Istri Direktur Kemarilah - Bab 188 Apakah Kamu Sangat Berharap Aku Pergi?

Denis mendengar kata Sisi langsung melangkah lebar merebut handphone darinya: “ Tuan Huo melepaskanmu?”

“Tuan Muda Salim?” Tiba-tiba suara diujung telepon berubah. Suara Sisi terdengar agak syok.

Satu jam kemudian, Sisi berdiri dihadapan Denis dengan sekujur tubuh terluka.

Dia sepenuhnya telah mengalami bagaimana meloloskan diri dari hutan, ada luka goresan dahan di lengannya, jubah putih yang dipakainya pun telah robek disana-sini.

Wajah mungilnya kotor, dia menunduk dan malu untuk memandang langsung Denis sambil memainkan kedua kakinya.

“Peta?”

“Oh, peta-nya disini.” Sisi menjawab, dari saku celana jeansnya mengeluarkan segulung peta dan langsung memasingkan peta-nya ke mereka.

“Aku berjalan mengikuti garis merah yang tebal itu......”

Denis mengambil peta itu pun langsung berlari keluar, Sisi hanya bisa memandang kepergiannya dengan mata terbelalak, sekelak kemudian Jack pun pergi mengikuti Denis.

Keadaan apa ini?

Sisi masih belum mengerti apa yang terjadi dan mereka pun sudah pergi?

Sisi pun bertanya kepada Jack: “Jack, kakakku dimana?”

Jack tidak berhenti dan tetap berlari mengikuti Tuan Muda, dia takut ketinggalan. Dia pun menjawab dengan tergesa: “Nyonya Muda berada di tempat Tuan Huo......”

“Ha? Kakakku kenapa bisa berada di tempat Tuan Huo? Apakah dia ditangkap oleh Tuan Huo? Tidak! Aku harus pergi menolong kakakku.”

Sisi yang sudah lemas dan lemah tidak berdaya karena sudah beberapa hari tidak menyentuh makanan pun tiba-tiba semangatnya berkobar kembali!

“Nona Sisi, kamu masih dalam keadaan lemah dan belum istirahat. Aku dan Tuan Muda pasti akan menyelamatkan Nyonya Muda.” Jawab Jack sambil menahan lari Sisi yang lebih cepat darinya, dia sadar dua kakak beradik ini, jika satu saja dalam masalah yang satunya pasti tidak akan bisa tinggal diam......

“Jack, bisakah kau membawaku pergi? Aku mohon.”

Jack menggelengkan kepalanya, Tuan Muda tidak akan setuju, lagipula keadaanmu sangat buruk, bukannya membantu bahkan mungkin akan menjadi terhambat......

Jack tiba-tiba terpikir sesuatu dan mengeluarkan sebuah handphone dari sakunya: “Nona Sisi, ini handphonemu.”

Dengan langkah yang lebar mereka berlari begitu cepat, dengan beberapa bodyguard, selain para pelayan semua pegawai telah ikut bergerak.

Sisi tidak bisa menyusul mereka hanya bisa menghela nafas frustasi.

Menunduk memandang ke handphone-nya dan langsung mengecek adakah pesan yang belum terbaca selama dia tidak memegang handphonenya selama ini.

Tiba-tiba ada orang merampas handphone-nya!

Sisi langsung berbalik dan mendapati seorang wanita bergaun pink sedang mengecek handphone-nya.

“Kak Yuna, kamu kenapa cek handphoneku? Kembalikan handphoneku.” Sambil mengulurkan tangannya ke Yuna.

“Kenapa? Dengar-dengar kamu sudah kembali dari Tuan Huo, tidak sabar sekali, emang siapa yang mau kamu hubungi?”

Sisi berjalan kedepan merebut kembali handphone-nya, Yuna dengan cepat menyembunyikan handphone itu dibalik badanya: “Ayo katakan padaku, beritahu aku kamu mau menghubungi siapa.”

“Mau hubungi siapa itu urusan pribadiku, jika aku beritahu pun, mungkin kak Yuna juga tidak kenal.” Sisi yang sudah menghabiskan beberapa hari di hutan tanpa menyentuh makanan, lapar dan capek dia pun malas untuk berebut handphone-nya.

“Siapa yang bilang aku tidak kenal?” Yuna yang sadar dia tidak ada inisiatif untuk merebut kembali handphonenya pun tidak langsung mengembalikan handphonenya akhirnya malah membuka galeri di handphone.

Di galerinya hanya ada foto bunga pohon, foto pemandangan dan beberapa foto kucing, bahkan foto dirinya sendiri pun tidak ada.

Yuna sedikit kecewa lalu mengembalikan handphonenya ke Sisi, Sisi tidak menangkapnya alhasil handphone pun jatuh ke karpet.

“......” Sisi tahu bahwa Yuna sering bermasalah dengan kakaknya sehingga kesannya pada Yuna tidaklah baik, hanya saja dia mempunyai kepribadian yang baik, ketika menghadapi orang yang dia tidak suka, dia tidak bisa menyembunyikan ekspresinya.

Sisi membungkuk mengambil handphonenya dan sepasang sepatu hak tinggi putih menginjak layar handphone.

Sisi mengerutkan keningnya, dia pun mengadah dan melihat Yuna yang kebetulan juga menunduk melihatnya.

Dia hanya bangkit dan berdiri disamping tanpa berbicara menunduk memandangi ujung sepatunya.

Yuna mengenyahkan kakinya dari atas handphone dan meninggalkan retak di layarnya.

“Kamu ingin menghubungi pria yang kamu jaga, ya kan?”

Sisi mendongak dengan galak: “Bagaimana kamu tahu?”

itu bukan pria yang harus dia jaga, dia juga tidak ingin menjaganya, jika saja bukan dia yang menabraknya hingga dia lupa ingatan, dia menjadi sangat tergantung padanya......

Yuna membungkuk untuk memungut handphone itu, sambil menyeka layarnya lalu dilempar kembali ke Sisi, kali ini lemparan itu tertangkap dengan sempurna walaupun agak gelagapan ketika menangkap itu.

Dia sangat mirip dengan Sheila yang dulu, dia sangat cocok untuk disiksa, entah mengapa wanita ini tiba-tiba berubah, perubahan yang sangat besar pasti ada yang menstimulasinya untuk berubah.

Hal ini...... Dia perlu mengeceknya......

Yuna memandang Sisi: “Bagaimana aku tidak tahu? Aku juga tahu pria itu sudah menghabiskan banyak uang untuk seseoang tinggal di dua apartemen, belakangan ini sedang renovasi......”

“Dua unit apartemen?” Sisi memandang Yuna bingung, dia jelas-jelas hanya tinggal di satu apartemen, namun Tuan Besarnya selalu mengeluh tempat tinggalnya terlalu sempit......

Apartemen itu memiliki 3 kamar 1 ruang tamu, 120 meter persegi, untuk ukuran tinggal satu orang dimana letak sempitnya?

Dia pikir dia itu pangeran, mau tinggal di istana?

“Kamu tidak tau? Dia menggabungkan dua apartemen dan memerintahkan orang untuk renovasi......”

“Ha?” reaksi pertama yang terpikirkan oleh Sisi adalah uang darimana dia.

Reaksi kedua dia langsung mengecek handphone dan melihat ada pesan: Pengeluaran Kartu Anda pada tanggal 19 Maret yaitu 600 juta rupiah......

600 juta rupiah......

Sisi membelalak menatap pesan singkat itu, lama termenung tidak sadarkan diri.

600 juta rupiah itu adalah seluruh tabungannya!

Melihat lebih kebawah lagi, ada pesan singkat yang lain: Pengeluaran Kartu Anda pada tanggal 19 Maret yaitu 1 miliar rupiah......

Klang——

Handphone terjatuh, Sisi pun jatuh terduduk dilantai

……

Rumah Kabut

Sheila mendengar Denis meminta maaf padanya, apakah dia tidak salah dengar? Yang datang unuk memintah maaf padanya itu Denis yang terhormat?

Baru saja akan membuka mulut untuk mengejeknya, pintu tiba-tiba terbuka, Leni Septiani masuk sambil membawa handphonenya, dia terlihat terkejut dan langsung menyembuyikan handphone yang dia pegang.

Sudah jelas dia kesini untuk mencari sinyal, terlihat dari ekspresinya yang kebingungan. Dengan alis berkerut: “Kenapa kamu masuk? Tuan Huo mana?”

“Dia......dibawah.” kata Yuna sambil menghela nafas, dan mencela: “Anu...... Aku sudah mengatur siapa yang akan membawamu keluar dari sini, dan akan dilaksanakan besok malam......”

Sheila menyelipkan handphone ke saku celananya dengan dingin membalas: “Tak perlu lagi.”

“......” tidak habis pikir ternyata wanita ini berkata tidak perlu, kemarin yang ingin pergi itu jelas dia. Jika wanita ini tidak pergi dari sini maka semua rencanaku akan berakhir...

Leni menatapnya yang bersiap akan pergi langsung menghadang jalannya: “Kita sudah memutuskan......”

Sheila mengatakan tidak perlu, hanya untuk mengetes reaksi dari Leni tidak sangka dia sangat menginginkan kepergiannya.

Jika hanya demi Tuan Huo, dia sekarang hamil. Kepergiannya ini tidak akan menjadi ancaman bagi Leni.

Sheila menatap ke pintu dan berkata: “Apa kau sangat ingin aku pergi?”

Tatapan Leni mengarah kemana-mana: “Pada dasarnya memang kamu yang ingin pergi, aku sekarang sudah membantumu menghubungi orang itu, kamu malah bilang tidak ingin pergi, Kamu main-main denganku?

“Jika memang itu keinginanmu, maka aku akan pergi......”

“......” Leni tercekat, pemikiran wanita ini berubah-ubah, apa yang sudah dia lakukan hingga wanita ini merasa tidak aman?

Tidak mungkin wanita ini bisa membaca isi pikiran dia kan?

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu