Istri Direktur Kemarilah - Bab 123 Kamu Ini Sangat Egois Dan Masih Bisa Tidur ? (1)

Para pengawal membawa sebuah cincin, Sheila menarik napas terkejut, itu adalah cincin batu amber merah….

Jelas Denis juga mengenali cincin tersebut, saat itu wanita inilah bilang menerima pemberian berharga dari ibunya.

Dengan cepat Sheila berjalan mendekat lalu dia mengulurkan tangan ingin mengambil cincin tersebut dari tangan Denis, tapi Denis lebih cepat lagi, dia langsung mendekap cincin itu dengan telapak tangannya, lalu dipegang erat-erat.

Tangan wanita itu kebetulan sempat berbenturan dengan kepalan tangannya, tapi malah menggantung begitu saja di udara.

“Kenapa buru-buru seperti itu?” Denis balas menatap wanita ini, yang tadi masih mengeluarkan tatapan membunuh ke segala arah, justru sekarang malah demi sebuah cincin, menjadi kacau dan tidak fokus?

Sheila mengigit bibir bawahnya, sekujur tubuhnya menegang, yang tadinya dia berniat menggunakan alasan ‘hukuman untuk Suni Wijaya’ untuk bernegosiasi dengan Suni Wijaya, tidak disangka malah Suni tidak sabar, langsung mengeluarkan cincin tersebut.

Denis saja bahkan sampai tidak tahu kalau cincin itu sebenarnya milik keluarga Hermawan, karena Sheila telah berbohong padanya.

Dia pernah berkata kalau dia paling benci di bohongi dan di khianati….

Kali ini, lengkaplah sudah.

Saat ini, perasaannya seperti tidak takut mati, dalam kasus perjanjian cerai yang dibocorkan saja, Denis sudah tidak mempercayainya, juga membiarkan Regen membawa pergi Sisi, sudah sepatutnya dia marah, namun saat ini Sheila malah merasa bersalah..

Tidak peduli bagaimanapun juga, masih ada waktu setengah tahun yang tersisa, dia masih merupakan Nyonya Muda Salim, dan dia menerima pemberian cincin dari Kenny Hermawan, sebenarnya bisa dibilang melanggar aturan.

Tapi disini adalah rumah keluarga Wijaya, dimana kebohongan mudah terbongkar disini.

Ketika hal itu terpikirkan olehnya, bahkan keinginan untuk menghalangi Denis pun tidak ada, dengan pasrah dia hanya bisa menatap Denis yang mengeluarkan cincin tersebut dari tangannya, lalu mengacungkannya ke depan mata : “Dengar-dengar cincin ini adalah barang berharga milik Ibu Nyonya Muda?”

Harry sampai memicingkan mata supaya bisa melihat dengan lebih jelas, lalu lebih dekat lagi, setelah dilihat ternyata itu bukan, dia menggeleng-gelengkan kepala : “Aku belum pernah lihat cincin ini.”

“Kalau begitu seharusnya ini bukan barang berharga kan? Cincin ini jelas-jelas adalah milik keluarga Hermawan yang diwariskan turun-temurun!” Suni seperti mendapat bantuan, lalu dengan sekuat tenaga dia melepaskan diri dari pegangan pengawal.

Denis tidak menghiraukan usaha Suni yang ingin melepaskan diri, seluruh perhatiannya berpusat pada cincin itu.

“Warisan keluarga Hermawan? Bukti cinta seumur hidup?”

“Tepat sekali, ini adalah cincin yang diberikan oleh keluarga Hermawan kepada nyonya kepala keluarga, tapi aku malah dengar kalau sebelumnya cincin itu sering dipakai oleh Sheila…” Suni pelan-pelan berkata dengan nada yang ambigu, ada semacam rasa ketertarikan yang muncul.

Dia sudah lupa padahal tadi hampir saja dia dilempar ke danau untuk jadi santapan buaya.

Ekspresi wajah Denis seketika mengeras, raut wajahnya sudah sangat tidak enak dipandang : “Nyonya kepala keluarga Hermawan?”

Wanita ini memikirkan berbagai macam cara untuk bisa bercerai dengannya, apakah karena dia ingin menjadi nyonya besar keluarga Hermawan?

Postur badan Denis yang tinggi besar agak bergoyang, dia memaksakan diri tersenyum, meskipun Sheila punya pemikiran seperti ini, sampai kapanpun tidak akan ada kesempatan.

Karena, lelaki yang bernama Kenny Hermawan itu sudah menghilang dari dunia ini….

Dia tidak akan membuat perhitungan dengan orang yang sudah mati.

Sheila sudah terbiasa melihat kemarahannya yang menggelora seperti orang gila, tapi justru sekarang dia terlihat sedang berusaha untuk menahan diri.

Menahan diri ?

Selama ini tidak kata menahan diri dalam kamus Denis, namun sekarang dia justru sedang melakukannya.

Denis yang seperti itu malah membuat Sheila merasa takut!

Denis sangat posesif hingga membuat dia sengaja memotret foto mereka berdua yang sedang berciuman lalu mengirimkannya ke Kenny, sebegitu posesifnya sampai ketika Sheila duduk diatas pangkuan Tuan Muda Tang, kemudian Denis tega melukai Tuan Muda Tang hingga kulit pahanya mengelupas. Sama seperti tadi ketika dia sendiri yang menyodorkan Sisi ke tangan Regen Huo seperti memberikan seekor kelinci putih ke seekor serigala.

Dan sekarang justru sedang menahan diri?

Tiba-tiba pemikiran mengerikan tersebut merasuk ke dalam benak Sheila, dia menggelengkan kepala berusaha mengusir pemikiran itu, tidak! Tidak mungkin! Itu tidak mungkin terjadi! Tidak akan terjadi apa-apa pada Kenny!

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu