Istri Direktur Kemarilah - Bab 101 Sekarang Tidak Menyentuhmu, Bukan Berarti Kedepannya Juga (1)

Jelas-jelas baru saja dia melihat bayangan punggung seseorang yang ia kenal, tapi saat dia pergi mencarinya, bayangan tersebut sudah hilang…

“Cari apa?”

“Bukan apa-apa.” Jawabnya, tapi dia tetap saja masih penasaran dan memandang ke arah restoran itu.

Restoran tersebut modelnya self-service buffet, di tengahnya ada berbagai macam pilihan makanan kelas atas,

Tapi jelas-jelas dia baru saja melihatnya!

Sheila masih belum menyerah lalu berdiri : “Kamu ingin makan apa? Sini aku pergi ambilkan.”

“Tidak usah, biarkan pelayan saja yang melakukannya.”

“Aku ingin pergi keliling dan mencari makanan yang aku suka.”

Jarang-jarang Sheila mau melayaninya, jadi Denis pun tidak menolak lagi, sepertinya dia masih ingin mengungkapkan sesuatu tapi akhirnya dia hanya meraih tangan kecil Sheila dan menciumnya, dia tidak rela melepas Sheila pergi dari pelukannya, lalu menyuruh 2 orang untuk mengikutinya.

Sambil memegang piring dan sumpit, Sheila memandang sekeliling dan mencari.

Saat itu tidak banyak orang, dengan mudah dia melihat bayangan punggung orang itu, dia baru saja membungkuk mengambil es krim, jadi menghilang dari pandangan Sheila.

Orang itu berdiri, dan pandangan mereka bertemu, sosok itu terkejut dan memandang Sheila dengan terkejut!

Sheila menaruh piring lalu mengejarnya, tak disangka ternyata orang itu juga menaruh piringnya lalu siap-siap kabur!

“Sisi! Berhenti!

Sisi malah tidak berhenti, tapi dengan cepat dicegat oleh pengawal Sheila.

Saat Sheila pergi mendekatinya, Sisi sedang meronta-ronta.

Dia menyuruh pengawal untuk melonggarkan pegangannya terhadap Sisi, dia menatapnya dari atas hingga ke bawah, saat ini bukankah harusnya Sisi sedang kuliah, namun dia malah muncul di tempat yang sama sekali tidak sesuai dengan statusnya saat ini.

“Ternyata benar, itu kamu! Apa yang kamu lakukan disini?”

“Kak….” Sisi dengan malu menundukkan kepala, tidak berani bertatapan dengan Sheila : “Aku….”

Dia terlihat malu-malu, jari tangannya memilin baju yang dikenakan, dan saat melihat lelaki yang berjalan dari arah belakang Sheila, dia bahkan makin berasa bersalah.

“ Bukankah ini adalah gadis yang semalam berada di kamar Tuan Huo?” Denis mengenali gadis ini, kemarin saat dia menerjang masuk ke kamar mandi Regen Huo untuk mencari Sheila, ternyata yang berada di dalam kamar mandi tersebut adalah gadis ini yang sedang mandi, saat itu dia merasa sepertinya mengenal gadis ini..

Di rumah keluarga Salim, Denis pernah bertemu satu kali, waktu itu Sheila ribut dan meminta cerai lalu dia mengundang anggota keluarga Wijaya untuk datang, waktu itu dia merasa gadis ini sangat alim sehingga dia tidak menyadari keberadaannya, sama seperti Sheila yang dulu.

“Kamar Tuan Huo?” Sheila menatap Sisi dengan curiga : “Katakan padaku, ada apa ini?”

“Tuan muda Salim salah mengenali orang… aku sama sekali tidak…” Sisi menundukkan kepala, suaranya makin lama semakin kecil.

Mereka berdiri di tengah-tengah restoran sehingga menarik perhatian orang yang lalu lalang, Sheila memicingkan mata menelaah pakaian Sisi, meskipun dia adalah putri bungsu keluarga Wijaya, tapi dia tidak dimanja, jadi pakaiannya pun sederhana saja.

Namun pakaian yang dikenakan Sisi sekarang ini adalah edisi terbatas merk Balenciaga, rok putih dengan pinggiran hitam, membuat dia yang tadinya alim terlihat lebih berkarakter, tapi tetap saja pakaian tersebut berbeda dari pakaian biasa yang sehari-hari ia kenakan.

Tempat ini adalah tempat hiburan kelas atas yang terkenal, orang-orang yang keluar masuk disini adalah orang yang status sosialnya tinggi seperti pengusaha kaya, politikus ternama bahkan suka membawa wanita kesini….

Begitu terpikir hal ini, sorot mata Sheila langsung mendingin : “Coba kamu jelaskan, kenapa kamu bisa berada disini? Dan tadi Denis juga bilang kalau semalam kamu berada di kamar Tuan Huo?”

“Kelihatannya tidak perlu diperkenalkan kalian sudah kenal ya” sebuah suara yang terdengar malas-malasan mendekat, sepasang lengan kemejanya Regen digulung, dibelakangnya ada beberapa orang pengawal yang berjalan mendekati mereka.

Sisi malah menundukkan kepalanya dalam-dalam, seperti anak kecil yang tahu kalau dirinya telah berbuat salah.

“Tuan Huo?” Sheila langsung menarik Sisi ke belakang punggungnya.

“Bunga Wijaya, Sisi Wijaya, semua marganya Wijaya, apakah kalian kakak beradik? Kenapa aku tidak tahu kalau Sisi punya seorang kakak yang bernama Bunga Wijaya?” Regen melirik Denis dengan pandangan malas, dia tidak berbicara, tapi mendaratkan pandangannya ke Sheila.

Sheila mengerutkan alis : “Jangan sembarangan bicara, bagaimana adikku bisa bersama denganmu?”

“Ini ya, seharusnya kamu tanyakan padanya.”

Sheila langsung menatap Sisi dengan tajam : “Sebenarnya ada apa ini?“

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu