Istri Direktur Kemarilah - Bab 183 Aku Akan Mencarimu, Pasti Menemukanmu

Denis tiba-tiba berdiri, dengan sempoyongan berjalan ke arah luar ruang belajar.

“Tuan Muda.” Jack mengikuti Tuan Muda, Tuan Muda minum banyak sekali alkohol, beberapa kali berdiri saja tak stabil.

“Cari!” tangan Denis sudah menggenggam pegangan pintu menggunakan tenaga, bicara dengan tegas tak tertandingi: “cari untukku!”

Jack bicara dengan agak kesulitan: “berdasarkan lokasi Nyonya Muda, ia berada di hutan kabut, disana lokasinya strategis sulit diakses, dilindungi kabut, mekanisme rumahnya kuat, CCTV infrared, meski helikopter, akan diblokir radar juga……”

Denis berbalik badan dengan galak, dengan sorot mata tajam menegaskan tak perlu membantah.

Jack tahu, ini perintah mutlak Tuan Muda……

“Segera mengirim orang mencaritahu secara detil.”

Denis membuka pintu maju jalan keluar duluan sempoyongan, ia melihat Sheila berdiri di pintu ruang belajar, mengangkat kepalanya dengan galak tapi sebenarnya hatinya ramah:

【Omong-omong, kemarin itu aku pertama kalinya, hadiah perpisahan, untuk kamu.】

Sheila berdiri di atas meja makan:

【Tuan Muda Denis tidak sesuka hatinya semalam denganku, tumbuh perasaan setelah tidur bersama, kamu jatuh cinta padaku……】

Sheila duduk di sofa menggambarkannya cincin:

【Kita kira-kira adalah suami istri yang paling miskin di dunia.】

Sheila saat ini berdiri di hati Denis dan bicara:

【aku berharap kamu mencintaiku lebih dari saat apapun, kalau kamu masih percaya padaku, temukan aku.】

Sheila, aku akan mencarimu, pasti akan menemukanmu!

Tidak peduli keujung duniapun, aku, Denis, pasti akan menemukanmu!

……

Rumah Kabut

Tak bisa membedakan dengan jelas lokasi di sini, seberapa jauh dari lokasi lapangan kuda, Sheila melihat ke sekelilijg, mereka seperti berdiri di perempatan, setiap jalan akan tembus ke arah yang berbeda, ditambah lagi di setiap jalan ada banyak jejak kaki kuda.

“Pilih jalan yang mana?” Leni yang tubuhnya imut duduk di depan Sheila, Leni juga kacau, menggelengkan kepala: “aku tak tahu.”

Sheila turun duluan dari kuda: “kamu turun dulu.”

Leni turun juga dari punggung kuda, kemudian Sheila membuang tali leher kudanya.

Leni: “……”

Sheila menyuruh kudanya jalan sendiri, mengikuti di sisinya.

Leni tak paham Sheila mau apa, tapi terpaksa mengikuti juga: “kamu ngapain?”

“Kudanya tahu jalan, biarkan dia yang menunjukkan jalannya.”

Kuda sesuai dugaan memilih salah satu dari 4 jalan yang ada.

“Kalau sampai salah……” kaki Leni pendek, harus mengambil langkah besar baru bisa mengimbangi.

“Apa kita punya pilihan lain?” 2 orang ini tak tahu arah jalan, tak mungkin duduk menunggu Regen datang menemukan mereka, Sheila mengelus-elus bulu di pelipis kuda, meskipun tidak mencaritahu lebih soal jenis kuda, tapi dilihat dari tampangnya, kuda ini tak seperti kuda biasa.

“Jenis ini disebut alabama, kuda jenis ini dikenal dengan keeleganan dan kehati-hatiannya, di seluruh jenis kuda, terkenal dengan kecepatannya.” pengetahuan Leni tentang jenis kuda jelas lebih banyak dari Sheila, menemukan poin hebat dirinya sendiri, Leni mulai nyerocos: “kuda jenis ini dipakai untuk lomba pacu kuda, anggap kamu beruntung, kondisi jalanan memuncak ini, tanpa disangka tak ada masalah sedikitpun.”

Selesai bicara dengan penuh arti melirik perut Sheila: “hamilnya tidak mungkin palsu kan.”

“Banyak omong, buruan naik kuda.” Sheila tak suka lirikan mata Leni yang penuh gosip, seperti kapan saja mau merencanakan sesuatu.

Mereka naik lagi ke punggung kuda, takut perutnya tak nyaman, Sheila sengaja memelankan langkah kuda.

Kemampuan berkuda Sheila, Leni agak kaget, awalnya mengira Sheila tak bisa berkuda, tak menyangka menunggangnya begitu hebat.

Mana Leni tahu, awalnya demi membesarkan para nona di keluarga Sheila sebagai kandidat Nyonya Muda keluarga Salim, berkuda itu salah satu kemampuan yang diperlukan.

Tak menyangka barusan terpakai.

Saat kuda membawa mereka berjalan keluar, Regen dan beberapa penjaga yang mengikuti di belakangnya baru mau pergi ke arah mereka datang.

“Kamu bisa menunggang kuda?” Regen terlihat jelas sangat kaget, barusan wanita ini harus banget menyuruhnya mengajari pembantu itu, baru bersedia diajarinya, sekarang dilihat, kemampuan berkuda Sheila sama sekali tak lebih buruk darinya, alisnya melompat: “kamu kira aku akan suka gadis pembantu itu.”

“Gadis Pembantu kenapa? Orang sejenis kamu, kalau lampunya dimatikan, bukannya sama semua?”

Sheila menginjak pemijak kaki mau turun, bersiap menunggang terpisah dengan Leni, Regen tiba-tiba menambah erat ikat perut kuda, menerjang dengan kecepatan tinggi, menculik Sheila yang mau turun dari punggung kuda, ke pelukannya sendiri.

“……!” saat Sheila kembali sadar, ia sudah duduk menyamping di pelukan Regen.

“Resiko ibu hamil menunggang kuda sangat besar, nanti kalau hamil anakku, aku tak akan membolehkanmu berkuda.”

Sheila terkejut dengan kalimat Regen ini: “hamil anakmu?”

Setelah bicara ia menatap menggunakan seluruh tenaganya mempelototi kepala Regen: “aku malah mau liat, apa otakmu kena tendang kuda ya barusan.”

“Semua hal itu ada kemungkinannya, kalau jantungku menyenangkanmu, dan aku juga tak bisa menahan diri tak menyentuhmu, ditambah kamu main-main dikit, mengandung anakku deh……”

“Hahaha……” Sheila tertawa sampai badannya bergerak ke depan dan kebelakang, kalau bukan Regen memegang erat Sheila, kira-kira Sheila sudah jatuh dari punggung kuda.

“Ketawain apa kamu.”

“Ini adalah candaan yang paling lucu dari yang aku pernah dengar.” Sheila menstabilkan nafas, bicara: “kamu rasa aku akan main-main dan hamil anakmu? Heh, aku lebih pilih melepaskan rahimku tak mau punya kelanjutan denganmu.”

Sheila punggung tangan menempel pada jantung Regen, merasakan detak jantungnya, malah merasa wajah pria itu kaku dan menakutkan.

Sheila sungguh takut Regen akan mendorongnya jatuh dari kuda.

Maka dari itu mencoba menghargai Regen sedikit dan bicara: “intinya aku tak pantas untuk Tuan Huo.”

Wajah Regen menggelap, tak tahu berpikir apa..

Sheila menyadari sekalinya Regen tertawa, seperti pangeran yang berkeliaran di antara bunga, sekalinya serius, seperti pangeran yang menahan nafsu sampai daun tak menempel di tubuhnya, di dalam kerumunan bunga.

Tak tahu apa karena alasan transplantasi jantung, dengar-dengar setelah ia transplantasi jantung, ia mulai menahan nafsunya pada wanita.

Kalau benar begitu, bagaimana Sheila bisa membantu Leni?

Mata Leni terus tak berpindah dari Regen, terus menatap wanita di pelukan Regen: “Tuan Huo dan Nona Sheila enak sekali ya.”

Awalnya Lenibingin memanggil wanita itu——Nyonya Rumah Tuan Denis, tapi Tuan Huo memberi perintah, semua panggil dia Nona……

Regen melirik setelah suara itu: “siapa kamu?”

Leni: “……”

Nada bicara ini, membuat otak Sheila tiba-tiba muncul wajah yang menggila, mereka berdua itu di saat ini tak seperti biasanya.

Raut wajah Leni masam dan pucat, Sheila bicara dengan senyum: “namanya Leni, aku tadi mau menunggang kuda hampir saja kecelakaan, Leni menyelamatkanku.”

“Oh.” terlihat jelas tak tertarik.

Sheila jelas merasakan setelah Regen membongkar kalau ia mengajari Wani membuat rencana, memperkuat penjagaan.

“Kebetulan sekali Leni itu teman satu sekolahku.”

“Oh?”

Seperti sedikit tertarik.

Punggung tangan Sheila dan dada Regen bersentuhan sedikit dan kadang-kadang, membuat Sheila menarik tangannya, takut kehilangan kesempatan menambahkan, bicara: “orangnya sangat menarik, sangat mudah bergaul juga.”

Sepasang mata Regen melihat Sheila dalam-dalam: “lebih menarikpun, tak bisa semenarik kamu.”

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu