Istri Direktur Kemarilah - Bab 273 Ibu Menjadi Terhormat Karena Anak

Seketika wajah Yuna menjadi suram karena ketakutan, tetapi siaran langsung di ponsel di tangannya masih sedang berlangsung, karena ketakutan, tangan Yuna menjadi lemas, ponselnya pun hampir terjatuh.

Sheila mengulurkan tangan satunya untuk mengambil ponsel itu.

Yuna mengambil kesempatan ingin menarik jarum yang tertusuk di titik Quepen nya.

“Jangan bergerak.” Sheila menyipitkan mata, dan berkata dengan suara rendah, “Jika kamu sembarangan menariknya keluar, pasti akan keguguran seketika.”

“Kamu! Kamu jangan menakut-nakuti aku! Jangan kira kamu berkata apa, aku akan percaya apa!” Mata Yuna memerah karena marah, “Bukankah kamu tidak enggan yang aku kandung adalah anak Kakak Denis.”

“Apakah yang kamu kandung adalah anak Denis, dalam hatimu tidak tahu kah?”

“Kalau begitu apakah yang kamu kandung adalah anak Kakak Denis, dalam hatimu tahu kah?”

Mata Sheila berputar, dan berkata tersenyum, “Kamu tahu tidak di dunia ini ada yang namanya tes paternitas? Tiga bulan lagi, bisa memeriksa ikatan darah melalui entah DNA, cairan ketuban, atau bulu halus dari janin.”

Wajah Yuna semakin terlihat buruk, dia paling tabu ada orang yang berkata bahwa anak di dalam perutnya bukan milik Denis.

Sheila bertampang pasti, dan berkata santai, “Dua hari lagi, Denis akan bawa aku untuk melakukan tes paternitas, menurutmu perlukah aku menyarankan Denis untuk membawamu juga?”

“Hanya kamu yang perlu melakukan tes seperti itu, aku, aku tidak butuh!” Yuna menolaknya secara naluri, lalu mengulurkan tangan ingin merebut ponsel di tangan Sheila.

“Benarkah? Apakah kamu tidak ingin tahu? Jika hasil tes mengatakan bahwa anak di dalam perutmu adalah milik Denis Salim, bukankah ibu menjadi terhormat karena anak….”

Tiba-tiba Yuna merasa perkataan wanita itu masuk akal juga, sebenarnya Yuna juga ingin sekali membuktikan kepada Kakak Denis bahwa ini adalah anaknya!

Tetapi wanita ini terlalu licik, Yuna tidak bisa membiarkan Sheila membawanya ke dalam lubang.

“Tidak perlu melakukan tes aku juga tahu, kamu cabut dulu jarumnya.”

“Jangan bergerak, jika aku mencabut jarum ini, kamu tidak takut akan keguguran?” Sheila tersenyum, lalu mengangkat tinggi ponsel Yuna yang sedang dalam siaran langsung, dan berkata dengan suara berat, “Lagi pula yang keguguran adalah anakmu, aku juga tidak sakit hati.”

Seketika Yuna menjadi panik, melihat kamera siaran langsung sedang tertuju padanya, Yunai Sinai juga tidak enak untuk bertindak. Sementara para pelayan melihat Sheila seperti itu, juga tidak berani untuk bertindak sembrono.

“Kamu ingin bagaimana?” Yuna bertanya sambil menggertak gigi.

Sheila tersenyum, dan berkata pada kamera, “Nona Sinai kalian merasa pakaian gundik itu bagus sekali, sehingga sekarang dia memohon padaku untuk membiarkannya memakai satu persatu. Karena penonton sudah mencapai di atas lima ratus ribu orang, dengan enggan aku setujui saja.”

“Kamu!” Mata Yuna pun hampir bisa menyemburkan api.

“Kuberi kamu waktu sepuluh menit, untuk mencoba semua pakaian ini satu persatu, kalau tidak, aku juga tidak yakin bisa menyelamatkan kamu atau tidak.” Sheila melihat waktu di layar ponsel, lalu membaca komentar di ruangan siaran langsung, “Kamu lihat, mereka semua sedang berancang-ancang ingin melihat tampangmu memakai pakaian gundik.”

Jumlah orang yang menonton siaran langsung ini melesat tinggi.

“Kamu jangan keterlaluan!” Yuna ingin sekali mencekik wanita ini hingga mati, tetapi tidak berani bertindak sembrono, kalaupun hanya kemungkinan, Yuna juga tidak ingin anak di dalam perutnya ada bahaya.

“Adakah kamu merasa perut kembung turun, dan dada sumpek? Ini adalah pertanda awal dari keguguran….”

Dalam masa kehamilan, perut kembung turun adalah perasaan yang wajar, sementara dada sumpek sepenuhnya adalah karena Yuna terlalu gelisah.

Pelayan di samping mengamati berdasarkan gejala yang dideskripsikan Sheila, lalu mengangguk, “Nona Sinai, wajahmu memang putih pucat, dan bernapas terengah-engah….”

Seketika Yuna termangu, tampang Sheila yang serius dan dingin, sama sekali tidak seperti sedang bergurau, ditambah lagi temperamen Sheila yang kuat, mudah sekali membuat hati orang terasa mengambang.

Yuna menggertak gigi, dan akhirnya mengambil pakaian gundik yang berwarna norak, lalu mengenakannya dengan cepat.

“Ck, cocok sekali bukan. Benar-benar dibuatkan khusus sesuai dengan badanmu.” Sheila dengan santai mengarahkan kamera pada Yuna dari kepala hingga ke kaki.

Yuna dengan malu menggunakan tangan untuk menutupi gaun di badannya yang hanya terdiri dari untaian saja, untaian berwarna ungu menjuntai di depan bagian utamanya, tampak samar-samar.

“Kenapa kamu tidak berinteraksi dengan para penggemarmu? Lihatlah betapa ramainya ruangan siaran langsung kamu.” Sheila menarik dekat kamera, sehingga wajah Yuna diperbesar berkali-kali lipat, “Senyum.”

Yuna tersentum dengan kaku, merasa terhina sekaligus benci.

Kemudian, Sheila memerintah Yuna untuk melakukan beberapa gerakan yang vulgar, meskipun Yuna tidak sangat tidak bersedia, tetapi tetap melaksanakannya dengan enggan. Tiba-tiba Sheila menarik kerah Yuna, sepasang buah dada yang putih sepenuhnya terpapar di udara.

“Ah….” Para penonton di ruangan siaran langsung pun berteriak, di antaranya juga ada pria. Yuna bergegas menutupi dengan tangannya, “Kamu keterlaluan!”

Sheila tersenyum, dan melemparkan ponsel ke samping, “Aku keterlaluan? Tadi ketika kamu memperlakukan aku seperti itu, tidak merasa keterlaluan?”

“Jarumnya sudah bisa dicabut bukan!” Yuna mengira Sheila akan menggunakan teknik khusus untuk mencabut jarum, tak disangka Sheila mencabut jarum itu dengan begitu saja dari titik Quepen nya. Lalu Yuna menatap curiga kepada Sheila, “Kamu menipu aku! Sama sekali tidak ada titik Quepen, juga tidak akan keguguran!”

“Tidak memiliki bahasa dan budaya benar-benar mengerikan, tempat itu memang adalah titik Quepen, juga benar akan keguguran jika tersentuh, hanya saja aku juga belum pernah mencobanya....”

“....!”

“Kalian juga, lain kali bertemu denganku, paling bagus untuk berjalan memutar, kalau tidak, aku tidak akan membiarkan kalian nyaman!” Sheila menjulurkan tangan ke arah laci dari meja samping kasur, lalu mengeluarkan pistol yang sebesar gantungan kunci, dan menembakkan dua peluru ke langit-langit.

Para pelayan melarikan diri sambil memegangi kepala.

Setelah mereka pergi, seketika dunia ini menjadi tenang.

Sheila duduk lemas di atas kasur, menatap dua lubang di langit-langit yang ditembak dengan pistol tadi. Tempat ini benar-benar membuat orang tidak ingin berlama di sini, terlalu banyak anjing yang bertindak semena-mena karena kekuatan majikannya, membuat orang tidak bisa hidup dengan tenang.

Setelah bernapas sesaat, samar-samar terdengar suara canda tawa dari arah balkon terbuka.

Sheila menarik seprai putih yang bergambar bunga, dan membungkus badannya, lalu berjalan ke sana. Di sana ada sebuah jembatan lengkung, di bawahnya adalah sungai lovesick, air sungai yang hijau jernih itu berliku-liku, bagaikan pita yang terbang bebas dengan angin.

Para pelayan wanita sedang duduk di tepi jembatan lengkung dan bermain air dengan kaki telanjang, di tangan mereka ada sebuah benda yang cerah transparan, seperti botol kaca….

Botol kaca itu memantulkan cahaya di bawah sinar matahari, berkas cahaya itu terpancar pada wajah orang.

“No… Nona Wijaya….” Salah seorang pelayan wanita yang muda menyadari Sheila, dan bergegas bangkit berdiri.

Beberapa pelayan lainnya juga menyadari Sheila, mungkin takut Sheila menghukum mereka karena diam-diam malas, mereka langsung bangun dan mengenakan sepatu, lalu kabur, bahkan ada sebuah botol kaca yang tidak sempat mereka bawa pergi.

Ini adalah pesan dalam botol?

Permukaan jembatan lengkung itu sedikit basah, dibasahi mereka ketika bermain air tadi.

Sheila memungut botol kaca yang tertinggal itu, mereka berlari dengan terlalu cepat, bahkan pena pun tidak dibawa pergi.

Juga kertas….

Dikatakan pada tahun 1492, setelah Columbus mengeksplorasi sebuah pulau kecil di benua Amerika, dia takut dirinya tidak dapat kembali ke benua Eropa, sehingga Columbus menulis sebuah surat kepada Ratu Spanyol. Columbus menyegel surat itu ke dalam sebuah botol, beserta sebuah peta benua Amerika yang dia gambarkan, lalu melemparkan botol itu ke dalam Samudera Atlantik, berharap botol itu bisa mengapung hingga ke benua Eropa.

Akibatnya, setelah 300 tahun kemudian, hingga pada tahun 1850-an, barulah botol ini ditemukan….

Jika pesan yang ditulis sendiri baru ditemukan setelah 300 kemudian, akan seperti apakah? Memikirkan ini, Sheila membuka botol kaca itu, dan mengeluarkan secarik kertas kosong.

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu