Istri Direktur Kemarilah - Bab 82 Apakah Kamu Tidak Pernah Menolak Lelaki Yang Datang?
Meskipun dia sedang terikat tapi dia tetap berusaha memperlihatkan cara jalan yang mempesona, dan suaranya lembut : “Bisakah kau memapahku?”
Dengan sengaja dia bersandar ke samping pintu, seakan-akan lemas tak bertenaga, sehingga laki-laki manapun yang melihat akan tergerak hatinya.
Sheila mengerutkan alis, kenapa rasanya tatapan lelaki ini seperti membakar, apakah karena paras dia yang terlalu menggoda?
Membuatnya teringat akan sepasang mata yang buas dan haus darah, lalu dia pelan-pelan menggelengkan kepalanya, menyingkirkan orang tersebut dari benaknya.
Sheila berusaha berjalan beberapa langkah dengan tangan terikat, sambil menjaga senyum lembut : “kamu dimana? Cepat kesini bantu papah aku.”
Lelaki tersebut berdiri tidak jauh darinya, jaraknya tidak sampai 2 meter, matanya memicing, suara wanita ternyata bisa semanis ini.
Sheila merasa ada yang tidak beres, tekanan udara di ruangan tersebut sepertinya pelan-pelan mulai rendah, dia sengaja memiringkan kakinya : “ahhh, kakiku terkilir, bisa kemari bantu gendong aku?”
Menggendong?
Denis tidaklah bodoh, dia jelas tahu kalau kata-kata perempuan tersebut bukan ditujukan untuknya, dia sudah dianggap sebagai orang yang membawa perempuan itu kemari….
Dia terkejut, perempuan ini menghadap kearahnya, seolah-olah membalas dendam atas pembunuhan ayahnya, bencinya sampai ingin menusuk dia dengan ribuan duri yang ada di tubuhnya.
Sekarang tiba-tiba di hadapan lelaki asing, tanda-tanda dia mulai merayu semakin jelas, malah ingin buru-buru minta digendong!
Dadanya menjulang terbuka dan sepasang kaki semampai yang memikat orang-orang, dengan sangat murah hati semua itu terpampang jelas di depan matanya.
Bagaimana bisa wanita yang harus mati ini malah begitu bernafsu? Bahkan saking tak tertahannya sampai merayu lelaki asing!
Sial !!!
Dia perlahan mendekati Sheila selangkah demi selangkah.
Wanita yang tidak punya hati ini, hanya demi dia, bisa dibilang sudah mengobrak-abrik penjuru kota, mulai dari hotel Marriot bahkan sampai terbang kesini, wanita ini malah kebalikannya, saking nafsunya sampai tidak tahan untuk merayu lelaki lain!
Akhirnya dia telah sampai didepannya.
Dia memegang Sheila dengan telapak tangannya yang besar dan dingin, lalu dengan beberapa langkah melemparnya ke atas kasur.
Sheila mulai panik, dia salah perhitungan mengenai lelaki itu, awalnya dia tidak mengira lelaki itu berani berbuat seperti itu terhadapnya, malah dalam sekejap berubah menjadi garang.
Ketika aura lelaki tersebut memancar keluar dari wajahnya, dia sepertinya sudah gila karena merasa aura lelaki itu mirip sekali dengan Denis, aura yang sangat agresif.
Sheila mulai panik, sepertinya dia tidak menyadari kalau dirumah itu hanya ada mereka berdua, kalau saja lelaki itu adalah binatang buas, dia sendiri pun bisa mengalahkannya.
Tapi dia juga tidak bisa diam saja menunggu ajal, duduk manis dan menunggu untuk diumpankan bukanlah gayanya.
Dalam sekejap dia berhasil mengendalikan ketakutannya, lalu tersenyum : “tidak disangka ternyata kamu begitu bernafsu?”
Dia merasakan pandangan lelaki tersebut menyapu sekujur tubuhnya, lalu dia mengangkat tangannya : “bisa bantu aku lepaskan tali ini?”
Tersenyum? Bahkan dalam kondisi seperti ini dia masih bisa tersenyum?
Sebegitu bencinya Denis kepada wanita yang tidak punya hati ini sampai ingin mencekiknya hingga mati!
Dengan marah dia menarik sekuat tenaga, hingga ikatan tali di badan wanita itu terlepas, Sheila meregangkan tangannya dua kali, awalnya dia berniat membuat lelaki itu sekalian melepas borgolnya, namun dia khawatir lelaki itu akan curiga sehingga menggagalkan rencananya.
“Apakah perlu kubantu lepaskan pakaianmu?” Tangan Sheila agak gemetar sambil meraba dada lelaki tersebut, dan menemukan kancingnya….
Raut wajah Denis semakin gelap dan mengerikan, dia begitu ingin menampar wanita ini supaya sadar, tapi dia malah ingin mencoba, dengan posisi dia yang membelakangi dirinya, apa yang bisa dia lakukan.
Apa yang ditampilkan wanita ini di hadapan pria yang lainnya.
Dia pura-pura meraba dari atas sampai ke pinggang, dia meraba sekeliling pinggang lelaki itu tapi tidak menemukan kunci yang dia cari….
Dia jelas-jelas mendengar lelaki tersebut menggantungkan kunci di pinggang.
“Borgol ini begitu mengganggu, bisa tolong lepaskan borgol ini?Setelah lepas maka aku akan melayanimu dengan baik… …”
Melayani dengan baik?
Dia menatapnya, sorot matanya seakan-akan mengeluarkan kobaran api yang siap membakar.
。
Tangannya yang besar dengan kasar mencengkeram tangan wanita itu, lalu menekan tangannya ke atas kepalanya.
“Kau!” Sheila tahu kalau dia sudah menyulut api tersebut.
Sejak dia diculik sampai dibawa ke tempat ini, sikap yang ditunjukkan oleh lelaki ini menunjukkan kalau dia tidak diperbolehkan menyentuhnya, ternyata dia telah meremehkan kalau para lelaki biasanya adalah hewan yang mengandalkan insting tubuh bagian bawah, karena hal ini pula dia telah mengacaukannya.
Sekuat tenaga dia mengangkat kaki dan menendang lelaki itu, tapi sayang lelaki itu tenaganya kuat, dengan tangannya yang besar dia menangkis tendangan Sheila, bahkan tangannya membuka lebar kedua paha Sheila dan berdiri di antara kedua belah pahanya.
“Apa yang kau lakukan? Cepat lepaskan aku! Ughhh……”
Lelaki itu menciumnya!
Sheila mengigit bibir serta mengatupkan mulutnya, bagaimana bisa dia dicium secara paksa oleh lelaki asing, bahkan tubuhnya ditindih kuat-kuat, seketika dirinya merasa begitu jijik.
Dia balas mengigit kuat-kuat.
Denis terdiam, lalu wanita ini mengangkat kepalanya dan menumbukkan kepalanya ke arah dia!
“Jangan coba-coba menyentuhku, kamu tahu siapa diriku, kalau kamu berani menyentuhku maka kamu siap menerima resikonya!
Wanita yang sebelumnya merayu dan menggodanya, sekarang malah melawan?
Apakah wanita ini selalu berlaku sama terhadap siapapun, senang bermain tarik ulur?
Denis tersenyum, suaranya rendah dan serak, hanya saja nadanya seperti sedang mengejek.
Sheila menyadari kalau lelaki itu sudah tidak sembarangan menyentuh, suaranya Sheila juga melembut : “Lepaskan aku ya?”
Jemari Denis meraba kain hitam yang menutup mata Sheila.
Ternyata wanita ini minta dilepaskan, jadi tadi itu dia sengaja meraba di bagian pinggang, apa yang dia cari?
Dia sangat ingin melepaskan kain hitam itu, biar wanita itu melihat siapa sebenarnya yang menindihnya.
Tapi dipikir lagi dia bersikap seperti itu karena ingin melarikan diri, sayangnya tidak bisa, dan sikap itu malah membuat dada Denis terasa sesak dan marah, seketika muncul pikiran untuk menghukumnya.
Dia menjilat darah di sudut bibirnya, lalu dengan beringas mencium dan menekan bibirnya, lalu sekuat tenaga melumat mulutnya.
Sheila berusaha berteriak, kepalanya bergoyang ke kiri dan ke kanan, kakinya yang menjejak ke lantai malah tidak berguna.
“Lepaskan aku! Aku tidak suka kekerasan, bisakah kita pelan-pelan?”
“Aku suka.” Lelaki tersebut akhirnya bersuara, sekujur tubuh Sheila mendadak kaku, apakah dia sedang bermimpi, suara itu rasanya sangat akrab di telinga… …
Dia pasti salah dengar, Kenny yang telah menculiknya kesini, bagaimana mungkin Denis bisa berada disini?
Pikirannya kalut,
Tiba-tiba
Aaaaahh
Melihat dia tertegun lelaki itu langsung mencoba melepaskan celana Sheila, tidak mempedulikan dia yang memberontak, dengan kasar dia menegakkan tubuhnya lalu memasukkanya ke tubuh Sheila.
Aduhh…
Sakit sekali..
Dia berpikir, lelaki yang menindihnya ini adalah orang asing.
Pikiran pertama yang muncul adalah dia diperkosa!
Dia sudah berusaha untuk berontak, tapi yang terjadi malah segalanya kacau….
Butiran air mata mulai mengalir dari sudut mata Sheila, tidak pernah dia merasa begitu frustasi seperti sekarang, dia selalu beranggapan kalau dirinya pintar dan bisa berhadapan dengan situasi apapun, tapi dia malah meremehkan lelaki ini, dari segi tenaga saja dia sudah kalah.
Kalau tahu dari awal akan seperti ini jadinya, lebih baik dia duduk manis di rumah keluarga Salim dan melahirkan anak untuknya, setidaknya lebih baik daripada di perkosa oleh orang asing seperti ini.
Gerakan Denis mulai lebih ringan, dia melihat air matanya.
Dia pernah berpikir seperti apakah air mata perempuan itu.
Ternyata seperti ini, dilindungi oleh sebuah sabuk yang keras kepala dan pantang menyerah, bahkan masih terus berjuang dan mengigit lidahnya, memberontak tidak membiarkannya masuk.
Tidak menyerah sampai mati.
Tangan Denis memegang dagu Sheila, napasnya terengah-engah, seakan-akan kekurangan oksigen, anggota badannya bergerak lemas, tak ada tenaga.
Lalu dengan cepat melepaskannya, dan saat dia terbatuk, dia menyandarkan tubuh Sheila lalu sekali lagi menciumnya kuat-kuat.
Kali ini ciumannya lama dan dalam, bahkan menjadi lembut, sehingga membuatnya berkhayal, dia tidak pernah berhubungan dengan lelaki lain, hanya dengan Denis, tapi ciuman orang ini, serta aura tubuh dan gerak-geriknya membuatnya merasa kalau orang ini adalah Denis.
“ughhh… …”
Tidak tahu sudah lewat berapa lama, dia tampaknya benar-benar terlena ke dalam sebuah fantasi.
Tubuhnya naik dan turun seperti berirama, dalam kabut, dia mendengar suara geraman rendah lelaki itu.
Bahkan suaranya pun mirip sekali dengan suara Denis…. …
Dia pasti benar-benar sangat putus asa sehingga bisa teringat akan lelaki itu…..
Sampai pada akhirnya, seluruh perasaan dan fantasinya lebur menjadi satu, tubuhnya dipeluk oleh Denis, tubuh mereka bersatu, dia ingin berbicara tapi baru saja membuka mulut, yang keluar malah erangan yang membuat wajah memerah.
Denis yang melihat dia seperti itu, lalu mencengkeram erat tangan Sheila, dengan garang dia mengeluarkan tenaga.
Wanita ini, di hadapan lelaki asing, namun masih bisa mengeluarkan respon yang begitu intens, bahkan pemberontakannya berubah menjadi sambutan yang hangat.
Dalam pandangan Denis, tingkahnya yang seperti ini malah seperti pisau yang teramat tajam, menghujam hatinya berulang kali.
“Sheila, apakah kau tidak pernah menolak tiap lelaki yang datang?”
Sheila mengerutkan alis, sekujur tubuhnya menegang.
Jadi, sekarang ini mimpi atau kenyataan?
“Aku benar-benar ingin mencekikmu sampai mati.” Dia mencekik leher Sheila dengan kedua tangannya, tubuh mereka masih terpaut menjadi satu, kebenciannya memuncak dan ingin Sheila mati di tangannya.
Akhirnya setelah energinya terkuras dalam waktu yang cukup panjang, dan dibawah tekanan yang berat Sheila pingsan, ditambah lagi Denis sudah lama tidak berhubungan, lalu tiba-tiba mulai kembali dengan tenaga dan hasrat yang menggebu-gebu.
Novel Terkait
Unlimited Love
Ester GohDewa Perang Greget
Budi MaCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangKembali Dari Kematian
Yeon KyeongMy Perfect Lady
AliciaIstri Direktur Kemarilah×
- Bab 1 Wanita Ini Sudah Berubah
- Bab 2 Hadiah Perceraian Untukmu
- Bab 3 Menjadi Anjing yang Hilang
- Bab 4 Mencapai Kesepakatan
- Bab 5 Saat ini Hanya Terhadapmu
- Bab 6 Seperti Seekor Anjing Jantan
- Bab 7 Sangat Berharga
- Bab 8 Seorang Lelaki Yang Serius dan Tampan
- Bab 9 Melamar Dirimu
- Bab 10 Kamu Belum Sepenuhnya Topi Hijau
- Bab 11 Kalau Kamu Darah Tinggi Dan Meninggal, Bukannya Aku Akan Menjadi Janda
- Bab 12 Sangat Mencintainya Sampai Menangis
- Bab 13 Lebih Rendah Daripada Rumput Yang Kuinjak
- Bab 14 Masalah Ini Harus Diperiksa
- Bab 15 Tetua Keluargamu Akan Meninggal Karena Kemarahan
- Bab 16 Kamu Pria Tidak Berguna Yang Selalu Kasar Padaku !
- Bab 17 Sepertinya Aku Telah Membunuh Orang
- Bab 18 Akan Kubawa Pergi Dengan Cara Apapun
- Bab 19 Pedang Nyonya Besar Salim Masih Tajam
- Bab 20 Akan Kukabulkan Satu Permintaanmu
- Bab 21 Aku Tidak Tertarik Denganmu
- Bab 22 Hanya Sekedar Permulaan
- Bab 23 Menyukai Istri Orang Lain
- Bab 24 Harimau Tidak Memakan Anaknya Sendiri
- Bab 25 Siapa Yang Tidak Bisa Bersandiwara
- Bab 26 Membalas Ciuman
- Bab 27 Apakah Dia Menyentuhmu
- Bab 28 Kenapa Harus Aku
- Bab 29 Dia Jelas Telah Menolak
- Bab 30 Tidak Mau, Ini Maksudku !
- Bab 31 Aku Tidak Mengambil Foto Binatang
- Bab 32 Menunjukan Kemesraan Mati Cepat
- Bab 33 Ini Sedang Memukul Muka Siapa?
- Bab 34 Menangkap Selingkuhan
- Bab 35 Istri Sah Yang Menyedihkan
- Bab 36 Merangkak
- Bab 37 Sayang, Bagaimana Caramu Mengurusku?
- Bab 38 Istri Selingkuh
- Bab 39 Cincin Pernikahan Yang Tidak Diketahui
- Bab 40 Sayang, Bantu Aku Disinfeksi
- Bab 41 Aku Alergi Semua Jenis Kacang
- Bab 42 Kamu Tau Apa Yang Paling Kubenci?
- Bab 43 Kamu Hanya Memiliki Kemampuan Ini?
- Bab 44 Tebak Apa Yang Kupikirkan Sekarang?
- Bab 45 Memperjuangkan Wanita Yang Dicintai
- Bab 46 Perubahan
- Bab 47 Digigit Sampai Mati
- Bab 48 Kamu terlihat kecewa
- Bab 49 Alasan Yang Tersembunyi
- Bab 50 Kehancuran Usaha
- Bab 51 Tebak, Siapa Aku
- Bab 52 Ada Suami Menghidupiku
- Bab 53 Seorang Perempuan Dungu Mencoba Cara Ini
- Bab 54 Satu-Satunya Perempuanku
- Bab 55 Setujui Satu Persyaratanku
- Bab 56 Aku Menganggapnya Menarik
- Bab 57 Buka Bajumu
- Bab 58 Apakah Kamu peduli dengan pendapatku?
- Bab 59 Darah Untuk Menulis
- Bab 60 Kamu Ingin Dia Lihat Bagian Mana?
- Bab 61 Obat Orang Ultra Posesif
- Bab 62 Selalu ada sekelompok cadangan kambing hitam untuk melindunginya dan membantunya
- Bab 63 Kamu Pasti Ketagihan
- Bab 64 Aku Mau yang Sama Persis
- Bab 65 Membayangkan Reaksi Dia Saat Mengenakan Cincin
- Bab 66 Bersulang
- Bab 67 Kamu Mau Hamil?
- Bab 68 Suasana Hati Yang Baik
- Bab 69 Tidak Mengijinkan Ada Pria Lain
- Bab 70 Dia Tidak Layak Disayangi
- Bab 71 Dia Memutuskan Panggilan Teleponnya!
- Bab 72 Para Perempuan Tergila-gila Padanya
- Bab 73 Janji Padaku Kedepannya Hanya Boleh Goda Aku
- Bab 74 Sangat Susahkah Seperti Seorang Istri Memperlakukan Suami?
- Bab 75 Kamu Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan?
- Bab 76 Kembali Mengenalku
- Bab 77 Dikurung
- Bab 78 Segala Sesuatu Disini Bukan Miliknya
- Bab 79 Mengapa Detak Jantungmu Begitu Cepat
- Bab 80 Seorang Pria Yang Tidak Dikenal
- Bab 81 Dia Tidak Dapat Hidup Tanpa Diriku
- Bab 82 Apakah Kamu Tidak Pernah Menolak Lelaki Yang Datang?
- Bab 83 Tidak Kubiarkan Pergi Lagi Dari Sisiku
- Bab 84 Hubungan Suami Istri
- Bab 85 Tidak Membutuhkan Sikap Munafik
- Bab 86 Tidak Dapat menjadi Istri Pertama
- Bab 87 Tatapan Matanya Seperti Orang Asing
- Bab 88 Kode Pria Untuk ONS
- Bab 89 Perjuangkan Ketiga, Pertahankan Keempat
- Bab 90 Dia Tidak Tertarik
- Bab 91 Berani Menanggalkan Pakaian di Depan Umum
- Bab 92 Apa Kamu Kira Ini Hanya Keahlian Wanita?
- Bab 93 Kali Ini Sudah Ingat Aku Kan?
- Bab 94 Beauty And The Beast
- Bab 95 Ketulusan untuk Melalui Malam Bersama Dewi Singa
- Bab 96 Wanita Ini Milikku!
- Bab 97 Saling Mengucapkan Selamat Bersenang-senang
- Bab 98 Aku Bisa Masuk Jika Aku Ingin Masuk
- Bab 99 Memanfaatkan Sebaik-baiknya
- Bab 100 Tidak Perlu Menjelaskan
- Bab 101 Sekarang Tidak Menyentuhmu, Bukan Berarti Kedepannya Juga (1)
- Bab 101 Sekarang Tidak Menyentuhmu, Bukan Berarti Kedepannya Tidak (2)
- Bab 102 Saling Menggoda Di Hadapanku? (1)
- Bab 102 Saling Menggoda Di Hadapanku? (2)
- Bab 103 Jadi Jantungku Ini …… (1)
- Bab 103 Jadi Jantungku Ini …… (2)
- Bab 104 Memberi Penghormatan Sebesar Ini, Bagaimana Bisa Aku Menerimanya (1)
- Bab 104 Memberi Penghormatan Sebesar Ini, Bagaimana Bisa Aku Menerimanya (2)
- Bab 105 Kamu Harus Panggil Aku Apa? (1)
- Bab 105 Kamu Harus Panggil Aku Apa? (2)
- Bab 106 Peluang Diciptakan Oleh Manusia (1)
- Bab 106 Peluang Diciptakan Oleh Manusia (2)
- Bab 107 Estetika Normal (2)
- Bab 107 Estetika Normal (2)
- Bab 108 Aku Tidak Bisa Berpisah (1)
- Bab 108 Tidak Tega (2)
- Bab 109 Tidak Boleh Menginjakkan Kaki di Rumah Keluarga Salim Selama-lamanya (1)
- Bab 109 Tidak Boleh Menginjakkan Kaki di Rumah Keluarga Salim Selama-Lamanya (2)
- Bab 110 Tidak Ada Makan Siang Gratis Di Dunia Ini (1)
- Bab 110 Tidak Ada Makan Siang Gratis Di Dunia Ini (2)
- Bab 111 Jika Kamu Bersedia Mengenakannya (1)
- Bab 111 Jika Kamu Bersedia Mengenakannya (2)
- Bab 112 Persaudaraan Wanita (1)
- Bab 112 Persaudaraan Wanita (2)
- Bab 113 Aku Lebih Menyukai Aroma Tubuhmu yang Alami (1)
- Bab 113 Aku Lebih Menyukai Aroma Tubuhmu yang Alami (2)
- Bab 114 Ini Adalah Pertama Kalinya Bagiku (1)
- Bab 114 Ini Adalah Pertama Kalinya Bagiku (2)
- Bab 115 Dia Takut Tidak Bisa Menunggu Sampai Saat Itu Tiba (1)
- Bab 115 Dia Takut Tidak Bisa Menunggu Sampai Saat Itu Tiba (2)
- Bab 116 Apakah Kamu Akan Membiarkan Pria Lain Memiliki Kesempatan Ini? (1)
- Bab 116 Apakah Kamu Akan Membiarkan Pria Lain Memiliki Kesempatan Ini? (2)
- Bab 117 Apakah Kamu Berharap Aku Mencintaimu ? (1)
- Bab 117 Apakah Kamu Berharap Aku Mencintaimu ? (2)
- Bab 118 Tidak ada Perceraian
- Bab 118 Tidak ada Perceraian (2)
- Bab 119 Lupa, Aku Minta Maaf Datang Terlambat ! (1)
- Bab 119 Lupa, Aku Minta Maaf Datang Terlambat ! (2)
- Bab 120 Aku Bawa Wanita Yang Sudah Menikah, Apa Itu Pantas? (1)
- Bab 120 Aku Bawa Wanita Yang Sudah Menikah, Apa Itu Pantas? (2)
- Bab 121 Sudah Buntu Masih Mengelak ! (1)
- Bab 121 Sudah Buntu Masih Mengelak ! (2)
- Bab 122 Apakah Dia Berpikir Melepaskanku? (1)
- Bab 122 Apakah Dia Berpikir Melepaskanku? (2)
- Bab 123 Kamu Ini Sangat Egois Dan Masih Bisa Tidur ? (1)
- Bab 123 Kamu Ini Sangat Egois Dan Masih Bisa Tidur ? (2)
- Bab 124 Satu-satunya Pria yang Bisa Diandalkan
- Bab 124 Satu-satunya Pria yang Bisa Diandalkan (2)
- Bab 125 Kamu Seharusnya Berterimakasih Atas Keberuntunganmu Sendiri (1)
- Bab 125 Kamu Seharusnya Berterimakasih Atas Keberuntunganmu Sendiri (2)
- Bab 126 Walau Tidak Ada Hasil, Efek Samping Tetap Akan Ada (1)
- Bab 126 Walau Tidak Ada Hasil, Efek Samping Tetap Akan Ada (2)
- Bab 127 Orang-Orang sekelasnya (1)
- Bab 127 Orang-Orang sekelasnya (2)
- Bab 128 Ajarkan Dia Dulu Cara Melayani Lelaki (1)
- Bab 128 Ajarkan Dia Dulu Cara Melayani Lelaki (2)
- Bab 129 Apa Kamu Bersedia Memberikan Tubuhmu Untukku ? (1)
- Bab 129 Apa Kamu Bersedia Memberikan Tubuhmu Untukku ? (2)
- Bab 130 Kamu Wanita Yang Aku Kagumi (1)
- Bab 130 Kamu Wanita Yang Aku Kagumi (2)
- Bab 131 Aku Berharap Kamu Tidak Akan Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 131 Aku Berharap Kamu Tidak Akan Pernah Mengatakannya (2)
- Bab 132 Aku Berharap Kita Bisa Terus Hidup (1)
- Bab 132 Aku Berharap Kita Bisa Terus Hidup (2)
- Bab 133 Sepertinya Dia Keguguran (1)
- Bab 133 Sepertinya Dia Keguguran (2)
- Bab 134 Pembawa Sial (1)
- Bab 134 Pembawa Sial (2)
- Bab 135 Bagaimana Menjadi Seorang Nyonya Muda Salim yang Memenuhi Syarat (1)
- Bab 135 Bagaimana Menjadi Seorang Nyonya Muda Salim yang Memenuhi Syarat (2)
- Bab 136 Jangan-jangan Dia Hamil ? (1)
- Bab 136 Jangan-jangan Dia Hamil ? (2)
- Bab 137 Memang Hamil (1)
- Bab 137 Memang Hamil (2)
- Bab 138 Memberinya Sebuah Hadiah Buatan Tangan (1)
- Bab 138 Memberinya Sebuah Hadiah Buatan Tangan (2)
- Bab 139 Kamu Adalah Binatang (1)
- Bab 139 Kamu Adalah Binatang (2)
- Bab 140 Malam Ini Mohon Bantuannya ! (1)
- Bab 140 Malam Ini Mohon Bantuannya ! (2)
- Bab 141 Menerima Bayaran Untuk Melakukan Sesuatu (1)
- Bab 141 Menerima Bayaran Untuk Melakukan Sesuatu (2)
- Bab 142 Cintai Aku, Maka Aku Akan Melindungimu Seumur Hidup ! (1)
- Bab 142 Cintai Aku, Maka Aku Akan Melindungimu Seumur Hidup ! (2)
- Bab 143 Seolah Dibuat Sesuai Ukurannya (1)
- Bab 143 Seolah Dibuat Sesuai Ukurannya (2)
- Bab 144 Pertama Kalinya, Dia Merasa Dilindungi (1)
- Bab 144 Pertama Kalinya, Dia Merasa Dilindungi (2)
- Bab 145 Tidak Ada Toleransi Bagi Yang Menyentuh Dia ! (1)
- Bab 145 Tidak Ada Toleransi Bagi Yang Menyentuh Dia ! (2)
- Bab 146 Kalau Tuan Muda Salim Sudah Mulai Keras Kepala Bisa Membuat Orang Disekelilingnya Ikut Gila (1)
- Bab 146 Kalau Tuan Muda Salim Sudah Mulai Keras Kepala Bisa Membuat Orang Disekelilingnya Ikut Gila (2)
- Bab 147 Aku menyukaimu (1)
- Bab 147 Aku menyukaimu (2)
- Bab 148 Sepertinya Kita Adalah Suami Istri Paling Miskin Di Dunia (1)
- Bab 148 Sepertinya Kita Adalah Suami Istri Paling Miskin Di Dunia (2)
- Bab 149 Priamu (1)
- Bab 149 Priamu (2)
- Bab 150 Dasar Wanita Murahan, Lihat Saja Nanti !(1)
- Bab 150 Dasar Wanita Murahan, Lihat Saja Nanti! (2)
- Bab 151 Bau Pria Lain
- Bab 152 Jadi, Aku Ini Tidak Sebanding Dengan Seekor Anjing?
- Bab 153 Aku Ingin Memberikan Semuanya Kepadamu
- Bab 154 Setengah Mati Menginginkannya
- Bab 155 Anak Siapa
- Bab 156 Dialah Satu-Satunya Keinginannya
- Bab 157 Cara Terbaik
- Bab 158 Apakah Punya Masa Depan
- Bab 159 Aku Membiarkan Kamu Pergi !
- Bab 160 Selamat Untukmu
- Bab 161 Dia Tak Akan Membiarkan Orang Merampas Anak Itu!
- Bab 162 Kamu Tidak Mati, Aku Juga Bisa Dengan Dia
- Bab 163 Biarkan Hatiku Mati Dengan Tenang
- Bab 164 Tahu Apa Akibatnya Kalau Mencoba Mempermainkan Aku ?
- Bab 165 Ingin Pergi Dan Tidak Mau Kembali Lagi Selamanya ?
- Bab 166 Kamu Sebaiknya Berdoa Agar Tidak Bertemu Denganku Lagi Selama Hidupmu!
- Bab 167 Menyembunyikan Rahasia Terbesar Di Dalam Hatinya
- Bab 168 Hatinya Menginginkan Wanita Ini
- Bab 169 Apakah Kamu Mau Mempertimbangkan Untuk Mengganti Otak ?
- Bab 170 Karena Kamu, Dia Berdetak Keras Setiap Kali Melihatmu
- Bab 171 Suka Wanita Bekas Orang Lain
- Bab 172 Aku Bersedia Menjadi Wanita Dari Jantungmu
- Bab 173 Inilah Tujuan Dia Yang Sebenarnya!
- Bab 174 Dia Menginginkan Hatinya
- Bab 175 Coba Sentuh Dia Apa Ada Reaksi Atau Tidak?
- Bab 176 Apa Bisa Tahan Terhadap Godaan
- Bab 177 Kamu Boleh Memilih Pergi Bersamaku, Atau Pegi Bersama Dia
- Bab 178 Tembak Jantungnya, Aku Percaya Padamu
- Bab 179 Mau Tahu Hasilnya?
- Bab 180 Bertarung Secara Tidak Adil
- Bab 181 Pokoknya Bukan Milikmu
- Bab 182 Kalau Kamu Masih Percaya Padaku, Temukan Aku
- Bab 183 Aku Akan Mencarimu, Pasti Menemukanmu
- Bab 184 Padahal Sangat Peduli
- Bab 185 Yang Paling Perhatian
- Bab 186 Tinggalkan Dia
- Bab 187 Tak Semua Kata Maaf Dibalas Dengan Tak Apa
- Bab 188 Apakah Kamu Sangat Berharap Aku Pergi?
- Bab 189 Ternyata Yang Kamu ingin Tahu Itu Bagianku Yang Ini!
- Bab 190 Kamu Akan Memintaku Untuk Membiarkanmu Berada Di Sisiku
- Bab 191 Satu Jasad Dua Nyawa
- Bab 192 Dia Bahkan Berani Mengorbankan Nyawanya
- Bab 193 Beritahu aku , Apakah Kamu mencintaiku?
- Bab 194 Jangan Sampai Terjadi Sesuatu Padanya
- Bab 195 Kamu Hanya Ditakdirkan Untuk Menjadi Istriku
- Bab 196 Mungkin Berciuman Seumur Hidup Juga Tidak Cukup!
- Bab 197 Senyum Wanita Itu Penuh Makna
- Bab 198 Lembaran Hasil Tes Kehamilan
- Bab 199 Tuan Muda Menyayangi Nyonya Muda Dengan Semua Kekuatannya
- Bab 200 Saling Mengejar, Tetapi Tetap Ada Jarak Yang Abadi
- Bab 201 Tidak Membiarkan Dia Berbuat Sesuka Hati Di Wilayahnya Dengan Memanfaatkan Kesempatan Ini
- Bab 202 Waktu Yang Kuberikan Tidak Banyak
- Bab 203 Kita Lihat Siapa Yang Tertawa Di Akhir
- Bab 204 Menyelamati Pasangan Anjing
- Bab 205 Sudah Melihat Jelas
- Bab 206 Hamil Tapi Masih Tidak Bersikap Baik
- Bab 207 Kesempatan yang Bagus
- Bab 208 Kalau Hancur Aku Akan Melaporkanmu
- Bab 209 Tidak Pernah Menjadi Orang Ketiga
- Bab 210 Kamu Mau Mendorongku Ke Dia?
- Bab 211 Tidak Mengulang Kesalahan yang Sama Berulang Kali
- Bab 212 Jika Sesuatu Terjadi Padanya, Akupun Juga Akan Mati!
- Bab 213 Belajar Dulu
- Bab 214 Kamu Pasti Akan Menjadi Ayah Yang Baik
- Bab 215 Hadiah Dari Tuan Denis
- Bab 216 Seumur Hidup Aku Tidak Akan Menikah Kecuali Dengan Dia
- Bab 217 Anggap Saja Digigit Anjing
- Bab 218 Nasib Yang Serupa
- Bab 219 Dengan Cepat Dia Akan Menikah Lagi Denganku
- Bab 220 Ketika Keadaan Berbalik, Apakah Kamu Akan Datang Mencariku?
- Bab 221 Setiap Kata-katamu, Semua Aku Anggap Sungguhan
- Bab 222 Yang Kedua Sudah Terlihat, Yang Ketiga Mana
- Bab 223 Kangen Dia, Kangen Gila
- Bab 224 Aku Mengaku Salah
- Bab 225 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 226 Aku Mau Kamu——Menciumku!
- Bab 227 Dia Seperti Pemuda Kecil Yang Memberikan Ciuman Pertamanya
- Bab 228 Kamu Tidak Merusak Fantasinya
- Bab 229 Aku Mau Beri Kamu Kejutan
- Bab 230 Kamu Terlihat Lebih Kesakitan
- Bab 231 Aku Yang Meniduri Dia !
- Bab 232 Ternyata Dia !!
- Bab 233 Nasib yang Berbeda
- Bab 234 Hanya Penolakanmu yang Bisa Membuatnya Mati Hati
- Bab 235 Prosedur Perceraian Sudah Diurus?
- Bab 236 Tergila-gila dengan Cinta
- Bab 237 Apakah Terjadi Sesuatu pada Tuan Muda?
- Bab 238 Pria Ini Dimana?
- Bab 239 Siapa Suruh Kamu Mencuri Hatiku
- Bab 240 Kamu Bisa Bertanya Secara Langsung Kepadanya
- Bab 241 Setahun Bersamanya
- Bab 242 Nikahi Aku, Nyawaku Kapan Saja Kamu Ambil
- Bab 243 Bicaramu Seperti Sangat Mengerti Wanita
- Bab 244 Ayah Kandung Anak Di Perutmu
- Bab 245 Aku Tidak Kekurangan Uang
- Bab 246 Aku Akan Memberikan Sebuah Penjelasan Pada Keluarga Hermawan
- Bab 247 Tidak Ada 300 Tail Perak Disini
- Bab 248 Peringatan Dari Tuan Muda Susanto
- Bab 249 Memerankan Cerita Petani dan Ular
- Bab 250 Pura-Pura Sakit Untuk Melemahkan hatinya
- Bab 251 Bergantung Pada Relasi Juga Sebuah Kemampuan
- Bab 252 Tidak Boleh Pacaran Sama Klien
- Bab 253 Cincinnya Diutak-Atik Orang
- Bab 254 Identitasnya Siapa Sampai Bicara Soal Ramah Denganku
- Bab 255 Sakit Yang Cepat Lebih Baik Dari Sakit Yang Berkepanjangan
- Bab 256 Biarkan Aku Pergi Tanpa Penyesalan
- Bab 257 Pergi Dengan Menggunakan Cara Yang Paling Sedikit Melukai
- Bab 258 Menikahlah Denganku
- Bab 259 Walau Kamu Tidak Mau, Aku Tetap Mau Menikahi Kamu
- Bab 260 Berikan Dirimu Sendiri Kesempatan Untuk Menyiksaku
- Bab 261 Kenapa Mobilnya Bergoyang ?
- Bab 262 Menghadiri Sebuah Acara Penting
- Bab 263 Siapapun Yang Berani Menyentuh Sisik Putih Sang Naga, Pantas Mati !
- Bab 264 Aku Bersumpah Setia Padamu Selamanya
- Bab 266 Kamu Ingin Menepuk Denganku
- Bab 266 Dia Berusaha Menjadi Suami Yang Baik
- Bab 267 Menjadikanmu Sebagai Wanita Simpanan
- Bab 268 Aku Yang Akan Meninggalkanmu
- Bab 269 Kamu Ingin Melakukannya Bersamaku?
- Bab 270 Kamu Telah Melakukan Pilihan, Maka Harus Terima Akibatnya
- Bab 271 Dia Berani Menyentuhmu, Aku Akan Siapkan Makam Untuknya
- Bab 272 Ingat Fotokan Bekas Tamparan Untuknya
- Bab 273 Ibu Menjadi Terhormat Karena Anak
- Bab 274 Wanita Kecil, Kamu Menjadi Jahat
- Bab 275 Kali Ini Hasil Tes Tidak Akan Sama Juga Bukan?
- Bab 276 Mana Ada Yang Seaneh Ini?
- Bab 277 Tidak Memiliki Hubungan Darah
- Bab 278 Memakai Seperti Ini, Kamu Mau Menghadiri Pemakaman?
- 279:Yang Dia Incar, Adalah Disini!
- 280: Satu Orang Bisa Memainkan Satu Panggung Drama
- 281:Kamu Mau Meniduriku?
- Bab 282 Aku Meminta Kamu Untuk Memotong Kelaminmu Sendiri
- Bab 283 Aku Juga Seorang Pria Normal
- Bab 284 Gunakan Hati Sebagai Alat Tawar-Menawar
- Bab 285 Sangat Beruntung
- Bab 286 Kutebak, Kamu Pergi -- Mengirim 'Meriam'
- Bab 287 Kamu Adalah Wanita Pertama yang Membuatku Memikirkan Tentang Pernikahan
- Bab 288 Kamukah yang Kudesak ke Pintu?
- Bab 289 Suka Berselingkuh, Aku Akan Memenuhimu!
- Bab 290 Berbaring di Bawah Mantan Suami