Istri Direktur Kemarilah - Bab 140 Malam Ini Mohon Bantuannya ! (2)

“Kak Sheila masih lebih sibuk dari aku, jadi kakak yang minum saja.”

Mereka berdua saling mendorong sup ayam, terakhir di dorong dengan sekuat tenaga, sup ayam itu malah tumpah ke atas kepala Nyonya Besar!

“Sheilaaaaaaa!!!!” Bahkan cangkir teh yang dipegang oleh NYonya Besar juga ketumpahan, benar-benar sudah jatuh tertimpa tangga pula!

“Jangan salahkan aku, Nona Sinai yang mendorong pakai tenaga.” Sheila memandang pembantu yang sibuk membersihkan tumpahan sup ayam di rambut Nyonya Besar.

“Nenek, bukan aku, aku tidak mendorong pakai tenaga, dia yang melakukannya!”

“Pergi dari hadapanku! Dan jangan pernah muncul di hadapanku lagi!”

“Kalau begitu tidak bisa, Nyonya besar kan sudah susah payah mengundangku kemari, dan aku juga sudah betah disini, kalau anda benar-benar ingin mengusirku pergi, maka aku akan sangat sedih, dan kalau perasaanku tidak stabil maka itu juga akan mempengaruhi janin yang aku kandung….” Selesai bicara, dia langsung duduk diatas sofa.

Pokoknya dia sedang hamil jadi tidak ada orang yang berani menyentuhnya.

“Kamu!Kamu! Baiklah, kalau kamu tidak mau pergi maka jangan sampai nanti kamu yang memohon padaku.” Saking marahnya Nyonya besar sampai mau bicara saja tidak lancar.

Yuna berusaha menenangkan amarah Nyonya Besar sambil membisikkan beberapa patah kata di telinganya dengan suara kecil.

Setelah Nyonya Besar menganggukkan kepala, Yuna memerintahkan Andi : “Nyonya besar ingin mendengar musik” .

Dengan cepat, Andi sudah mengatur grup musik datang ke gedung utama, dan memerintahkan mereka memainkan musik seadanya.

Di malam yang sunyi, musik yang berantakan, ditambah lagi dengan pertunjukan yang mendadak, seperti sebuah kekacauan, untung saja di sekitar kediaman Salim tidak ada tetangga, kalau tidak, sudah pasti akan mengganggu orang.

Nyonya besar sudah selesai keramas dan mengganti bajunya, lalu duduk di atas sofa berpura-pura sedang menikmati musik.

Yuna sedang mencoba memprovokasi Sheila, dengar-dengar ibu hamil itu tidak suka suara berisik, dan ini adalah reaksi alami kehamilan, kalau dia tidak bereaksi, hanya ada 2 tebakan, yaitu dia sengaja, atau memang dia tidak hamil?

Sheila tidak bisa duduk diam di sofa, lalu dengan garpunya dia mengambil sepotong apel yang hendak diantarkan oleh pembantu, baru saja mau dimakan, tiba-tiba dia teringat sesuatu, dan apel itu disodorkan ke mulut Nyonya Besar : “Nyonya Besar, ini silakan dimakan, anda harus banyak makan apel karena gendang telinga orang tua itu sudah tidak kuat dengan suara berisik, serta mengunyah itu baik untuk kesehatan gendang telinga luar dan dalam.”

“Singkirkan itu dariku! Siapa yang mau makan apelmu!” terdengar suara tepakan dan garpu tersebut jatuh dari genggaman tangan Sheila.

Melihat dia mendapat penolakan seperti itu, Yuna hanya tersenyum puas.

Sheila malah tidak marah, dia justru berkata dengan nada ringan : “Nyonya, apakah anda tidak merasa kalau malam-malam mendengar musik ini seperti mendengar musik pemakaman? Orang yang tidak tahu situasi kita, bakal mengira kalau nyonya besar di keluarga kita sudah meninggal, aku juga tidak tahu siapa yang mengusulkan ide ini, malam-malam begini malah mendengar musik seperti ini, maaf ya bukannya mau menyumpahi…”

Nyonya besar sangat sensitif terhadap topik meninggal ini, belum selesai Sheila berbicara, amarahnya naik hingga ke ubun-ubun seperti orang kerasukan : “Berisik sekali, sudah semuanya berhenti, suruh mereka pergi!”

Yuna sangat marah hingga celemeknya digenggam sampai hampir rusak : “Jangan memfitnah orang seperti itu! Aku sama sekali tidak berniat demikian! Nenek, biarkan dia pergi! Kalau dia terus disini maka hanya akan membuat perselisihan saja!”

Sheila diam-diam tertawa, mereka begitu ingin dia pergi ya?

Kali ini agak aneh---

Sudah banyak waktu dan biaya yang terbuang hanya demi mengundang dia datang kemari, bahkan untuk kamar pembantu pun sudah dibereskan, dan sekarang malah ingin mengusir dia pergi, bagaikan mengundang dewa penyakit.

Tidak mungkin sesederhana ini, pasti ada masalah.

“Ugh, perutku rasanya tidak enak---“ Sheila sengaja menonjolkan perutnya : “Aku ke kamar istirahat dulu ya.”

Selesai bicara, dia langsung berdiri dan tanpa sungkan langsung pergi ke kamar pembantu.

Dia menekan tombol kunci dengan sekuat tenaga, tapi malah pintunya terkunci lagi.

“Kalian mengunci pintunya ya?”

Sheila pura-pura terkejut tapi juga sedikit menyesal, Yuna tersenyum tipis, dia mengira kali ini bisa mempersulit Sheila, tapi Sheila malah melangkahkan kakinya ke atas tangga.

“Karena pintunya terkunci, jadi kamar ini tidak bisa ditempati, kalau begitu, Nyonya Besar --- malam ini mohon bantuannya.”

“Mohon bantuanku?” Nyonya besar begitu shock melihat wanita itu menaiki tangga selangkah demi selangkah : “Dia, apa maksudnya?”

Andi juga terkejut melihat kelakuan dewa pembawa penyakit ini : “Nyonya besar, sepertinya yang dia maksud…adalah malam ini dia ingin tidur bersama dengan anda…”

Nyonya besar sudah tidak tahan lagi, dia langsung melompat berdiri : “Kamu, berhenti sekarang juga!”

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu