Istri Direktur Kemarilah - Bab 181 Pokoknya Bukan Milikmu

Sheila melihat tampang belakang pembantu itu, dari belakang kelihatannya agak mirip dengan dirinya sendiri, seperti kepikiran sesuatu, tiba-tiba Sheila memanggil menghentikannya: “bisa pakai baju-baju itu dan perlihatkan padaku?”

Langkah kaki Gadis Pembantu terhenti, berbalik badan melihat Sheila, bertanya dengan tidak berani percaya: “pakai baju-baju ini?”

Sheila mengangguk: “siapa namamu? Kalau aku meminta Tuan Huo untuk menjadikanmu asisten pribadiku, apa kamu bersedia?”

Gadis Pembantu mengangguk tanpa pikir panjang: “Namaku Wani.”

“pergilah ganti.”

Saat Wani mengganti baju Yemima dan yang lainnya kebetulannya sedang turun sambil ngobrol.

Melihat Wani mengganti baju pembantunya, seluruh tubuhnya dihiasi barang bermerek, saat berjalan melewati sengaja menggerakkan hidung dan mencium-cium: “beberapa orang mau pakai baju mahalpun, tetap saja baunya miskin.”

Sheila tersenyum sombong: “tapi pastinya lebih baik dari bau asam beberapa orang.”

Yemima mempertahankan senyumnya, mengikuti alur: “gimana ya, siapa suruh beberapa orang, triknya terlalu dalam, bisa dibandingkan dengan penggoda, kakinya menginjak 2 perahu, tidak disangka perahunya tidak terbalik.”

“Aku anggap kamu benci karena cemburu dan iri, kamu tidak menyangkal kan?” senyuman Sheila tetap seperti sebelumnya, ia tahu dalam hasutan Leni, mereka tidak akan semudah itu diintimidasi.

Yemima tertawa dingin: “aku pada dasarnya memang memujimu.”

“Apa yang kalian bicarakan?” Regen turun sesudah mandi, ganti baju santai, aura klasik anak orang kaya.

“Kami sedang membicarakan baju Wani ini.”

“Tuan Huo, kami sedang membicarakan pembantu ini di jam seenaknya kerja ganti baju formal, dengar-dengar Nona Sheila yang menyuruhnya ganti……”

Awalnya mau mengambil kesempatan untuk melaporkan tindakan Sheila, tidak menyangka Regen tidak tertarik pada topik pembicaraan mereka, satu tangannya ada di dalam saku, sambil turun perlahan dari tangga “bukannya bilang mau aku temani jalan-jalan ke taman belakang?”

Yemima: “……”

“Boleh aku bawa Wani ikut?” Sheila mengangkat dagunya, sengaja mengabaikan tatapan membara Yemima.

Regen meraba bibirnya, ujung bibirnya agak terangkat, berjalan ke depan Sheila: “terserah kamu.”

Wani lantas saja terkejut dan senang menerima kasih sayang yang tiba-tiba, majikannya tidak hanya tidak menyuruhnya pakai baju kerja bahkan setuju dia ikut, buru-buru melangkah mengikuti mereka.

“Tuan Huo!!” Regen melihat Yemima namun mengabaikan, Yemima marah sampai paru-parunya mau meledak: “rubah penggoda yang harusnya mati ini!!”

Selesai bicara ia menerjang ke balkom yang bisa melihat taman belakang, kebetulan balkon bisa melihatnya secara keseluruhan.

Taman belakang itu terdiri dari padang rumput yang luas, di pojok kiri atas padang rumput, ada sebuah pohon ara, dibawah pohon ada ayunan, di bagian paling barat padanf rumput ada danau buatan yang sangat besar.

Danau yang biru bening berkilau dibawah sinar mata hari.

Beberapa wanita bersender pada pagar balkon dan melihat ke danau:

【Tanpa disangka mereka ternyata makan di danau!? Itu si Wani bisa-bisanya duduk bareng mereka……】

【Mereka mau apa? Mau menunggang kuda ya? Identitas serendah Gadis Pembantu, Tuan Huo kenapa bisa membantu Gadis Pembantu itu naik ke kuda……】

【Perempuan itu hamil tapi masih mau menunggang kuda?】

【Bukannya ini kesempatan bagus? Siapa dari kalian yang bisa menunggang kuda?】

【Aku pergi panggil Leni……】

Yemima buru-buru lari turun, wanita lain juga ikut Yemima turun.

Sheila mengenakan baju penunggang kuda warnabputih, memakai helm, pelindung tangan dan pelindung lutut, semua ini untuk melindungi kalau terjatuh dari kuda.

Tangan Sheila menarik seekor kuda putih, ini adalah kuda khusus paling jinak yang Sheila pilih.

Regen juga mengenakan baju penunggang kuda warna putih, semakin keren, ia menarik seekor kuda besar warna hitam, di punggung kuda itu ada Wani.

“Biarkan Wani naik sendiri dulu, kamu ke kudaku dulu, aku ajarin kami dulu.” Regen melihat sekilas Wani yang ketakutan sampai wajahnya kehilangan warna di punggung kuda, jelas agak tidak sabaran.

Sheila menolak: “aku sudah bilang, kalau kamu bisa mengajarinya sampai bisa, baru ajarin aku, kalau kamu tidak bisa mengajarinya, bagaimana aku berani membiarkanmu mengajari?”

“Tidak perlu Nona Sheila, aku tunggangi sendiri juga bisa.” Wani mendengar obrolan mereka, bicara dengan suara pelan, sebenarnya terhadap tuan muda yang tinggi besar tampan menawan, Wani masih agak sedikit berharap.

“Kamu harus memperlihatkan aku kemampuanmu dulu, bukan kemampuan menunggang kudamu, tapi kemampuanmu mengajari orang.”

Regen memonyongkan bibirnya, lompat dan duduk di kuda hitam besar, kedua tangannya menarik tali, Wani di pelukannya, Regen mengajari Wani dengan wajah dingin beberapa kemampuan dasar menunggang kuda, membawanya berkeliling, di tempat Sheila tidak bisa melihat memperingatkan Wani untuk belajar baik-baik, kalau tidak ia akan dirobek-robek dan dijadikan makanan anjing…

Sheila menarik kuda berjalan mengikuti lapangan kuda.

Beberapa wanita yang sudah pakai baju penunggang kuda sengaja berjalan ke arah Sheila.

Sheila sekali lihat kalau wanita yang jalan paling depan itu Leni, diantara beberapa wanita parasnya paling imut.

Sheila menghentikan kudanya dan membiarkan mereka jalan duluan, tidak menyangka mereka sudah berhenti.

“Sheila, dengar-dengar kamu hamil.”

Beberapa wanita menarik kuda berdiri membentuk baris jelas tidak ingin membiarkan Sheila lewat.

Sheila tidak berbicara, Leni malah tambah dendam, terpikir kalau sisi yang ia paling tidak tahan terlihat oleh wanita ini, atas dasar apa wanita ini bisa menikmati kasih sayang antara Tuan Denis dan Tuan Huo, dirinya sendiri tidak bisa?

Berpikir seperti itu racun melapisi kebencian di matanya: “tak menyangka Tuan Huo bisa suka pelacur sepertimu.”

Tangan Sheila mengelus-elus bulu di pelipis kuda: “benar, makanya Tuan Huo tidak suka kamu, kira-kira karena kamu gak cukup murahan.”

“Aku semurah kamu? Sekarang anak liar di perut kamu, sudah tahu jelas punya siapa?”

“Untuk ini kamu tidak perlu susah-susah, pokoknya bukan milikmu.”

“……” Leni demi tidak kalah mengesankan dari Sheila, sepatu bot tidak ber-hak, jadi saat bicara Leni sepenuhnya jinjit: “tidak merendah sampai levelmu!”

Selesai bicara tertawa mengejek, menarik kuda coklat dengan tangannya, loncat ke punggung kuda.

Kemudian Leni malah tiba-tiba menarik kuat tali leher kuda, kaki depan kudanya menjulant tinggi, bangkit dengan teriakan tiba-tiba yang menakuti orang, kaki depannya menginjak dengan kuat, kekuatan dan suaranya sangat mengejutkan.

Kaki kuda menapak tanah dengan kuat, meninggalkan jejak sepasang tapak kuda yang cekung mendalam, bisa dibayangkan, kalau menapak di kepala, kepala pasti hancur seperti semangka.

Kuda di tangan Sheila karena kuda coklat kecil Leni menjulang tinggi, juga mulai resah tidak bisa tenang.

Berputar-putar di tanah dengan gemetar dan gugup, Sheila takut kudanya akan melukai diri sendiri, terpaksa melepas tali leher kuda dulu.

Leni menarik tali leher kuda mengontrol arah jalan kuda, awalnya ingin membiarkan kuda lewar menginjak Sheila, sayang sekali dihindari Sheila, kaki kuda mendarat di tanah dengan kuat, membuat debu-debu berterbangan.

Beberapa wanita tertawa senang:

【Tak kusangka kemampuan menunggang kuda Leni sehebat itu.】

【Dengar-dengar diajarin penjaga.】selesai bicara menunjukkan ekspresi yang amat ambigu.

【Penjaga itu tangan kanannya Tuan Huo, kemampuan berkudanya hebat……】

Sheila mau pergi menarik kuda putih kecilnya sendiri, mungkin saja karena terkejut, kudabputih kecil sudah lari keluar beberapa meter.

Leni seperti tidak mau melepaskan Sheila, menarik tali leher kuda menerjang ke arah Sheila.

Kuda berwarna coklat langsung menerjang, mau menabrak ke arah Sheila——

(Kuda meringkik)——

Kuda coklat sekali lagi mengangkat kakinya, menangis penuh duka, kaki kecilnya seperti menarik diri demi menggunakan seluruh tenaga saat mendarat.

Tangan Sheila tanpa sadar melindungi perutnya, terus-terusan mundur, Leni menunggang di punggung kuda dengan bangga, menabrak ke arah Sheila.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu