Istri Direktur Kemarilah - Bab 141 Menerima Bayaran Untuk Melakukan Sesuatu (2)

“Kamu tidak perlu tahu kemana kami akan membawa dirimu!” salah satu pria itu mengeluarkan sarung tangan, dan yang satu lagi membawa tali di tangannya,

“Lalu kenapa aku harus ikut dengan kalian?” Sheila sangat tenang menghadapi pria yang besar dan kasar tersebut.

“Apa kamu kira kamu masih bisa kabur dari kami?”

Pria itu menyentuh saklar lampu, dan tiba-tiba lampu kamar menyala dengan terang, aaaahhh ---

Lagi-lagi disaat yang bersamaan terdengar teriakan ---

“Ada singaaaaa!”

“Bodoh! Itu adalah anjing mastiff Tibet!”

Sheila diam-diam tertawa, kedua pria ini bertubuh tinggi besar tapi nyalinya kecil seperti tikus, sedikit-sedikit saja terkejut, bisa-bisa kena penyakit jantung karena teriakan mereka.

Carl yang tadinya sedang berbaring di lantai, awalnya sudah mau menggonggong, tapi Sheila memberikan isyarat supaya diam, kalau tidak bisa-bisa Carl tidak diperbolehkan pergi ke rumah Utara lagi…

Dia menahan diri sampai akhirnya dia melolong ---

Begitu mendengar lolongannya, kedua pria tersebut langsung berlutut dan menangkupkan tangan di kepala mereka : “Tolong, jangan kemari, kami hanya menjalankan perintah orang yang membayar kami”

“Carl, sudah jangan melolong lagi!”

Lolongan Carl belum selesai, mau tidak mau dia menuruti perintah Sheila, dia mengatupkan mulutnya lalu menggertakkan gigi sambil menatap kedua pria itu, yang ada di bayangan matanya kedua orang itu seperti dua buah gumpalan daging.

“Jelaskan, berapa banyak dia membayar kalian?”

“satu…satu miliar.”

“Ohya? Jadi nyawaku seharga 1 miliar?” Sheila sepertinya tidak puas, dia mematikan senter di tangannya : “Kuberi kalian 2 miliar.”

Sheila baru menyadari kalau kedua pria itu sangat mirip, bahkan sampai janggutnya pun sama persis, jadi mereka berdua adalah kembar.

Wajah lelaki berjanggut itu menunjukkan ekspresi terkejut, wanita ini bahkan tidak melapor polisi supaya menangkap mereka, masih mau memberikan mereka 2 miliar?

“Kalau… kalau begitu dibalik jadinya kami harus menangkap tuan kami sebelumnya?” lelaki itu bertanya dengan gugup, karena biasanya orang pasti akan menawarkan lebih banyak uang untuk melakukan hal tersebut.

“Tidak, kalian akan kuberi 2 miliar, lalu aku ikut dengan kalian.”

“Hah?” Lelaki itu agaknya masih tidak bisa berpikir dengan jernih, tapi urusan uang mereka cepat tanggap, apalagi yang berdiri di depan mereka adalah seekor anjing mastiff Tibet dewasa, yang kalau berdiri tingginya lebih tinggi dari mereka….

“Kalau begitu baiklah.” Lelaki yang satunya dengan cepat menyanggupi karena sudah jelas hanya itu yang lebih menguntungkan bagi mereka.

“Cepat kemari dan ikat aku!”

“….!” Baru pertama kali mereka bertemu orang yang meminta diikat, malah masih menyodorkan uang pula.

……

Sudah jam 3 dini hari tapi lampu di ruang utama masih menyala.

Nyonya besar duduk di kursi goyang sambil terkantuk-kantuk, dia memijit kepalanya yang pusing, dia tidak bisa tidur karena wanita itu.

Ditambah lagi Yuna Sinai yang mondar-mandir, membuat dia semakin bertambah gusar.

Saat ini, suara telepon yang berbunyi dalam sekejap memecahkan aura tidak di sekeliling ruangan, sampai akhirnya telepon tersebut diangkat.

Yuna mendengarkan laporan di telepon dengan serius, dan akhirnya merasa lega, dan dia buru-buru menyampaikan berita itu ke Nyonya besar : “Nenek, mereka bilang pekerjaannya sudah selesai, besok dia pasti tidak akan muncul di pesta ulang tahun.”

“Benarkah? Syukurlah!” Nyonya besar juga menghembuskan napas lega, wanita ini baru saja membuat kekacauan di villa ini, kalau besok dia muncul, entah apa yang akan dilakukannya untuk mengacaukan pesta ulang tahun tersebut.

“Benar, lihat, mereka telah mengirimkan foto ini.” Yuna membuka handphonenya, lalu memperlihatkan foto itu ke Nyonya Besar, tentu saja, setelah malam ini berakhir dia akan membuang bukti itu.

“Kenapa diikat seperti itu, apakah dia tidak….” Nyonya besar melihat ke arah perutnya, bagaimanapun juga yang ada di perutnya adalah cucu penerus keluarga Salim, bahkan meskipun dia tidak ingin melihat Sheila lagi, tetap saja dia khawatir dengan anak yang ada di dalam perut Sheila.

“Tidak apa-apa, mereka tidak mengikat perutnya kok.”

“Baiklah.” Dengan demikian Nyonya Besar baru bisa tenang, dia terus bergumam dalam hati, semoga pesta ulang tahun besok bisa lancar.

Hanya saja entah kenapa, hatinya semakin bertambah gelisah, membuat dia sangat kesal….

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu