Istri Direktur Kemarilah - Bab 278 Memakai Seperti Ini, Kamu Mau Menghadiri Pemakaman?

Didalam rumah sakit, hening yang menakutkan,rasa sangat dingin yang menyebar, tidak ada orang yang berani berbicara, tahu di lorong terdengar suara langkah kaki.

“Kakak Denis, hasilnya benar bukan begini, Yuna menutup bibirnya, setelah melihat Denis akan pergi, tidak tahan mau menjelaskan.

Denis tiba-tiba menghentikan langkah kaki, raut mukanya tidak terlihat ekspresi apapun, hanya didalam sepasang mata itu, pandangan matanya setajam pisau.

Tiba-tiba tersenyum dengan ejekan:”Hasil?”

Selesai berbicara, melihat sekilas ke arah Jack “Atur dia untuk melakukan pemeriksaan ulang.”

Yuna sangat senang, kakak Denis ternyata tidak percaya hasilnya,maka baru menyuruh dia melakukan pemeriksaan ulang, tadi wanita itu menyarankan melakukan pemeriksaan ulang, terus tidak mendapatkan persetujuan.

Malahan diusir pergi.

Kali ini tidak perlu suster mempersilahkan, dia sendiri mengangkat kaki melangkah masuk, Denis juga ikut masuk, Yuna dengan malu duduk diatas meja operasi membuka baju, memperlihatkan perutnya.

Denis sama sekali tidak melihat, malah menatap alat-alat itu, tenggelam dalam pikirannya.

Dokter yang tadi memeriksa mereka sudah dipaksa untuk mengaku.

Jack berdiri disamping direktur rumah sakit, menodongkan senjata pada samping kepala direktur “Baik-baik lakukan, tadi hasil yang dilakukan rumah sakit ada kesalahan, nanti aku akan pelan-pelan buat perhitungan denganmu!”

Direktur rumah sakit ketakutan sampai tubuh gemetaran:”Saya benar-benar tidak tahu…”

“Jangan banyak bicara, kerjakan dengan serius!”

Direktur rumah sakit dengan tangan gemetaran, beberapa kali kepala jarum tidak bisa tepat ke sasaran.

Kemaren malam, Yuna diperintahkan untuk berbaring diatas meja operasi, sama sekali tidak bisa bergerak.

Kira-kira tiga puluh menit kemudian, laporan keluar, direktur rumah sakit dengan panik menyerahkan,”Tuan Muda Salim, hasil sudah keluar, menunjukkan bayi dan anda tidak ada hubungan darah.…”

Hasil sekali keluar, Yuna yang duduk dari meja operasi, dalam sekejap berada ke samping kaki Denis: “Kakak Denis, hasilnya tidak benar, bagaimana mungkin hasilnya tidak ada hubungan darah? Ini adalah anakmu. anakmu!”

Denis mendorong dia dengan kaki, berteriak berkata “Atur orang untuk menggugurkan anak yang ada dalam perutmya!”

“Tidak, kakak Denis…anak ini adalah anakmu, anakmu!”

Pengawal dengan paksa menarik dia kembali ke atas meja operasi, mengikat tangan dan kakinya.

“Tidak mengerti? Anak itu bukan anakku!” Denis berkata tanpa perasaan: “Kalau karena masalah anak terus mencari masalah, aku akan mempertimbangkan mengantarmu ke rumah sakit jiwa, cek apakah di bagian ini kamu ada masalah.”

Denis menunjuk kepalanya sendiri, lalu dengan tanpa perasaan angkat kaki dan pergi.

Jack mengikuti dengan langkah cepat,”Tuan Muda, kata pengawal dokter itu sampai matipun tidak mengaku kalau dia melakukan penipuan…”

“Jadikan dia sebagai imbalan kepada beberapa pengawal, sampai dia bersedia mengaku baru berhenti dan juga cek computer pencetak hasil.”

Jack terdiam sebentar, segera memberi respon. Sebenarnya Tuan Muda marah bukan karena hasilnya, tetapi karena pikiran nyonya muda yang sebentar-sebentar ingin meninggalkan dia.

Tuan Huo bagusnya dimana? Saat Tuan Muda baik terhadap nyonya muda, kenapa nyonya muda tidak bisa melihat?

Saat ini telepon berbunyi, Jack mengangkat telepon sedikit terkejut------

Nyonya muda tidak segera langung ke Rumah Kabut, tapi ke rumah keluarga Salim…

Dia menoleh melihat sekilas Tuan Muda yang ada di atas mobil.

Penampilan luarnya sangat dominan, tapi dia tampak mengerutkan alisnya dalam-dalam.

Tuan Muda makin memperlihatkan tidak peduli, tapi sebenarnya hatinya malah makin peduli.

“Tuan Muda…pembantu bilang Nyonya Muda Salim sudah kembali ke rumah keluarga Salim…mengambil beberapa barang, takut kamu salahkan, jadi menelepon untuk lapor.”

Denis sekali mendengar “Nyonya Muda Salim” tiga kata ini,tiba-tiba berubah, ekspresi dinginnya makin menjadi sinis dan dingin. Ujung mulut menunjukkan senyuman yang mengejek.

Tuan Muda tidak berkata apa-apa. Jack juga tidak tahu apakah harus lanjut berbicara, ragu sebentar, lalu berkata: “Pembantu bilang bukan barang yang berharga, jadi tidak menyuruh pengawal untuk mencegah.

Jack terdiam sebentar, Tuan Muda tidak menghentikan dia, dia baru memberanikan diri berkata: “Dia mengambil pen perekam suara berwarna hijau, juga satu buku Tuan Muda, dan juga satu album foto-foto Tuan Muda kecil yang digabungkan dengan komputer..”

Denis badannya agak tegang, memikirkan dengan tegasnya dia saat pergi,keraguan yang sempat terlintas dalam hatinya dalam sekejab hilang,bagus juga,biar dia benar-benar keluar dari kehidupannya, biar dia tenang dari ini.

“Bungkus semua barang dia, jangan sisakan satupun, buang semua.”

Jack,”…”

“Mulai hari ini, setiap orang tidak boleh didepanku mengungkit nama perempuan ini!”

“Tuan Muda, saya lihat nyonya…Nyonya Muda Salim apakah ada kesulitan yang tidak bisa dia ungkapkan..”

Perkataan Jack baru saja selesai, satu cengkraman seperti besi keluar dari dalam mobil, tiba-tiba menarik kerahnya.

Ekspresi Denis seperti mau membunuh: “Jangan berpikir kamu senior, berpikir kamu sudah kerja lama denganku, jadi mau mengurus urusan pribadiku.”

“Aku tidak berani, aku hanya perhatian..”

Tidak perlu sikap pura-pura bijaksana dan perhatian dari kalian!” Dia dengan marah: “Mulai hari ini kalau ada orang yang mengungkit namanya, aku akan membuat dia selamanya tutup mulut tidak bisa berbicara!”

Jack segera menutup mulut.

Ai, Tuan Muda apa perlu begini…

Mengikuti Tuan Muda beberapa tahun,dia mengerti kesendirian Tuan Muda, didalam hati Tuan Muda sebenarnya selain nyonya muda, sudah sangat lama tidak pernah terbuka kepada siapapun.

….

Mengambil barang dari rumah keluarga Salim, tubuh Sheila sudah sangat lelah, tiba-tiba menerima kabar dari Regen menyuruh dia naik taksi ke mall, akan ada mobil disana menunggu dia.

Sampai ditempat yang sudah ditentukan, sebuah Bugatti Veyron berhenti di samping jalan.

Klik, Pintu mobil terbuka, seseorang yang jahat turun.

Regen dengan menahan senyum yang tenang: “Kamu datang kepagian.”

Sheila tidak berharap dia akan datang kepagian, dan lagi Regen sendiri yang datang menjemput dia!

Hari ini yang dia pakai sangat resmi. Jas hitam lengkap dengan tiga set, masih memakai dasi merah.

Walaupun dia biasa juga memakai jas, tapi dia suka di dearah kerah sedikit terlihat jakunnya yang seksi.

Hari ini bahkan model rambut juga ditata dengan teliti.

Dari dekat masih bisa tercium wangi colon parfum.

“Pakai seperti ini, kamu mau menghadiri pemakaman?” Regen mengulurkan tangan mau memeluk pinggangnya tapi Sheila menghindar.

“Datang menghadiri pernikahan, pernikahan kita.”

Supir datang bertanya apakah mau menaruh koper di bagasi mobil, sebuah koper berukuran kecil ,dijaga ketat dibelakang badannya.

“Di jaga ketat sekali, mas kawin?

“Beritahu orangmu jangan sembarangan menyentuh barangku, “Didalamnya sebenarnya tidak ada barang yang berharga. Satu buku, satu pen perekam suara, juga foto, yang lain ada beberapa baju ganti, satu perhiasan dan barang berharga tidak aku ambil sama sekali. Ada sedikit kesan keluar dengan tidak membawa apa-apa.

Regen Membuka pintu mobil untuk Sheila, membawa koper naik ke atas mobil, juga tidak sungkan, lebih lagi tidak munafik, masalah sudah sampai tahap ini, semua adalah pilihan Sheila sendiri. Hanya bisa sambil melangkah sambil melihat.

Mobil pelan-pelan maju, AC di mobil dibuka sangat maksimal. Sheila menaruh koper diposisi antara dia dan Regen.

Regen menyandarkan kepala pada senderan kursi, tertawa kecil”

Kamu tahu kapan kamu paling menarik?”

“Kamu tahu kapan kamu paling menyebalkan?”

“Haha,ya saat ini.”

“Heh, kebetulan,kamu juga saat ini,”Sheila melihat keluar jendela, mobil masih di kota, mobil dan orang yang tidak berujung, dia mengernyitkan alisnya: "Kita mau pergi kemana?”

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu