Istri Direktur Kemarilah - Bab 51 Tebak, Siapa Aku

Bab 51 Tebak, Siapa Aku

“Rinu Sinai?”

“Iya, dengar-dengar dia akhir-akhir ini sedang belajar manajemen hotel di luar negeri, aku rasa karya desainnya sangat mantap, lihat kaca patri ini, selain pencocokan warna yang berani, material pigmen yang digunakan adalah hasil dari bijih dan tanaman yang telah ditumbuk, diasah, dan melewati berbagai proses, sangat amat menghabiskan tenaga, makanya hasil warnanya bisa begitu kaya.”

Sheila tiba-tiba menghentikan langkah kaki, berbalik badan dan menatap Dona dengan penuh bermaksud: “kamu sangat akrab dengannya?”

“tidak… … sebelumnya aku juga menjadi asisten dia.”

Sheila berpikir sejenak, berkata: “apakah kamu ada informasi kontaknya?”

“Kalau email juga termasuk informasi kontaknya....”

“Berikan ke aku.”

“Baik.”

Dona mengangguk, lalu membuka pintu kantor untuk Sheila.

Dari pintu masuk, langsung terlihat jendela panjang dari lantai sampai langit-langit, meja kerja yang sederhanan nan anggun, pandangan menoleh ke arah kiri, tempat istirahat yang didekor dengan meja kopi dan sofa, serta bonsai.

Keseluruhan desainnya anggun namun sederhana.

Dona memberikannya dokumen-dokumen karyawan yang ada saat ini, manajer personalia adalah seorang pria paruh baya yang gemuk, dia terus melaporkan rencana perekrutannya: “karyawan yang mengundurkan diri kebanyakan mengeluh gaji dan tunjangan yang terlalu rendah, ditambah dengan hotel-hotel lain yang sengaja menaikkan persyaratan dalam bidang ini, jadi… …”

“Menurutmu bagaimana cara menyelesaikannya?”

“Hotel lain telah meningkatkan gaji mereka, apakah kita… …”

Jari Sheila memijit dahi, wajahnya yang elok tampak sedikit kelelahan, semalam dia tidak tidur nyenyak.

“Pertahankan keadaan semula.” Keluarga Sinai meningkatkan modal, berniat buruk untuk bersaing, bukannya yang mereka mau adalah dia terjebak dalam perangkap mereka ini?

“Ini… … sulit untuk merekrut dengan cara ini… …”

“Seluruh kota ini begitu banyak orang, tidak buruk jika perusahaan Sinai bisa merekrut sejumlah besar orang ini.”

“……”

Sheila merapikan dokumen-dokumen yang ada di atas meja, menyodorkannya ke manajer personalia: “lagipula, aku tidak terburu-buru.”

“……”

Manajer personalia terbengong, sampai pada saat dia keluar dari pintu kantor, dia pun masih tidak bisa memahami keadaan dengan jelas, dia awalnya mengira bahwa Nyonya muda Salim mencarinya adalah untuk mendesaknya menyelesaikan masalah rekrutmen, karena bagaimanapun memiliki orang berkemampuan adalah dasar untuk pengembangan hotel, tetapi dia malah tidak terburu-buru?

Ini… …

Sebuah pesan muncul di sudut kanan bawah layar ipad, pemberitahuan bahwa Dona telah mengirimkannya email, itu adalah alamat email Rinu Sinai.

[Apakah aku pernah bilang, jangan ada yang datang ke rumah utara, dan tidak boleh menyentuh Carl?]

[Dia tidak berniat buruk padamu, tapi kamu malah membakarnya?]

[Tempat ini, kedepannya jangan datang lagi.]

teringat kata-kata Denis di kepalanya.

Kepedulian Denis terhadap Rinu Sinai jauh melampaui imajinasi Sheila, Denis yang begitu posesif, kenapa dia tidak membiarkan Rinu Sinai tetap berada di sisinya?

Walau seperti rumor yang beredar bahwa Rinu Sinai sedang belajar di luar negeri, tapi dia tidak pernah muncul semenjak Sheila dan Denis menikah, sedikit tidak masuk akal… …

Karena tidak ingin disebut sebagai orang ketiga, jadi memutuskan untuk merestui mereka berdua?

Pikiran ini dengan cepat disangkal oleh dirinya sendiri, meskipun tidak tahu apa alasan yang sebenarnya, intuisi memberi tahu dia bahwa alasannya tidak begitu sederhana.

Jari mengetuk-ketuk layar ponsel, mengetik beberapa kata:

[To Nona Sinai: Hai, Aku adalah Sheila Wijaya, maaf mendapatkan alamat emailmu tanpa sepengetahuanmu, aku ada beberapa hal yang ingin tanya langsung padamu, kalau boleh, harap hubungi aku]

......

Bola golf membentuk lengkungan sempurna di udara, perlahan-lahan berguling di atas rumput dan masuk ke dalam lubang.

pukulan bola melambung tinggi yang sangat indah.

Jack tidak bisa menahan bertepuk tangan untuk tuannya, semalam setelah tuan mengetahui alasan Nyonya muda membakar bulu Carl, suasana hatinya sangat baik, dan juga tidak mudah untuk mendapatkan kabar baik hari ini bahwa Nyonya muda akan mengambil alih Hotel Universal, agar Nyonya muda bisa beristirahat dengan baik, dia semalam sengaja tidur di rumah utara.

“Berita.”

Jack segera mengeluarkan tablet:

“Hari ini Kangsi secara resmi melanjutkan perdagangan… …”

“Berikutnya.”

“Properti Chengdong selesai hari ini, terdaftar secara resmi… …”

“Berikutnya.”

“… …” Jari Jack membalik halaman di layar tablet, tuan suka mendengarkan berita militer: “Menanggapi ancaman, sebuah negara bermaksud untuk membuat senjata nuklir ... "

“Berikutnya.”

“Erkherkh… …” beberapa judul berita yang dibacakan terus diabaikan Tuan muda sebelum selesai membacakan, jelas sekali bahwa dia tidak tertarik dengan berita-berita ini.

Jack menyimpan tablet: “Hari ini Nyonya muda resmi mengambil alih Hotel Universal.”

Lalu terhenti sejenak, Tuan muda jelas tidak bermaksud untuk memotongnya lagi, meneruskan: “banyak media yang pergi, memfoto dan berita yang mereka dapatkan sudah lebih dari cukup.”

“Ya.” ‘PLAKK’ sekali lagi ayunan yang anggun.

“tapi, ada pesan dari manajer personalia, karena Hotel Universal diakuisisi, ditambah dengan perusahaan Sinai yang meningkatkan gaji, sehingga Universal banyak kehilangan karyawan… …”

“Ya.”

“Dunia luar beredar rumor, katanya Hotel Universal merupakan awal dari pemisahan properti antara perceraian Tuan dan Nyonya muda, mereka semua telah membatalkan orderan pesta, makan, dan bahkan kamar.”

“Sesuai dugaan.” Denis mengenakan setelan golf putih, tinggi dan tampan, tidak sedikit wanita yang menoleh kemari untuk melihatnya, ada juga seorang wanita yang membawa tongkat golf, dia terpesona dengan sosok Denis sampai terjatuh ke tanah, teman-temannya mencibir.

“Apakah perlu diurus?”

“Ada telepon?”

“Tidak ada panggilan telepon dari Nyonya muda……” Jack melihat Tuan muda sedang menatap lubang bola di depan, dengan lembut mendorong bola kearah lubang, bola masuk lagi.

“Tidak ada panggilan?” dia pun jelas bahwa perempuan keras kepala ini tidak akan dengan begitu mudah untuk memohon bantuan darinya, mungkin dia masih marah padanya, semua bakpao kepiting dibuangnya ke dalam tong sampah.

“Manajer personalia Hotel Universal bilang Nyonya muda terlihat tenang, tampaknya tidak terburu-buru merekrut orang… …”

“Pesan sebuah tempat di Hotel Universal untuk siang nanti.”

Jack senang, apakah tuan muda ingin memberikan Nyonya muda sebuah kejutan?

……

Hotel Universal

“Presiden Wijaya, hari ini pembuatan film akan menggunakan latar tempat sini.” Dona membawa Sheila datang ke tempat pemandian air panas terbuka milik hotel.

Di depan, cahaya, fotografi, staf rekaman, serta para karyawan sedang sibuk untuk mempersiapkan tempat.

Tempat pementasan adalah sebuah pemandian air panas terbuka yang terus mengeluarkan uap panas, untuk mencapai efek yang indah, orang yang bertanggung jawab atas tempat sedang menaburkan kelopak mawar merah di sumber air panas.

Uap asap yang bersebaran, membawa sedikit aroma mawar yang wangi.

Melewati tempat pemandian, kelopak bunga pohon ceri berjatuhan sesuai arah angin, Sheila mendongak dan memandang kelopak bunga yang jatuh karena tiupan angin, pemandangan hujan kelopak bunga yang indah, kelopak jatuh di rambutnya, dan juga di pakaiannya, ada semacam keindahan yang melampui batas waktu.

Kecantikannya menarik perhatian semua karyawan, jika bukan karena sudah mengetahui aktor iklan hari ini, hampir semua dari mereka menganggap bahwa gadis cantik di bawah pohon ceri itu lebih cocok dengan tema hari ini.

“Lihat apa? Cepat bereskan persiapan! Kalau tidak selesai dalam waktu sepuluh menit, jangan muncul lagi!” Sutradara tidak puas dengan kemajuannya, naskah di tangan dilemparnya ke meja, kemarahan yang besar.

“Siapa aktor iklan hari ini?” tanya Sheila dengan penasaran.

“Adalah… …”

Dona yang hendak bicara terkejut karena sebuah bayangan.

Arhh--

Sheila berteriak terkejut, pandangannya tiba-tiba menjadi gelap, punggung belakangnya menempel pada dinding otot, sedangkan atas kepalanya ditekan oleh dagu yang keras.

“Tebak, siapa aku?” Sebuah suara bernada rendah dan serak, mirip suara bass, dengan frekuensi yang menawan hati.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu