Istri Direktur Kemarilah - Bab 240 Kamu Bisa Bertanya Secara Langsung Kepadanya

Sheila berjalan memasuki ruangan itu, samar-samar tercium bau air disinfektan bercampur dengan dehumidifier menusuk hidung, didalam kesadaran selanjutnya Sheila memandang kearah ranjang pasien————

Baru sesaat ini tetapi mukanya sudah dipenuhi dengan air mata!

“Kenny……” suara Sheila terdengar keluar dari tenggorokannya yang serak, Sheila menutupi mulutnya, air mata mengalir bagaikan air keran yang tidak tertutup mengalir deras.

Kenny terbaring diranjang pasien, terdapat masker oksigen menutupi hidungnya, tidak ada reaksi apapun dari Kenny, apakah dia tertidur lelap atau suara Sheila yang memanggil namanya terlalu kecil?

Sheila dengan langkah cepat menuju kesamping ranjang, menggoyang-goyangkan tangan Kenny yang berada diluar selimut: “Kenny?”

Tidak ada reaksi, Sheila mengangkat pandangan matanya yang merah menangis bertanya kepada dokter: “Apa yang terjadi padanya?”

“Dia……” Dokter melihat kearah Regen, setelah mendapat persetujuan dari Regen ia pun melanjutkan: “Nona Sheila, silahkan——”

Dokter mengarahkannya kearah samping untuk berbicara.

Di lorong, dokter memasukkan tangannya kedalam kantong sambil membenarkan posisi kacamata bingkai emasnya itu: “Saat kami menyelamatkan Kenny, dia sudah tidak memiliki jantung, maka dari itu kami memasangkan sebuah jantung buatan untuknya. Tetapi karena waktu memasangkan jantung buatan itu sudah terlambat, suplai darah ke otak tidak mencukupi mengakibatkan koma jangka panjang……”

“Kalau begitu, jantungnya sekarang……”

“Berada di Tuan Huo”

Tubuh Sheila seketika menjadi lemas, bersandar di tembok membuatnya lebih kuat untuk menahan tubuhnya agar tidak terjatuh: “Bagaimana dia bisa menjadi seperti ini?”

“Kami juga tidak mengetahui kejadiannya secara terperinci.”

“Kalau begitu, kapan dia bisa sadar dari komanya?”

“Dari keadaannya saat ini, sangat susah untuk diprediksi, karena ini adalah sebuah jantung buatan, kegunaannya secara menyeluruh bukanlah sangat fungsional. Tetapi meskipun bisa menemukan jantung yang cocok untuknya, terhadap situasi koma seperti ini, sekalipun kita melakukan transplantasi dengan jantung manusiapun tingkat keberhasilan sangat kecil, kecuali……”

“Kecuali apa?”

Dengan berat hati dokter itu menjawab: “kecuali mentransplantasi jantung miliknya kembali ke tubuhnya.”

“Jantung miliknya sendiri……” Sheila mengulangi perkataan dokter, mengutarakan tanda tanya yang ada didalam hatinya: “Bagaimana jika Regen mengembalikan jantung Kenny, dan dirinya kembali melakukan transplantasi jantung?”

“Cara ini sebenarnya pun bisa, tapi Tuan Huo telah melakukan sekali transplantasi, jika melakukan transplantasi yang kedua kalinya …….”

Sheila kurang lebih dapat menduga apa arti kata dari dokter, setelah memikirkan pengutaraan kata, dokter kembali berkata: “Resiko besar harus dihadapi oleh tuan Huo, kemungkinan untuk bertahan hidup akan menjadi sangat kecil.”

Ini berarti, jika Regen kembali melakukan transplantasi jantung, kemungkinan besar dia akan mati……

Sheila menarik nafas dengan berat: “Jika Kenny kembali melakukan transplantasi jantungnya kembali kedalam tubuhnya, seberapa besar kemungkinannya untuk berhasil?”

”50%......”

“Jika bertahan dalam keadaan seperti ini?”

Dokter tertawa pahit sambil menggelengkan kepalanya: “Tidak mungkin dapat bertahan dalam keadaan seperti ini, Tuan Kenny saat ini menggunakan jantung buatan, sampai saat ini, penggunaan jantung buatan dapat bertahan hidup paling lama hingga 17 bulan, tetapi dalam kondisi Tuan Kenny saat ini tidak memungkinkan untuk bertahan hidup selama itu.”

“Dengan kata lain, dalam waktu kurang dari 17 bulan, ia harus segera kembali mentransplantasikan jantungnya ke tubuhnya baru dapat melanjutkan hidup?”

Dokter menganggukan kepala.

Ini adalah sebuah fakta yang kejam, dalam pikiran Sheila yang pertama adalah Kenny dapat bertahan hidup, secara jujur pemikirannya mencampurkan perasaan pribadi, akan tetapi, jantung itu pada mulanya memang milik Kenny……

Meskipun terhadap Regen itu adalah sesuatu yang agak kejam.

Sheila menoleh kebelakang, melihat bayangan badan Regen dibalik kaca buram itu, ia menggigit bibirnya, meskipun Kenny perlu mentransplantasi jantungnya kembali ke tubuhnya, hal itupun memerlukan persetujuan Regen, jika Regen tidak menyetujuinya……

Sheila mengetahui bahwa Regen tidak akan menyetujui hal itu, ia bukanlah seorang relawan, tidak ada seorangpun jika menghadapai hal yang sama akan memilih untuk merelakan nyawanya ditukarkan untuk memenuhi nyawa orang lain.

“Tidak ada acara lain lagikah?” Sheila tidak menyerah untuk bertanya, tidak peduli siapapun yang hidup, terhadap seorang yang lain adalah sebuah kekejaman.

Dokter sekali lagi menggelengkan kepalanya.

Sheila menghela nafas lagi, setelah menyesuaikan perasaannya, ia kembali masuk ke ruang pasien.

Sudah lama tidak terurus, membuat rambut Kenny sudah terlihat agak panjang, mukanya terlihat sedikit membiru karena sakit.

Kenny terlihat lebih kurus karenanya tulang pipinya terlihat lebih menonjol dan bibirnya terlihat putih pucat.

Regen berdiri disamping ranjang pasien memandang Kenny tanpa tersirat suatupun perasaan, selama ini Regen mengira Kenny telah meninggal, tidak disangka, ia mendapatkan laporan bahwa Kenny berada menjalani pemulihan di dalam sanatorium ini. Mengalami luka separah itu Kenny masih dapat bertahan hidup, itu mungkin memang kehendak surga.

Sheila melewati Regen berjalan kesamping Kenny, karena dekat, ia secara samar-samar masih dapat mendengarkan suara nafasnya.

Dadanya masih bergerak naik-turun karena bernafas, sebelah kanan dadanya masih terdapat kasa yang membalut lukanya.

Sebelah kanan?

“Jantungnya terletak disebelah kanan?”

“Benar.” Regen menjawab Sheila.

“Bagaimana kamu dapat menemukannya?”

“Setelah melakukan transplantasi jantung, secara tidak disengaja mendengar dokter kepala yang mengoperasi membicarakan tentang jantung ini, aku tidak mungkin membiarkan sebuah jantung yang tidak jelas asal-usulnya ditransplantasi kedalam tubuhku. Maka dari itu aku menyuruh orang untuk menyelidikinya dan mengetahui itu adalah jantung Kenny……”

“Bagaimana Kenny bisa menjadi seperti ini?”

Regen tertawa sinis: “Kamu tidak akan ingin mengetahuinya.”

Sheila tiba-tiba melihat kearah Regen, jantungnya tiba-tiba terasa sesak, kejadian yang menimpa Kenny terlalu kebetulan, kebetulan waktu itu Sheila melarikan diri dari rumah keluarga Salim, dengan kata lain, kesialan yang menimpa Kenny adalah karena dirinya?

Dan ada kemungkinan yang membuat Kenny mengalami ini semua adalah——

Sheila menggeleng-gelengkan kepalanya, mukanya menjadi putih pucat seperti kehilangan darah, mulutnya tidak hentinya mengucapkan: “Tidak, tidak, tidak mungkin, kamu berbohong padaku!”

”Jika berpikir demikian dapat membuat hatimu menjadi lebih tenang, aku tidak keberatan.”

Sheila terlihat sangat tidak berdaya, ia seolah-olah sedang menunggu seseorang untuk datang dan mengatakan padanya, ini semua hanyalah dugaan-dugaannya saja.

"Bagaimana mungkin?"

"Tidak mungkin!"

“Aku ingin kamu mengatakan kenyataan yang sebenarnya dengan mulutmu sendiri.” Dengan bersusah payah Sheila membuka suara, seperti sebuah tangan putus asa yang berusaha untuk menangkap jerami harapan hidup yang terakhir.

“Hotel Marriot, karena Kenny menyimpan rasa yang tidak seharusnya terhadapmu, membuat marah Denis, Denispun menembakan peluru ke jantung Kenny, atau mungkin Denis sendiri tidak menyangka jantung Kenny berada disebelah kanan.”

“Kamu berbohong padaku.” Regen membohonginya berkali-kali, Sheila berharap kali ini juga menjadi salah satunya.

“Aku tidak berbohong.” Regen menyelipkan kedua tangannya kedalam kantong, dengan tenang berdiri disana, dari awal ia sudah tidak menunjukkan sikap tuan muda yang hanya tau bermain seperti biasanya, tetapi menunjukkan keseriusan dan ketegasan yang tidak pernah ditunjukkan sebelumnya.

Sheila menggelengkan kepalanya, air mata tidak tahu sejak kapan sudah menetes keatas punggung tangannya.

Mengapa, mengapa bisa seperti ini.

Sheila mengetahui keposesifan Denis yang sangat kuat, tapi ini bukan menjadi sebuah alasan ia dapat berbuat seperti ini.

Sheila menutup matanya dengan perasaan sakit.

Ia lebih berharap yang menanggung semua rasa sakit ini ialah dirinya sendiri.

Bukan orang-orang yang berada disekitarnya.

Dia. Dialah yang membawa bencana keatas orang-orang disekitarnya!

”Tidak percaya?” Regen tersenyum pahit, Sheila selama ini selalu tenang, tetapi kali ini karena Kenny ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ragen akhirnya pun mengetahui seberapa pentingnya Kenny didalam hati Sheila.

Jantung Regen seketika menjadi sesak, seolah-olah kegirangan tetapi seolah-olah juga sedang sedih.

Regen menekan jantungnya, bertanya: “Tidak percayakah?”

“……” Sheila menggelengkan kepalanya, ia tidak tahu bagaimana mengungkapkannya, otaknya kosong.

“Jika tidak percaya, kamu bisa menyakannya sendiri kepada Denis.”

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu