Istri Direktur Kemarilah - Bab 159 Aku Membiarkan Kamu Pergi !

Hari itu setelah karakternya mengalami perubahan yang sangat besar, Denis menyesal berkali-kali untuk menikahinya.

Tetapi sekarang Sheila sangat bahagia, karena dia tahu bahwa pernikahan ini dia sudah lewati dan bisa pergi tanpa penyesalan.

Sheila mengambil napas yang dalam, dan tidak menanggapinya.

Tetapi dengan sangat cepat melihatnya, tidak melihat Yuna, Tetapi ranjang besar itu masih belum dirapikan, lipatan-lipatan yang berantakan, dan pakaian perempuan berserakan di lantai.

Mengapa harus bertemu dengannya di sini? apakah ingin membiarkan Sheila melihat betapa sengitnya mereka berhubungan.

Sheila tahu bahwa Denis sengaja!

Menarik kembali pandangannya, itu membuktikan cinta mereka seperti sebuah pedang yang sedang menusuk hatinya. tetapi kali ini, pedang itu terbelah menjadi dua bagian, yang dibuat oleh hati, dan hancur berjatuhan.

"Cari aku ada masalah?" Dia berusaha membuat dirinya terlihat seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Apakah kamu benar-benar hamil?"

"Iya." dia sudah tidak ada niat untuk menjelaskan terlalu banyak, dia sudah pernah mengatakan bahwa anak ini adalah miliknya, dia tidak percaya, jadi bagaimana kalau mengatakan lebih banyak lagi?

"Aborsi."

Seiring dia mengeluarkan dua kata ini, ada badai di luar jendela, suara petir yang mengerikan.

kilatan petir lewat, mencerahkan wajah Sheila yang kaku, hatinya berjuang sesaat, perlahan-lahan berkata: "Anak itu milikmu, Aku bersumpah, dia milikmu."

Denis dengan tubuh yang tegap menunjukkan ekspresi tersentuh.

Sheila kemudian berkata: "Aku menyembunyikannya darimu karena aku tidak tahu bagaimana cara memberitahumu...."

Tidak tahu bagaimana cara mengatakan kepada Denis tentang kondisi tubuhnya.....

"Buktikan, bagaimana membuktikan bahwa itu adalah anakku?"

"Ketika anak itu sudah besar, dia akan tahu apakah dia milikmu, aku hanya punya pria dirimu seorang."

Setelah mereka lebih tenang, suasana sedikit membaik, Sheila tidak mengharapkan ada yang berubah, sebaliknya dia tahu bahwa diantara mereka tidak akan pernah berubah seperti dulu lagi.....

Dia tidak menjelaskan kepadanya, tetapi Sheila mengatakan Denis seharusnya mempunyai hak untuk mengetahui fakta tersebut.

Namun pada saat itu, Jack mengetuk pintu dan masuk dengan menggenggam ponsel putih di tangannya.

Wajah Sheila langsung berubah----

itu dari Regen yang menyuruh seorang anak untuk memberikan ponsel ke pengawal lalu memberikan padanya!

Denis seperti melihat Sheila memainkan drama, menertawakan Sheila bagaimana dia yang membuat, mengarahkan, dan berakting sendiri.

Dia mengambil ponsel yang diberikan Jack kepadanya dan membukanya, di dalam ada pesan singkat dari Regen: [Aku akan mengutus seseorang untuk menjemputmu lima hari lagi.]

Suara tertawa dari tenggorokan Denis, Tidak heran dia akan memberikan hadiah membutuhkan lima hari.

"Bermain denganku, merasa sudah sangat berhasil? setiap hari mendesakku untuk menyelamatkan Sisi, kamu dan Tuan Huo ingin melihat bagaimana aku dipermainkan seperti monyet?”

"Itu......" Sheila baru saja akan menjelaskan, langsung dia memotongnya: "Masih ingin terus berbohong?"

Sheila tahu bahwa kepercayaan Denis pada dia sepenuhnya telah ditarik, hanya bisa menelan semua penjelasannya.

Matanya menusuknya seperti pisau yang membuat Sheila sedih, merasa bahwa diri sendiri sudah kehilangan kemampuan untuk bernapas.

"Mengapa tidak berbicara?"

Sheila menatap Denis dengan dingin, apa lagi yang bisa dia katakan? tidak peduli apa yang dia katakan, Denis pasti berpikir itu bohong!

"Apakah kamu benar-benar akan pergi?"

"Iya!"

Satu kata, sangat sederhana, tetapi dengan mudah menjatuhkan Denis.

Bagian belakang tangannya berwarna biru, tubuhnya mulai bangkit dengan amarah, dia dengan kasar membalikkan kursi itu, Tetapi wajah tampannya dipenuhi dengan hawa pembunuh, darah merah mulai menyebar dari bola mata putihnya.

Dia mendekati Sheila selangkah demi selangkah, dengan tekanan aliran udara ditubuhnya berkata: "Apakah anak itu adalah anak Regen Huo?"

Sheila tiba-tiba tertawa dingin, dia sangat membenci orang yang memberikannya orang yang memakai topi hijau.

****(topi hijau : selingkuhan)*****

"Kamu berharap dia orangnya, ya sudah dia."

Sangat jelas itu menghancurkan perasaannya.

Namun kalimat ini, tiba-tiba membuat ekspresi Denis menjadi ganas, dan tiba-tiba frustasi.

Jadi dia mencoba segala cara untuk mengurung Sheila di sampingnya, tetapi Sheila malah mencoba segala cara untuk melarikan diri darinya.

Dia mungkin harus sedikit lebih kuat.

Apa gunanya memaksa tubuh Sheila berada di sampingmu? hati Sheila dari awal tidak ada padanya!

Dia mengepalkan tangannya dengan erat, seolah-olah dia mengeluarkan emosinya dengan seluruh tenaganya.

"Kamu tidak bisa menunggu setengah tahun, benarkah?"

"......"

"Benar atau tidak!?

"Benar!"

Dia merasa sekarang Denis ingin mengakhiri hubungan diantara mereka berdua.

Akhiri saja, Denis pikir Sheila memiliki hubungan dengan Regen, dan bagaimana Denis dan Yuna bisa menjelaskannya?

"Baik," Suara Denis tiba-tiba menjadi sangat tegas, dia pikir diantara mereka masih ada ruang untuk bersama kembali, tidak diduga Sheila tidak bisa menunggu setengan tahun lagi.

Sheila tidak tahu apa yang ingin dia lakukan, menatap Denis dengan mata yang lebar.

"Karena kamu ingin sekali pergi, aku membiarkan kamu pergi." sedikit demi sedikit beberapa kata, Denis berkata dengan lambat dan keras.

Denis awalnya berpikir, Dia tidak perlu membalas perasaan Sheila, hanya perlu Sheila berada di sisi Denis, Bagaimanapun ini yang Denis inginkan, tetapi ini yang Sheila paling benci….

Bibir Sheila bergerak sedikit, tiba-tiba dia tidak menjawab.

Kedua orang tersebut diam-diam saling memandang, pandangan Denis membuat Sheila susah untuk bernafas.

Sheila dengan rasa benci menggepalkan tangannya, dan terus mengingatkan dirinya sendiri bahwa ini sudah sangat baik, sehingga tidak perlu dijelaskannya lagi.

Sheila menemukan bahwa ketika Sheila menatapnya, Sheila selalu mengalihkan pandangannya duluan.

Sheila ingat ketika Denis sakit, Dia bersikeras ingin Sheila menjaga, Dia mengatakan suami istri harus saling menjaga satu sama lain, Sheila dengan rasa tidak bersedia berkata:

[Kenapa kalau suami istri, suami istri akan terbang secara terpisah ketika masalah besar datang.]

[Dasar wanita, hanya kamu yang akan terbang ketika masalah besar datang.]

Sungguh gambaran yang nyata.

Sheila menangis dan menarik nafas yang dalam: "Kapan aku bisa pergi?"

"Kapan kamu ingin pergi?"

"Segera......." Karena semua ingin pergi, mengapa harus tinggal?

Sekali lagi Denis menggepalkan tangannya: "Takutnya tidak bisa"

Sheila melihat tangannya dibungkus kain kasa yang tebal, Apakah dia terluka ketika berkelahi dengan pengawal itu?

Mendengar Denis berkata tidak bisa, Sheila dengan rasa curiga: "Mengapa tidak bisa?"

Denis menekan amarahnya, lalu melihatnya, pandangannya sudah sangat dingin: "Kamu masih berhutang aku sebuah hadiah."

"......"

Pada saat ini, Denis ingat bahwa Sheila masih berutang hadiah kepadanya.

"Baik! Aku akan memberikanmu secepat mungkin."

"Kamu terburu-buru ingin pergi?" Kesedihan di mata Denis semakin mendalam: "Takut aku melanggar perjanjian?"

Sheila menggigit bibirnya dan tidak berbicara, Hatinya terasa sedih.

"Apakah kamu pikir dengan seenaknya memberiku hadiah bisa menyingkirkanku??"

"......"

"Kamu dan Tuan Huo telah membuat janji dalam lima hari, sekarang masih ada tiga hari, tidak kurang dari tiga hari!"

Sheila terdiam sesaat, dan akhirnya menganggukan kepalanya dengan pelan-pelan.

Sheila melihat lagi tangannya: "Tanganmu........"

"Tangan tuan muda........." Jack ingin berkata, tetapi dihentikan oleh Denis: "Kain kasanya terbuka, bantu aku membalutnya kembali?”

Sheila menganggukan kepalanya, Jack berhenti mengambil kotak obat itu.

Dengan cepat mengambil keluar gunting dan kain kasa.

DIa berdiri didepan Sheila, melihat bagian atas kepalanya, aroma rambutnya menempel di ujung hidungnya.

Sheila menundukkan kepalanya dan membalutnya dengan serius, perbannya sudah terbuka-buka, sehingga mudah untuk dilepaskan, memperlihatkan luka yang ada di telapak tangannya, dan di jari manisnya terdapat cincin yang digambar menggunakan pena.

Warna kuas sudah lebih pudar setelah terkena air....

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu