Istri Direktur Kemarilah - Bab 30 Tidak Mau, Ini Maksudku !

Bab 30 Tidak Mau, Ini Maksudku !

Tawa dingin diikuti keluhan, benar juga, mana ada yang tidak bisa dilakukan oleh Tuan muda Salim?
   
Tidak tersangka bahwa pria yang tegas dan sombong ini ternyata menggunakan foto profil berlatar belakang warna merah muda, selera yang unik, ketika diperbesar, terlihat seorang anak gadis yang membelakangi.

Gadis dikelilingi pohon sakura merah muda, menghadap ke arah cahaya, angin yang bertiup menerbangkan bunga-bunga dan gaun gadis itu.

Tempatnya tidak asing, gadis itu juga terlihat familiar.

Kenapa terasa familiar?

Sheila tetap tidak bisa mengingat apapun, semenjak terkena virus baru itu, dia kehilangan ingatan masa kecil, gadis itu juga kelihatan seperti hanya berumuran belasan tahun…

Apakah gadis itu adalah Rinu Sinai?

Sheila berdiri di depan pintu dapur, pembantu tidak tahu harus berhenti di tempat atau melangkah maju, akhirnya hanya bisa bertanya dengan nada rendah :”nyonya, saya akan menyuruh orang dapur untuk membersihkan kepitingnya terlebih dahulu.”

Sheila mengangguk, matanya tetap menatap layar handphone

Siapa dia?

Berusaha mengingat hingga kepalanya sedikit sakit, jarinya memijit bagian dahi, dia akhirnya menyerah, kemudian dengan tegas menghapus akun itu.

Aneh, kenapa tidak bisa menghapusnya, tidak ada reaksi?

Mencoba menghapus salah satu kontak yang tidak penting, terhapus dengan mudah.

Karena sistem eror, atau…
   
Denis yang melakukan ini?

Tidak hanya menambahkan pertemanan dengan cara yang tidak tahu malu, juga membuatnya tidak bisa menghapus pertemanan...

Benar-benar tidak tahu malu

Dia dengan malas menyandar di pintu, rambut panjang cokelat berserakan di punggung, tubuhnya tersembunyi api marah, dia menggigit bibirnya secara tidak sadar, bibir yang merah digigit hingga sedikit terbentuk jejak gigi.

Halaman utamanya tidak ada isi lain selain foto, apa gunanya dia menambahkan pertemanan?!

Foto?

Alis terkerut erat, tiba-tiba terpikir sesuatu, segera masuk ke halaman utamanya sendiri…

Sesuai dugaan, halaman utamanya terisi penuh dengan foto Denis, foto saat dia makan, saat dia mengerutkan alis, saat dia marah, saat dia tidur…
   
Dilihat dari posisi dan cahaya yang ada di foto, dapat mengetahui bahwa semua foto itu dipotret secara diam-diam.

Denis tidak suka dipotret, kalau ketahuan ada yang memotretnya, dia akan marah, pernah ada seorang wartawan yang mecoba memotretnya diam-diam, dan akhirnya dia menjadi camilan para serigala.

Mengingat masa dia mencintai Denis, selalu diam-diam memasuki kamar tidurnya, tanpa mempedulikan konsekuensi, dia memotretnya ketika Denis sedang tidur… …

Hal memalukan seperti ini, dia tidak ingin diketahui siapapun.

Melihat satu per satu foto…

Ternyata, ini adalah Denis di matanya dulu, setiap foto menunjukkan bahwa orang yang memotret, hatinya dipenuhi dengan perasaan yang hanya dimiliki seorang gadis.

Melihat kembali semua foto itu, hanya merasa bahwa orang yang ada di dalam foto sangatlah angkuh dan sombong, kemudian lekas menghapus satu per satu foto itu!

Saat ini, di dalam perusahaan Salim, pria sedang bersandar di kursi bos berkulit hitam.
   
Tangannya memegang handphone, keningnya terkerut ketika satu per satu foto menghilang di depan matanya.

Denis tidak pernah memasuki halaman utama Sheila, apalagi melihatnya, kali ini ketika dia melihat, hatinya terisi semacam kejutan yang tidak terkendali.
   
Kalau bukan karena melihat foto-foto itu, sesuai kelakuan Sheila baru-baru ini, membuat Denis hampir merasa hanyalah sebuah mimpi bahwa Sheila pernah terobsesi dengannya.

Jelas kalau wanita ini sengaja bersikap acuh tak acuh hanya untuk mencari perhatiannya.

Tapi, sedetik kemudian, foto itu malah menghilang satu per satu!

“apa yang terjadi?”

“nyonya diam-diam memotret tuan…”

Nyonya berani sekali, memotret tuan secara diam-diam!
Keadaan wartawan yang pernah memotret tuan masih terbayang di pikirannya, semoga tuan bisa  bersimpati kepada nyonya dan tidak memperlakukannya terlalu kejam…

“itu yang aku tanyakan?!”
 
“aku nanya kenapa fotonya hilang!”

Jack seketika tidak mengerti maksud dari tuannya, dia melihat layar handphone lagi, kemudian mengatakan pendapatnya dengan penuh ketakutan :”foto dihapus sehingga muncul kondisi seperti ini.”

PLAKK, handphone di lempar Denis ke meja :”maksudmu dia menghapus fotoku?”
   
“ada kemungkinan terjadi kesalahan pada saat departemen teknis mencoba menambahkan Anda ke kontak teman nyonya, mungkin mereka tidak sengaja”
   
“tidak sengaja? Periksa! Kalau itu adalah kesalahan departemen teknis, pecat.”

“… …iya!”

“tunggu!”

Jack tetap berposisi dengan kaki yang terangkat bersiap-siap melangkah, tidak berani bergerak sedikit pun.
 
“media suka mengada-ngada, sebagai nyonya Salim, dia memiliki kewajiban untuk menjaga nama baik keluarga Salim, kamu tahu bagaimana mengurusnya!”

“iya.”

    ……

Rumah Salim

Sheila berdiri di meja dapur dengan tubuhnya membelakangi cahaya, rambut keriting alami sepanjang pinggang, sedikit menundukkan kepala, beberapa rambut menutupi wajahnya, dia fokus membuat roti tangbao  yang ada di tangannya.

Pembantu yang berdiri tidak jauh dari dia diam-diam mengaguminya, nyonya sangat cantik ketika sedang serius…

Roti tangbao yang ada di tangannya dibuat menjadi berlekuk-lekuk, tiap lekukan, baik bentuk maupun ukuran, seperti sengaja diukur dengan teliti, tangbao itu terlihat seperti sebuah karya seni, sama sekali tidak seperti hasil yang baru pertama kali coba, bakat nyonya dalam memasak sangatlah unggul.

Pembantu yang tidak dapat membantu hanya bisa melihat di samping :”nyonya, Anda hebat sekali, roti tangbao buatan Anda begitu cantik.”

“ambilkan aku sebuah kotak.” Dia ingin memasukkan roti tangbao ke dalam kotak makan, kemudian meletakkannya ke dalam kulkas, memudahkan ketika ingin dikukus.

Pembantu pergi mengambil kotak, pada saat ini, orang dapur selesai mengukus kepiting lagi :”nyonya, sepertinya kepitingnya kebanyakan.”

“tidak apa-apa.” Sheila tidak kaget sama sekali.
   

Pembantu heran, roti tangbao berisikan kepiting jelas-jelas sudah cukup, kenapa masih mau mengukus begitu banyak kepiting lagi, tidak terlihat bahwa tuan begitu suka memakan kepiting.

Setelah selesai, Sheila mencuci tangan, berjalan keluar dari dapur, kemudian langsung terlihat Jack yang berlari ke arahnya dengan terburu-buru:

“Nyonya.”

Sheila dengan refleks melihat ke belakang Jack, tidak terlihat Denis :”Kenapa?”

“departemen teknis menemukan bahwa foto di wechat anda terhapus, diduga ada orang yang meng-hack wechat anda, jadi harap nyonya memberikan handphone anda kepada saya untuk diperiksa.”

“tidak perlu, aku yang menghapus foto itu.”

 “ini…” Jack menyuruh orang memeriksa departemen teknis, departemen teknis benar-benar yakin bahkan berani mempertaruhkan nyawa mereka, bahwa diberi seratus kali lipat keberanian pun mereka tidak berani menghapus foto Denis, jadi, Jack pun kembali ke rumah Salim untuk memeriksa handphone, tidak sangka nyonya langsung mengakui…

Kalau diketahui oleh Tuan…
  
“kenapa? Hak untuk menghapus beberapa foto saja tidak ada?”

“Tapi, Anda menghapus sebanyak 72 foto.” Bukan beberapa,,,
   
“matematikamu lumayan bagus.”

“… …” Jack tersenyum canggung :”tuan meminta anda untuk mem-post ulang foto-foto itu.”

“aku sudah menghapus semua foto itu, dan juga, foto sejelek itu, masih berharap muncul di halaman utamaku?”
   
“… …” Tuan muda Salim dibilang jelek? Tuan muda Salim adalah orang terganteng di kota Jakarta, bahkan senegara ini, kalau wajah seperti Tuan muda Salim dibilang jelek, maka tidak ada lagi pria yang ganteng di dunia ini.

Untung saja Tuan muda Salim tidak datang, kalau tidak, dia bakal muntah darah ketika mendengar itu.

“lagipula wechatku juga tidak ada orang, tidak akan terjadi apa-apa.”

“apa yang dikatakan nyonya memang benar, tapi media punya banyak cara untuk menggali informasi, suka mengada-ada, mereka sudah dari awal menduga bahwa hubungan nyonya dan tuan tidak akur, di saat seperti ini, kalau masih terjadi sesuatu yang tidak baik, takutnya…”
   
“Hubunganku dan Denis memang tidak akur, tidak yang perlu diragukan tentang hal itu, kamu lebih baik nasehatin tuanmu itu, jangan meninggalkan sebidang hutan demi sebatang pohon.”
   
“……”

“Fotonya sudah ku hapus permanen, tidak mungkin di-post lagi.” Sheila mengangkat kaki dan melangkah pergi.
   
“Boleh difoto ulang…” Jack mengikuti dari belakang langkah demi langkah.

“Sibuk!”

“kalau begitu, mohon nyonya memberikan handphone kepada saya, saya akan meminta orang untuk mengembalikan foto itu..”
   
“handphoneku, kenapa aku harus kasih ke kamu?” Sheila menghentikan langkah, melototi Jack dengan tatapan tidak senang.

Jack sudah keringatan, dulu nyonya begitu memandang penting foto-foto itu, tidak mungkin akan menhapusnya.

Walaupun terhapus secara tidak sengaja, juga akan segera berinisiatif mencarinya untuk bantu mengembalikan foto, kemudian akan dengan sopan mengatakan terima kasih.

Pasti perasaannya yang salah, mengapa dia merasa nyonya yang sekarang… lebih sulit dilayani dibanding tuan…

“tapi itu adalah maksud tuan… …”

“tidak mau, ini maksudku!”

“… …” Jack dengan berat hati berkata :” kalau begitu, maka mohon maafkan saya, nyonya”

Selesai bicara, mencari kesempatan kemudian dengan cepat merebut handphone yang ada di tangan Sheila.

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu