Istri Direktur Kemarilah - Bab 255 Sakit Yang Cepat Lebih Baik Dari Sakit Yang Berkepanjangan

Regen seperti tertawa namun tidak saat bertanya pada Denis: “Tuan Muda Salim sungguh tidak tahu siapa yang lakukan?”

Denis mengeluarkan tawa dingin dari tenggorokannya, sebenarnya dari awal dalam hati Denis juga sudah ada jawabannya.

Sheila memperkirakan Samuel yang lakukan, Denis mengirim orang meledakkan kediaman keluarga Susanto, ia pasti tidak akan membiarkannya begitu saja, tidak menyangka serangan balasannya datang begitu cepat.

“Naik tangga.”Denis menggenggam tangan Sheila, sudah tidak bisa meresikokan diri lagi, ditambah lagi ruangan VIPnya di lantai 3, tidak termasuk tinggi.

Sebelum masuk ke ruangan VIPnya, pengawal masuk dulu memeriksa, memastikan di dalamnya aman tanpa bahaya, mereka baru masuk.

Ruangan VIPnya sangat besar, meja bundar besar hanya diduduki mereka bertiga, kekosongannya semakin aneh.

Denis menarik Sheila duduk di sisinya, Regen ikutan, bangkunya sekejap ditendang sampai terbalik oleh Denis, sangat jelas ia tidak ingin membiarkan Regen duduk di sisi Sheila.

“Denis!” Sheila mengernyitkan alisnya, sikapnya seperti ini bagaimana bisa bicara baik-baik dengan orang lain?

Awalnya atmosfernya sudah sangat kalem, karena muncul masalah lift barusan, atmosfernya semakin tegang, ditambah lagi sikap Denis yang tidak menganggap orang lain seperti ini, di udara ada kecanggungan yang tidak terungkapkan dengan kata-kata.

Makanan yang membuat orang nafsu makan seketika hilang, makanan di meja semua sudah jadi dekorasi saja.

Regen memilih sebuah tempat duduk sesuka hati, duduk di seberang mereka, kaki panjangnya yang bersilangan bersender di punggung kursi, kursi bergoyang naik turun dibuatnya, ia mengeluarkan rokok, melihat Sheila lagi sekilas, pada akhirnya hanya diletakkan di sana saja.

“Tuan Muda Salim datang tidak mungkin hanya ingin mentraktir aku makan kan?”

Denis tertawa dingin: “Tuan Huo beri syarat.”

Denis dari dulu selalu suka langsung blak-blakan.

Regen melihat sekilas Sheila samar-samar: “persyaratanku, kamu belum tentu bersedia, untuk apa juga bertanya.”

Sheila tiba-tiba mengernyitkan alisnya, kata-kata yang Regen ucapkan hari itu setelah Sheila bertemu Kenny, masih terngiang di telinganya, apa itu yang Regen bicarakan?

“Coba bilang saja.”

Regen mengeluarkan sebatang rokok dari kotaknya, tidak dinyalakan, malah diletakkan di ujung hidung dan dicium-cium.

“Tuan Muda Salim kalau di posisi aku, kamu rasa ada hal apa yang lebih penting dari nyawamu.”

Alis Denis melompat, melihat Sheila sekialas, yang lebih penting dari nyawanya, tentu saja wanita ini.

Regen tertawa tidak tertahankan: “aku tidak punya, jadi, aku tidak bersedia.”

Denis dari awal sudah menduga akan ditolak Regen, lagipula harga yang harus dibayar itu nyawa.

“Karena begitu, jangan salahkan kalau aku tidak sungkan!” Denis mengangkat tangannya, belasan pengawal tiba-tiba menerobis masuk, Jack sudah mengarahkan pistol di pelipis Regen .

Regen duduk di kursi dengan ekspresi santai: “Tuan Muda Salim mau rebutan jantung secara terang-terangan?”

Persyaratan tidak bisa dibicarakan, mau langsung mencongkel jantung dari tubuh Regen, memang cara paling cepat membawa pergi jantungnya, juga cara yang paling keji.

Sheila ketakutan melihat pistol yang ditodongkan ke kepala Regen, menghembuskan nafas kuat-kuat, meskipun Sheila tidak punya perasaan terhadap Regen, tapi bagaimanapun juga sebuah nyawa……

“Denis……kamu……”

“Ketakutan?” Denis menggenggam tangan Sheila, menyadari telapak tangannya sangat dingin.

“Harus pakai cara seperti ini?”

“Sakit yang cepat lebih baik dari sakit yang berkepanjangan, dengan begini semua oeang tidak akan kesakitan.”

“……”

“Dia atau Kenny, kamu pilih.”

Sheila refleks melihat ke arah Regen, ekspresi yang awalnya belum sepenuhnya tersadar, karena pilihan ini, juga mulai jadi serius, sangat haus, tangannya tanpa sadar meraba dadanya.

Seperti takut, jawaban yang diucapkan mulut wanita ini, membuat jantungnya tidak bisa meneeima.

Ia bukan takut mati, tapi takut hatinya sakit sampai mau mati.

Sheila juga melihat ekspresi sedih di mata Regen, malah masih tetap berpura-pura tenang, entah bagaimana membuat orang tambah simpati.

“Aku……” Sheila dari dulu tidak pernah setakut itu bicara, seperti saat itu.

Sebenarnya di dalam hati Sheila sudah ada jawabannya, tapi membuat Sheila memilih dihadapan seseorang untuk menyerahkan nyawanya, untuk Sheila, sungguh terlalu sadis.

“Kalau kamu pilih Kenny, aku bawa dia pergi, aku sendiri akan mengantarnya ke rumah sakit untuk diberikan ke Tuan Muda Susanto, kalau kamu memilih dia……

Saat Denis bicara sampai kaya itu, ia sedikit menyipitkan matanya, seluruh tubuhnya mengeluarkan aura dingin yang tajam tentu saja Denis tidak bersedia memilih pria di hadapannya ini.

“Kalau memilih Tuan Huo, akan lebih bermasalah……” membuat masalah untuk keluarga Salim juga untuk Regen sendiri juga sebuah masalah yang besar.

Karena keluarga Susanto, mau jantungnya kembali, pasti tidak akan berhenti menggunakan berbagai trik untuk menghadapi keluarga Salim dan keluarga Huo.

Meskipun keluarga Susanto tidak pasti punya kemampuan menggemparkan mereka.

Tapi ia mau memandu Sheila, membuat keputusan yang paling sesuai.

“Aku……”Sheila memejamkan kelopak matanya dengan kencanf, menghela nafas, bilang: “aku pilih Kenny.”

Janting Regen tiba-tiba seperti ditanamkan bom waktu saja di dalamnya, sekalinya pilihan dibuat, mengakhiri, bom waktu akan meledak di dalam jantungnya, menghancur leburkan jantung Regen sampai berkeping-keping

Ternyata di hati Sheila, tidak ada satu tempatpun, milik Regen.

Ia tiba-tiba tertawa panjang menengadah ke atas, entah mengapa membuat Sheila merasa menyedihkan, juga rasa bersalah.

Karena tepat barusan ini, Regen bahkan menyelamatkan mereka……

“Bawa pergi.” Denis memerintah dengan sangat dingin, beberapa pengawal berdiri di sisi Regen.

Hari ini Regen hanya membawa 2 pengawal, bisa dibayangkan, pengawalnya sudah ditaklukkan dengan mudah.

“Kenapa kamu merasa, Sheila memilih Kenny, lanhsung bisa memutuskan hidup matiku?” Regen tiba-tiba menghentikan tawanya, ujung matanya tidak tahu menangis, atau tertawa, ada kilau air mata, melewati tahi lalatnya, ada semacam perasaan yang tidak terungkapkan.

“Kamu kira kamu masih punya pilihan?”

“Tidak ada orang yang bisa mengontrol hidup dan matiku, selain aku sendiri.”

Setelah Denis menunduk mencemooh, mengangkat kepalanya memberi kode pada Jack.

Jack segera menyuruh pengawal mengambil borgol, mau memborgol tangannya, sedangkan ia malah menggunakan jarinya tanpa panik dan tanpa terburu-buru membuka kancing kemejanya satu per satu.

Dengan sangat cepat menunjukkan rompi warna putih di dalamnya.

“……”Jack melihat beberapa kabel di rompinya yang samar-samar nampak: “Tuan Muda, bom……”

Jack juga ketakutan sampai seluruh tubuhnya berkeringat dingin, pantas saja hari ini Tuan Huo begitu sembarangan menepati janjinya, berani datang seenaknya membawa 2 pengawal saja.

“Kalau menembak, kita akan mati bersama-sama.” Regen tiba-tiba bangkit berdiri, membuat para pengawal takut dan mundur setengah langkah.

“Lagian ujung-ujungnya mati juga, ditemani kalian, mungkin saja bisa cukup untuk semeja mahjong?”

Sheila menarik keluar tangannya dari genggaman Denis, mendengar Denis membuka mulut: “Tuan Huo, untuk apa melindungi benda yang awalnya bukan milikmu.”

“Bagaimana kamu yakin barang yang kamu lindungi, pasti jadi milikmu?” Regen ada maksud tertentu, Denis kira-kira juga mendengar maksudnya, di otaknya terlintas gambaran penolakan lamarannya, melihat Sheila sekilas dengan tajam.

Regen tertawa dengan suara rendah: “kelihatannya hari ini makan-makannya hanya begini saja, namun aku sangat senang, kalian makan pelan-pelan, aku pergi duluan.”

Di tubuh Regen ada bom, jadi tidak ada orang yang bisa menyentuhnya lagi.

Ia berjalan keluar dengan lancar tanpa ganhguan, baru berjalan turun tangga, tiba-tiba mendengar dari arah ruangan VIPnya, ada suara kencang, seperti suara bom……

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu