Istri Direktur Kemarilah - Bab 106 Peluang Diciptakan Oleh Manusia (1)

Sisi sedikit terkejut, dia melambai-lambaikan tangannya : “Tidak, tidak Tuan Salim, aku tidak bisa menerimanya, ini terlalu berharga…”

“Barusan kamu panggil aku apa?” Suara Denis mendadak dingin dan turun beberapa oktaf, membuat Sisi kaget dan langsung memanggil : “Kakak ipar.”

“Karena kamu sudah memanggilku kakak ipar, maka apakah panggilan itu Cuma sekedar hiasan semata? Terimalah.”

Akhirnya Sisi menerima kado arloji itu karena dipaksa oleh Denis.

Pemandangan itu membuat Seli yang tadinya sedang berbaring di lantai terbuka matanya, lalu sambil menyunggingkan senyum manja dia berkata : “Adik ipar, aku akan menyuruh asisten untuk menyuguhkan segelas teh untukmu….”

“Adik ipar…” sontak Sheila tertawa : “Kak, karena dirimu pun sudah memanggil adik ipar, maka sebagai penatua, bukankah kamu sudah seharusnya pernah bertemu dengan kami?”

“Kamu!” Seli sampai tak bisa membalas karena di skak oleh Sheila, padahal dia tadinya juga ingin ikut-ikutan memanggil adik ipar supaya bisa dikasih kado pertemuan juga…

Melihat ucapan Sheila yang begitu tajam, Denis tidak tahan lalu berbisik di telinganya : “Sudah waktunya kita pergi?”

Dengan meminjam kekuatan nama Denis, dia telah memberikan sebuah pelindung untuk Sisi di keluarga Wijaya, di rumah ini, yang tampilan luarnya terlihat paling baik, sebenarnya itulah yang paling jahat.

Terutama yang ada di depannya ini, Seli, seperti siluman yang pandai bersandiwara, kelihatannya seperti orang bodoh, tapi dia sebenarnya jahat sampai ke tulang, bahkan suka mengadu domba.

Sheila sudah tahu, dia mengangguk.

Tepat saat Denis mau menggendong Sheila untuk bangun, dari arah pintu terdengar suara heels.

Suaranya pun terdengar sampai kedalam : “Tumben ya, kenapa hari ini rumah begitu ramai?”

“Suni, sudah pulang ya?” Seli terlihat agak canggung begitu mendengar suara Suni, lalu segera mencurahkan perhatiannya ke Suni.

“Tuan Muda Salim?” Begitu Suni memasuki pintu dia langsung melihat lelaki yang memancarkan aura luar biasa sedang duduk di sofa, dan sekaligus melihat Sheila yang duduk diatas pangkuan Denis, alisnya berkerut menjadi satu.

“Ada angin apa yang membawa kalian tiga kakak beradik kesini?” Tatapan mata Suni yang sombong menyapu kearah Sheila.

Karena mereka memang sudah mau pergi, Denis lalu menggendong Sheila bangun, Sheila merasakan pandangan sombong, Sheila menengok dan melihatnya : “Suni?”

“Kenapa begitu cepat sudah mau pulang?” Suni baru saja berjalan masuk, dan tangannya menahan pintu sambil mengganti sepatu, sebuah cincin ditangannya menarik perhatian Sheila.

Warna batu berliannya merah menyala, cerah memikat, ternyata itu cincin beryl merah, membuat Sheila seketika lupa bernapas!

Suni langsung menyembunyikan cincinnya, berganti sandal lalu masuk ke rumah.

Dan disaat ini juga, tiba-tiba Sheila mengubah niatnya, lalu dia dengan manja menarik lengan kemeja Denis : “Suamiku, karena sekarang semua orang ada dirumah bagaimana kalau kita tinggal?”

Tadi sudah tidak sabar mau pergi, sekarang malah tiba-tiba bilang mau tinggal, dia menundukkan kepala memandang wanita ini dengan tatapan bertanya : “Kamu tiba-tiba ingin tinggal?”

“Jarang-jarang bisa kumpul bareng keluarga…”

Tatapan Denis mendadak dingin, tapi juga tidak berkata apa-apa, lalu dengan sabar dia menggendong Sheila kembali duduk di sofa.

Harry merasa sangat gembira, tadinya dia sibuk memikirkan berbagai macam cara untuk menyuruh mereka tinggal, awalnya merasa gagal karena tidak bisa menahan mereka, tak disangka dengan satu ucapan dari Sheila, Tuan muda salim menurut saja, selanjutnya dia harus memikirkan baik-baik bagaimana caranya menyenangkan dewa kekayaan ini.

Sheila sepertinya sekilas melirik tangan Suni, lebih dekat lagi hingga ia bisa melihat dengan jelas, tepat sekali, dulu dia berusaha menyenangkan Nyonya Besar Salim sehingga dia ada mempelajari tentang batu permata, batu beryl merah kehijauan, ukurannya cukup besar, padahal biasanya batu dengan warna seperti ini kalaupun ada ukurannya sangat kecil, bahkan untuk mencari ukuran yang sama persis bisa dibilang tidak mungkin.

Jadi, bagaimana caranya cincin tersebut bisa ada ditangannya?

Suni sepertinya menyadari kalau dia sedang memperhatikan cincinnya, Sheila sengaja mengambil sebuah kantong dokumen transparan dari tangan Suni, di dalamnya ternyata sebuah rekam medis.

“Apakah nona kedua, tidak sehat?”

Suni belum sempat menjawab, sudah langsung diserobot oleh Seli : “Mana mungkin Suni tidak sehat, jelas dia mempunyai motif tersembunyi, kenapa? Apa kamu sudah bertemu dengan Dokter Kenny?”

Mendengar nama Dokter Kenny disebut, Sheila langsung membuka matanya lebar-lebar, tampaknya dia secara tidak sengaja telah melirik Denis sekilas, justru malah tidak sengaja melihat Denis memandangnya lekat-lekat dengan perasaan bangga.

Saat ini Suni merendahkan dirinya, dia menyalahkan Seli dengan satu lirikan, lalu melemparkan rekam medis tersebut ke pembantu : “Siapa yang bilang aku khusus pergi menemui Dokter Kenny, belakangan ini menstruasiku tidak lancar, jadi aku minta obat, hanya saja tidak sengaja bertemu dengan Dokter Kenny, dengar-dengar Dokter Kenny sudah beberapa hari tidak ke rumah sakit.”

Jantung Sheila berdebar tak karuan, apakah hukuman keluarga Hermawan terhadap Kenny masih belum selesai?

Kalau misalnya masalah ini masih bisa diselesaikan secara damai, harusnya masih bisa diterima, jangan sampai karena masalah ini seluruh keluarga jadi bertengkar hebat.

Memikirkan hal ini, perasaan menyesal mulai muncul di dalam hatinya.

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu