Istri Direktur Kemarilah - Bab 29 Dia Jelas Telah Menolak

Bab 29 Dia Jelas Telah Menolak

Denis memandangnya dengan tatapan penuh makna, berkata secara serta-merta :”aku tidak keberatan.”
   
Menarik rambut Sheila dengan lembut, Sheila terasa sakit dan membungkukkan badannya sesuai arah tarikan.

Pinggangnya sudah dirangkul erat oleh sebuah tangan, memaksanya untuk masuk ke dalam pelukan.
 
Sheila berusaha ingin menjauhinya, tapi Denis memeluk lebih erat :”jangan bergerak kalau tidak ingin mendapatkan masalah, atau mungkin kamu tidak sabar untuk bisa segera mendapatkan seorang anak.”

 “Tuan muda Salim sensitif sekali, bisa memanas kapanpun.”

 “aku hanya begitu terhadapmu” dia berkata jujur, wanita ini memiliki kekuatan yang bisa membuatnya terangsang walau hanya sekali sentuhan, dia menggigit telinga Sheila dengan mesra, merasa puas ketika melihat Sheila bersembunyi di dalam pelukannya, mencium aroma rambutnya, rasa puas yang tidak pernah dimilikinya.

“cabul… …”
   
Sheila berbisik dengan nada rendah, setelah makan obat, dia merasa sangat ngantuk, sedikit berusaha melepaskan diri dari pelukannya, kemudian tertidur di pelukannya secara tidak sadar.

Malam ini, mereka tidur cukup nyenyak.

Pagi hari

Di bawah pancaran lampu kristal Swarovski, sebuah laci kaca yang terisi jam tangan mahal ditarik keluar, Denis melihat sekilas semua jam tangan itu, kemudian tangannya jatuh di sebuah jam tangan merek Patek Philippe, memasangnya di pergelangan tangan.
   
Di dalam ruangan berganti pakaian, Jack membuka beberapa laci yang berisi dasi, membiarkan Denis memilih.

 “Handphone.” Denis berdiri di depan cermin besar, memasangkan jam tangan.
   
Jack segera memberikan handphone, Denis tidak mengambilnya, melihat pun tidak, hanya berkata dengan nada dingin :”buka instagram.”

Orang yang layak difollow oleh Tuan muda Salim tidak banyak, orang yang berkedudukan seperti dia, tidak perlu menggunakan instagram, bahkan tidak pernah melihatnya.

Otak Jack berputar sejenak, kemudian segera mengerti apa yang ingin dilihat Denis.

 “Anda belum mem-follow nona Yuna, apakah mau di-follow? Akunnya di-private, jadi hanya orang yang follower-nya yang bisa melihat post-nya.”
 “follow dengan akun perusahaan.”
 
Selesai memasang jam tangan, melamun sejenak, kemudian mengeluarkan handphone pribadi, memasukkan kunci sandi, dengan cepat menemukan wechat Sheila dan kemudian mengirimkan permintaan pertemanan.
 
Setelah menunggu beberapa menit, melihat tidak ada respon, suasana hatinya memburuk :”tidak merespon?”

Jack mengira Denis sedang bertanya ke dia, segera menjelaskan :”mungkin nona Yuna belum bangun.”

Mata Denis sedikit melebar, otaknya muncul bayangan seorang wanita yang tertidur di pelukannya malam tadi, rasa senang disertai sedikit malu menyelimuti wajahnya, menyebarkan bau-bau perasaan cinta.
 
Denis tidak membangunkan Sheila, memerintah pembantu untuk membiarkannya tidur hingga puas.

Setelah dua jam, Denis sudah tiba di perusahaan, Jack menunjukkan layar handphone ke dia :”tuan, nona Yuna sudah post di Instagram.”

Dia melihat sekilas caption-nya :

 [semua ini adalah salahku, aku seharusnya tidak menyalahkanmu tanpa mengetahui jelas situasinya, gaun pesta di saat makan malam amal itu, aku sendiri yang tidak sengaja merusaknya, jatuh dari tangga juga karena aku sendiri yang tidak berhati-hati, maaf @SheilaWijaya.]

Baru saja di-post beberapa menit, sudah banyak yang memberikan komentar.

Denis tidak berniat untuk membaca komentarnya, lansung menghapus histori percakapan dengan Yuna di wechat, mengeluarkan handphone pribadi dan melihat sekilas:”masih tidur?”

Jack terdiam sejenak, memastikan bahwa yang dimaksud tuan adalah nyonya, dia pun berkata :”pembantu bilang nyonya sudah bangun, baru selesai makan obat, sekarang lagi melihat handphone.”

 “melihat handphone?”

 “iya, pembantu bilang nyonya membuka email dan berita, sepertinya masih belum melihat post dari nona Yuna… …”

Jack baru selesai bicara, handphone Denis langsung berdering dan muncul suatu pemberitahuan dari wechat, tatapan yang tajam segera bersinar terang, pasti telah melihat permintaan pertemanan dari dia dan telah menerimanya.
   
Membuka pemberitahuan itu, mata yang bersinar kembali mendingin, sebuah pemberitahuan tentang penolakan pertemanan!

Ditolak?

Sheila menolak pertemanan dia?

Apakah Sheila tahu siapa pria ini?
   
Tangannya menggenggam handphone dengan erat hingga jari-jarinya memucat, dia segera menambahkan namanya di tempat pengenalan diri untuk berteman, kemudian mengirimkannya.

Dengan cepat diterima balasan dari Sheila :”tidak kenal!”

Handphone dilempar ke atas meja, Jack terkejut, hari ini waktu tuan bermain handphone lebih panjang daripada jumlah waktu bermain handphone di dalam satu bulan ini.
   
Saat sarapan, dia terus memegang handphone, menatap layar terus-menerus, bagai sedang melototi musuh.

Di mobil, tangannya tetap tidak berpisah dengan handphone, sambil menelpon dengan menggunakan handphone perusahaan, sambil melihat handphone pribadinya
 
Sampai di perusahaan, sambil menandatangani dokumen sambil melihat handphonenya juga…

Tuan terlihat tidak normal, apakah ini sedang menunggu panggilan penting atau ada masalah yang harus segera ditangani?

Denis mengerutkan alisnya dengan erat, mengetik beberapa huruf dan mengirimkannya lagi :”Suamimu!”
   
Sheila :”Mimpi!”

 “… …!!”

Denis marah, melempar handphone ke Jack :”suruh orang cari cara untuk menambahkannya ke pertemananku, kalau tidak bisa, beli aplikasinya.”

“Tambah pertemanan? Dengan siapa?”

 “siapa menurutmu?!” api amarah bagai akan keluar dari bola matanya dan membakar orang, banyak orang yang mengaguminya, memintanya untuk bertemanan di medsos, ternyata perasaan pertama kali ditolak adalah seperti ini.

Jack mengambil handphone dan langsung lari, karena berlari terlau cepat, dia sedikit sesak, menemukan departemen teknis dengan megap-megap.

Manajer dari departemen teknis menerima handphonenya dengan tangan bergemetaran, selain masalah bisa menambahkan pertemanan itu atau tidak, yang membuat dia takjub adalah, ada orang yang berani menolak permintaan pertemanan dari Tuan muda Salim.
   
Dia tidak salah mendengar, Tuan muda Salim ditolak!
   
Jadi Denis sangat marah, kalau tidak ditangani dengan baik, mereka bisa saja dicabut nyawanya.

Masalah ini sangat berat, segera menyuruh dua ahli programmer yang hebat untuk meng-hack program itu, kemudian mengatur akun Sheila menjadi tidak bisa menghapus pertemanan dengan akun Tuan muda Salim, selamanya…
   
Sheila berbaring di tempat tidur, dia baru selesai makan obat, mulutnya terasa sedikit pahit, menusuk sepotong bola keju, baru saja ingin memasukkannya ke dalam mulut, setelah menimbang-nimbang dalam otaknya, kemudian meletakkan kembali makanan itu ke piring.

 “nyonya, apakah makanan ini tidak sesuai dengan selera Anda?”

Tangan pembantu memegang piring, dia memperhatikan reaksi Sheila dengan cermat.

Akhir-akhir ini, mereka tidak bisa memprediksi selera nyonya, dan juga beberapa hari ini Sheila lebih suka memasak sendiri.

Dia tahu terkadang orang kaya suka iseng, paling tidak akan melakukan sebanyak sekali dua kali, setelah bosan maka akan menyerah.

Tapi nyonya sudah bersikeras memasak beberapa kali, sekarang bola keju kesukaannya saja tidak bisa membuatnya tertarik?

Sheila menyampingkan selimut dan bangun dari tempat tidur, sepasang kaki yang putih menginjak di atas sandal, berdiri dan berjalan ke depan jendela.

Melihat jauh, ada pengawal setiap lima meter yang mengelilingi taman, mereka saling berganti tempat…
   
“nyonya?”

Sheila : “rumah ada kepiting?”

    “……”

“hari ini aku ingin makan sop kepiting.”
   
“saya akan menyuruh juru masak membuatnya.”

“adakah aku bilang untuk menyuruh juru masak buat?”

“Ini…”

“aku masak sendiri, kalau Tuan muda Salim bertanya, bilang saja aku sedang memasak sop kepiting untuk dia.”
   
“nyonya begitu baik dengan tuan, tuan pasti akan merasakannya.”
Paling bagus kalau dia bisa merasakan “kebaikan”nya, Sheila tesenyum licik, membalikkan badan dan mengambil handphone yang terbaring di atas tempat tidur, layar muncul sebuah pemberitahuan dari Instagram.
 
Pemintaan maaf dari Yuna, kebanyakan following Instagramnya adalah wanita terkenal di Jakarta, following-nya tidak banyak, tapi orang suka gosip tidak sedikit:

[astaga, apa yang dikatakan Yuna? Mana boleh meminta maaf dengan wanita licik itu?”]

[akun Instagram Yuna pasti dicuri oleh wanita licik itu! Astaga, kenapa wanita licik itu begitu tidak tahu malu? Menggunakan cara seperti ini demi membuktikan dirinya sendiri tidak bersalah.]

[Yuna pasti diancam oleh Nyonya muda Salim]

Dari sekian banyak komentar, tidak ada orang yang percaya bahwa Yuna benar melakukan hal itu.

Sheila turun ke dapur, dia tidak mengharapkan mereka percaya, dia juga tidak berniat untuk menjelaskan fakta ke mereka, menyuruh Yuna meminta maaf, hanya ingin menunjukkan sikapnya terhadap masalah ini, apa yang dipikirkan dan diomong orang lain, tidak ada hubungannya dengan dia.

Tidak menarik sekali, wajah palsu, berpura-pura berpihak pada Yuna, faktanya hanya ingin kepo dan mendapatkan lebih banyak informasi.

Suasana hati Sheila tidak terpengaruhi sama sekali, dia tidak ingin menyia-nyiakan waktu untuk membaca komentar yang konyol itu, baru saja ingin mematikan layar, tiba-tiba terdengar nada dering pemberitahuan.

 [Denis Salim telah menerima permintaan pertemanan Anda]

Langkahnya langsung berhenti, pembantu yang mengikutinya juga segera menghentikan langkah.

Apa maksudnya menerima permintaan pertemananku?

Dia jelas telah menolaknya beberapa kali…

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu