau dia pulang, apakah kamu akan memberikan semua kepadanya…” ternyata, hati Denis bahkan status Nyonya Salim, semua itu ingin diberikannya kepada Rinu…
   
“Apa lagi yang kamu tahu?”
   
“Kalau Kak Sheila belum bisa menghamili anak setelah menikah empat tahun, dia pasti akan dikeluarkan dari keluarga Salim, jadi janji kamu dan Kak Rinu juga empat tahun, benarkan?”
   
“Terserah apa yang kamu pikirkan, kalau kamu tidak suka tinggal disini, kamu boleh pulang ke rumah Sinai.”
    
“Kak Denis, aku suka sini, tidak peduli siapa yang kamu suka, aku akan berusaha membuatmu jatuh cinta padaku, dan aku juga akan membantumu untuk menjaga rahasia ini.” Selesai bicara, Yuna seperti membuat suatu keputusan besar, membalikkan badan dan langsung melangkah keluar.
    ......
Dalam kamar tidur, Sheila setengah tidur setengah sadar, karena ruangan harus berventilasi, jadi pintu kamar tidak tertutup, dia pun terdengar bayang-bayang pembicaraan antara Denis dan Yuna yang berada di kamar kerja sebelahnya.
   
[Malam itu, aku tidak menyentuhmu, Dodi bilang jejak merah di tubuhmu itu muncul karena alergi obat.]
   
[boleh beritahu aku, mana dari aku yang tidak cukup baik?]
   
[Kamu hanya memanfaatkanku sebagai alat perlindungan Kak Rinu, benarkan?]
   
[kalau dia pulang, kamu akan memberikan semua kepadanya…]
   
[Kalau Kak Sheila belum bisa menghamili anak setelah menikah empat tahun, keluara Salim pasti akan mengeluarkannya, jadi janji kamu dan Kak Rinu juga empat tahun]
   
Suara Yuna sedikit melayang dan diikuti tangisan.

Mimpi indah Sheila terganggu, dia mengerutkan alis dengan tidak senang, ternyata rumor orang luar yang berkata pasangan kecil Denis dan nona Sinai ternyata bukan Yuna Sinai, tapi Rinu Sinai…

Rahasia yang mengejutkan dunia.
   
Denis menjaga rahasia ini dengan amat baik, tidak bocor setetes pun.
   
Sheila pernah bertemu sekali dengan Rinu, Rinu berbeda dengan Yuna yang sedikit licik dan selalu berperan kasihan, Rinu penuh perhatian, walau dia sangat cantik dan mempesona, tapi dia juga sangat rendah hati, membuat merasa orang nyaman dengannya.
   
Dibandingkan dengan Sheila, mereka dua merupakan jenis wanita yang berbeda total.
   
Sangat bisa dimengerti kalau Denis menyukai Rinu, walaupun harus memanfaatkan Yuna sebagai alat perlindungan, Denis tetap saja ingin melindungi Rinu, terlihat Denis sangat tulus hati.
   
Hanya saja, siapa yang disukai Denis, apa hubungannya dengan dia? Sesuai perkataan Yuna, selama empat tahun, kalau Sheila tidak bisa menghamili anak Denis, dia akan dikeluarkan dari keluaraga Salim, jadi, dia tidak perlu melakukan apapun, cukup bersabar selama setengah tahun dan tidak hamil, dia sudah bisa pergi dari keluarga Salim, benarkan?
   
Sheila sendiri sangat ingin pergi, walau di mimpi.
   
Tapi ada satu hal dia tidak mengerti, mengapa Denis begitu tulus terhadap Rinu, tapi malah mengabaikan perceraian yang sangat diinginkan Sheila?
   
Pria aneh.

Setelah menyuntik obat pereda demam, tubuhnya lebih bersemangat.
   
Pembantu ingin membantunya memakai baju, melihat ke sekeliling, dia baru sadar dirinya masih berada di kamar Denis, dan pakaiannya berada di kamarnya sendiri, dia pun berkata ke pembantu :”bantu ambilkan pakaianku ke sini,”
   
“Nyonya, tadi pagi kami sudah diperintahkan Tuan untuk memindahkan pakaianmu ke sini, ditaruh di tempat yang sama dengan Tuan.” Pembantu menarik pintu ruang pakaian, kedua sisi pakaian, satu terisi pakaian Denis, sisi lain diisi pakaiannya.

Menyuruhnya tinggal di sini?

Apakah tidak takut Rinu cemburu?
   
Tapi tidak ada yang ditakuti Tuan Salim, walau dia ingin mempunyai banyak istri, tapi kemudian hanya memanjakan Rinu, Rinu pasti tidak akan peduli.
   
Pria itu menidurinya sekali hanya sekedar tertarik dengan tubuhnya, Rinu tidak ada, dia kebetulan bisa menjadi pengganti Rinu, dia hanya barang pengganti.
   
Jari melintasi sebaris pakaian, akhirnya dia memilih jas biru, tahun ini sangat populer dengan model pakaian tidur, apalagi model yang dia ambil, rambutnya tidak disisir sehingga berantakan, ditambah jas yang terpakai di tubuhnya, dia terlihat malas tapi menawan.
   
“Dapur sudah menyiapkan makan malam belum?”
   
“Sudah, Tuan bilang Nyonya sakit dan menyuruh saya bertanya apa yang ingin Nyonya makan, boleh memerintah dapur untuk menyiapkannya.”
   
“Tidak perlu, saya akan buat sendiri.”
   
“… …” pembantu melihat Sheila dengan tatapan kaget, dia tidak berani berucap lagi, dulunya Nyonya paling takut memasuki dapur, apalagi asap yang ada di dalam dapur, dia selalu tidak tahan ketika menghirupnya, sekarang dia malah akan membuat makanan dengan tangannya sendiri, terlihat ada yang janggal.

Sheila meregangkan pinggangnya, lega sekali, hanya gerakan asalan sudah membuat pembantu takjub dengan kecantikannya, melayaninya selama tiga tahun lebih, tidak pernah menemukannya begitu cantik，begitu sempurna.
   
Sheila menguap dengan malas, membalikkan badan dan turun ke dapur.
   
Kenny banyak membantunya dan hanya meminta untuk bisa makan mie ayam buatannya, dia pastinya akan berusaha memenuhi keinginan kecil itu.
   
Saat di keluarga Wijaya, demi bisa menjadi Nyonya Salim, mendapatkan mas kawin tingkat langit, takut tangannya kasar, dia tidak diperbolehkan bekerja, Oleh karena itu, lima jarinya tidak pernah menyentuh air kotor apapun.

Sesampainya di keluarga Salim, semenjak menemukan virus baru ditubuhnya tumbuh melewati batas normal, dia hanya bisa lebih waspada, semua hal harus dilakukannya sendiri.
   
Dia tidak pernah membuat mie ayam, dia pun mencari resep di aplikasi handphone, kemudian mengeluarkan bahan-bahan dari kulkas.
   
“Nyonya, biarkan saya saja yang melakukannya.” Juru masak melihatnya ingin melakukan sendiri, kalau diketahui Tuan Salim pasti dipecat, sehinnga segera meletakkan sayur yang sedang dipetik dan berlari ke arah Sheila.
   
“Tidak perlu, aku sendiri bisa.

Memasak sup ayam dulu, kebetulan dia sendiri sakit, bisa minum sup ayam untuk menambah gizi, biar ada tenaga melawan Denis.