Istri Direktur Kemarilah - Bab 145 Tidak Ada Toleransi Bagi Yang Menyentuh Dia ! (1)

Sambil memeluk Sheila, Denis memandang sekeliling dan berkata dengan nada tegas : “Termasuk kalian semua, siapapun yang berani menyentuh dia, maka tidak akan toleransi dariku!”

Nyonya besar mengurut dadanya, dan perlahan mulai jernih : “Aku tahu kamu marah karena anak yang ada dalam kandungan Sheila, makanya dirimu berani melawanku, aku tidak menyalahkanmu.”

Nyonya besar menghela napas dalam-dalam kemudian berkata : “Yang ada dalam kandungannya adalah darah daging keluarga Salim, nenek juga ingin menimang cucu, tetapi sebelum semua ini diselesaikan, aku malah khawatir dirimu kehilangan akal sehat karena dia!”

Nada bicaranya yang khawatir, telah mengutarakan keraguan Nyonya besar, meskipun alat tes kehamilan menunjukkan positif, namun belum tentu benar-benar hamil, sepertinya harus dipastikan lagi.

Perkataan ini sangat menusuk hati Sheila, hamil atau tidak, dirinya sendiri tahu dengan jelas, sebelumnya dia berkata kalau dia hamil karena dia ingin memperlambat rencana, dia pikir nantinya dia akan menjelaskan kepada Denis.

Lalu Nyonya besar mengutarakannya di hadapan orang banyak, kalau nanti diperiksa ternyata tidak hamil, maka yang akan marah besar sepertinya Tuan Besar.

“Hal ini tidak perlu kamu khawatirkan, aku akan pergi periksa.”

Punggung Sheila kaku, kapan akan dibawa pergi oleh Denis pun dia sudah tidak peduli lagi.

Waaahh ----

Para tamu undangan sontak berseru, Sheila menoleh ke belakang, dan menyadari kalau mereka memandang ke arah langit-langit.

Samar-samar terdengar suara kagum sekaligus iri :

【Ternyata itu foto ciuman antara Tuan Muda dengan Nyonya Muda, sungguh indah sekali.】

【Demi Nyonya Muda dia sampai berpikir begitu keras, Tuan Muda adalah orang paling romantis yang pernah aku temui.】

【Gosip diluaran terlalu menakutkan, aku tidak berani percaya lagi dengan gosip!!】

【Pesta ulang tahun Nyonya Muda kali ini sangat romantis, Yuna juga telah mengundang banyak orang, tapi malah tidak bisa dibandingkan dengan Tuan Muda seorang disampingnya.】

Dia menengok ke atas, dan dirinya tercengang melihat pemandangan itu.

Di tengah temaram senja, satu persatu balon udara mulai terbang dan melayang di udara, dan di tiap balon udara itu, ada foto-foto Sheila dari kecil sampai dewasa, 1 tahun 1 foto.

Dia menghitung, jumlahnya ada 22 buah, kesemuanya melingkupi langit di vila utama keluarga Salim.

“Nyonya muda, ini adalah yang Tuan Muda siapkan untuk ulang tahunmu.”

“Kenapa kamu bisa punya foto-fotoku sewaktu kecil?”

“Demi mencari foto-fotomu, aku telah mencari di rumah Wijaya berulang kali, malah yang ketemu adalah foto-foto pria lain yang diam-diam di potret oleh Nyonya muda….”

“…….” Pantas saja pintu kamarnya bisa dibilang hampir rusak karenanya!

“Tadinya Tuan Muda berniat mengajak kamu naik balon udara, katanya kalau semakin dekat dengan langit maka permintaan kita akan lebih didengar oleh Tuhan.”

Sheila melihat ke arah yang ditunjukkan oleh Jack, samar-samar dia melihat di salah satu balon udara tersebut, ada foto Sheila dan Denis yang sedang berciuman di restoran Hotel Universal, dan foto itu diambil diam-diam oleh Jack.

“Namun, Tuan Muda bilang kalau Nyonya Muda sedang hamil, jadi tidak baik kalau terbang ke langit.”

“……” Sheila hanya bisa menahan ucapannya di tenggorokan, dia ingin jujur ke Denis kalau dia sebenarnya tidak hamil, tapi sekarang begitu banyak orang, dia menengadahkan kepala lalu melihat wajah laki-laki yang berdiri tegak bagaikan pahatan es itu, dan langsung mengubah pembicaraan : “Kenapa sudah pulang?”

“Tidak ingin aku pulang ya?”

“Bukan begitu, aku hanya penasaran kenapa Tuan Besar begitu cepat melepaskanmu.”

“Ada lagi yang ingin kamu tanyakan selain pertanyaan ini?” Tiba-tiba Denis memantapkan langkahnya :

Misalnya, apakah dia kangen, lalu kenapa waktu itu dia tidak mempedulikan keselamatan diri sendiri malah menyelamatkan Sheila…

Sheila memilih untuk tidak beradu pandangan dengannya, dan menjawab dengan kikuk : “Tidak.”

Dia ingin bertanya kenapa masih menolongnya padahal sudah jelas itu berbahaya.

Hanya saja, dia khawatir kalau nanti jawabannya tidak akan bisa dia pikul, dan ketetapan hatinya akan goyah….

Awalnya memang dia tidak berharap cintanya akan mendapat balasan, namun ketika dia benar-benar tidak ada respon sedikitpun, Denis merasa sangat terpukul.

Denis menatapnya dalam-dalam : “Karena aku mendengar kalau kamu hamil.”

“……” Belum sempat Sheila memberikan penjelasan, tanpa disadari mereka sudah berjalan kedalam kamar, setelah menutup pintu, tubuhnya ditekankan di belakang pintu.

Sepasang telapak tangannya yang besar menangkup di pipi Sheila, lututnya menahan di antara kedua belah kakinya, dia mencondongkan badannya, lalu mulai mendaratkan ciuman di bibir Sheila tanpa basa-basi.

Kalau bukan karena diluar banyak orang, sedari awal dia sudah tak tahan ingin menciumnya.

Sheila hampir tidak bernapas karena ciumannya, namun ciumannya semakin lama semakin dalam, sama sekali tidak memberikan dia kesempatan untuk menolak

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu