Istri Direktur Kemarilah - Bab 148 Sepertinya Kita Adalah Suami Istri Paling Miskin Di Dunia (1)

Ketika Denis mendengar kata “Lima”, ia langsung mengerutkan alisnya, jantungnyapun menjadi berdebar, “Lima hari” dua kata ini membuat nya terus berpikir.

Apa lagi yang akan dia lakukan lima hari kemudian?

“Aku berjanji dalam waktu lima hari akan memberimu hadiah.” Sheila meletakan kuenya, sebenarnya dia tidak perlu merasa pesimis, belum tentu Denis tidak bisa menyelamatkan Sisi, meskipun ini adalah langkah terakhir, belum tentu dia tidak bisa melarikan diri.

Dia berinisiatif menggandeng tangannya, lalu mengajaknya ke ruang tamu, dan menyuruhnya duduk di sofa, kemudian dia menyuruh Jack untuk membawakan spidol dan papan tulis.

Sheila mulai memegang spidol : “Ingat ya, kamu sudah berjanji padaku untuk menyelamatkan Sisi.”

“Hmm.” Ketika Sheila mulai menggambar sketsa, Denis pun mengambil tablet dan mulai mengerjakan urusan kantor.

“Dia memelihara begitu banyak ular, sepertinya dia suka akan tempat yang lembab dan gelap, atau mungkin hutan?”

“Apa kamu mengenalnya dengan baik?” Denis mengangkat kepalanya dari tablet dan memandang Sheila dengan tatapan tidak senang.

“Aku hanya sedang mencari tahu, atau mungkin kita bisa mulai dengan hobinya.”

Walaupun ruang lingkup kekuasaan Denis tidak perlu dipertanyakan lagi, namun Regen bukanlah lawan yang bisa diremehkan, dan pada saat Sheila berbicara dengannya di telepon, dia berkata kalau Sheila tidak akan dapat menemukan tempatnya.

Bisa dibayangkan kalau hal ini tidaklah mudah.

“Tidak boleh mencoba mencari tahu tentang lelaki lain!!”

Sheila yang tadinya sedang menggambar dengan serius, tiba-tiba kaget mendengar suara Denis yang tidak suka hingga spidolnya melenceng, baru saja dia mau mengambil penghapus, dia memiringkan kepala, dan tidak jadi menghapusnya, malah meneruskan garis yang melenceng tadi…

Denis merasa sepertinya ada yang tidak beres dengan tingkah perempuan ini, seperti sedang menyeringai?

Lalu dia berdiri dengan cepat, hingga Sheila kaget dan memegangi papan gambarnya erat-erat.

“Apa yang kamu gambar?” dia mengulurkan tangan mau mengambilnya, tapi Sheila malah menghindar dan menindih papan gambar itu di atas sofa dengan tubuhnya.

Denis menarik papan gambar dari tangan Sheila, ternyata dia menggambar Denis yang diibaratkan seperti iblis yang sedang berteriak, sorot matanya yang buas, lalu sudut mulutnya agak menekuk membentuk senyuman yang haus darah, dan memancarkan aura jahat.

“Apakah dimatamu aku ini adalah iblis?”

“Kenapa kamu selalu berpikiran buruk mengenai hal-hal yang aku lakukan?” Meskipun ini adalah gambar iblis, namun ini adalah iblis penakluk yang perkasa ----

Denis menatap dia dengan pandangan curiga, bukannya dia selalu berprasangka buruk, tetapi sejak dia mengungkit masalah cerai untuk pertama kalinya, setiap kali dia berbuat sesuatu selalu tidak memberitahu dirinya, Sheila seperti bersikap antipati padanya.

“Sudahlah, aku tidak mau menggambar lagi.” Dia melempar spidolnya, tiba-tiba Denis meraih tangannya.

Lalu dia dengan refleks mengerutkan jarinya.

“Apa yang kamu lakukan?” Sheila mengangkat jarinya, entah sejak kapan tangan Denis sudah memegang sebuah spidol, dia lalu menggambar sebuah lingkaran di jari manisnya : “Apa ini? Sebuah cincin?”

Jadi dia menggambar cincin di jarinya? Dan tadi dia belum sempat menggambar batu permata, katanya dia hanya boleh mengenakan cincin yang tak ada duanya…

Ternyata inilah yang disebut unik, tak ada duanya….

Alis Denis terangkat, ekspresi wanita itu dengan jelas memberitahu dirinya, kalau dia tidak menyukainya.

“Apa kamu tahu kenapa cincin kawin harus dipakai di jari manis tangan kiri?” Denis menarik lagi tangan Sheila, gambar cincinnya masih setengah jadi, dan belum ditambah dengan batu permata sudah keburu ditarik oleh Sheila, lalu di sekeliling jarinya Denis menggambar garis yang panjang.

Sheila memiringkan kepala sambil menatap sebuah lingkaran kecil yang digambar di jarinya : “Aku tidak tahu.”

“Cincin dikenakan di jari manis, karena ada sebuah legenda yang mengatakan kalau jari manis itu mengarah ke jantung, jadi melambangkan dua orang yang berjanji seumur hidup.”

Bahkan Denis menjelaskan dengan serius, katanya dia berutang sebuah cincin kawin pada Sheila, dan malah menggambar sebuah cincin di tangannya?

Jantungnya berdebar tak karuan, namun dia tak tahan dan berkomentar : “Jelek sekali!”

“Kamu ini tidak berkelas yah, ini adalah cincin yang tidak ada duanya di dunia ini, aku yang gambar lho.”

“…….”

“Tidak menjawab berarti dirimu tersentuh?”

“Atau tidak menjawab berarti tidak tahu harus ngomong apa….”

“Tuan muda…..” Jack datang dan melihat mereka berdua sedang berbaring di sofa, dirinya yang single seakan-akan terluka melihat pemandangan tersebut, lalu dia buru-buru menundukkan kepalanya dan menyerahkan tablet kepada Denis : “Bagian yang berwarna hijau adalah hasil yang telah diinvestigasi, sedangkan bagian yang berwarna merah adalah bagian yang masih mencurigakan.”

Denis langsung bangun dan duduk di sofa, dan Sheila yang merasa sepertinya informasi itu berhubungan dengan Regen, dia juga duduk dan melihat ke layar tablet.

“Kami sudah mengutus orang untuk memeriksa Vila Hutan Tropis itu, namun ketika diperiksa gedungnya sudah kosong.”

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu