Istri Direktur Kemarilah - Bab 289 Suka Berselingkuh, Aku Akan Memenuhimu!
Bahu Sheila yang semula kaku mulai bergerak. Meski dia membelakangi pria itu, tidak bisa melihat ekspresi wajahnya, tetapi dia masih bisa merasakan ejekan menindas dari pria itu dan niat untuk mempermalukannya.
Sheila merasa bahwa dirinya pasti memiliki kecenderungan untuk dilecehkan.
Sangat jelas Denis menggunakan susunan kata kasar seperti itu, tapi Sheila masih merasa sangat kesal. Dia tidak marah, tapi hatinya bergetar kencang.
Sheila tahu bahwa tas tangan itu pasti ada bersamanya. Ketika Denis menanyakan hal ini, itu tidak lebih dari memberinya dua pilihan.
Jika Sheila mengakui bahwa tiga jam yang lalu, dia di sini berhubungan dengan Denis, Denis mungkin akan mengembalikan tas tangan itu padanya langsung, dan sebaliknya.
Hanya saja sungguh sulit bagi Sheila untuk mengatakannya.
Sheila tidak berbalik, tapi menarik napas dalam-dalam, dan berkata dengan suara kecil, "Tuan Wijaya mungkin salah mengenali orang."
“Benarkah?” Denis berkata sambil tersenyum, dan dengan santai berbalik ke ruang tamu.
Sheila ingin meraih pintu dan pergi, tetapi Sheila mendengar suara di belakangnya, memaksa Sheila harus berbalik dan berjalan menuju ruang tamu.
【Kamu adalah satu-satunya wanita yang pernah kumiliki. Dari dulu sampai di masa depan pun akan selalu begitu. 】
【Apakah kamu masih ingat, kamu bertanya apakah ingin memukulmu lagi? Berharap kamu mencintaiku setelah memukulku di mana-mana. Ya, aku harap kamu mencintaiku lebih dari sebelumnya, karena aku juga sama. 】
Itu adalah rekaman Denis. Benar, Sheila meletakkan perekam itu di tas tangannya.
“Kembalikan padaku!” Sheila sudah berjalan ke depan Denis dan mengulurkan tangan untuk meminta Denis mengembalikan perekamnya.
“Apakah ini punyamu?” Denis dengan santai memegang perekam di tangannya dan memainkannya. Suara dalam rekamannya masih berputar dalam satu putaran.
“Punyaku…”
"Itu punyamu, kenapa suaraku ada di perekam?"
“…”
"Katakan padaku, kenapa suaraku ada di perekam? Hmm?"
“Rekaman yang terakhir belum sempat kuhapus.” Sheila merasa sedikit bersalah saat berbicara.
“Hapus sekarang.” Dengan suara tanpa ampun, Denis menyerahkan perekam itu padanya.
Sheila mengulurkan tangannya untuk mengambilnya, mencoba merebutnya dari tangan Denis, tetapi perekam itu dipegang erat-erat oleh Denis di tangannya.
“Kamu!” Sheila mengerutkan alisnya, mengetahui bahwa Denis sengaja melakukannya, dan ketika hendak melepaskannya, tiba-tiba ditarik oleh Denis dengan sangat kuat, dan bahkan orangnya ikut terbawa oleh perekam itu dan jatuh ke pelukan Denis.
Sheila meletakkan tangannya di belakang sofa, dan tubuhnya sudah bersandar di dada Denis.
"Nona Wijaya masih suka berpelukan?"
“...!” Sheila menopang dengan sofa dan mencoba berdiri. Pada detik berikutnya, malah dibalik oleh Denis dan didesak di atas sofa.
Tidak bisa bergerak lagi.
Denis mengangkat kedua tangan Sheila ke atas kepalanya, menahannya dengan satu tangan, dan menekan perekam dengan tangan lainnya beberapa kali, dan rekaman suara Denis berhenti tiba-tiba.
"Tidak dihapus, agar bisa mendengarkan setiap hari? Katakan padaku, apakah kamu mendengarkan sambil tidur? Atau diam-diam mendengarkan di belakang Tuan Huo?"
"Dua-duanya bukan! Apakah imajinasi Tuan Wijaya sebanyak itu? Lepaskan aku!"
Denis tidak berniat melepaskan Sheila, tetapi malah mengambil perekam, dan menunjukkan angka 99 di layar.
"Aku punya banyak imajinasi, jadi kamu pikir kamu sudah mendengarkan 99 kali itu berasal dari imajinasiku?"
"..." Ternyata Sheila sudah mendengarkan sebanyak itu?
Sheila tidak pernah menghitung berapa kali dia mendengarkannya, hanya tahu bahwa ketika pikirannya kosong, Sheila mendengarkannya berulang-ulang untuk waktu yang lama.
Merasa napas pria itu semakin mendekat, Sheila menoleh dan berkata, "Aku mendengarkan rekaman suaramu untuk ibu asuh, dan aku salah menekan yang ini ..."
"Salah menekan 99 kali? Apakah menurutmu alasan ini cocok untuk dikatakan? Aku menyarankanmu untuk memberikan alasan yang lebih baik."
Tatapan Sheila melintas ke arah Denis. Gadis seksi itu berkeliaran di ruangan dengan santai seakan tidak ada yang terjadi, matanya memandang mereka dari waktu ke waktu, tapi ekspresinya tidak berani untuk berbicara.
Denis baru menyadari bahwa wanita itu masih di sana, dan berteriak dengan marah: "Keluar!"
Gadis itu seperti enggan untuk keluar, wajahnya cemberut, dan diteriaki untuk keluar sebelum sempat mengganti pakaiannya.
Sheila tertawa sinis: "Tuan Wijaya ingin aku mengatakan alasan yang lebih baik. Mungkinkah dia ingin aku mengatakan bahwa aku sangat rindu dan perlu menggunakan rekaman untuk mengisi kekosongan karena kehilanganmu?"
“Kalau tidak?”
"Kenapa kamu bisa mengira aku mendengarkannya sendirian?"
"..." Denis mengencangkan tangannya yang menahan tangan Sheila, dan pergelangan tangan Sheila yang ramping seperti akan hancur jika Denis menambah kekuatannya lagi.
"Tuan Huo memintaku untuk memberitahumu bahwa rekaman pengakuanmu bukanlah hal baru."
Implikasinya adalah Tuan Huo mendengarkan rekaman itu bersama Sheila.
"Jadi, apakah dia membiarkanmu mendengarkannya berkali-kali? Apakah dia membiarkanmu membawanya kemana-mana?"
"Sebaliknya, wanita yang bisa membuat Tuan Wijaya mengakui perasaannya akhirnya ditaklukkan oleh Tuan Huo, menurutnya itu sangat memuaskan."
Denis tidak memiliki ekspresi di wajahnya, seakan acuh tak acuh.
Hanya tidak ada niat untuk membiarkan Sheila pergi.
Sheila tidak peduli apakah Denis percaya atau tidak, sikap mereka ini sangat berbahaya. Jika mereka terus berdebat, ketika Regen kembali ke kamar dan tidak melihat Sheila, Regen pasti akan mencari Sheila. Sheila sudah setuju kepada Regen jika ingin Regen menyerahkan jantungnya, Sheila harus memutuskan hubungan dengan Denis.
“Tuan Wijaya sudah puas dengan penjelasan ini?” Suara dingin Sheila terdengar di ruang tamu yang sunyi lagi: “Jika sudah puas, bisakah kamu membiarkanku kembali? Tunanganku sedang menungguku di kamar.”
Sheila sengaja membuat Denis kesal dengan menggunakan kata tunangan ini.
Sangat jelas, kemarahan di mata Denis juga menunjukkan bahwa dia telah terpancing.
Sheila melepas tangannya dengan paksa dan akhirnya berhasil membuka kekangan Denis. Sheila akan mendorong Denis pada saat berikutnya, tetapi pria itu tersenyum dingin: "Jadi, ketika disetubuhi olehku sebelumnya, mengapa tidak kepikiran tunanganmu?"
“…”
"Atau itu disengaja, demi mendapat rangsangan untuk berselingkuh?"
“Aku tidak seperti itu!” Sheila tidak menyangka pikiran Denis berputar sangat cepat sehingga Sheila kehilangan kekuatan untuk menyangkalnya.
“Kalau begitu apa?”
"Kejadian itu tidak seperti yang kamu pikirkan, aku pikir tidak ada orang di ruangan itu ... Um ..."
Akhir perkataannya telah dimakan oleh bibir Denis, sebuah ciuman, yang justru seperti badai yang sedang mengamuk.
Denis menekan salah satu tangan Sheila di atas kepalanya, dan tangan satunya malah mencoba untuk menekan di dada Denis sendiri. Bibir Denis mengisap di atas Sheila, amat sangat erotis.
Kepala Sheila hanya bisa bergerak ke kanan dan ke kiri untuk menghindari ciumannya——
"Denis, kamu!"
Pada saat ini, percakapan datang dari pintu dan terdengr ke telinga Sheila, menyebabkan pupil matanya membesar, dan Sheila lupa untuk berjuang untuk beberapa saat:
【Tuan Huo, kamu tidak bisa masuk! 】
【Tunanganku hilang, aku curiga dia ada di dalam. 】
【Bagaimana mungkin tunangan Tuan Huo ada di dalam? Kapal pesiar ini sangat besar, mungkin ada di tempat lain? Jika kamu membutuhkan bantuan kami, aku dapat mengirim orang-orangku untuk seg... 】
【Menyingkir! Jika kamu tidak menyingkir, aku akan menembakmu! 】
【Tanpa perintah Tuan Wijaya, tidak diperbolehkan masuk. Jika Tuan Huo ingin masuk, langkahi dulu mayatku! 】
Tangan Sheila sudah mengepal, dan Sheila memukul dada Denis, mengingatkannya bahwa Regen ada di luar dan meminta Denis untuk melepaskannya.
Namun, Denis tidak bergerak sama sekali, sebaliknya, sebuah kelicikan yang mengerikan melintas di matanya yang licik.
Denis berdiri tiba-tiba, mengangkatnya dan meletakkan kaki Sheila di pinggangnya, Sheila takut jatuh, jadi dia harus memegangi leher Denis erat-erat: "Apa yang ingin kamu lakukan? Cepat turunkan aku."
Denis memeluk Sheila erat-erat dengan tangannya, menekan tubuh Sheila ke dirinya sendiri, dan kemudian berjalan ke kamar tidur sambil menggendongnya, lalu berkata dengan kejam di telinga Sheila: "Tebak apa yang ingin aku lakukan?"
Sheila melihat kejahatan di mata Denis. Ketika Sheila hendak melepaskan tangannya, Sheila dilempar ke tempat tidur, dan tubuh pria itu ikut menekannya: "Karena kamu suka berselingkuh, aku akan memenuhimu!"
Novel Terkait
Someday Unexpected Love
AlexanderUnperfect Wedding
Agnes YuThick Wallet
TessaPerjalanan Selingkuh
LindaIstri ke-7
Sweety GirlAwesome Husband
EdisonGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangIstri Direktur Kemarilah×
- Bab 1 Wanita Ini Sudah Berubah
- Bab 2 Hadiah Perceraian Untukmu
- Bab 3 Menjadi Anjing yang Hilang
- Bab 4 Mencapai Kesepakatan
- Bab 5 Saat ini Hanya Terhadapmu
- Bab 6 Seperti Seekor Anjing Jantan
- Bab 7 Sangat Berharga
- Bab 8 Seorang Lelaki Yang Serius dan Tampan
- Bab 9 Melamar Dirimu
- Bab 10 Kamu Belum Sepenuhnya Topi Hijau
- Bab 11 Kalau Kamu Darah Tinggi Dan Meninggal, Bukannya Aku Akan Menjadi Janda
- Bab 12 Sangat Mencintainya Sampai Menangis
- Bab 13 Lebih Rendah Daripada Rumput Yang Kuinjak
- Bab 14 Masalah Ini Harus Diperiksa
- Bab 15 Tetua Keluargamu Akan Meninggal Karena Kemarahan
- Bab 16 Kamu Pria Tidak Berguna Yang Selalu Kasar Padaku !
- Bab 17 Sepertinya Aku Telah Membunuh Orang
- Bab 18 Akan Kubawa Pergi Dengan Cara Apapun
- Bab 19 Pedang Nyonya Besar Salim Masih Tajam
- Bab 20 Akan Kukabulkan Satu Permintaanmu
- Bab 21 Aku Tidak Tertarik Denganmu
- Bab 22 Hanya Sekedar Permulaan
- Bab 23 Menyukai Istri Orang Lain
- Bab 24 Harimau Tidak Memakan Anaknya Sendiri
- Bab 25 Siapa Yang Tidak Bisa Bersandiwara
- Bab 26 Membalas Ciuman
- Bab 27 Apakah Dia Menyentuhmu
- Bab 28 Kenapa Harus Aku
- Bab 29 Dia Jelas Telah Menolak
- Bab 30 Tidak Mau, Ini Maksudku !
- Bab 31 Aku Tidak Mengambil Foto Binatang
- Bab 32 Menunjukan Kemesraan Mati Cepat
- Bab 33 Ini Sedang Memukul Muka Siapa?
- Bab 34 Menangkap Selingkuhan
- Bab 35 Istri Sah Yang Menyedihkan
- Bab 36 Merangkak
- Bab 37 Sayang, Bagaimana Caramu Mengurusku?
- Bab 38 Istri Selingkuh
- Bab 39 Cincin Pernikahan Yang Tidak Diketahui
- Bab 40 Sayang, Bantu Aku Disinfeksi
- Bab 41 Aku Alergi Semua Jenis Kacang
- Bab 42 Kamu Tau Apa Yang Paling Kubenci?
- Bab 43 Kamu Hanya Memiliki Kemampuan Ini?
- Bab 44 Tebak Apa Yang Kupikirkan Sekarang?
- Bab 45 Memperjuangkan Wanita Yang Dicintai
- Bab 46 Perubahan
- Bab 47 Digigit Sampai Mati
- Bab 48 Kamu terlihat kecewa
- Bab 49 Alasan Yang Tersembunyi
- Bab 50 Kehancuran Usaha
- Bab 51 Tebak, Siapa Aku
- Bab 52 Ada Suami Menghidupiku
- Bab 53 Seorang Perempuan Dungu Mencoba Cara Ini
- Bab 54 Satu-Satunya Perempuanku
- Bab 55 Setujui Satu Persyaratanku
- Bab 56 Aku Menganggapnya Menarik
- Bab 57 Buka Bajumu
- Bab 58 Apakah Kamu peduli dengan pendapatku?
- Bab 59 Darah Untuk Menulis
- Bab 60 Kamu Ingin Dia Lihat Bagian Mana?
- Bab 61 Obat Orang Ultra Posesif
- Bab 62 Selalu ada sekelompok cadangan kambing hitam untuk melindunginya dan membantunya
- Bab 63 Kamu Pasti Ketagihan
- Bab 64 Aku Mau yang Sama Persis
- Bab 65 Membayangkan Reaksi Dia Saat Mengenakan Cincin
- Bab 66 Bersulang
- Bab 67 Kamu Mau Hamil?
- Bab 68 Suasana Hati Yang Baik
- Bab 69 Tidak Mengijinkan Ada Pria Lain
- Bab 70 Dia Tidak Layak Disayangi
- Bab 71 Dia Memutuskan Panggilan Teleponnya!
- Bab 72 Para Perempuan Tergila-gila Padanya
- Bab 73 Janji Padaku Kedepannya Hanya Boleh Goda Aku
- Bab 74 Sangat Susahkah Seperti Seorang Istri Memperlakukan Suami?
- Bab 75 Kamu Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan?
- Bab 76 Kembali Mengenalku
- Bab 77 Dikurung
- Bab 78 Segala Sesuatu Disini Bukan Miliknya
- Bab 79 Mengapa Detak Jantungmu Begitu Cepat
- Bab 80 Seorang Pria Yang Tidak Dikenal
- Bab 81 Dia Tidak Dapat Hidup Tanpa Diriku
- Bab 82 Apakah Kamu Tidak Pernah Menolak Lelaki Yang Datang?
- Bab 83 Tidak Kubiarkan Pergi Lagi Dari Sisiku
- Bab 84 Hubungan Suami Istri
- Bab 85 Tidak Membutuhkan Sikap Munafik
- Bab 86 Tidak Dapat menjadi Istri Pertama
- Bab 87 Tatapan Matanya Seperti Orang Asing
- Bab 88 Kode Pria Untuk ONS
- Bab 89 Perjuangkan Ketiga, Pertahankan Keempat
- Bab 90 Dia Tidak Tertarik
- Bab 91 Berani Menanggalkan Pakaian di Depan Umum
- Bab 92 Apa Kamu Kira Ini Hanya Keahlian Wanita?
- Bab 93 Kali Ini Sudah Ingat Aku Kan?
- Bab 94 Beauty And The Beast
- Bab 95 Ketulusan untuk Melalui Malam Bersama Dewi Singa
- Bab 96 Wanita Ini Milikku!
- Bab 97 Saling Mengucapkan Selamat Bersenang-senang
- Bab 98 Aku Bisa Masuk Jika Aku Ingin Masuk
- Bab 99 Memanfaatkan Sebaik-baiknya
- Bab 100 Tidak Perlu Menjelaskan
- Bab 101 Sekarang Tidak Menyentuhmu, Bukan Berarti Kedepannya Juga (1)
- Bab 101 Sekarang Tidak Menyentuhmu, Bukan Berarti Kedepannya Tidak (2)
- Bab 102 Saling Menggoda Di Hadapanku? (1)
- Bab 102 Saling Menggoda Di Hadapanku? (2)
- Bab 103 Jadi Jantungku Ini …… (1)
- Bab 103 Jadi Jantungku Ini …… (2)
- Bab 104 Memberi Penghormatan Sebesar Ini, Bagaimana Bisa Aku Menerimanya (1)
- Bab 104 Memberi Penghormatan Sebesar Ini, Bagaimana Bisa Aku Menerimanya (2)
- Bab 105 Kamu Harus Panggil Aku Apa? (1)
- Bab 105 Kamu Harus Panggil Aku Apa? (2)
- Bab 106 Peluang Diciptakan Oleh Manusia (1)
- Bab 106 Peluang Diciptakan Oleh Manusia (2)
- Bab 107 Estetika Normal (2)
- Bab 107 Estetika Normal (2)
- Bab 108 Aku Tidak Bisa Berpisah (1)
- Bab 108 Tidak Tega (2)
- Bab 109 Tidak Boleh Menginjakkan Kaki di Rumah Keluarga Salim Selama-lamanya (1)
- Bab 109 Tidak Boleh Menginjakkan Kaki di Rumah Keluarga Salim Selama-Lamanya (2)
- Bab 110 Tidak Ada Makan Siang Gratis Di Dunia Ini (1)
- Bab 110 Tidak Ada Makan Siang Gratis Di Dunia Ini (2)
- Bab 111 Jika Kamu Bersedia Mengenakannya (1)
- Bab 111 Jika Kamu Bersedia Mengenakannya (2)
- Bab 112 Persaudaraan Wanita (1)
- Bab 112 Persaudaraan Wanita (2)
- Bab 113 Aku Lebih Menyukai Aroma Tubuhmu yang Alami (1)
- Bab 113 Aku Lebih Menyukai Aroma Tubuhmu yang Alami (2)
- Bab 114 Ini Adalah Pertama Kalinya Bagiku (1)
- Bab 114 Ini Adalah Pertama Kalinya Bagiku (2)
- Bab 115 Dia Takut Tidak Bisa Menunggu Sampai Saat Itu Tiba (1)
- Bab 115 Dia Takut Tidak Bisa Menunggu Sampai Saat Itu Tiba (2)
- Bab 116 Apakah Kamu Akan Membiarkan Pria Lain Memiliki Kesempatan Ini? (1)
- Bab 116 Apakah Kamu Akan Membiarkan Pria Lain Memiliki Kesempatan Ini? (2)
- Bab 117 Apakah Kamu Berharap Aku Mencintaimu ? (1)
- Bab 117 Apakah Kamu Berharap Aku Mencintaimu ? (2)
- Bab 118 Tidak ada Perceraian
- Bab 118 Tidak ada Perceraian (2)
- Bab 119 Lupa, Aku Minta Maaf Datang Terlambat ! (1)
- Bab 119 Lupa, Aku Minta Maaf Datang Terlambat ! (2)
- Bab 120 Aku Bawa Wanita Yang Sudah Menikah, Apa Itu Pantas? (1)
- Bab 120 Aku Bawa Wanita Yang Sudah Menikah, Apa Itu Pantas? (2)
- Bab 121 Sudah Buntu Masih Mengelak ! (1)
- Bab 121 Sudah Buntu Masih Mengelak ! (2)
- Bab 122 Apakah Dia Berpikir Melepaskanku? (1)
- Bab 122 Apakah Dia Berpikir Melepaskanku? (2)
- Bab 123 Kamu Ini Sangat Egois Dan Masih Bisa Tidur ? (1)
- Bab 123 Kamu Ini Sangat Egois Dan Masih Bisa Tidur ? (2)
- Bab 124 Satu-satunya Pria yang Bisa Diandalkan
- Bab 124 Satu-satunya Pria yang Bisa Diandalkan (2)
- Bab 125 Kamu Seharusnya Berterimakasih Atas Keberuntunganmu Sendiri (1)
- Bab 125 Kamu Seharusnya Berterimakasih Atas Keberuntunganmu Sendiri (2)
- Bab 126 Walau Tidak Ada Hasil, Efek Samping Tetap Akan Ada (1)
- Bab 126 Walau Tidak Ada Hasil, Efek Samping Tetap Akan Ada (2)
- Bab 127 Orang-Orang sekelasnya (1)
- Bab 127 Orang-Orang sekelasnya (2)
- Bab 128 Ajarkan Dia Dulu Cara Melayani Lelaki (1)
- Bab 128 Ajarkan Dia Dulu Cara Melayani Lelaki (2)
- Bab 129 Apa Kamu Bersedia Memberikan Tubuhmu Untukku ? (1)
- Bab 129 Apa Kamu Bersedia Memberikan Tubuhmu Untukku ? (2)
- Bab 130 Kamu Wanita Yang Aku Kagumi (1)
- Bab 130 Kamu Wanita Yang Aku Kagumi (2)
- Bab 131 Aku Berharap Kamu Tidak Akan Pernah Mengatakannya (1)
- Bab 131 Aku Berharap Kamu Tidak Akan Pernah Mengatakannya (2)
- Bab 132 Aku Berharap Kita Bisa Terus Hidup (1)
- Bab 132 Aku Berharap Kita Bisa Terus Hidup (2)
- Bab 133 Sepertinya Dia Keguguran (1)
- Bab 133 Sepertinya Dia Keguguran (2)
- Bab 134 Pembawa Sial (1)
- Bab 134 Pembawa Sial (2)
- Bab 135 Bagaimana Menjadi Seorang Nyonya Muda Salim yang Memenuhi Syarat (1)
- Bab 135 Bagaimana Menjadi Seorang Nyonya Muda Salim yang Memenuhi Syarat (2)
- Bab 136 Jangan-jangan Dia Hamil ? (1)
- Bab 136 Jangan-jangan Dia Hamil ? (2)
- Bab 137 Memang Hamil (1)
- Bab 137 Memang Hamil (2)
- Bab 138 Memberinya Sebuah Hadiah Buatan Tangan (1)
- Bab 138 Memberinya Sebuah Hadiah Buatan Tangan (2)
- Bab 139 Kamu Adalah Binatang (1)
- Bab 139 Kamu Adalah Binatang (2)
- Bab 140 Malam Ini Mohon Bantuannya ! (1)
- Bab 140 Malam Ini Mohon Bantuannya ! (2)
- Bab 141 Menerima Bayaran Untuk Melakukan Sesuatu (1)
- Bab 141 Menerima Bayaran Untuk Melakukan Sesuatu (2)
- Bab 142 Cintai Aku, Maka Aku Akan Melindungimu Seumur Hidup ! (1)
- Bab 142 Cintai Aku, Maka Aku Akan Melindungimu Seumur Hidup ! (2)
- Bab 143 Seolah Dibuat Sesuai Ukurannya (1)
- Bab 143 Seolah Dibuat Sesuai Ukurannya (2)
- Bab 144 Pertama Kalinya, Dia Merasa Dilindungi (1)
- Bab 144 Pertama Kalinya, Dia Merasa Dilindungi (2)
- Bab 145 Tidak Ada Toleransi Bagi Yang Menyentuh Dia ! (1)
- Bab 145 Tidak Ada Toleransi Bagi Yang Menyentuh Dia ! (2)
- Bab 146 Kalau Tuan Muda Salim Sudah Mulai Keras Kepala Bisa Membuat Orang Disekelilingnya Ikut Gila (1)
- Bab 146 Kalau Tuan Muda Salim Sudah Mulai Keras Kepala Bisa Membuat Orang Disekelilingnya Ikut Gila (2)
- Bab 147 Aku menyukaimu (1)
- Bab 147 Aku menyukaimu (2)
- Bab 148 Sepertinya Kita Adalah Suami Istri Paling Miskin Di Dunia (1)
- Bab 148 Sepertinya Kita Adalah Suami Istri Paling Miskin Di Dunia (2)
- Bab 149 Priamu (1)
- Bab 149 Priamu (2)
- Bab 150 Dasar Wanita Murahan, Lihat Saja Nanti !(1)
- Bab 150 Dasar Wanita Murahan, Lihat Saja Nanti! (2)
- Bab 151 Bau Pria Lain
- Bab 152 Jadi, Aku Ini Tidak Sebanding Dengan Seekor Anjing?
- Bab 153 Aku Ingin Memberikan Semuanya Kepadamu
- Bab 154 Setengah Mati Menginginkannya
- Bab 155 Anak Siapa
- Bab 156 Dialah Satu-Satunya Keinginannya
- Bab 157 Cara Terbaik
- Bab 158 Apakah Punya Masa Depan
- Bab 159 Aku Membiarkan Kamu Pergi !
- Bab 160 Selamat Untukmu
- Bab 161 Dia Tak Akan Membiarkan Orang Merampas Anak Itu!
- Bab 162 Kamu Tidak Mati, Aku Juga Bisa Dengan Dia
- Bab 163 Biarkan Hatiku Mati Dengan Tenang
- Bab 164 Tahu Apa Akibatnya Kalau Mencoba Mempermainkan Aku ?
- Bab 165 Ingin Pergi Dan Tidak Mau Kembali Lagi Selamanya ?
- Bab 166 Kamu Sebaiknya Berdoa Agar Tidak Bertemu Denganku Lagi Selama Hidupmu!
- Bab 167 Menyembunyikan Rahasia Terbesar Di Dalam Hatinya
- Bab 168 Hatinya Menginginkan Wanita Ini
- Bab 169 Apakah Kamu Mau Mempertimbangkan Untuk Mengganti Otak ?
- Bab 170 Karena Kamu, Dia Berdetak Keras Setiap Kali Melihatmu
- Bab 171 Suka Wanita Bekas Orang Lain
- Bab 172 Aku Bersedia Menjadi Wanita Dari Jantungmu
- Bab 173 Inilah Tujuan Dia Yang Sebenarnya!
- Bab 174 Dia Menginginkan Hatinya
- Bab 175 Coba Sentuh Dia Apa Ada Reaksi Atau Tidak?
- Bab 176 Apa Bisa Tahan Terhadap Godaan
- Bab 177 Kamu Boleh Memilih Pergi Bersamaku, Atau Pegi Bersama Dia
- Bab 178 Tembak Jantungnya, Aku Percaya Padamu
- Bab 179 Mau Tahu Hasilnya?
- Bab 180 Bertarung Secara Tidak Adil
- Bab 181 Pokoknya Bukan Milikmu
- Bab 182 Kalau Kamu Masih Percaya Padaku, Temukan Aku
- Bab 183 Aku Akan Mencarimu, Pasti Menemukanmu
- Bab 184 Padahal Sangat Peduli
- Bab 185 Yang Paling Perhatian
- Bab 186 Tinggalkan Dia
- Bab 187 Tak Semua Kata Maaf Dibalas Dengan Tak Apa
- Bab 188 Apakah Kamu Sangat Berharap Aku Pergi?
- Bab 189 Ternyata Yang Kamu ingin Tahu Itu Bagianku Yang Ini!
- Bab 190 Kamu Akan Memintaku Untuk Membiarkanmu Berada Di Sisiku
- Bab 191 Satu Jasad Dua Nyawa
- Bab 192 Dia Bahkan Berani Mengorbankan Nyawanya
- Bab 193 Beritahu aku , Apakah Kamu mencintaiku?
- Bab 194 Jangan Sampai Terjadi Sesuatu Padanya
- Bab 195 Kamu Hanya Ditakdirkan Untuk Menjadi Istriku
- Bab 196 Mungkin Berciuman Seumur Hidup Juga Tidak Cukup!
- Bab 197 Senyum Wanita Itu Penuh Makna
- Bab 198 Lembaran Hasil Tes Kehamilan
- Bab 199 Tuan Muda Menyayangi Nyonya Muda Dengan Semua Kekuatannya
- Bab 200 Saling Mengejar, Tetapi Tetap Ada Jarak Yang Abadi
- Bab 201 Tidak Membiarkan Dia Berbuat Sesuka Hati Di Wilayahnya Dengan Memanfaatkan Kesempatan Ini
- Bab 202 Waktu Yang Kuberikan Tidak Banyak
- Bab 203 Kita Lihat Siapa Yang Tertawa Di Akhir
- Bab 204 Menyelamati Pasangan Anjing
- Bab 205 Sudah Melihat Jelas
- Bab 206 Hamil Tapi Masih Tidak Bersikap Baik
- Bab 207 Kesempatan yang Bagus
- Bab 208 Kalau Hancur Aku Akan Melaporkanmu
- Bab 209 Tidak Pernah Menjadi Orang Ketiga
- Bab 210 Kamu Mau Mendorongku Ke Dia?
- Bab 211 Tidak Mengulang Kesalahan yang Sama Berulang Kali
- Bab 212 Jika Sesuatu Terjadi Padanya, Akupun Juga Akan Mati!
- Bab 213 Belajar Dulu
- Bab 214 Kamu Pasti Akan Menjadi Ayah Yang Baik
- Bab 215 Hadiah Dari Tuan Denis
- Bab 216 Seumur Hidup Aku Tidak Akan Menikah Kecuali Dengan Dia
- Bab 217 Anggap Saja Digigit Anjing
- Bab 218 Nasib Yang Serupa
- Bab 219 Dengan Cepat Dia Akan Menikah Lagi Denganku
- Bab 220 Ketika Keadaan Berbalik, Apakah Kamu Akan Datang Mencariku?
- Bab 221 Setiap Kata-katamu, Semua Aku Anggap Sungguhan
- Bab 222 Yang Kedua Sudah Terlihat, Yang Ketiga Mana
- Bab 223 Kangen Dia, Kangen Gila
- Bab 224 Aku Mengaku Salah
- Bab 225 Pahlawan Menyelamatkan Wanita Cantik
- Bab 226 Aku Mau Kamu——Menciumku!
- Bab 227 Dia Seperti Pemuda Kecil Yang Memberikan Ciuman Pertamanya
- Bab 228 Kamu Tidak Merusak Fantasinya
- Bab 229 Aku Mau Beri Kamu Kejutan
- Bab 230 Kamu Terlihat Lebih Kesakitan
- Bab 231 Aku Yang Meniduri Dia !
- Bab 232 Ternyata Dia !!
- Bab 233 Nasib yang Berbeda
- Bab 234 Hanya Penolakanmu yang Bisa Membuatnya Mati Hati
- Bab 235 Prosedur Perceraian Sudah Diurus?
- Bab 236 Tergila-gila dengan Cinta
- Bab 237 Apakah Terjadi Sesuatu pada Tuan Muda?
- Bab 238 Pria Ini Dimana?
- Bab 239 Siapa Suruh Kamu Mencuri Hatiku
- Bab 240 Kamu Bisa Bertanya Secara Langsung Kepadanya
- Bab 241 Setahun Bersamanya
- Bab 242 Nikahi Aku, Nyawaku Kapan Saja Kamu Ambil
- Bab 243 Bicaramu Seperti Sangat Mengerti Wanita
- Bab 244 Ayah Kandung Anak Di Perutmu
- Bab 245 Aku Tidak Kekurangan Uang
- Bab 246 Aku Akan Memberikan Sebuah Penjelasan Pada Keluarga Hermawan
- Bab 247 Tidak Ada 300 Tail Perak Disini
- Bab 248 Peringatan Dari Tuan Muda Susanto
- Bab 249 Memerankan Cerita Petani dan Ular
- Bab 250 Pura-Pura Sakit Untuk Melemahkan hatinya
- Bab 251 Bergantung Pada Relasi Juga Sebuah Kemampuan
- Bab 252 Tidak Boleh Pacaran Sama Klien
- Bab 253 Cincinnya Diutak-Atik Orang
- Bab 254 Identitasnya Siapa Sampai Bicara Soal Ramah Denganku
- Bab 255 Sakit Yang Cepat Lebih Baik Dari Sakit Yang Berkepanjangan
- Bab 256 Biarkan Aku Pergi Tanpa Penyesalan
- Bab 257 Pergi Dengan Menggunakan Cara Yang Paling Sedikit Melukai
- Bab 258 Menikahlah Denganku
- Bab 259 Walau Kamu Tidak Mau, Aku Tetap Mau Menikahi Kamu
- Bab 260 Berikan Dirimu Sendiri Kesempatan Untuk Menyiksaku
- Bab 261 Kenapa Mobilnya Bergoyang ?
- Bab 262 Menghadiri Sebuah Acara Penting
- Bab 263 Siapapun Yang Berani Menyentuh Sisik Putih Sang Naga, Pantas Mati !
- Bab 264 Aku Bersumpah Setia Padamu Selamanya
- Bab 266 Kamu Ingin Menepuk Denganku
- Bab 266 Dia Berusaha Menjadi Suami Yang Baik
- Bab 267 Menjadikanmu Sebagai Wanita Simpanan
- Bab 268 Aku Yang Akan Meninggalkanmu
- Bab 269 Kamu Ingin Melakukannya Bersamaku?
- Bab 270 Kamu Telah Melakukan Pilihan, Maka Harus Terima Akibatnya
- Bab 271 Dia Berani Menyentuhmu, Aku Akan Siapkan Makam Untuknya
- Bab 272 Ingat Fotokan Bekas Tamparan Untuknya
- Bab 273 Ibu Menjadi Terhormat Karena Anak
- Bab 274 Wanita Kecil, Kamu Menjadi Jahat
- Bab 275 Kali Ini Hasil Tes Tidak Akan Sama Juga Bukan?
- Bab 276 Mana Ada Yang Seaneh Ini?
- Bab 277 Tidak Memiliki Hubungan Darah
- Bab 278 Memakai Seperti Ini, Kamu Mau Menghadiri Pemakaman?
- 279:Yang Dia Incar, Adalah Disini!
- 280: Satu Orang Bisa Memainkan Satu Panggung Drama
- 281:Kamu Mau Meniduriku?
- Bab 282 Aku Meminta Kamu Untuk Memotong Kelaminmu Sendiri
- Bab 283 Aku Juga Seorang Pria Normal
- Bab 284 Gunakan Hati Sebagai Alat Tawar-Menawar
- Bab 285 Sangat Beruntung
- Bab 286 Kutebak, Kamu Pergi -- Mengirim 'Meriam'
- Bab 287 Kamu Adalah Wanita Pertama yang Membuatku Memikirkan Tentang Pernikahan
- Bab 288 Kamukah yang Kudesak ke Pintu?
- Bab 289 Suka Berselingkuh, Aku Akan Memenuhimu!
- Bab 290 Berbaring di Bawah Mantan Suami