Istri Direktur Kemarilah - Bab 172 Aku Bersedia Menjadi Wanita Dari Jantungmu

Sheila menengadahkan kepala memandang langit, dia sama sekali tidak berniat melihat pemandangan malam, yang dia cari adalah rasi bintang Big Dipper, kalau dia menemukan rasi bintang Big Dipper maka dia bisa menentukan arah utara dengan tepat.

Ini adalah hutan yang lebat, kalau siang hari dia masih bisa menentukan arah dengan memanfaatkan lingkaran pohon, karena bagian guratan yang melebar itu menghadap ke arah Selatan, sedangkan alur guratan yang menyempit itu menghadap ke arah Utara.

Jadi sekarang hanya bisa mengandalkan rasi bintang, dia berputar satu kali, dan nasibnya lumayan, dia melihat bintang Big Dipper di arah jam 6, dia menyobek sepotong kain dari roknya lalu diikatkan ke batang pohon sebagai penanda, lalu dia berjalan mengikuti arah bintang Big Dipper.

Rumput yang pendek mengiris pergelangan kakinya, dan duri-duri tanaman menyangkut di roknya, dan terdengar suara katak.

Entah sudah berjalan berapa lama, sampai akhirnya dia melihat lagi potongan kain yang diikatkan ke batang pohon.

Dia merasa agak putus asa, karena sudah berjalan begitu lama namun malah kembali ke tempat awal.

Ternyata dia tidak bisa keluar dari hutan ini.

Malam yang gelap tanpa bulan serta angin bertiup kencang, dia tidak ingin memforsir tubuhnya, kemudian dia mencari permukaan yang agak datar, lalu bersandar dibawah pohon dan istirahat.

Tidurnya tidak tenang, dia takut kalau tiba-tiba dari dalam hutan muncul binatang buas yang sedang mencari mangsa, jadi sambil tidur dia tetap waspada, bahkan suara gemerisik rerumputan yang tertiup angin saja membuatnya terbangun.

Atau mungkin karena terlalu lelah dan tubuhnya tidak tahan lagi, akhirnya dia tertidur.

Ketika dia terbangun, hari sudah siang sinar matahari terasa menusuk mata, yang ada di tempat ini hanyalah tumbuhan dan hewan, jadi dia hanya mengandalkan buah-buahan liar untuk mengisi perutnya….

Dia sudah berusaha berkali-kali untuk keluar dari tempat ini, dan sudah mencoba berbagai macam cara, namun setiap kali dia mencoba hasilnya dia tetap kembali ke tempat awal, akhirnya dia menyerah.

Selama beberapa hari ini dia hanya makan buah-buahan liar saja, dan tampaknya tubuhnya telah mencapai batasnya.

Dia duduk bersandar di bawah pohon dengan lemas, gaunnya pun sudah kotor, wajahnya pucat pasi.

Dia mengelus perutnya, kehamilannya masih muda jadi masih belum terbentuk, tetapi ketika dia memikirkan ada sebuah nyawa kecil di dalam perutnya, dia pun berusaha memaksa tubuhnya untuk berdiri dan pergi mencari makanan, namun sinar matahari sangat silau dan menusuk mata, membuatnya tidak bisa membuka mata, akhirnya pandangannya menggelap lalu dia jatuh pingsan.

Lantai terasa sangat sejuk, samar-samar terlihat bayangan orang yang bergerak kesana kemari, terdengar suara sepatu yang menginjak dahan-dahan kering, kemudian sebuah bayangan hitam dengan cepat menyelimuti dirinya, dia masih bisa mencium aroma vanilla yang samar-samar di sekujur tubuhnya.

【Denis?】

【Tolong aku!】

Dia berusaha minta tolong, namun tidak ada sepatah katapun yang muncul.

【Denis! Tolong aku!】

Bayangan itu sepertinya tidak melihat dia, kemudian menembus tubuhnya, dan semakin menjauh…..

……

Denis bangun dengan terkejut, matanya memerah, napasnya berbau alkohol, tangannya langsung meraih bel dan menekannya.

Jack langsung masuk : “Tuan Muda?”

“Sekarang jam berapa?” Gorden di kamarnya tidak dibuka, jadi dia tidak bisa membedakan siang dan malam.

“Sekarang sudah tengah hari, Tuan Muda.”

Denis menekan pelipisnya, sehabis mabuk bagian ini terasa bengkak dan sakit.

Tadi dia bermimpi, dalam mimpinya Sheila berteriak minta tolong, kemudian dia lemas dan jatuh ke dalam genangan darah.

“Handphonenya?”

“Handphonenya Nyonya Muda tidak aktif, jadi posisinya tidak bisa dilacak…..”

Dia sendiri yang bilang mau bawa handphone, tapi malah tidak dinyalakan?

“Apakah hasil test antigen spermanya sudah keluar?” Awalnya mereka bilang dalam waktu 2 hari hasilnya sudah keluar, tapi karena sistemnya rusak, maka hasilnya jadi tertunda.

“Masih belum keluar, sistemnya sedang dalam perbaikan…..”

“Rekaman suara.”

“Uhm, rekaman suaranya…. Karena bantingannya agak keras, jadi papan sirkuitnya patah, agak sulit diperbaiki…..” Jack tidak bisa bilang terlalu susah, dua kata ini tidak mungkin diucapkan.

Firasatnya mengatakan ada yang tidak beres, dan semua urusan tidak berjalan dengan lancar!

Denis memelototi Jack : “Dalam kamusku tidak ada kata tidak bisa!”

“Mengerti, tuan.” Jack menundukkan kepala, dan dia belum menunjukkan tanda-tanda mau pergi.

“Masih belum pergi juga apa kamu mau ditendang?”

Jack buru-buru menyodorkan tablet : “Tuan muda, ini adalah foto yang didapat dari IP yang tersembunyi….”

Itu adalah beberapa foto Sheila dengan Regen, sudut pengambilan fotonya sangat pas, tiap fotonya menangkap kehangatan diantara mereka, lebih mirip dengan sepasang kekasih yang sudah lama tidak bertemu.

Tangan Sheila didekap di dada Regen, dia menundukkan kepala, kelihatannya sangat malu…..

Dia mengangkat kepala, dan Regen menundukkan kepalanya, posisi ini membuat mereka terlihat seperti sedang berciuman.

Selembar demi selembar foto tersebut, rasanya seperti sebuah belati, yang mengiris hati Denis, ibaratnya diantara mereka bertiga, hanya dia yang paling patut ditertawakan.

Dia meninju tablet pc dengan sekuat tenaga, dan layarnya pecah.

Meratapi kepergiannya, dia hanya menyesal dan minum minuman keras untuk membuat dirinya kebas, dan dalam sekejap mata dia telah melupakannya, serta kembali ke pelukan kekasih lamanya, bahkan sangat bahagia!

……

Sementara itu di Rumah Kabut

“Kekurangan gizi jangka panjang hingga menyebabkan dia pingsan, dan ditambah lagi dia sedang hamil….”

“Hamil?”

“Benar sekali, dia sedang mengandung, jadi gizinya tidak mencukupi dan anemia yang parah….”

Regen menatap wanita berwajah pucat yang sedang terbaring di sofa.

Hamil?

Dia sudah hamil?

Mendengar kabar ini jantungnya terasa sesak, begitu bencinya seakan-akan dia ingin mengorek keluar janin itu dari dalam perut Sheila.

Denis berani melepas wanita ini padahal dia sedang hamil?

Atau dia sama sekali tidak tahu kalau Sheila hamil?

Regen melihat jari wanita itu bergerak, dan tak lama dia mulai tersadar.

Begitu melihat Regen respon pertamanya adalah ingin duduk dan seketika waspada, namun sayangnya tubuhnya tidak bertenaga, dia memandang ke sekeliling dan dia menyadari kalau dia sudah keluar dari hutan.

Dia menundukkan kepala dan melihat tangannya dialiri cairan infus, cairan itu terasa dingin dan masuk ke dalam pembuluh darahnya…

“Ini dimana?”

“Diatas ranjangku.”

“……”

Kemudian pembantunya datang membawa nampan, diatasnya ada segelas air putih dan sekotak obat.

Nampannya ditaruh di meja nakas samping tempat tidur, dan posisinya terlihat jelas, Sheila melihat nama obat tersebut.

Itu adalah obat penggugur kandungan!

Raut wajah Sheila seketika berubah menjadi garang, tanpa sadar dia meraba perutnya, tidak heran kalau dia tahu dirinya hamil, tapi Regen sekarang malah ingin menggugurkan kandungannya?

“Apa maksudmu?” Sheila berusaha menopang badannya untuk bangun, tubuhnya agak lemah namun keinginan untuk melawan terpancar jelas dari gerakannya.

Alis Regen berkedut, kelihatannya seperti seekor kalajengking yang berbahaya.

“Kamu sudah hamil.”

“Lalu kenapa?”

“Aku ingin kamu menggugurkan kandungan itu.”

“……”

“Kenapa aku harus mendengarkanmu?”

“Ini adalah daerah kekuasaanku, apakah kamu kira kamu punya pilihan?”

Sheila menatap dia dengan tatapan dingin, dia masih belum mengerti kenapa orang ini masih begitu gigih mempertahankan dia.

Kalau memang karena penampilan luarnya, Sheila memang cantik, tapi bukankah banyak wanita cantik diluar? Dan ada banyak gadis-gadis cantik bagaikan peri yang ada di istananya, lalu kenapa harus dia?

Bahkan masih menyuruhnya untuk menggugurkan kandungan?

Sheila menggeleng, meskipun pikiran itu pernah terlintas di benaknya, namun saat ini naluri keibuannya telah tumbuh, atau apakah karena anak ini adalah anak Denis, sehingga dia merasa tidak tega.

Meskipun kalau dilahirkan akan membahayakan dirinya, tapi dia sekarang sangat ingin melahirkannya, meneruskan cintanya….

“Kamu tidak punya hak untuk menggugurkan kandunganku! Ini adalah anakku!”

“Selama aku menginginkannya, maka aku berhak atas segala sesuatu yang ada di dunia ini!”

Dia sama angkuhnya dengan Denis, dari nada bicaranya tidak ada siapapun yang bisa menghalanginya.

Saat ini, Sheila yakin kalau dia akan mengalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.

Sheila menggigit bibirnya dan tangannya mencengkeram selimut dengan erat : “Apa ada pilihan kedua? Dulu kamu pernah bilang ada dua pilihan.”

“Apa kamu bersedia mendengarnya?”

“Bukankah sekarang aku juga tidak punya hak untuk tidak mendengar?” Sheila tertawa pahit, dia tidak bisa melawan dia dengan kekerasan.

“Tinggallah disini, jadilah wanitaku (istriku).”

“Sebenarnya apa yang kamu lihat dari diriku? Persyaratanmu cukup baik, kamu juga punya banyak pacar, ditambah lagi aku hamil, apakah selera Tuan Huo sekarang sudah turun hingga mau turun tangan terhadap seorang wanita hamil?”

Sheila sudah berusaha agar nada bicaranya tidak terlalu mengejek, namun berhadapan dengan permintaan tidak masuk akal pria ini membuat dia tidak bisa menahan dirinya.

“Sudah kukatakan, kalau bukan jantungku yang menginginkanmu, maka aku tidak mungkin melirik seorang wanita hamil.”

“……”

Dengar-dengar ada orang yang telah melaksanakan operasi transplantasi jantung, sifat, emosi dan hobi pun bisa berubah, jadi apakah karena hal ini, maka…..

“Kalau begitu, asalkan kamu mau mempertahankan anakku, maka aku bersedia menjadi pacar dari jantungmu, tapi syaratnya adalah hanya jantungmu yang boleh menyentuh diriku, sedangkan kamu tidak boleh menyentuhku.”

“……!”

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu