Istri Direktur Kemarilah - Bab 43 Kamu Hanya Memiliki Kemampuan Ini?
Bab 43 Kamu Hanya Memiliki Kemampuan Ini?
Tidak dapat dipungkiri bahwa Denis sangat kuat.
Saking kuatnya,Ketika berada di depannya, Sheila merasa seperti burung yang sekarat mencoba keluar dari kandangnya untuk mendapatkan kembali kebebasannya.
Mengepakkan sayap di mana-mana ke dinding, memar di seluruh tubuh, tetapi masih ingin bertarung sampai mati.
Sheila mengambil napas dalam-dalam dan menatap lurus ke punggungnya. Dia tampak tidak takut: "Apakah hasilnya belum keluar?"
Denis mengulurkan tangannya, dan ibu jarinya yang kasar naik ke sudut mulutnya, menyeka noda darah di mulut wanita itu.
Ya, hasilnya belum keluar. Kenapa dia tiba-tiba menjadi sangat panik?
Selama dia mau, banyak wanita bersedia menjadi Nyonya Muda untuknya, bersedia melahirkan anak untuknya, tetapi untuk Sheila, dia malah takut dia akan menolak.
Apakah takut hasilnya malah terdapat kecurangan dan pengkhianatannya?
Atau apakah dia takut jika dia tidak bisa mengandung anaknya dalam enam bulan, dia akan pergi?
Takut ... Sungguh takut ...
Kenapa takut?
Denis merasa tercekik dan kepalan jari tangan menguat dan sudah memutih.
"Sejujurnya, aku tidak akan menyalahkan atau menyelidiki siapa pun, termasuk keluarga Hermawan, ini adalah kesempatan terakhirku untukmu."
Sheila mengamatinya dengan cermat, dari alis setajam pedang ,dengan tatapan mata hitam yang tajam, bibir tipis dan ringan, sudut dan garis-garis sempurna, dan kekuatan arogan yang berasal dari kekuasaan yang dimilikinya.
Dia ingin jujur, tetapi apa maknanya kalau jujur?
Itu berarti dia akan punya bayi untuknya, mungkin tidak ada jalan keluar lain lagi.
Artinya, apa pun hasilnya, tetap saja dianggap menipu tapi menunggu hasilnya keluar mungkin masih ada secercah harapan.
Terlebih lagi, Denis mengatakan tidak perlu diselidiki, bisakah dipercaya?
Dia lebih suka ketika hasilnya keluar. Dia sangat marah dan mengusirnya keluar dari rumah.
Lebih baik daripada jujur sekarang. Dia hanya khawatir Dokter Kenny terkena dampaknya kalau dia jujur sekarang.
"Apa yang harus aku akui?"
"Kamu tahu sendiri."
"Kondisi tubuh dan penyakit saya itu tidak benar, aku dan Dokter Kenny bersama-sama menipu kamu?"
Denis mengangkat alisnya dan tidak berkata apa-apa.
"Kamu terlihat takut melihat hasilnya nanti. Tanpa diduga, ada sesuatu yang menakutkan untuk Tuan Denis..."
"Jangan bicara omong kosong padaku."
"Kalau begitu lihat langsung hasilnya."
Konfrontasi antara kedua orang itu menyebabkan suhu laboratorium naik beberapa derajat dalam sekejap, dan nyala api yang sedikit bisa terlihat pada mata Denis.
Tidak tahu berapa lama sampai pintu laboratorium dibuka.
Jack mengambil lembar laporan di tangannya dan pergi ke Denis dan berkata, "Tuan Muda, hasil tes sudah keluar."
Setelah itu, Jack memandang ke Denis dengan makna tidak pasti.
Hati Sheila tiba-tiba mulai panik lagi.
Dari sudut pandangnya, hanya dapat melihat bagian kosong di bagian belakang lembar laporan.
Selembar kertas, diantara situasi api dan es.
Denis mengambil lembar laporan itu, yang memiliki banyak indeks darah, dan pandangan mata segera jatuh pada hasil akhirnya.
Mata galak itu beralih dari kertas laporan dan mengarah ke Kepala rumah sakit Hermawan yang keluar dari ruang dalam.
"Apakah hasilnya benar?"
"Tidak ada kesempatan untuk mengubah apapun." Jack menjawab dengan jujur.
"Denis, jika kamu ragu, kamu bisa pergi ke rumah sakit mana saja untuk periksa ulang." Kepala rumah sakit Hermawan yang kurus melepas sarung tangan karetnya dan melemparkannya ke keranjang sampah. Dia tiba-tiba merasa dingin.
Mendongak, Jack sudah memegang pistol dan menempelkannya di kening Kepala rumah sakit Hermawan.
Denis berjalan ke arahnya langkah demi langkah: "Dokter Kenny adalah putra Anda, jika saya menemukan bahwa Anda melindunginya dan membuat laporan yang palsu, saya tidak peduli dengan persahabatan yang dimiliki Keluarga Hermawan dan Keluarga Salim sebelumnya, ini terkait dengan suksesi dan generasi berikutnya untuk Keluarga Salim. Jika dia berani menipuku, aku akan membiarkan seluruh keluarga Hermawan ikut terkubur dengannya. "
Kepala rumah sakit Hermawan berdiri di tempatnya dan memandang dengan tenang pria berbahaya di depannya. "Aku seorang dokter, dan aku menghormati hasil tes apa pun. Aku tidak akan goyah karena siapapun atau pihak manapun."
"Baik, Kepala rumah sakit Hermawan, apakah Anda berani menjamin keakuratan hasil 100%?"
Melihat pria yang mendekatinya sedikit demi sedikit, Kepala rumah sakit Hermawan mencibir, "Tidak ada jaminan."
"Tidak ada jaminan. Apa yang tertulis di laporan hasil ini?" Denis menyebarkan lembar hasil dan dengan kuat memegang hasilnya di depan mata Kepala rumah sakit Hermawan.
"Dari sudut pandang medis, ini adalah keadaan saat ini dari hasil tes pasien, yaitu, sebelum tes, jika pasien makan makanan dingin, itu akan mempengaruhi hasil."
"Tuan Muda, ini daftar makanan yang Nyonya muda makan di siang hari tadi." Jack menyerahkan satu lembar kertas lagi kepada tuannya, pada saat Jack di ruang dalam , Sebelum dia keluar, dia tahu tentang ini ketika dia mengobrol dengan Kepala rumah sakit Hermawan. Jadi dia segera menelepon restoran dan meminta restoran mengirim faks daftar bahan-bahan makanan siang tadi.
"Bicara langsung hasil akhirnya."
"Makanan siang tadi tidak mengandung bahan-bahan dingin."
Denis mengedipkan mata dan Jack menyimpan pistolnya.
Sama seperti alarm sudah dimatikan, saraf tegang Sheila tiba-tiba rileks dan tenang. Dari percakapan mereka, dia mungkin tahu hasilnya.
Seperti kata Dokter Kenny, dia memang mengidap penyakit yang mengakibatkan rahimnya lemah.
Baru saja dia sangat gugup sehingga dia lupa melepaskan bola kapas untuk menghentikan pendarahan. Dia bangkit dan pergi ke keranjang sampah terdekat.
"Tapi ..." Nada ragu datang dari Jack. Dia memandang Sheila, yang melemparkan bola kapas, dan pergi ke Denis dan membisikkan beberapa kata.
"Telepon sekarang."
Jack dengan cepat menekan tombol telepon genggamnya. Di ujung lain telepon terdengar suara seorang wanita setengah baya: "Kepala pengurus rumah tangga Jack?"
"Apa yang dimakan Nyonya Muda pagi ini?"
Tangan Sheila bergetar hebat, dan bola kapas itu dibuang secara tidak tepat arahnya dan jatuh ke lantai di samping keranjang sampah.
"Nyonya Muda makan kepiting pagi tadi."
"………………....."
Sheila membelakangi mereka. Dia merasakan aura dingin datang dari punggungnya. Segera, hawa dingin semakin dekat. Dia tiba-tiba berdiri tegak dan memukul punggungnya ke arah dinding .
"Makan kepiting untuk sarapan? Hmm?"
"………………..."
"Aku baru saja memberimu kesempatan untuk mengaku. Kamu tidak mau. Kamu cari mati sekarang."
Suara kertakan gigi mempererat saraf Sheila di sekujur tubuhnya, mengencang seperti ikatan tali. Hanya butuh sedikit kekuatan lagi maka akan patah lehernya Sheila.
Pada saat ini, ada meja di depannya, dan di belakangnya ada Denis, dia terperangkap di tengah.
Suara marah meraung, dan kemudian suara tinju memukul meja: "Bicaralah!"
Sheila melihat sekilas, dan sendi jari Denis telah robek dan berdarah.
Sheila berbalik dari celah sempit, mata hitam dan putih, dengan polos memandangi Denis: "Kepiting adalah makanan dingin, orang dengan sedikit akal sehat pun akan tahu, tetapi jika aku berkata aku sendiri tidak tahu tidak boleh makan ini sebelum pemeriksaan darah. Apakah kamu percaya? "
"Ada banyak makanan yang bisa dimakan untuk sarapan, tetapi ini satu-satunya makanan yang kamu pilih untuk dimakan?" Suara dingin keluar dari hidung Denis.
"Aku ..." Sheila menggigit bibir bawahnya dengan keras, tetapi tidak bisa berdebat lagi.
"Seperti yang aku katakan, aku paling benci ditipu." telapak tangan besar Denis telah mencengkeram leher Sheila lebih keras lagi, jelas merasakan denyut arteri karotisnya.
"Ya, aku benar-benar ingin bercerai denganmu, dan aku tidak ingin punya anak denganmu." Wajahnya pucat, tapi dia masih mendongak. "Tapi itu tidak ada hubungannya dengan orang lain."
Pada saat ini, juga ingin melindungi Dokter Kenny?
Denis sedikit melirik, matanya penuh racun dan amarah.
"Denis, apakah itu saja yang kamu mampu? Hanya bisa dengan paksaan dan kekerasan?”
"Paksaan?" Tangan Denis menguat sedikit demi sedikit, karena kekurangan oksigen, wajah Sheila menjadi ungu. Dia tertawa sedih, seolah-olah dia sedang memegang sinar kehidupan terakhir, tiba-tiba mengulurkan tangan dan menempel pada pipi Denis, begitu ringan, begitu lembut, seperti menyentuh kekasihnya yang abadi.
Wajah itu tersentuh, dan bagian belakang Denis yang menegang seperti singa yang mengamuk, Sheila tiba-tiba menyentuhnya dengan tangan kecil yang lembut. Anehnya, tangan kecil itu ajaib, dan napasnya perlahan mulai tenang.
Sheila menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan sedikit provokasi:
"Denis, apakah kamu berani membuatku rela dan ikhlas?”
Novel Terkait
Pria Misteriusku
LylyWahai Hati
JavAliusThe Revival of the King
ShintaMy Charming Lady Boss
AndikaMy Charming Wife
Diana AndrikaDoctor Stranger
Kevin WongMy Superhero
JessiIstri Direktur Kemarilah×
- Bab 1 Wanita Ini Sudah Berubah
- Bab 2 Hadiah Perceraian Untukmu
- Bab 3 Menjadi Anjing yang Hilang
- Bab 4 Mencapai Kesepakatan
- Bab 5 Saat ini Hanya Terhadapmu
- Bab 6 Seperti Seekor Anjing Jantan
- Bab 7 Sangat Berharga
- Bab 8 Seorang Lelaki Yang Serius dan Tampan
- Bab 9 Melamar Dirimu
- Bab 10 Kamu Belum Sepenuhnya Topi Hijau
- Bab 11 Kalau Kamu Darah Tinggi Dan Meninggal, Bukannya Aku Akan Menjadi Janda
- Bab 12 Sangat Mencintainya Sampai Menangis
- Bab 13 Lebih Rendah Daripada Rumput Yang Kuinjak
- Bab 14 Masalah Ini Harus Diperiksa
- Bab 15 Tetua Keluargamu Akan Meninggal Karena Kemarahan
- Bab 16 Kamu Pria Tidak Berguna Yang Selalu Kasar Padaku !
- Bab 17 Sepertinya Aku Telah Membunuh Orang
- Bab 18 Akan Kubawa Pergi Dengan Cara Apapun
- Bab 19 Pedang Nyonya Besar Salim Masih Tajam
- Bab 20 Akan Kukabulkan Satu Permintaanmu
- Bab 21 Aku Tidak Tertarik Denganmu
- Bab 22 Hanya Sekedar Permulaan
- Bab 23 Menyukai Istri Orang Lain
- Bab 24 Harimau Tidak Memakan Anaknya Sendiri
- Bab 25 Siapa Yang Tidak Bisa Bersandiwara
- Bab 26 Membalas Ciuman
- Bab 27 Apakah Dia Menyentuhmu
- Bab 28 Kenapa Harus Aku
- Bab 29 Dia Jelas Telah Menolak
- Bab 30 Tidak Mau, Ini Maksudku !
- Bab 31 Aku Tidak Mengambil Foto Binatang
- Bab 32 Menunjukan Kemesraan Mati Cepat
- Bab 33 Ini Sedang Memukul Muka Siapa?
- Bab 34 Menangkap Selingkuhan
- Bab 35 Istri Sah Yang Menyedihkan
- Bab 36 Merangkak
- Bab 37 Sayang, Bagaimana Caramu Mengurusku?
- Bab 38 Istri Selingkuh
- Bab 39 Cincin Pernikahan Yang Tidak Diketahui
- Bab 40 Sayang, Bantu Aku Disinfeksi
- Bab 41 Aku Alergi Semua Jenis Kacang
- Bab 42 Kamu Tau Apa Yang Paling Kubenci?
- Bab 43 Kamu Hanya Memiliki Kemampuan Ini?
- Bab 44 Tebak Apa Yang Kupikirkan Sekarang?
- Bab 45 Memperjuangkan Wanita Yang Dicintai
- Bab 46 Perubahan
- Bab 47 Digigit Sampai Mati
- Bab 48 Kamu terlihat kecewa
- Bab 49 Alasan Yang Tersembunyi
- Bab 50 Kehancuran Usaha
- Bab 51 Tebak, Siapa Aku
- Bab 52 Ada Suami Menghidupiku
- Bab 53 Seorang Perempuan Dungu Mencoba Cara Ini
- Bab 54 Satu-Satunya Perempuanku
- Bab 55 Setujui Satu Persyaratanku
- Bab 56 Aku Menganggapnya Menarik
- Bab 57 Buka Bajumu
- Bab 58 Apakah Kamu peduli dengan pendapatku?
- Bab 59 Darah Untuk Menulis
- Bab 60 Kamu Ingin Dia Lihat Bagian Mana?
- Bab 61 Obat Orang Ultra Posesif
- Bab 62 Selalu ada sekelompok cadangan kambing hitam untuk melindunginya dan membantunya
- Bab 63 Kamu Pasti Ketagihan
- Bab 64 Aku Mau yang Sama Persis
- Bab 65 Membayangkan Reaksi Dia Saat Mengenakan Cincin
- Bab 66 Bersulang
- Bab 67 Kamu Mau Hamil?
- Bab 68 Suasana Hati Yang Baik
- Bab 69 Tidak Mengijinkan Ada Pria Lain
- Bab 70 Dia Tidak Layak Disayangi
- Bab 71 Dia Memutuskan Panggilan Teleponnya!
- Bab 72 Para Perempuan Tergila-gila Padanya
- Bab 73 Janji Padaku Kedepannya Hanya Boleh Goda Aku
- Bab 74 Sangat Susahkah Seperti Seorang Istri Memperlakukan Suami?
- Bab 75 Kamu Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan?
- Bab 76 Kembali Mengenalku
- Bab 77 Dikurung
- Bab 78 Segala Sesuatu Disini Bukan Miliknya
- Bab 79 Mengapa Detak Jantungmu Begitu Cepat
- Bab 80 Seorang Pria Yang Tidak Dikenal
- Bab 81 Dia Tidak Dapat Hidup Tanpa Diriku
- Bab 82 Apakah Kamu Tidak Pernah Menolak Lelaki Yang Datang?
- Bab 83 Tidak Kubiarkan Pergi Lagi Dari Sisiku
- Bab 84 Hubungan Suami Istri
- Bab 85 Tidak Membutuhkan Sikap Munafik
- Bab 86 Tidak Dapat menjadi Istri Pertama
- Bab 87 Tatapan Matanya Seperti Orang Asing
- Bab 88 Kode Pria Untuk ONS
- Bab 89 Perjuangkan Ketiga, Pertahankan Keempat
- Bab 90 Dia Tidak Tertarik
- Bab 91 Berani Menanggalkan Pakaian di Depan Umum
- Bab 92 Apa Kamu Kira Ini Hanya Keahlian Wanita?
- Bab 93 Kali Ini Sudah Ingat Aku Kan?
- Bab 94 Beauty And The Beast
- Bab 95 Ketulusan untuk Melalui Malam Bersama Dewi Singa
- Bab 96 Wanita Ini Milikku!
- Bab 97 Saling Mengucapkan Selamat Bersenang-senang
- Bab 98 Aku Bisa Masuk Jika Aku Ingin Masuk
- Bab 99 Memanfaatkan Sebaik-baiknya
- Bab 100 Tidak Perlu Menjelaskan
- Bab 101 Sekarang Tidak Menyentuhmu, Bukan Berarti Kedepannya Juga (1)
- Bab 101 Sekarang Tidak Menyentuhmu, Bukan Berarti Kedepannya Tidak (2)
- Bab 102 Saling Menggoda Di Hadapanku? (1)
- Bab 102 Saling Menggoda Di Hadapanku? (2)
- Bab 103 Jadi Jantungku Ini …… (1)
- Bab 103 Jadi Jantungku Ini …… (2)
- Bab 104 Memberi Penghormatan Sebesar Ini, Bagaimana Bisa Aku Menerimanya (1)
- Bab 104 Memberi Penghormatan Sebesar Ini, Bagaimana Bisa Aku Menerimanya (2)
- Bab 105 Kamu Harus Panggil Aku Apa? (1)
- Bab 105 Kamu Harus Panggil Aku Apa? (2)
- Bab 106 Peluang Diciptakan Oleh Manusia (1)
- Bab 106 Peluang Diciptakan Oleh Manusia (2)
- Bab 107 Estetika Normal (2)
- Bab 107 Estetika Normal (2)
- Bab 108 Aku Tidak Bisa Berpisah (1)
- Bab 108 Tidak Tega (2)
- Bab 109 Tidak Boleh Menginjakkan Kaki di Rumah Keluarga Salim Selama-lamanya (1)
- Bab 109 Tidak Boleh Menginjakkan Kaki di Rumah Keluarga Salim Selama-Lamanya (2)
- Bab 110 Tidak Ada Makan Siang Gratis Di Dunia Ini (1)
- Bab 110 Tidak Ada Makan Siang Gratis Di Dunia Ini (2)
- Bab 111 Jika Kamu Bersedia Mengenakannya (1)
- Bab 111 Jika Kamu Bersedia Mengenakannya (2)
- Bab 112 Persaudaraan Wanita (1)
- Bab 112 Persaudaraan Wanita (2)
- Bab 113 Aku Lebih Menyukai Aroma Tubuhmu yang Alami (1)
- Bab 113 Aku Lebih Menyukai Aroma Tubuhmu yang Alami (2)
- Bab 114 Ini Adalah Pertama Kalinya Bagiku (1)
- Bab 114 Ini Adalah Pertama Kalinya Bagiku (2)
- Bab 115 Dia Takut Tidak Bisa Menunggu Sampai Saat Itu Tiba (1)
- Bab 115 Dia Takut Tidak Bisa Menunggu Sampai Saat Itu Tiba (2)
- Bab 116 Apakah Kamu Akan Membiarkan Pria Lain Memiliki Kesempatan Ini? (1)
- Bab 116 Apakah Kamu Akan Membiarkan Pria Lain Memiliki Kesempatan Ini? (2)
- Bab 117 Apakah Kamu Berharap Aku Mencintaimu ? (1)
- Bab 117 Apakah Kamu Berharap Aku Mencintaimu ? (2)
- Bab 118 Tidak ada Perceraian
- Bab 118 Tidak ada Perceraian (2)
- Bab 119 Lupa, Aku Minta Maaf Datang Terlambat ! (1)
- Bab 119 Lupa, Aku Minta Maaf Datang Terlambat ! (2)
- Bab 120 Aku Bawa Wanita Yang Sudah Menikah, Apa Itu Pantas? (1)
- Bab 120 Aku Bawa Wanita Yang Sudah Menikah, Apa Itu Pantas? (2)
- Bab 121 Sudah Buntu Masih Mengelak ! (1)
- Bab 121 Sudah Buntu Masih Mengelak ! (2)
- Bab 122 Apakah Dia Berpikir Melepaskanku? (1)
- Bab 122 Apakah Dia Berpikir Melepaskanku? (2)
- Bab 123 Kamu Ini Sangat Egois Dan Masih Bisa Tidur ? (1)
- Bab 123 Kamu Ini Sangat Egois Dan Masih Bisa Tidur ? (2)
- Bab 124 Satu-satunya Pria yang Bisa Diandalkan
- Bab 124 Satu-satunya Pria yang Bisa Diandalkan (2)
- Bab 125 Kamu Seharusnya Berterimakasih Atas Keberuntunganmu Sendiri (1)
- Bab 125 Kamu Seharusnya Berterimakasih Atas Keberuntunganmu Sendiri (2)
- Bab 126 Walau Tidak Ada Hasil, Efek Samping Tetap Akan Ada (1)
- Bab 126 Walau Tidak Ada Hasil, Efek Samping Tetap Akan Ada (2)
- Bab 127 Orang-Orang sekelasnya (1)
- Bab 127 Orang-Orang sekelasnya (2)
- Bab 128 Ajarkan Dia Dulu Cara Melayani Lelaki (1)
- Bab 128 Ajarkan Dia Dulu Cara Melayani Lelaki (2)
- Bab 129 Apa Kamu Bersedia Memberikan Tubuhmu Untukku ? (1)
- Bab 129 Apa Kamu Bersedia Memberikan Tubuhmu Untukku ? (2)
- Bab 130 Kamu Wanita Yang Aku Kagumi (1)
- Bab 130 Kamu Wanita Yang Aku Kagumi (2)
- Bab 131 Aku Berharap Kamu Tidak Akan Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 131 Aku Berharap Kamu Tidak Akan Pernah Mengatakannya (2)
- Bab 132 Aku Berharap Kita Bisa Terus Hidup (1)
- Bab 132 Aku Berharap Kita Bisa Terus Hidup (2)
- Bab 133 Sepertinya Dia Keguguran (1)
- Bab 133 Sepertinya Dia Keguguran (2)
- Bab 134 Pembawa Sial (1)
- Bab 134 Pembawa Sial (2)
- Bab 135 Bagaimana Menjadi Seorang Nyonya Muda Salim yang Memenuhi Syarat (1)
- Bab 135 Bagaimana Menjadi Seorang Nyonya Muda Salim yang Memenuhi Syarat (2)
- Bab 136 Jangan-jangan Dia Hamil ? (1)
- Bab 136 Jangan-jangan Dia Hamil ? (2)
- Bab 137 Memang Hamil (1)
- Bab 137 Memang Hamil (2)
- Bab 138 Memberinya Sebuah Hadiah Buatan Tangan (1)
- Bab 138 Memberinya Sebuah Hadiah Buatan Tangan (2)
- Bab 139 Kamu Adalah Binatang (1)
- Bab 139 Kamu Adalah Binatang (2)
- Bab 140 Malam Ini Mohon Bantuannya ! (1)
- Bab 140 Malam Ini Mohon Bantuannya ! (2)
- Bab 141 Menerima Bayaran Untuk Melakukan Sesuatu (1)
- Bab 141 Menerima Bayaran Untuk Melakukan Sesuatu (2)
- Bab 142 Cintai Aku, Maka Aku Akan Melindungimu Seumur Hidup ! (1)
- Bab 142 Cintai Aku, Maka Aku Akan Melindungimu Seumur Hidup ! (2)
- Bab 143 Seolah Dibuat Sesuai Ukurannya (1)
- Bab 143 Seolah Dibuat Sesuai Ukurannya (2)
- Bab 144 Pertama Kalinya, Dia Merasa Dilindungi (1)
- Bab 144 Pertama Kalinya, Dia Merasa Dilindungi (2)
- Bab 145 Tidak Ada Toleransi Bagi Yang Menyentuh Dia ! (1)
- Bab 145 Tidak Ada Toleransi Bagi Yang Menyentuh Dia ! (2)
- Bab 146 Kalau Tuan Muda Salim Sudah Mulai Keras Kepala Bisa Membuat Orang Disekelilingnya Ikut Gila (1)
- Bab 146 Kalau Tuan Muda Salim Sudah Mulai Keras Kepala Bisa Membuat Orang Disekelilingnya Ikut Gila (2)
- Bab 147 Aku menyukaimu (1)
- Bab 147 Aku menyukaimu (2)
- Bab 148 Sepertinya Kita Adalah Suami Istri Paling Miskin Di Dunia (1)
- Bab 148 Sepertinya Kita Adalah Suami Istri Paling Miskin Di Dunia (2)
- Bab 149 Priamu (1)
- Bab 149 Priamu (2)
- Bab 150 Dasar Wanita Murahan, Lihat Saja Nanti !(1)
- Bab 150 Dasar Wanita Murahan, Lihat Saja Nanti! (2)
- Bab 151 Bau Pria Lain
- Bab 152 Jadi, Aku Ini Tidak Sebanding Dengan Seekor Anjing?
- Bab 153 Aku Ingin Memberikan Semuanya Kepadamu
- Bab 154 Setengah Mati Menginginkannya
- Bab 155 Anak Siapa
- Bab 156 Dialah Satu-Satunya Keinginannya
- Bab 157 Cara Terbaik
- Bab 158 Apakah Punya Masa Depan
- Bab 159 Aku Membiarkan Kamu Pergi !
- Bab 160 Selamat Untukmu
- Bab 161 Dia Tak Akan Membiarkan Orang Merampas Anak Itu!
- Bab 162 Kamu Tidak Mati, Aku Juga Bisa Dengan Dia
- Bab 163 Biarkan Hatiku Mati Dengan Tenang
- Bab 164 Tahu Apa Akibatnya Kalau Mencoba Mempermainkan Aku ?
- Bab 165 Ingin Pergi Dan Tidak Mau Kembali Lagi Selamanya ?
- Bab 166 Kamu Sebaiknya Berdoa Agar Tidak Bertemu Denganku Lagi Selama Hidupmu!
- Bab 167 Menyembunyikan Rahasia Terbesar Di Dalam Hatinya
- Bab 168 Hatinya Menginginkan Wanita Ini
- Bab 169 Apakah Kamu Mau Mempertimbangkan Untuk Mengganti Otak ?
- Bab 170 Karena Kamu, Dia Berdetak Keras Setiap Kali Melihatmu
- Bab 171 Suka Wanita Bekas Orang Lain
- Bab 172 Aku Bersedia Menjadi Wanita Dari Jantungmu
- Bab 173 Inilah Tujuan Dia Yang Sebenarnya!
- Bab 174 Dia Menginginkan Hatinya
- Bab 175 Coba Sentuh Dia Apa Ada Reaksi Atau Tidak?
- Bab 176 Apa Bisa Tahan Terhadap Godaan
- Bab 177 Kamu Boleh Memilih Pergi Bersamaku, Atau Pegi Bersama Dia
- Bab 178 Tembak Jantungnya, Aku Percaya Padamu
- Bab 179 Mau Tahu Hasilnya?
- Bab 180 Bertarung Secara Tidak Adil
- Bab 181 Pokoknya Bukan Milikmu
- Bab 182 Kalau Kamu Masih Percaya Padaku, Temukan Aku
- Bab 183 Aku Akan Mencarimu, Pasti Menemukanmu
- Bab 184 Padahal Sangat Peduli
- Bab 185 Yang Paling Perhatian
- Bab 186 Tinggalkan Dia
- Bab 187 Tak Semua Kata Maaf Dibalas Dengan Tak Apa
- Bab 188 Apakah Kamu Sangat Berharap Aku Pergi?
- Bab 189 Ternyata Yang Kamu ingin Tahu Itu Bagianku Yang Ini!
- Bab 190 Kamu Akan Memintaku Untuk Membiarkanmu Berada Di Sisiku
- Bab 191 Satu Jasad Dua Nyawa
- Bab 192 Dia Bahkan Berani Mengorbankan Nyawanya
- Bab 193 Beritahu aku , Apakah Kamu mencintaiku?
- Bab 194 Jangan Sampai Terjadi Sesuatu Padanya
- Bab 195 Kamu Hanya Ditakdirkan Untuk Menjadi Istriku
- Bab 196 Mungkin Berciuman Seumur Hidup Juga Tidak Cukup!
- Bab 197 Senyum Wanita Itu Penuh Makna
- Bab 198 Lembaran Hasil Tes Kehamilan
- Bab 199 Tuan Muda Menyayangi Nyonya Muda Dengan Semua Kekuatannya
- Bab 200 Saling Mengejar, Tetapi Tetap Ada Jarak Yang Abadi
- Bab 201 Tidak Membiarkan Dia Berbuat Sesuka Hati Di Wilayahnya Dengan Memanfaatkan Kesempatan Ini
- Bab 202 Waktu Yang Kuberikan Tidak Banyak
- Bab 203 Kita Lihat Siapa Yang Tertawa Di Akhir
- Bab 204 Menyelamati Pasangan Anjing
- Bab 205 Sudah Melihat Jelas
- Bab 206 Hamil Tapi Masih Tidak Bersikap Baik
- Bab 207 Kesempatan yang Bagus
- Bab 208 Kalau Hancur Aku Akan Melaporkanmu
- Bab 209 Tidak Pernah Menjadi Orang Ketiga
- Bab 210 Kamu Mau Mendorongku Ke Dia?
- Bab 211 Tidak Mengulang Kesalahan yang Sama Berulang Kali
- Bab 212 Jika Sesuatu Terjadi Padanya, Akupun Juga Akan Mati!
- Bab 213 Belajar Dulu
- Bab 214 Kamu Pasti Akan Menjadi Ayah Yang Baik
- Bab 215 Hadiah Dari Tuan Denis
- Bab 216 Seumur Hidup Aku Tidak Akan Menikah Kecuali Dengan Dia
- Bab 217 Anggap Saja Digigit Anjing
- Bab 218 Nasib Yang Serupa
- Bab 219 Dengan Cepat Dia Akan Menikah Lagi Denganku
- Bab 220 Ketika Keadaan Berbalik, Apakah Kamu Akan Datang Mencariku?
- Bab 221 Setiap Kata-katamu, Semua Aku Anggap Sungguhan
- Bab 222 Yang Kedua Sudah Terlihat, Yang Ketiga Mana
- Bab 223 Kangen Dia, Kangen Gila
- Bab 224 Aku Mengaku Salah
- Bab 225 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 226 Aku Mau Kamu——Menciumku!
- Bab 227 Dia Seperti Pemuda Kecil Yang Memberikan Ciuman Pertamanya
- Bab 228 Kamu Tidak Merusak Fantasinya
- Bab 229 Aku Mau Beri Kamu Kejutan
- Bab 230 Kamu Terlihat Lebih Kesakitan
- Bab 231 Aku Yang Meniduri Dia !
- Bab 232 Ternyata Dia !!
- Bab 233 Nasib yang Berbeda
- Bab 234 Hanya Penolakanmu yang Bisa Membuatnya Mati Hati
- Bab 235 Prosedur Perceraian Sudah Diurus?
- Bab 236 Tergila-gila dengan Cinta
- Bab 237 Apakah Terjadi Sesuatu pada Tuan Muda?
- Bab 238 Pria Ini Dimana?
- Bab 239 Siapa Suruh Kamu Mencuri Hatiku
- Bab 240 Kamu Bisa Bertanya Secara Langsung Kepadanya
- Bab 241 Setahun Bersamanya
- Bab 242 Nikahi Aku, Nyawaku Kapan Saja Kamu Ambil
- Bab 243 Bicaramu Seperti Sangat Mengerti Wanita
- Bab 244 Ayah Kandung Anak Di Perutmu
- Bab 245 Aku Tidak Kekurangan Uang
- Bab 246 Aku Akan Memberikan Sebuah Penjelasan Pada Keluarga Hermawan
- Bab 247 Tidak Ada 300 Tail Perak Disini
- Bab 248 Peringatan Dari Tuan Muda Susanto
- Bab 249 Memerankan Cerita Petani dan Ular
- Bab 250 Pura-Pura Sakit Untuk Melemahkan hatinya
- Bab 251 Bergantung Pada Relasi Juga Sebuah Kemampuan
- Bab 252 Tidak Boleh Pacaran Sama Klien
- Bab 253 Cincinnya Diutak-Atik Orang
- Bab 254 Identitasnya Siapa Sampai Bicara Soal Ramah Denganku
- Bab 255 Sakit Yang Cepat Lebih Baik Dari Sakit Yang Berkepanjangan
- Bab 256 Biarkan Aku Pergi Tanpa Penyesalan
- Bab 257 Pergi Dengan Menggunakan Cara Yang Paling Sedikit Melukai
- Bab 258 Menikahlah Denganku
- Bab 259 Walau Kamu Tidak Mau, Aku Tetap Mau Menikahi Kamu
- Bab 260 Berikan Dirimu Sendiri Kesempatan Untuk Menyiksaku
- Bab 261 Kenapa Mobilnya Bergoyang ?
- Bab 262 Menghadiri Sebuah Acara Penting
- Bab 263 Siapapun Yang Berani Menyentuh Sisik Putih Sang Naga, Pantas Mati !
- Bab 264 Aku Bersumpah Setia Padamu Selamanya
- Bab 266 Kamu Ingin Menepuk Denganku
- Bab 266 Dia Berusaha Menjadi Suami Yang Baik
- Bab 267 Menjadikanmu Sebagai Wanita Simpanan
- Bab 268 Aku Yang Akan Meninggalkanmu
- Bab 269 Kamu Ingin Melakukannya Bersamaku?
- Bab 270 Kamu Telah Melakukan Pilihan, Maka Harus Terima Akibatnya
- Bab 271 Dia Berani Menyentuhmu, Aku Akan Siapkan Makam Untuknya
- Bab 272 Ingat Fotokan Bekas Tamparan Untuknya
- Bab 273 Ibu Menjadi Terhormat Karena Anak
- Bab 274 Wanita Kecil, Kamu Menjadi Jahat
- Bab 275 Kali Ini Hasil Tes Tidak Akan Sama Juga Bukan?
- Bab 276 Mana Ada Yang Seaneh Ini?
- Bab 277 Tidak Memiliki Hubungan Darah
- Bab 278 Memakai Seperti Ini, Kamu Mau Menghadiri Pemakaman?
- 279:Yang Dia Incar, Adalah Disini!
- 280: Satu Orang Bisa Memainkan Satu Panggung Drama
- 281:Kamu Mau Meniduriku?
- Bab 282 Aku Meminta Kamu Untuk Memotong Kelaminmu Sendiri
- Bab 283 Aku Juga Seorang Pria Normal
- Bab 284 Gunakan Hati Sebagai Alat Tawar-Menawar
- Bab 285 Sangat Beruntung
- Bab 286 Kutebak, Kamu Pergi -- Mengirim 'Meriam'
- Bab 287 Kamu Adalah Wanita Pertama yang Membuatku Memikirkan Tentang Pernikahan
- Bab 288 Kamukah yang Kudesak ke Pintu?
- Bab 289 Suka Berselingkuh, Aku Akan Memenuhimu!
- Bab 290 Berbaring di Bawah Mantan Suami