Istri Direktur Kemarilah - Bab 12 Sangat Mencintainya Sampai Menangis

Bab 12 Sangat Mencintainya Sampai Menangis

“Nyonya Salim. "Denis tiba-tiba membenamkam kepala ke leher wanita, aroma manis yang tidak asing terhirup ke dalam hidung, memberikan pria rasa kepuasan yang tidak pernah dialami, melihat ekspresi Sheila yang cemas, dia tersenyum tipis, berkata :"sudah terlambat, saya sekarang sudah tidak mau tau"


Tiba-tiba satu tangan masuk menjelajah ke dalam rok, ganas dan cepat, dengan tepat dan tanpa mengasihani, ia merobek satu per satu lapisan penutup yang tipis !

"kamu! Dasar binatang!" Sheila sekuat tenaga membangkitkan tubuhnya, dengan badan terbungkuk, dia menggunakan badannya untuk mendorong Denis dan menghentikannya.

Dengan tidak mudah Sheila menggunakan posisi badannya yang sekarang untuk mendorong Denis sejauh setengah meter.

Pong--

Pinggang pria dengan kuat menempel ke tubuh wanita, sekali lagi menabrak ke pintu!

Uh--

Mata mungil Sheila tiba-tiba terbuka lebar, posisi mereka sekarang sangat sulit untuk berciuman, leher harus berputar menjadi posisi yang aneh hingga bisa berpas-pasan dengan mulut 

pria.

Pria bagaikan merebut sesuatu, dengan kuat dan dalam menyedot, seperti dunia akan berakhir

Satu tangan pria mengontrol dagu wanita agar dia tidak menutup kembali mulutnya, membuat pria lebih mudah untuk memasuki dan menjelajahi lebih dalam ke mulutnya

Rahang wanita ditahan oleh pria, kalau tidak wanita pasti akan menggigit lidah pria hingga putus!

Wanita melototi pria, pria sedikit sadar dari kenikmatannya, sedikit mengangkat kepala dan membuka matanya yang penuh gairah :"tutup matamu!"

Dia bersikeras untuk tidak menutupnya!

Matanya membuka lebih lebar lagi, itu membuat pria tersenyum tipis dan kemudian mengeluarkan suara gemetar yang keluar dari tenggorokan, diikuti sedikit maksud yang tidak baik, memerintah untuk terakhir kali


"wanita, kamu sangat tidak patuh."

Shlaaa--

Terdengar suara resleting yang terbuka

Rok wanita itu tidak ada resletingnya, jadi resleting itu...


Tatapan wanita mulai berubah menjadi sedikit aneh, lalu, pria dengan kuat menabrak masuk ke dalam, tidak ada kehangatan sama sekali, tidak ada pertanda, juga tidak ada drama permulaan.


Rasa sakit membuat wanita seketika menggigigit bibir bawahnya, tangan yang terperangkap mengepal dengan erat, kukunya yang cantik melukai telapak tangannya

Untungnya dia hanya menabrak masuk sekali, kemudian...malahan...berhenti di dalam dan tidak bergerak sama sekali...

Kalau mau cepat selesaikan, kalau tidak cepat keluar, berhenti didalam seperti ini, pria menganggap wanita itu tempat parkir?

Dia tersenyum dengan ironi, berkata:"Heh, tidak ada bensin lagi? Keahlian Tuan Salim cuman segitu..."

"kamu yang kehabisan bensin!" Denis melihat ke arah Sheila, kemudian berkata :"aromamu sama saja seperti Yuna, hanya saja bensinnya tidak banyak..."


"... ..."


Tidak salah lagi kalau pria itu binatang, wanita ingin membuka mulut untuk membantahnya, namun tidak sempat, Sheila merasa tubuhnya terisi udara, punggungnya sudah terasa 


kosong.

”Jelas pria telah melepaskannya, pria dengan ekspresi santai mengatakan :"aku tunggu kamu naik ke ranjangku sebelum subuh jam 3, kalau tidak, aku tidak yakin apa yang akan terjadi 

terhadap ibumu"

Selesai bicara dia membungkukkan badan, memungut selapis kain milik wanita itu, memasukkannya ke dalam kantong saku, kemudian melangkahkan kaki panjangnya, dan berjalan 


keluar.

"kembalikan celanaku!" memasukkan celana dalam wanita ke kantong saku, kebiasaan buruk seperti apa itu?

Pria tidak menghiraukan wanita itu, dan juga tidak bermaksud untuk menghiraunya...

"Hey!!" dia keluar mengejarnya.

Pria seperti tidak mendengarnya, dia sudah keluar dari pintu dan masuk ke dalam mobil, tidak lama kemudian mesin pun menyala, mobil dengan cepat menghilang...


Sheila menginjak-injak tanah dengan kuat, dengan marah dia menendang pintu dengan sepatu hak tingginya, sekuat tenaga menendang pintu itu dengan menganggap bahwa itu adalah 

nyawa Denis.

Selesai melampiaskan amarahnya, dia masih merasa belum puas, kemudian dia menendang lagi :" Denis, akan ku ingat kamu!"

Orang asing melihat wanita itu dengan tatapan aneh, wanita itu tahu kondisi dia sekarang sangat kacau!


Untung saja kebaikan Denis masih sedikit tersisa terhadap wanita itu, pria itu memerintah orang untuk membawa mobil wanita ke depan pintu klub.

Kebiasaan melihat ke arah jam, dan ternyata sudah jam 2.40


Apa yang dikatakan pria itu tadi?

Dia berkata sebelum jam 3 wanita itu harus sudah ada di ranjang pria?

Dulu pria menggertak wanita karena wanita itu lemah dan mudah digertak, jadi tidak perlu menghabiskan tenaga sama sekali, sekarang cara pria menggertak wanita itu sudah meningkat, menjadikan ibunya sebagai ancaman...


Pria sialan

Menarik nafas dalam-dalam, dan sekuat tenaga menekan rasa marahnya, wanita itu dengan serius berpikir sejenak, akhirnya dia pun mengemudi mobil ke arah perumahan Salim, karena dia tidak ada lagi pilihan lain, cinta pada ibu kandungnya , bahkan melebihi pada nyawa sendiri.


Dia harus mengakui kalau Denis sangat kejam untuk menggunakan kelemahannya ini!


……


Taman yang memasuki gelapnya malam hari diselubungi oleh embun tipis, menampakkan suasana misteri

Sheila memarkirkan mobilnya dengan baik, dari jauh terdengar bunyi suara pengaman, kemudian, tercium bau-bau Tuan rumah, setelah mengeluarkan suara rendah dua kali, tidak ada lagi suara yang terdengar.


Penjaga malam yang mendengar suara segera berlari keluar membuka pintu, melihat Sheila yang di luar, penjaga malam itu dengan hormat dan patuh memanggil :"Nyonya Salim"

"Tuan Salim sudah tidur belum?" Sheila menyerahkan kunci ke salah satu pembantu, pembantu di belakang menutup pintu, seketika hembusan angin bertiup kemari, wanita itu tidak mengenakan apapun di dalamnya, dia merasakan suatu hembusan angin dingin masuk ke dalam tubuhnya membuatnya merasa ada yang aneh di tubuhnya, kemudian dia bergemetar.


"belum tidur, Tuan sedang menunggu anda..."

Perkataan itu membuat Sheila berhenti melangkah, pembantu di belakang yang mengikutinya tidak sangka dia akan tiba-tiba berhenti, sehingga mereka kaget dan dengan segera berhenti ditempat juga, hampir saja mereka menabrak Sheila


Masih menunggu wanita itu naik ke ranjangnya?

Sheila melihat ke arah kaki dengan pikirannya yang tidak tau arah, melepaskan sepatu, menginjak di lantai dengan kaki telanjang :"kalau Tuan Salim bertanya tentang aku, katakan kalau aku sudah pulang, dan sudah tertidur."

"tapi..."

"jangan ikuti aku!" Sheila sekali lagi membalikkan badannya secara tiba-tiba, pembantu pun kaget dan segera berhenti melangkah, seketika tidak tahu harus maju atau mundur.

"tapi..."

"jangan ada yang masuk ke kamarku malam ini, mengerti?!" dia mengecilkan suaranya, namun nadanya sangat serius, tidak memberikan mereka kesempatan membantah.

Pembantu pun mundur :"iya, Nyonya muda"

Melihat tidak ada pembantu yang mengikutinya, Sheila mempercepat langkah kakinya, untung saja lantai dilapisi dengan karpet berbahan bulu kambing, kalau tidak lantai akan sangat dingin di malam hari, dia tidak suka merasakan sentuhan lantai dengan kakinya langsung


Dengan kaki menjinjit, dia kembali ke kamarnya sendiri, dan menguncinya!

Karena terlalu capek, dia sedikit membersihkan badannya dan langsung tertidur saat berbaring.

Keesokan paginya

Tuan Salim yang gagah turun dari ranjangnya, dan ternyata Tuan Salim yang bermartabat tinggi ini terhiraukan!

Semalam, karena menunggu wanita sialan itu, dia menghisap cerutu, berdiri sepanjang malam di depan jendela.

Hanya dengan memejamkan mata saja, seluruh otaknya muncul tatapan Sheila yang menantang, dan juga tubuh Sheila yang tertekan dibawah tubuh pria itu, begitu menawan.

Semakin dipikirkan membuatnya semakin marah, tubuhnya seketika muncul api yang tidak tau asalnya dari mana.

Tidak tersangkalkan, pria itu bukan hanya sekali ingin bergegas masuk ke dalam kamar Sheila, menyayanginya hingga ia menangis... ...

Bertahun-tahun, dia sudah terbiasa mengontrol dirinya untuk tidak melakukan hal itu, dia juga menganggap tidak ada satu pun wanita yang bisa membuatnya tergoyah!

Pengurus rumah tangga, Jack, mengambilkan Tuan Salim seragam.

Tiga set seragam murni buatan tangan terpakai di badan Denis, terlihat lebih tegap dan angkuh, Denis kemudian mengancing kancing kemeja dengan tidak sabar :"laporan kemarin sudah keluar belum?"


"su... ... Sudah... ..."

Melalui cermin, pria melihat ekspresi Jack yang berkata terbelit-belit, muka Denis yang awalnya tidak senang bertambah dingin :"Katakan!"

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu