Istri Direktur Kemarilah - Bab 62 Selalu ada sekelompok cadangan kambing hitam untuk melindunginya dan membantunya

Bab 62 Selalu Ada Kambing Hitam

“Kak Denis…… Kamu kenapa mengeluarkan koperku……” Setelah Yuna turun dari mobil, kemudian kembali ke rumah keluarga Salim dulu.

Pertama kali datang langsung mencari Nyonya Besar Salim, sangat disayangkan Nyonya Besar Salim sedang pergi bermain kartu.

Yuna di dalam kamar merasa gelisah seharian.

Hasilnya Denis pulang ke rumah, lalu menyuruh orang mengeluarkan kopernya keluar pintu rumah.

Dia tahu ini artinya mengusir dirinya.

“Sheila kenapa dikunci di dalam kamar mandi? Apa kamu masih belum jelas?”

“Apa? Kakak Sheila dikunci di dalam kamar mandi? Dia tidak apa-apa kan?”

“Di dalam ruang ganti hanya ada kamu dan Sheila, perlu aku memeriksa CCTV?”

Wajah Yuna tiba-tiba menjadi pucat : “Walaupun kamu memeriksa CCTV aku juga tidak merasa melakukannya, Kak Denis, aku benar-benar tidak melakukannya, waktu itu sengaja berjalan-jalan memutari kamar mandi, aku benar-benar tidak melihat Kak Sheila.”

“Sheila tidak ada mengirim pesan, tetapi aku menerimanya …… Yuna, kamu mengertikan sifatku!”

“Aku tidak tahu, siapa tahu mungkin dia sendiri tidak mengatakan yang sebenarnya… …”

Denis mengangkat dagunya, seorang Bodyguard membawa cambuk kemari : “Pukuli sampai dia mau mengatakan yang sebenarnya.”

“Jangan, jangan Kak Denis, aku benar tidak melakukannya … … ahhhh-- “ tiba-tiba cambuknya mencambuk belakang punggungnya, kekuatan lengan Bodyguard itu sangat kuat, sekali cambuk langsung membuat belakang bajunya sobek, kulitnya terdapat satu gores luka cambuk.

“Kak Denis, kamu percaya padaku, aku benar-benar tidak … …”

phakkk—

Satu cambukan lagi.

“Kamu berada di luar, aku bagaimana mungkin berani melakukan hal seperti ini? Kak Denis, kamu percayalah padaku ……”

Cambukan ketiga dilayangkan, ketika akan menyentuh, dari jauh terdengar suara memerintah : “Berhenti!”

“Nenek… Nenek, aku benar-benar tidak mengunci Kak Sheila di dalam kamar ganti hotel …… o o o, aduh..sakit…sakit sekali…” Yuna membungkuk di atas lantai, di punggungnya terdapat 2 bekas luka cambuk.

“Denis! Yuna adalah tamu kita, kenapa kamu bisa menggunakan cambuk memukulinya!? Jika keluarga Sinai datang kemari, kamu bagaimana menjelaskannya … …!”

“Aku melakukan sesuatu tidak perlu menjelaskannya kepada siapapun!”

“Kamu!”

“Kak Denis, Nenek, aku benar-benar tidak melakukannya, aku benar-benar tidak ……”

“Yuna dari dulu adalah anak yang jujur, tidak pernah berbohong, dia bilang tidak melakukannya pasti tidak melakukannya! Denis, aku melarangmu memukulnya lagi!”

Tangan Denis mengangkat kembali, menyuruh Bodyguard untuk meneruskannya.

Bodyguard sekali lagi mengangkat tangannya, ketika akan menyentuh, tidak disangka Nyonya Besar Salim tiba-tiba kesana menggunakan badannya untuk melindungi badan Yuna.

“Denis, jika kamu mau memukul Yuna, kamu pukul saja aku dulu!”

“……” Alis Denis berkerut sedikit : “Cepat bantu Nyonya Besar Salim berdiri.”

Nyonya Besar Salim mendengar Bodyguard mau menariknya, memeluk Yuna dengan erat-erat : “Denis, kamu tidak ingin melihat Yuna berarti juga tidak ingin melihatku, jika kamu mau memukul Yuna, maka pukul saja aku dulu!”

Bodyguard di sebelah Nyonya Besar Salim tidak berani menyentuhnya, tetapi perintah Tuan Muda juga tidak bisa ditantang, dalam sekejap tidak tahu sebaiknya berbuat apa.

“Kak Denis ……” tersedak dan air mata Yuna mengalir di pipinya.

Nyonya Besar Salim menolehkan kepalanya dan melihat Denis sangat marah : “Denis, Yuna usianya masih sangat kecil, jika memang berbuat salah, kamu mengalahlah sedikit, memukul orang menggunakan cambuk begitu menyakitkan.”

Denis melihat Nyonya Besar Salim dengan dingin, dalam waktu 3 tahun jumlah dia menggunakan cambuk memukul Sheila sudah lebih dari jumlah jari di dua tangan, saat itu kenapa dia tidak bilang sakit?

Nyonya Besar Salim melihat punggung Yuna yang terluka : “Yuna, kamu cerita kepada nenek sebenarnya ada masalah apa?”

Yuna merasa dirugikan dan menangis : “Nenek, siang ini aku dan kak Sheila di dalam ruang ganti hotel mengganti baju, sebelum aku keluar aku mencarinya keliling satu putaran tetapi tidak melihatnya, jadi aku keluar. Tidak disangka Kak Denis bilang kak Sheila terkunci di dalam ruang ganti, lalu menyalahkanku bahwa aku yang melakukannya… Nenek, aku tidak melakukannya, benar-benar bukan aku.”

Menangis sedih, suara tangisnya melengking.

Saat itu, Jack selesai menerima telepon, berjalan ke sebelah Denis dan berbisik : “Tuan Muda, mungkin kali ini kita salah paham terhadap Nona Sinai.”

Denis mengangkat alisnya : “Salah paham?”

“Pelakunya adalah Leni, dia diam-diam menggunakan handphone Nyonya Muda mengirimkan pesan kepada Tuan Muda, lalu masih mengunci Nyonya Muda di dalam toilet, saya sudah menyuruh orang untuk memproses Leni.”

Nyonya Besar Salim mendengar Leni yang melakukannya, galaknya kembali lagi : “Benar kan apa yang aku katakan, Yuna bagaimana mungkin melakukan hal seperti ini? Sifat Nyonya Muda Salim memang aneh, tidak tahu di luar sana sudah menyinggung berapa banyak orang.”

“Nenek, Kak Denis hanya sedang khawatir…… dikarenakan aku tinggal di sini bisa membuat orang salah paham, aku rasa aku sebaiknya pulang dan kembali saja……”

Ketika berbicara, tangannya sudah menggenggam sekuat tenaga, jika bukan karena wanita jalang seperti Sheila, dia juga tidak mungkin dicambuk.

Suatu hari nanti dia akan membalasnya.

“Yuna, kamu tidak boleh kemana-mana! Denis melukaimu sampai seperti ini, ditambah salah paham terhadapmu, lihat, dilihat bagaimanapun ini adalah kesalahannya, jika kamu pergi, bagaimana orang-orang membicarakan keluarga Salim? Kamu tinggallah di keluarga Salim, ingin tinggal berapa lama, tinggallah berapa lama ……”

Nyonya Besar Salim sengaja melihat Denis, “Denis, kamu bicaralah sesuatu.”

“Mau tinggal berapa lama, tinggallah berapa lama?” Denis berkata : “bawa koper Nona Sinai ke rumah Nyonya Besar.”

“Baik. “ Bodyguard mulai melaksanakannya.

……

Sheila berbaring di atas sofa dengan malas melihat-lihat email di handphone, semenjak dia mengirim email kepada Rinu, membuatnya terbiasa sewaktu-waktu memeriksa email.

Tidak ada balasan, melihat Carl yang duduk diam di tempat yang sudah ditentukan oleh Denis, mata bulatnya melihatinya.

“Carl? Kemari.” Dipanggil sekali, Carl menggoyang-goyangkan ekornya, tetapi tidak kemari.

“Apa Denis begitu menakutkan?” sampai seekor anjing takut seperti ini.

Tatapannya melihat para pembantu masuk dengan panik : “Apa terjadi sesuatu?”

Pembantu tertegun sebentar, lalu berkata dengan jujur : “Tuan Muda di rumah utama menghukum Nona Sinai ……”

Denis menghukum Yuna?

Apa dia tidak salah dengar?

“Kenapa menghukumnya?”

“Sepengetahuan saya bahwa Tuan Muda mengira Nona Sinai yang mengunci Nyonya Muda di ruang ganti hotel, Tuan Muda sangat marah .”

“Oh.” Yuna sudah sering kali melakukan perbuatan yang keterlaluan kepadanya, kali ini akhirnya dia berpikir untuk menginvestigasinya? Sheila berusaha membangunkan badannya untuk berdiri.

“Nyonya Muda apa yang mau kamu lakukan? Pinggangmu terkilir, Tuan Muda memberi perintah melarang Nyonya Muda banyak bergerak.” Pembantu tergesa-gesa kemari membantunya bangun.

“Aku pergi melihat-lihat.”

“Nyonya Muda lebih baik jangan banyak bergerak, Tuan Muda pasti menyalahkan kami.“ pembantu bicara dengan wajah sedih : “Tuan Muda menyuruh orang untuk membawa keluar koper Nona Sinai, lalu menggunakan cambuk mencambuk punggung Nona Sinai, lalu Nyonya Besar datang……”

Alis Sheila mengangkat, benar-benar, dimana ada Yuna di situ ada Nyonya Besar.

“Akhirnya, Nyonya Besar melindungi Nona Sinai?”

“Iya, Nyonya Besar menaruh badannya di atas Nona Sinai, membela untuk melarang memukulnya, lalu, dengar-dengar masalah ini bukan Nona Sinai yang melakukannya, tetapi seorang karyawan hotel, Tuan Muda masih menyuruh Nona Sinai pindah ke rumah Nyonya Besar……”

“Nona Sinai cukup populer.” Sheila tertawa sinis : “Selalu ada cadangan kambing hitam yang menunggu untuk melindunginya dan membantunya.”

Jika seperti dugaan, Denis mempertimbangkan muka Nyonya besar, pasti tidak akan meneruskan menginvestigasinya…

Jika masalah ini Nyonya Besar yang melakukannya, mungkin tidak akan perlu diinvestigasi……

Dia memahami, bagaimanapun itu neneknya sendiri, jadi, hari dimana ada Nyonya Besar Salim, maka di hari itu ketenangannya akan hilang.

“apa maksudnya kambing hitam?” suara dingin seseorang dari pintu masuk ke dalam.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu