Istri Direktur Kemarilah - Bab 177 Kamu Boleh Memilih Pergi Bersamaku, Atau Pegi Bersama Dia

"karena gugup duduk disebelahnya ? atau karena kamu gugup dengan hasilnya?"

Sheila menarik borgol dengan keras, benar benar ingin membuat ujung borgol itu mematahkan pergelangan tangan Regen, sangat disayangkan, laki laki itu tanpa malu dengan inisiatif menyatukan pergelangan tangannya, dari sudut pandang orang diluar, seperti interaksi emosional diantara kekasih .

Manajer ingin mulai mengatakan peraturan, lagi lagi membuat kesombongan Regen hancur: " karena ini sebuah perlombaan, bagaimana bisa tidak ada hadiah dan hukuman?"

Sheila : "......"

Denis tertawa menyidir, jelas sekali sedang menertawakan triknya.

Regen bicara dengan perlahan kepada Sheila : “jika aku menang, cium aku ."

Sheila berjingkrak ingin berdiri, dengan tenaganya menyeret pria itu tanpa jejak dengan borgol ditangan, dengan sengaja berbicara meninggikan nada :" kamu pikir dia akan kalah ?"

Sebenarnya, meskipun Sheila berpikir pertengkaran antara 2 laki laki ini sangat membosankan akan tetapi dia benar benar tidak percaya dengan hasil akhirnya.

"kemenangan dan kekalahan kalian semuanya tidak ada hubungannya dengan aku."

"siapa yang bilang tidak ada hubungan?" Regen berhenti diwaktu yang pas, di puncak permasalahan, setelah meningkatkan rasa ingin tahu orang, dengan santai berkata: "jika aku kalah, aku kasih kamu hak untuk memilih."

Regen melihat ekspresi lucu Sheila, tahi lalat diujung matanya bergerak:

"kamu boleh pilih mau pergi bersamaku, atau pergi bersama dia, ikuti kata hati?"

"...." Sheila bingung, tanpa ragu ragu, dia sangat mengikuti kata hati, jika boleh memilih, dia lebih memilih pergi bersama Denis, daripada tinggal bersama pria menjijikan ini.

sudah memikirkan kesempatan yang baik, perlahan lahan menyerah .

Regen berbicara dengan nada tinggi, semua orang dilapangan dengan alami mendengar.

seluruh tubuh Denis gemetar, dia tidak menyelidiki Regen kenapa memilih ini. hanya berpikir kedua hadiah dan hukuman ini terhadap Regen mempunyai rencana yang dipikirkan sudah matang.

yang pasti, Regen tidak bisa membiarkan dirinya rugi, bahkan jika kalah, Regen juga harus percaya diri, wanita itu pasti memilih dia.

dari penglihatan Denis keberhasilan yang pasti hanyalah tentang pamer kemesraan cinta....

"bagaimana menurut Tuan Salim ?"

Bibirnya terbuka, senyum yang aneh dan ekspresi aneh: " kamu pikir jika dia memilih pergi bersamaku, aku akan bawa dia pergi bersamaku?"

Sheila mengigit bibir bawahnya.

Regen tertawa:" kalau begitu harusnya tidak ada lagi pertimbangan."

setelah selesai berbicara, mengedipkan mata kepada Manajer, mengumumkan peraturan.

Sheila tidak menyangka toko pakaian dalam yang terkenal ini, tiba-tiba membebaskan dua pria ini berbuat sesuka hati.

dan apa yang mereka lakukan merupakan kategori zona abu abu.

karena model itu sudah bersiap menggoyangkan pinggang memulai tarian kursi yang panas dan seksi.

model itu menggunakan pakaian dalam bikini yang seksi, mulai dari depan kursi menari tarian seksi dan hangat.

tarian yang mempesona ini, membuat pikiran orang orang bergeliat, adegan terlalu panas, sebagai seorang wanita Sheila sepenuhnya tidak bermaksud menatap wanita itu.

dia pelan-pelan menoleh, dari sudut ini bisa melihat Manajer berdiri disebelah kanan.

kelihatannya Manajer lebih gugup dibandingkan model itu, lagi pula dia tidak mampu memprovokasi dua laki laki yang duduk disini.

Manajer menyaksian tarian panas itu dengan hati hati, tiba-tiba mukanya terlihat memerah.

sangat cepat, perlahan lahan melepaskan kancing pertama bajunya, panas.

perlahan lahan model itu mulai berani, berjalan sampai depan mata Regen, mengait bahunya lalu bergelimang manja.

Sesekali menyentuh muka Regen, leher, lalu membuka lebar kerahnya, menyentuh dada dia yang kuat.

bahkan masih mengangkang diatas kaki Regen, menggoda dia, merayu dia. Regen masih tersenyum, matanya lesu, kelihatannya seperti tidak ada guncangan.

wanita itu sedikit frustasi, mulai merubah posisinya, lewat ditengah Sheila, mengampiri ke hadapan Denis.

Yuna duduk di samping Denis, mengangkat tangan di lututnya lalu memegangnya dengan erat, pertunjukan panas model itu, membuat raut wajah dia sedikit kaku.

model itu semakin berani, mengarahkan dadanya yang bulat lalu mulai menempel, usapan ringan, meraba-raba......

perasaan senang Sheila hilang, hatinya murung, ada keinginan membuat wanita itu menjauh dari Denis .

akan tetapi mata pria itu tampak masih acuh tak acuh dan santai, sama sekali tidak aneh aneh.

Tiba-tiba model itu dengan satu tangan menarik dasi dia, keanehan disekitarnya dia menggoyangkan pinggangnya yang anggun, Sheila hanya merasa mukanya panas yang bergejolak.

tidak menyangka Denis tiba-tiba duduk seperti gunung, mungkin karena ramainnya orang, konsentrasi pria itu sangat bagus, dia yakin dengan hal itu.

jadi raut wajahnya terlihat tenang, sebenarnya belum tentu.......

karena itu Sheila tidak bisa tahan melihat celana Denis.--

tidak ada ekspresi yang jelas, mengangkat mata, dengan tatapan ironis menatap Sheila.

Sheila langsung mengalihkan pandangannya.

Ketahanan dua pria itu jelas membuat model itu frustasi, tapi masih tidak menyerah, menarik kembali tangannya, baju yang melindungi dada Denis segera dibuka, salah satu tangan dia melintang di atas dada Denis.

kali ini, Manajer sudah membuat seluruh tubuhnya condong, hanya dia yang tahu, seluruh tubuhnya sudah mulai bergairah.

"cukup!" Sheila sudah tidak bisa melihatnya.

"Aku tidak bias digoda?" tangan Regen yang diborgol tiba-tiba meraih tangan kecil Sheila, telapak tangannya menutupi belakang tangan Sheila

"lepaskan borgolnya, aku mau ke toilet!" nada suara Sheila tidak terlalu bagus, dalam hatinya tertahan api yang membara, seperti ingin keluar.

Regen tertawa jahat, dengan suara rendah bicara kepada Sheila: "cium aku, lalu aku lepaskan borgolnya."

“……”

"kesempatan cepat berlalu, aku bisa menyesalinya kapan saja."

"kalau begitu aku tidak pergi."

“keras kepala"

Sheila tidak sabar ingin menampar wajahnya, setelah berpikir, Sheila masih bisa menahan, dengan cepat mencium wajah kiri Regen.

Regen melihat Denis seperti menantang.

Raut wajah Denis tidak menunjukan apa-apa, tidak ada orang yang tahu dia sedang memikirkan apa.

suasana hati Regen tiba-tiba baik, akhirnya mengeluarkan kunci borgol itu, lalu membuka borgol itu.

tanpa ragu ragu, Sheila berdiri lalu berlari keluar dengan cepat.

tiba-tiba, dibelakang terdengar suara kaca yang jatuh.

Manajer mendengar itu lalu pergi bertanya dengan penuh perhatian :" Tuan Salim, tidak apa-apa?"

Sheila memutarkan kepalanya lalu melihat, Denis sudah berdiri, sepatunya menginjak pecahan cangkir teh kaca .

Manajer dengan senyuman, menyuruh Yuna Sinai dan model itu keluar, dia ingin menguji, mengetes keduanya dengan cara memancing respon orang itu.

Sheila tidak memikirkan hasilnya lagi, dia tidak berharap Regen bisa memberikan dia pilihan. Dia bisa memikirkan sendiri cara keluar dari tempat yang aneh ini.

sampai di resepsionis membayar, menggesek kartu, Sheila sudah menandatangani bon pembelian, lalu dia memasukan bon itu ke tangan kasir.

di pintu, ada sepuluh orang pengawal, mereka adalah orang Regen, dan Denis

dia pergi ke kamar mandi, mereka mengikuti juga, beberapa orang itu adalah pengawal Regen

karena takut dia melarikan diri, persiapan Regen sangat baik.

di pintu kamar mandi dipenuhi dengan pengawal, dan ini adalah lantai tujuh, hampir mustahil untuk keluar.

dia duduk di atas toilet kamar mandi kecil, dia ingin menunggu wanita lain masuk kedalam, mungkin dia masih ada kesempatan untuk melarikan diri.

seperti yang diharapkan, diluar pintu dengan cepat terdengar sedikit langkah kaki.

Sheila meluruskan pinggangnya, meregangkan pinggangnya.

langkah kakinya semakin mendekat, dia pelan-pelan membuka pintu ......

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu