Istri Direktur Kemarilah - Bab 129 Apa Kamu Bersedia Memberikan Tubuhmu Untukku ? (2)

Saat dia memejamkan mata dan pasrah menerima semua ini---

“Berhenti!”

Sebuah teriakan membuat Regen terkejut hingga tangannya berhenti di atas rok Sisi.

Dia menoleh mencari arah suara tersebut, seorang perempuan yang sangat cantik tiba-tiba berdiri di antara kerumunan orang.

“Bunga Wijaya?”

“Kakak!” Sheila berteriak memanggil.

“Regen! Lepaskan dia!” Sheila berjalan ke arah dia dengan wajah tanpa ekspresi.

“Apakah kita saling mengenal? Atas dasar apa kamu menyuruhku melepaskan dia, dan aku harus menurutimu?” Meskipun dia berkata demikian, tapi tangannya sudah dikeluarkan dari rok Sisi.

Melihat Sheila datang jantungnya langsung berdebar tidak karuan, bahkan detak jantungnya sampai melebihi batas yang bisa ditolerir oleh tubuhnya.

Lagipula dia bukanlah pemilik asli jantung ini, jadi dia sendiri tidak bisa mengendalikannya.

“Atas dasar ini!” Sheila mengacungkan sebuah selongsong peluru, memberikan pandangan yang menenangkan ke Sisi.

“Kenapa dirimu mengira atas dasar barang itu menyuruhku melepaskan dia?” Meskipun Regen telah melepaskan tangannya tapi tubuhnya masih tetap menindih tubuh Sisi.

“Apakah saat anda memberikanku selongsong peluru ini anda ingin mengelak ? Kalau ini tersebar keluar, mungkin kepercayaan orang terhadap Tuan Huo akan berkurang!”

“Apa kamu kira aku takut?”

“Kalau begitu, kita lihat apakah anda takut dengan yang satu ini?” Tiba-tiba Sheila mengeluarkan sebuah gelang hitam yang cukup kasar, batu amber yang ada di gelang tersebut memancarkan sinar yang lebih berkilau saat dipegang oleh Sheila dibanding biasanya….

“Waaah, batu amber itu bersinar?” orang-orang di sekitarnya saling berbisik kagum.

“Ternyata batu itu memiliki spirit, batu itu menjawab panggilan tuannya….”

Sorot mata Regen langsung menegang, wanita ini ternyata mencuri batu ambernya!

Regen langsung memberikan isyarat ke pengawalnya, para pengawal itu langsung menerjang ke arah Sheila, justru para pengawal itu melihat Sheila akan memasukkan gelang batu itu ke dalam mulutnya!

Regen : “…..!!”

Sheila bukannya tidak tahu kalau gelang ini sangat kotor, dia merasa semua barang yang pernah disentuh oleh lelaki itu, tapi kalau dilempar ke lantai, sedangkan lantainya beralaskan karpet, batu amber ini pasti tidak akan pecah…

Jadi hanya bisa dimasukkan ke mulut!

“Suruh orang-orangmu mundur, kalau tidak maka batu yang kamu sayangi ini akan aku telan!”

Regen melambaikan tangannya dengan gusar, dia juga turun dari atas tubuh Sisi!

Para penonton semuanya menahan napas, orang yang berani mengambil batu permata kesayangan Tuan Huo lalu digunakan untuk mengancamnya, mungkin hanya gadis ini seorang, mereka semua tahu kalau Tuan Huo sangat menyukai bermacam-macam batu permata, juga sangat terobsesi merawatnya, dan semua orang tahu kalau batu yang paling disukai oleh Tuan Huo adalah batu amber darah yang sekarang ada di depan mulut wanita itu.

Dan sekarang batu itu sudah dimasukkan ke dalam mulutnya!

Meskipun mereka tidak melihat niat membunuh dalam sorot mata Tuan Huo, tapi mereka tahu, kalau wanita ini akan menderita.

Wanita itu malah dengan mantap semakin mendekat ke arah Regen….

“Lepaskan Sisi Wijaya…. Biar aku yang menggantikannya!”

“Apa kamu kira kamu lebih berharga dari Sisi Wijaya? Dia masih perawan, sedangkan dirimu?” Nada suara Regen tidak bernada meremehkan tapi malah seperti mempermainkan!

Perkataannya ini membuat Sheila mengerutkan keningnya : “Apa gunanya menahan Sisi tapi tanpa batu tersebut?”

“Lalu apa gunanya kamu tinggal disini? Apa kamu bersedia memberikan tubuhmu untukku?”

Orang-orang dibawah mulai menikmati tontonan yang ada, mereka mulai berseru dan tertawa, wanita itu berambut panjang dan ikal di ujungnya menjuntai hingga ke pinggang, tubuhnya yang ramping dan indah, serta wajahnya yang cantik membuat orang-orang semakin berharap.

Bahkan sudah ada orang yang mulai berbuat cabul, tubuh yang berada di balik balutan gaun putih berenda hitam tersebut membuat orang semakin penasaran dan meraba tubuhnya.

Jantungnya semakin berdebar kencang dan pipinya memerah, tapi Sheila justru tidak marah, dia malah tersenyum, senyumnya lebar, tapi sorot matanya penuh dengan tatapan licik, dia mengangkat dagunya, dengan berani berkata : “Aku membiarkanmu menikmati tubuh ini, kalau begitu apalagi yang kurang?”

Selesai bicara, dia sudah berjalan sampai di depan Regen, Regen tingginya 180cm, lebih pendek 2 cm dibanding Denis, demi memudahkan pergerakannya Sheila mengenakan sepatu yang solnya rata, jadi dia mendongak memandang Regen, jemarinya yang lentik dan putih lalu menarik keluar gelang batu itu dari dalam mulutnya.

Lalu dia menggoyang-goyangkan gelang batu itu di depan Regen : “Apakah Tuan Huo bersedia bertaruh denganku?”

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu