Istri Direktur Kemarilah - Bab 127 Orang-Orang sekelasnya (1)

Sisi sibuk menggelengkan kepala : “terakhir ini lambungku kurang bagus, seperti ada anginnya, takut baunya membuat jijik Tuan Huo … …”

Tuan Huo mengkerutkan alis, secara alami tahu wanita itu tidak ingin menyuapinya menggunakan mulut.

“Jika Tuan Huo tidak percaya boleh menciumnya?” Sisi dengan lucu membuka mulutnya dan mendekat ke Tuan Huo, badan Tuan Huo sembunyi mundur ke belakang.

Mulutnya penuh dengan bau bawang!

“Cukup, kamu menjauh dariku.”

Sisi menundukkan kepala takut ketahuan kalau mencuri tawa, menekan ketawanya sendiri dan berkata : “Sebenarnya menyuapi menggunakan mulut sangat tidak higienis, jika dilihat dari profesi perawat, mulut ke mulut mudah menularkan penyakit, apalagi jika orang itu memiliki penyakit AIDS, mulut ke mulut menggigit luka sampai pecah kemungkinan tertular semakin besar.”

“Kamu takut aku punya penyakit AIDS?”

“Bukan bukan bukan, aku hanya memberi perumpamaan saja.”

Sisi dengan tampang tak berdosa mengedipkan matanya, penyakit menular, AIDS, ditambah mulutnya penuh dengan bau bawang, membuat Tuan Huo dalam sekejap kehilangan niat untuk menggodanya, mengambil gelas, dan meneguk minuman sebanyak mungkin.

Dia tentunya tidak melihat mulut Sisi penuh dengan tawa.

Gelasnya sudah kosong, dari luar pintu masuk secercah cahaya yang menyilaukan, lalu terdengar bunyi klakson.

Ada orang lain datang ke Vila.

Bersamaan, Sisi tahu, yang mereka sebut-sebut lomba membandingkan batu akan dimulai.

… …

Saat Sheila turun dari mobil taksi, satu demi satu mobil mewah melesat melewati jalanan hutan, membuat banyak debu di jalanan, membuat hidung Sheila tersedak debu.

“Uhuk uhuk - -“ Sheila batuk dua kali dan menutupi hidungnya.

Supir mobil taksi menolak untuk masuk lebih dalam lagi, katanya kalau masuk lebih dalam lagi susah untuk putar balik, masih berkata tidak jauh kok, berjalan sepuluh menit sudah bisa sampai.

Memberinya uang yang banyak juga tidak ada gunanya.

Berpikir bahwa supir pun takut untuk mengemudikan sampai masuk, pasti sangat sepi, banyak binatang hutan, tempat semua jenis hantu muncul menghantui.

Tidak disangka, mobil mewah masuk satu demi satu … …

Debu terlalu besar, dia menyamping dan menutupi hidupnya, membiarkan mobilnya pergi dahulu, mobil bergerak dengan kecepatan tinggi, angin yang dibawanya hampir bisa merobohkannya.

Mengeluarkan handphone melihat lokasi, memang benar tempat ini, tempat terpencil seperti ini, kenapa tiba-tiba datang begitu banyak mobil?

Dia mengeluarkan sebungkus rokok dan korek api yang barusan diminta dari supir.

Kata supir di dalam banyak ular, dia tahu ular takut dengan asap ……

Jalanan tanah di bawah kaki berkelok-kelok, rumput bambu di kedua sisi, ditiup angin, terdengar seperti suara orang tertawa.

Setelah mobil mewah lewat, jalanan dengan cepat kembali tenang dan gelap.

Jika bukan tahu bahwa depan adalah tempat tujuan, tempat ini tidak akan pernah dia datangi, saat sedang berpikir==

Eiii …

Ada satu benda hijau menggantung dari bambu hijau, berbicara dan menatapnya!

Adalah ular hijau bambu!

Ular seperti ini ada racunnya, tetapi jumlah racunnya sedikit, jika tergigit, tidak ditangani tepat waktu bisa membahayakan nyawa.

Tadi untung saja, tangannya memegang rokok dengan hati-hati melewatinya, ular mungkin juga takut dengan asap, tidak berani mengikutinya lagi.

Beberapa langkah kemudian, sebuah Vila bergaya Asia Tenggara memasuki mata.

Gerbang pagar besi ditutup dijaga dengan pengawal, bisa dilihat di halaman Vila, mobil mewah berbaris rapi.

Dua lampu jalan bercahaya di pintu, pagar dan dinding ditutupi dengan mawar liar merah muda kecil.

Dinding samping, ada sebatang papan kayu, di atas tertulis “Regen Huo” 2 suku kata.

Kelihatannya adalah Keluarga Huo, Vila milik Tuan Huo.

Pengawal dengan cepat menghentikannya : “Tolong tunjukkan undangan Anda.”

Sheila tidak mempunyai undangan, hanya dari dalam sakunya mengeluarkan sebuah peluru, terbuat dari tembaga, ada kata Huo dicetak timbul, seluruh dunia, hanya keluarga Huo saja yang punya.

Pengawal saling memandang, akhirnya membuka pintu membiarkannya masuk.

Sheila tidak menyangka bisa begitu lancar, namun peluru itu memang khusus dan istimewa, bagi Keluarga Huo, pemegang peluru sangat dihormati.

Di sisi kiri halaman adalah kolam renang outdoor raksasa, beberapa wanita memakai bikini tertawa di tepi kolam, walaupun tidak banyak teman wanita yang datang hari ini, mereka melihat Sheila, tetapi mereka tidak curiga.

Sheila berhasil masuk ke dalam Vila.

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu