Istri Direktur Kemarilah - Bab 263 Siapapun Yang Berani Menyentuh Sisik Putih Sang Naga, Pantas Mati !

Denis sama sekali tidak menghiraukannya dan langsung menggendongnya masuk dan menyerahkannya ke stylist.

Sang stylist telah mempersiapkan sebuah gaun kamisol merah yang panjangnya sampai ke tumit, dipadukan dengan selendang chiffon, perpaduan tersebut semakin menonjolkan bentuk tubuh Sheila yang tinggi dan semampai, serta terlihat elegan dan berkelas.

Rambutnya ditata dengan sanggul, sehingga menampakkan lehernya yang jenjang, dan menyisakan beberapa helai rambut yang menjuntai di atas tulang selangkanya, lalu dia mengenakan sebuah kalung dengan berlian yang transparan, berlian itu memantulkan cahaya berkilauan dibawah sinar lampu.

Ketika Sheila keluar dari ruang rias, seluruh orang yang ada di salon tersebut tak bisa mengalihkan pandangan mereka dari dirinya.

Denis mengerutkan alis, kemudian Jack langsung menyuruh orang-orang itu bubar.

Sebelum mereka bubar, mereka masih sempat berbisik-bisik : “Perbandingan seluruh panca indera Nyonya Muda Salim benar-benar sempurna, kalau dilihat satu persatu saja sudah sangat cantik, apalagi kalau digabungkan menjadi satu, benar-benar sebuah mahakarya, sudah bertahun-tahun aku bekerja sebagai stylist, baru kali ini dibuat terpana…..”

“Inilah yang disebut menakjubkan, tidak mungkin dipegang oleh Tuan Muda Salim di tangannya kan? Harus dilepas dulu baru bisa memeluknya.”

“Sebenarnya kita mau pergi kemana?” Sheila bertanya sekali lagi, dia merasakan ketakutan terhadap hal yang dia tidak ketahui, karena dia tidak bisa mempersiapkan diri menghadapinya.

3 jam kemudian.

Mereka naik helikopter berlambang bunga Bauhinia milik keluarga Salim dan mendarat di tempat pendaratan yang sudah dipersiapkan, kemudian mereka naik mobil menuju ke sebuah tempat yang dirahasiakan oleh Denis.

“Acara lelang?”

Ketika mereka tiba di depan pintu, Sheila baru tahu kalau acara lelang akan diselenggarakan di tempat ini.

Untuk apa Denis membawa dirinya menghadiri acara lelang?

Denis menggenggam tangannya erat-erat : “Aku telah mengincar sebuah barang untukmu.”

“kamu sudah memberikan aku cukup banyak barang, aku tidak perlu hadiah yang lain lagi.” Sheila khawatir kalau dia tiba-tiba melamar dirinya, jadi dia langsung menolak.

“Ini adalah sebuah barang yang sangat unik, dan barang ini akan membuat barang yang lainnya menjadi lebih baik.”

“……” Sebenarnya acara lelang kelas atas sangat banyak, hanya saja dia jarang hadir, yang pertama dia tidak suka dengan cara lelangnya, dan yang kedua dia tidak begitu berminat terhadap barang-barang yang dilelang.

Dan Denis juga sangat jarang ikut hadir dalam acara lelang, kalaupun ada barang yang dia incar, maka dia akan mengutus orang untuk ikut lelang.

Sebenarnya barang macam apa yang begitu unik, dan bisa mengubah barang lain menjadi lebih baik?

“Kalau kamu tidak memberitahuku lebih dulu, maka aku berhak untuk tidak menerimanya.” Sheila berusaha menakut-nakuti dia, tapi cara tersebut sudah digunakan berulang kali, Denis tetap saja pada pendiriannya.

“Tuan Muda.” Jack menghampiri Denis dengan wajah yang gusar, lalu dia berbicara dengan suara kecil : “Tuan Susanto juga datang, apa perlu kita beri dia sedikit pelajaran?”

Begitu mendengar nama Samuel Susanto disebut, tangan Sheila yang berada dalam genggaman Denis seketika mengepal erat.

Sorot mata Denis menjadi gelap, dan dia berkata dengan nada dingin : “Tidak perlu.”

Tidak perlu?

Sheila menatap Denis dengan tatapan aneh, meskipun dia sudah membujuk Denis supaya tidak membalas dendam, tapi siapapun yang berani menyentuh sisik putih sang naga pantas mati!

Dan hari ini Samuel telah datang ke hadapannya, namun Denis malah melepaskan kesempatan ini.

Apakah ini semua demi acara lelang ini?

Dipikir-pikir lagi, sepertinya dia mulai tertarik dengan acara lelang hari ini.

Denis meletakkan tangan Sheila diatas punggung tangannya dan berjalan ke dalam dengan elegan, Jack mengikuti dari belakang, karena ada Samuel Susanto disini maka dia menambah belasan pengawal.

Para pengawal itu membantu memberikan jalan pada mereka diantara kerumunan orang, dan pegawai lelang yang mengenakan jas putih membawa mereka ke ruang VVIP di lantai 2.

Ruang VVIP disini berjumlah empat buah, jadi hanya orang-orang yang punya limit chip tawar-menawar dengan nominal diatas ratusan juta baru bisa menempati ruangan VVIP tersebut.

Seperti biasa Jack dan para pengawal memeriksa keamanan di sekeliling ruangan lebih dulu, jadi sejak kejadian teror bom manusia yang meledak pada waktu itu, mereka semakin teliti dan berhati-hati.

Tiap sudut, gorden, meja tamu, sofa, bahkan pintu dan lukisan di dinding serta lorong ruangan, kesemuanya diperiksa keamanannya.

Setelah memastikan semuanya aman, Jack langsung datang melapor : “Tuan Muda, kami tidak menemukan benda-benda yang membahayakan.”

Denis membimbing Sheila duduk di sebuah sofa kulit berwarna hitam, di depan sofa tersebut ada pagar besi berukir, dan tepat di bawahnya adalah panggung lelang.

Jack masih belum mundur, dia meneruskan laporannya : “Tuan Susanto…..berada di sebelah, dan dia mengutus orang untuk mengantar sebotol sampanye kesini, katanya ini sebagai permintaan maaf karena kejadian tidak menyenangkan sebelumnya…..”

Jack tidak membawakan sampanye itu, karena Tuan Susanto sendiri adalah orang yang berbahaya, apalagi barang pemberiannya, jadi tanpa persetujuan Tuan Muda dia tidak berani membawanya.

“Sampanye?”

“Sudah diperiksa dan tidak ada masalah, apakah tuan mau dibawakan atau dikembalikan dengan utuh?”

“Bawakan kemari.” Denis berkata tanpa ekspresi, tidak seorang pun tahu apa yang sedang dia pikirkan.

Pengawalnya membawakan red wine tersebut diatas nampan, meskipun Sheila tidak terlalu mendalami tentang wine, tapi dia mengenal beberapa merk terkenal, dia melihat label di kemasannya Champagne Piper Heidsieck buatan tahun 1869 “Boat of friendship”.

Ini adalah sampanye yang biasa dinikmati oleh Kaisar Rusia dan anggota kekaisaran lainnya, sampanye ini sebagai simbol persahabatan yang kekal abadi.

Di pasar lelang, harga sebotol sampanye ini bisa mencapai harga yang fantastis yaitu 280,000 USD.

Jelas dengan adanya pemberian sebotol sampanye ‘Boat of Friendship’ ini merupakan isyarat kalau Samuel ingin berbaikan.

Denis pun tertawa dingin, dan berbisik pada Jack, dan entah apa yang terjadi tiba-tiba dari arah bawah terdengar suara seruan, Sheila melihat kebawah, dan di panggung lelang ada seorang model cantik yang bertubuh indah, dan model itu memperagakan pose-pose yang erotis, jadi ini adalah acara pemanasan sebelum lelang dimulai.

Para peserta lelang yang duduk di lantai 1 kebanyakan laki-laki, juga ada banyak pasangan kekasih, namun pengaturan acaranya kurang baik sehingga banyak terdengar suara-suara orang yang berbicara sehingga menjadi agak ricuh.

Saat ini, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, dan seorang pria berpakaian hitam masuk sambil membawa sebotol wine.

Dari botol kacanya yang bening, bisa dilihat warna winenya kuning, dan di dalamnya seperti ada sesuatu yang bentuknya panjang.

“Tuan Salim, ini adalah wine pesanan anda.” Denis yang sedang memainkan jari tangan Sheila hanya mengangkat alisnya lalu berkata pada Jack : “Antarkan wine ini ke Tuan Susanto, ini merupakan timbal balik atas hadiah pemberiannya.”

Jack menerima wine tersebut dengan hati-hati, ketika botolnya bergoyang, sesuatu di dalam botol itu juga ikut bergoyang.

Apa yang ada di dalamnya?

Sheila benar-benar penasaran, kali ini keanehannya bukan hanya tingkah Denis yang tidak menyentuh Samuel, dia bahkan menerima pemberiannya dan memberikan sebuah hadiah sebagai balasannya.

“Apakah kamu tahu apa yang kuberikan untuk Tuan Susanto?”

“Wine.” Orang bodoh pun tahu kalau itu adalah wine.

“Apa kamu tahu apa yang ada di dalam wine itu?”

Dia melihat Denis meletakkan jari-jarinya di bibir Denis, wajahnya terasa panas, tadi dia melihat bentuknya, sekilas seperti……

“sebuah jari?” sambil tertawa dia sendiri merasa jijik.

“Apakah aku ini kurang kerjaan?” Kedua alisnya bertaut.

“Kalau bukan jari, lalu apakah itu…..” bentuknya membuat Sheila berpikir yang tidak-tidak, tanpa sadar dia menunduk memandang celana Denis, di bagian pribadinya......

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu