Istri Direktur Kemarilah - Bab 115 Dia Takut Tidak Bisa Menunggu Sampai Saat Itu Tiba (2)

“Anak?” Sheila bergetar karena telinganya merasa gatal, memalingkan kepalanya ke sisi lain.

Kecuali anak, dia tidak bisa memikirkan apa yang bisa diperoleh darinya. Apa lagi yang dia inginkan?

Denis tersenyum, berkata dengan nada pahit: "Beberapa hari lagi, ulang tahunmu, aku ingin hadiah."

27 Maret adalah hari ulang tahunnya.

"Ulang tahunku ... kenapa kamu yang menginginkan hadiah?" Bukankah seharusnya itu hari ulang tahunnya, Denis yang memberikan hadiah?

Dan Denis benar-benar mengingat hari ulang tahunnya ...

Sheila mengira bahwa dia sedang bercanda, tetapi dia melihat matanya yang serius, sama sekali tidak seperti lelucon.

“Maksudmu, di hari ulang tahunku, aku memberimu hadiah? Lalu kamu bisa mengampuni Suni ?” Permintaan ini terdengar sangat aneh, dan karena itu bukan anak kecil, orang kaya seperti Denis, mau apapun bisa dia beli, mana ada barang yang dia tidak mampu beli?

"Ya." Denis menjawab dan mengangguk dengan enggan. Ulang tahunnya pada tanggal 7 November. Dia takut dia tidak bisa menunggu sampai saat itu tiba dan dia tidak bisa menemukan alasan yang lebih baik, jadi dia hanya bisa memilih ulang tahun wanita itu.

"………….." Sheila bertanya dengan ragu-ragu dan masih merasa aneh: "Hadiah seperti apa yang kamu inginkan?"

"Apa saja oke , asalkan kamu yang buat."

"Apa yang harus aku buat?" Sheila bertanya dengan ragu, tidak mengerti: "Aku tidak bisa masuk ke otakmu ..."

"Apa yang kamu buat itu pasti spesial ."

Sheila merasa ada yang menyangkut di tenggorokan dan sedikit tegang, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa.

“Bagaimana?” Dia menunggu jawabannya, tetapi ada harapan besar dalam suara ketidakpeduliannya.

Sheila masih belum paham, tetapi tetap mengangguk: "Baiklah."

"Yakin?"

"Aku yakin!"

Denis tersenyum, kabut di wajahnya tiba-tiba menghilang, atmosfir yang dingin seperti gunung es yang mencair, dan perlahan-lahan menjadi lembut.

Ciuman berapi-api menutupi semua wajahnya, dan dia menciumnya dengan ganas.

Bau alkohol langsung membuat Sheila mengerutkan kening.

Dia tidak mengerti bahwa itu hanya hadiah buatan tangan, mengapa dia seperti mendapat hadiah yang sudah lama dia inginkan sejak kecil.

Apakah karena perjanjian setengah tahun, dia hanya ingin sesuatu untuk dikenang?

Sheila benar-benar tidak mengerti dia, tidak mengerti mengapa dia begitu bahagia, tidak mengerti mengapa dia tiba-tiba marah, tidak mengerti mengapa dia memiliki kepemilikan dan dominasi yang begitu kuat, mengapa perlakuannya kepada dia jauh berbeda dengan dulu?

Ketika ciuman itu semakin dalam, bagian terlembut dari hatinya secara bertahap menghangat.

Atau mungkin, tujuannya tidak begitu sederhana, sama seperti dia ingin punya anak dengannya dulu.

Namun, tidak masalah, pertama-tama, harus menolong Suni keluar dari masalah ini dulu.

Denis memeluk dan menekan tubuhnya dengan kuat, mencoba untuk menghancurkannya dan menyatu dengan tubuhnya.

Pria ini selalu begitu kuat dan tak terhentikan.

Aroma alkohol yang menusuk hidungnya membuat Sheila tidak nyaman dan melawan, tanpa sadar dia mengulurkan tangan dan menahannya, botol whisky di tangan kirinya tersenggol dan botol whisky jatuh dan tumpah sebagian.

Sheila mengerutkan kening, whisky yang menetes ke pakaiannya membuatnya sangat tidak nyaman.

Denis melepaskan bibirnya, menciumi lehernya sampai ke bawah, mengisap whisky sampai bersih.

Sheila memalingkan kepalanya: "Aku sudah berjanji akan memenuhi permintaan kamu, apakah kamu juga harus menepati janjimu?"

"Baiklah."

Suara Denis rendah dan menawan, bercampur dengan udara, membuat orang merasa sedikit mabuk.

Di mata merahnya, ada keinginan kuat yang terus bergejolak.

Sepertinya tidak bisa lagi menahannya dan mengangkat pahanya.

Sheila menyandarkan tangan di dadanya: "Pesan ke orangmu sekarang untuk mengijinkan Suni mengenakan pakaian."

Denis menekan tombol telepon internal dan memberi tahu Jack.

Setelah perintah dikeluarkan, Sheila tidak ada alasan untuk memberontak terhadap Denis lagi, dan membiarkan hawa panas dan aura laki-lakinya menyelimuti tubuhnya.

Karena tidak ada seorang pun, apa pun yang dapat menghentikannya dari yang sangat dia inginkan saat ini.

Dia ingin mendapatkannya dan memiliki dia sepenuhnya.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu