Istri Direktur Kemarilah - Bab 187 Tak Semua Kata Maaf Dibalas Dengan Tak Apa

Para wanita yang menangis heboh itu dengan cepat dibawa pergi, sisa 3 orang saja di meja makan, kalau tidak ada permintaan Sheila, Leni tidak ada hak untuk duduk bersama mereka, Leni tertawa bertindak pintar untuk dapat apa yang ia inginkan, bertanya pada Sheila: “kamu tidak apa-apa kan? Mau minta Tuan Huo panggil dokter untuk memeriksamu?”

Sheila hanya melihatnya dengan datar.

Setelah keributan tadi, para pembantu membersihkan barang yang memenuhi meja sampai bersih, menyuruh koki wanita membuatkan lagi makanan yang rasanya bersih untuk mereka.

Sheila sesungguhnya tidak nafsu makan, berdiri: “aku mau istirahat di atas.”

Regen berdiri, memegang pergelangan tangan Sheila: “aku ikut kamu naik.”

Sheila menghempas tangan Regen dengan kuat: “kamu tidak capek ya!? tidak bisa membiarkan aku tenang sendirian?”

Mencaci maki dengan suara kencang, menolak dengan dingin, sikapnya begitu buruk namun Regen hanya menganggap suasana hati Sheila buruk karena kejadian tadi, tidak kesal, malah memberi Sheila jalan untuk naik.

Sheila tentu tidak bisa membiarkan Regen ikut, karena sekarang Sheila mau mengambil waktu disaat Regen makan, mencari kesempatan untuk masuk ke ruang belajarnya.

Sore saat mengantar kue, Sheila tidak sengaja mendengar telepon Regen di ruang belajar, Sheila jadi tahu, ruang belajar itu satu-satunya tempat yang ada sinyal.

Untung saja Regen tidak mengikuti, Sheila percaya juga setelah Yemima dan lainnya pergi, Leni pasti akan mengambil kesempatan untuk mendekati Regen.

Memegang telepon genggam, memutar kunci pintu ruang belajar, pintu tidak dikunci, bisa masuk……

Semuanya sangat lancar, Sheila bahkan tidak sempat memperhatikan lingkungan di sekitar ruang belajar, menyalakan layar telepon genggamnya——

Sesuai dugaan ada sinyal!

Mau telepon minta bantuan ke siapa?

Sheila menatap layar telepon genggamnya cukup lama…...

Denis tidak percaya Sheila, saat ini menelepon Denis, hanya akan menerima respon dingin, mungkin saja masih akan seperti saat di tempat belanja itu, meski memohon bantuan Denis tidak akan tergerak hatinya, mungkin bahkan sampai mengejek Sheila?

Apa telepon Sisi?

Saat Sheila datang, telepon genggam Sisi sudah diberikan pada Jack, memberi perintah pada Jack kalau bertemu Sheila harus mengembalikan telepon genggamnya pada Sheila, jadi telepon genggamnya tidak ada pada Sisi.

Telepon Fahmi?

Seseorang yang selalu hilang dan muncul secara tidak jelas, sama sekali tidak terhubung.

Sebelum ini, orang yang bisa 24 jam dihubungi demi Sheila itu Kenny, sekarang Kenny tidak tahu masih hidup atau sudah mati.

Menekan kekesalan dalam dada, sungguh menyedihkan, Sheila tertawa mengejek dirinya sendiri, di saat genting, tidak ada satupun orang yang bisa dihubungi Sheila……

Pada akhirnya Sheila hanya bisa bergantung pada diri sendiri, mencari di internet nomor telepon sebuah perusahaan pesawat pribadi, meski sinyal disini diblokir, tapi Sheila punya cara membiarkan pesawat dapat sinyal……

……

Rumah Salim

Jack di posisi yang sulit merangkak dari karpet berbunga warna merah tua, telepon genggamnya terlempar sangat jauh……

Ini sudah kedua kalinya Jack jatuh, setelah sekali lagi mendeteksi sinyal telepon genggam Nyonya Muda, Jack menerobos dari lantai bawah dengan kecepatan tinggi ke ruang belajar Tuan Muda.

Tuan Muda tetap saja mengunci diri di ruang belajar dan mendengarkan rekaman, sudah tidak bisa dihitung Denis sudah dengar berapa kali, sejak pulang dari mall sudah begini.

“Tuan Muda……” Jack berusaha merangkak, tidak mempedulikan rasa sakit, mengangkat telepon genggam seperti mengangkat bendera merah: “Tuan Muda, sinyal telepon genggam Nyonya Muda terdeteksi.”

Denis saat ini sedang tiduran di sofa ruang belajar, mendengar kata-kata Jack, tiba-tiba langsung duduk.

Jack buru-buru memberi Denis sebuah telepon genggam warna hitam.

Denis membuka riwayat telepon, menekan nama 'wanita tidak bernurani’, menelepon.

Telepon diterima setelah berdering 2 kali membuat orang kegirangan——

Di ujung telepon sana, Sheila sedang ragu mau telepon minta tolong sama siapa, tanpa disangka teleponnya berdering, takut ketahuan Sheila sembunyi di ruang belajar, langsung menerima tanpa melihat.

“Sheila, kamu dimana?”

Benar suara Denis, apa Sheila salah dengar? Nada bicaranya seperti agak panik

……

Sheila berjalan dengan cepat ke jendela, paling jauh dari pintu, kemudian bicara ke telepon genggamnya tanpa terburu-buru: “mohon tanya kamu siapa ya?”

“Wanita ini, jangan pura-pura tidak kenal denganku, cepat bilang kamu dimana?” Denis menggertakkan gigi, Denis tahu wanita ini sedang marah padanya, hanya saja sekarang bukan waktunya marah, Denis harus secepat mungkin menemukan cara menembus hutan kabut.

Orang yang Denis kirim, terus berputar-putar di hutan itu, tidak mampu menembus masuk……

“Aku tidak perlu pura-pura denganmu, kita memang tidak kenal……”

“……” tangan Denis memegang telepon genggam dengan sangat erat: “Sheila, tahu tidak aku sangat rindu padamu.“

Sheila tiba-tiba terdiam, bukannya Denis tidak percaya Sheila tidak ada hubungan apapun dengan Regen?

Tertawa dingin: “kamu salah telepon orang.“

“……” meski jadi debu, Denis tidak akan salah mengenali suara Sheila: “jangan ribut, sekarang bukan waktunya bertindak sembrono merasa dijahati, cepat kasih tahu aku kamu dimana? Rumah kabut? Aku jemput kamu.”

“Tak perlu, aku sudah pernah memberikanmu kesempatan untuk menyelamatkanku, sekarang aku sudah tidak butuh kamu.”

“Sheila!” sial! Wanita keras kepala ini! Denis menahan suaranya dan bicara: “aku tahu kamu cinta padaku.”

“Kapan aku pernah bilang kalimat ‘aku cinta kamu’ itu?”

“Sekarang.”

“……”

“Barusan kamu bilang kamu cinta aku.”

“Apa penyakit mythomaniamu kambuh lagi? tidak ada urusan lain aku tutup ya teleponnya……”

“Kamu berani matikan teleponku!?” Denis setiap hari dan malam menjaga telepon genggam dengan Jack, menatap telepon genggam Sheila kapan ada sinyal, sekarang susah payah menemukan sinyal, belum bicara banyak sudah mau ditutup?

“Kamu tahu aku berani atau tidak!”

“Di rekaman kamu juga bilang, suruh aku temukan kamu.” wanita yang tidak bisa membedakan baik dan buruk, di satu sisi mau Denis menyelamatkannya, di sisi lain tidak mau menerima bantuan!?

“Aku menyesal, aku hidup dengan sangat baik disini, Tuan Huo juga sangat baik padaku, kamu boleh tidak usah datang mencariku.” lagipula Sheila juga sudah memikirkan cara untuk kabur sendiri!

“Kamu sengaja buat aku marah kan? Aku tahu kamu lagi marah sama aku, kamu pikirkan di perutmu masih ada anak kita.”

“Sekarang sudah percaya anak ini anakmu?”

“Maaf, aku kehilangan rasionalitas karena cemburu.”

“Tak semua kata maaf akan dijawab dengan kata tidak apa.”

“Kamu mau bagaimana……” supaya bisa memaafkan aku, beberapa kata ini belum disebut, tiba-tiba telepon terdengar suara sibuk——

“Sheila!?” sialan! Wanita ini ternyata benar berani menutup telepon Denis!?

Denis bangkit berdiri dari sofa, marah sampai mau melempar telepon genggamnya!

Saat ini telepon berdering lagi, Denis menunduk melihat telepon genggam di tangannya sendiri, layar hitam.

Tatapan tajamnya memperhatikan Jack sekilas.

Jack tidak paham kenapa saat telepon berdering, Tuan Muda kenapa harus melihat Jack, tapi suara deringnya cukup dekat dengan Jack……

Tiba-tiba paham, ada telepon genggam yang Nyonya Muda berikan pada Jack, katanya punya Nona Sisi.

Buru-buru mengeluarkan telepon genggam dari kantung rompinya.

Telepon menunjukkan sebuah nomor asing.

Barusan Nyonya Muda tiba-tiba menutup telepon, mungkin saja ia menelepon lagi, jadi Jack tidak berani mengangkat.

“Kakak……” suara lemah Gadis.

“Kamu siapa?”

“Jack? Aku Sisi, kakak Sheila ada?” Sisi menjelaskan tidak bertenaga: “telepon genggam kakak perempuanku tidak bisa dihubungi, aku kira telepon genggamku di dia.”

Jack mendengar Sheila, Jack terdiam sepenuhnya: “Nona Sisi, Tuan Muda itu Nona Sisi……”

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu