Istri Direktur Kemarilah - Bab 169 Apakah Kamu Mau Mempertimbangkan Untuk Mengganti Otak ?

Yemima kembali protes dengan tidak puas: "Barusan seorang perawat kecil, sekarang seorang dokter, Tuan Huo ingin mengubah tempat ini menjadi rumah sakit? Kudengar itu seorang wanita juga, Dia benar-benar seorang dokter?"

Regen mengangkat sudut kiri mulutnya: "siapa yang bilang begitu? Informasi kamu cukup akurat juga."

"Leni, tapi katanya sih dia juga curi-curi info itu." Yemima tidak mau terlibat masalah dengan info ini dan mencoba cuci tangan.

"Siapa Leni?"

"Wanita yang mencoba merayumu dan kamu kasih ke pengawal untuk dimainkan saat itu juga."

"Kenapa dia masih di sana?" Regen mengerutkan kening, tetapi kalau Yemima tidak mengungkit, dia benar-benar melupakan wanita ini.

"Aku benci kamu. siapa suruh kamu punya begitu banyak wanita..."

“Tuan Huo, air mandinya …… ah! Maafkan aku!” Ketika pelayan keluar dari kamar mandi dan melihat pemandangan yang begitu indah, dia berbalik dan menyelinap keluar.

"Tuan Huo mau mandi? Kita mandi bareng saja?" Yemima berkedip, penuh harapan dan keinginan.

"Tidak ada reaksi mau mandi bareng gimana?" Regen berkata dengan nada mencemooh, "Ketika kamu mampu bikin aku bereaksi, aku akan mandi bareng dengan milikku di sini..."

Yemima mengikuti garis pandang Regen untuk melihat ke bawah, memang masih belum bereaksi!

"Kamu nakal!"

Yemima memperhatikan Regen memasuki kamar mandi, berbalik dan pergi ke kamarnya sendiri.

Beberapa wanita dengan riasan halus segera berkerumun seperti lalat:

【Bagaimana? Apakah benar-benar akan kedatangan seorang wanita? 】

【Apakah wanita itu yang memotong kepala ular Bungarus multicinctus itu? 】

【Potong kepala ular! Regen Huo tidak akan menyukai wanita yang begitu mengerikan. Mungkin dia benar-benar seorang dokter. 】

【Leni jalang itu bilang wanita itu bukan dokter, itu teman sekelasnya dulu. 】

【Teman sekelas? Leni juga sangat murahan, jadi wanita itu tidak akan lebih baik. 】

【Berisik amat sih kalian Yemima mendorong kerumunan wanita itu, pergi ke sofa dan duduk, "Toh yang datang juga hanya seorang wanita. Terakhir datang seorang perawat, kita tetap masih di sini. Jangan khawatir, itu tidak akan menjadi ancaman buat kita. 】

【Bagaimana kamu tahu? Mungkin Regen tidak menyentuh kita terlalu lama, hanya demi menunggu dia? 】

【Ada yang salah dengan Regen! 】

【Waduh! Benarkah? Apa yang akan kita lakukan nanti? 】

【Jadi kita harus mencoba yang terbaik untuk membuat Regen lebih baik. 】

【Ya, ya, prinsip kita adalah membuat dia bereaksi! 】

Pukul tiga sore.

Regen, dari mandi hingga menyisir rambutnya, hingga memilih berbagai aksesoris seperti arloji, dari sepasang kaus kaki hingga sepatu, telah melewati lapisan seleksi yang lama, memakan waktu hampir tiga jam, dan akhirnya datang sebuah kabar:

"Tuan Huo – nyonya Salim…...." Melihat Regen menatapnya dengan tidak puas, pengawal itu segera mengubah suaranya: "Nona Wijaya... Dia tidak mau masuk."

"Tidak mau masuk?"

"Katanya harus melihat Nona Sisi dulu. Perawat khusus itu. Dia tidak akan masuk sampai dia melihat bahwa perawat khusus itu diantar keluar dengan aman."

Regen menatap cermin dengan gembira, tapi melihat ada bagian rambutnya yang tidak rapi dan mencoba membuatnya berdiri. Dia mencoba dengan wax rambut untuk memperbaikinya, dan rambut bagian itu segera jatuh lagi, seperti wanita yang tidak patuh padanya.

"Seorang wanita pun kalian tidak mampu mengatasinya?" Regen terus menyisir rambutnya: "pergi dan seret dia masuk bila perlu."

"Aku sudah mencoba... Dia punya pistol di tangannya dan melukai beberapa orang kita," kata pengawal itu.

Regen tidak terlalu terkejut, tahi lalat di sudut matanya hanya bergerak sedikit. Dia tahu bahwa wanita ini punya kepribadian yang panas dan menjengkelkan, ini malah membangkitkan minat gila hatinya.

Pemilik jantung ini benar-benar memiliki selera yang bagus karena menginginkan wanita yang begitu menarik ini.

Menarik, sangat menarik.

Regen akhirnya bisa merapikan rambutnya dan membuatnya pas, lalu mengangkat kakinya dan berjalan keluar dari ruang ganti.

Di kejauhan, terdengar suara kicauan burung, bergema di sekitarnya. Melihat sekeliling, rumah itu dikelilingi oleh kabut. Melihat hamparan putih yang luas, Sheila melihatnya dengan aneh.

Dia memiliki pistol di tangannya dan memanjangkan lehernya melihat sekeliling.

Tidak ada yang berani mendekatinya, karena barusan, dia melukai beberapa pengawal dengan pistol mininya.

Di bagian bawah kakinya adalah jalan batu bulat yang lebar. Di depannya, kastil yang menjulang tinggi seperti bangunan yang mengingatkannya pada tempat Dracula hidup dalam film.

Wajah Regen muncul di depannya. Bahkan jika dia Dracula, dia juga Dracula yang romantis.

Sekarang dia berdiri di depannya, tertawa liar.

Membuat Sheila ingin sekali menembaknya beberapa kali.

Sayangnya, Sisi masih ada di tangannya.

Sheila hanya melihat senyumnya yang mengejek dan berkata, "aku tidak menyangka Denis akan membiarkan kamu pergi, Sepertinya kamu tidak begitu penting dalam hidupnya."

"Jangan omong kosong! Aku ingin melihat Sisi." Sheila berdiri di tempat yang sama, menyaksikan Regen berjalan ke arahnya, dan segera berhenti: "Aku peringatkan kamu untuk tidak mendekat lagi, kemampuan menembakku sangat buruk."

"Pertama kali aku mendengar bahwa ada yang tidak mahir menembak masih berani pegang senjata dan memamerkannya." Regen tidak takut pada Sheila, tetapi berhenti dan berkata : " Sheila, bagaimanapun kita adalah teman yang saling membutuhkan, ketika kita bertemu tidak perlu pegang senjata, etika yang begitu baik, aku sedikit tersanjung."

"Jika sampai aku tidak melihat Sisi, aku masih bisa perlihatkan yang lebih baik, percaya atau tidak?" Sheila mengertakkan giginya. Pria ini mengenakan kemeja ungu dengan rambut yang sangat rapi, yang selalu membuat Sheila merasa sangat berlebihan dan norak.

Meskipun dia tampan dan hampir sebanding denganDenis, tapi dia tidak sebaik Denis, melihatnya dari ujung kepala sampai ujung kaki membuat Sheila jijik.

"Jika tidak?" Regen berdiri di sana menyilangkan tangan di dadanya.

"Jika tidak, coba lihat apakah peluru ini bisa langsung masuk ke hatimu apa tidak dari sini." Sheila telah mengangkat pistol mini di tangannya, dan dia

sudah lama mengharapkan momen seperti itu.

"Kamu tidak akan berani." Regen tertawa terbahak-bahak: "Sebaliknya, kamu akan memperlakukan aku dengan sangat baik di masa depan."

Sheila juga meniru senyum sombongnya: "Regen, apakah kamu ingin mempertimbangkan untuk mengganti otakmu?"

"Aku sedang memikirkan tidak hanya mengganti otakku, tetapi juga seorang wanita. Apakah kamu tertarik?"

"Aku tidak tertarik berbicara omong kosong denganmu. Biarkan Sisi keluar untuk menemuiku!"

Regen menepuk tangan membuat isyarat dan pengawal segera mengambil tablet kepadanya. Dia melirik layar, tidak mengambilnya, tetapi memberi isyarat kepada pengawal untuk menyerahkan kepada Sheila: "Aku sudah membiarkannya pergi."

Sheila melihat ke layar. Ada gambar Sisi berlari di hutan. Dia tidak tahu bahwa Regen tidak membiarkannya pergi, tetapi dia melarikan diri sendiri!

"Ini larinya sangat cepat. Kamu juga terlihat seperti itu. Kalian memiliki kaki yang panjang. Kamu juga dapat berlari secepat itu. Apakah kamu tahu bahwa kaki memiliki fungsi lain selain berlari?" dari kaki sampai pinggang, seperti kaki panjangmu, pastinya sangat sexy.

"Tidak mau tahu!" Sheila sudah tahu bahwa tidak akan ada kata-kata yang baik yang akan keluar dari mulutnya: "karena kamu telah melepaskan Sisi, urusan kita sampai disini dan tolong antar aku keluar?"

"Siapa bilang setelah melepaskan Sisi lalu membiarkanmu kembali juga?"

"Jika tidak?"

"Aku bilang aku menginginkanmu, tidak, tepatnya, jantungku yang menginginkanmu." Dia mengatakan itu dengan jujur dan tidak disamarkan.

"Jantungmu sakit, begitu juga kamu?"

Regen tertawa kecil dan berjalan ke arahnya. Dia jelas merasa bahwa tangan kecil yang memegang pistol itu menjadi kencang, dan terdengar suara senjata dikokang.

"jantungku benar-benar sakit, atau kamu pikir kenapa aku akan tertarik dengan wanita yang sudah menikah?" Detak jantungnya terlalu lambat sejak operasi. Hanya ketika dia melihat Sheila, detak jantungnya akan menjadi kuat dan inten...

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu