Istri Direktur Kemarilah - Bab 141 Menerima Bayaran Untuk Melakukan Sesuatu (1)

Kali ini Nyonya besar tidak tahan lagi, dia langsung berdiri dan berkata : “Berhenti sekarang juga!”

Sheila memalingkan kepala dan tersenyum manis : “Apakah nyonya mau pergi ke kamar bersamaku?”

“Kamu! Apa yang kamu inginkan supaya dirimu mau pulang?”

Sheila melihat ada kesempatan untuk berunding, tapi dia tidak ada niatan untuk turun, malah berdiri tak bergeming disana, dia mengangkat dagunya sambil berkata : “Aku ingin anda menelepon Tuan Besar, dan memberitahukan kalau semua aku lah yang melakukan semua ini, dan tidak ada hubungannya dengan Denis, serta meminta Tuan Besar untuk melepaskan dia.”

“Baiklah, aku berjanji padamu.”

Dan sambil berpegangan di tangga dia menambahkan : “Satu lagi, aku berharap pesta ulang tahun besok menjadi pesta ulang tahun untuk diriku.”

Dia sudah tahu tujuan pesta ulang tahun besok dari percakapan Yuna Sinai dan pembantu, tujuannya yaitu mengumumkan Yuna Sinai sebagai Nyonya Muda Salim berikutnya, dan semua orang tahu kalau dia dan Yuna berulang tahun di hari yang sama, kemudian seluruh orang di kota tersebut akan mentertawai dia.

Dia tidak akan diam saja membiarkan semua itu terjadi, bahkan tanpa persiapan apapun.

“Tidak bisa!” Yuna sudah panik dan hampir menangis : “Nenek, semua teman dan saudaraku pun sudah tahu kalau nenek yang mengadakan pesta itu untukku, dan sekarang mau diganti jadi pesta wanita itu, kalau begitu kedepannya bagaimana aku bisa punya muka bertemu dengan mereka?”

“Ini….” Dia tidak menyangka kalau wanita ini saking tidak tahu malunya sampai mau merebut pesta ulang tahun orang lain.

“Nenek, dia pasti hanya ingin menakutimu saja, aku tak percaya kalau dia benar-benar berniat ingin tidur denganmu!”

Sheila menggerakkan bahunya dengan malas, sepertinya sudah tidak ingin berunding lagi, lalu berbalik badan dan menaiki tangga : “Kalau kamu berpikir seperti itu aku juga tidak bisa apa-apa, kalau begitu aku pergi istirahat dulu, Nyonya Besar, malam ini aku akan menjaga anda baik-baik.”

Mata mereka membelalak melihat wanita tersebut berjalan masuk ke kamar Nyonya Besar, tak lama kemudian dia keluar lagi.

Tangannya memegang amplop dan kertas surat, kemudian dia membaca dengan suara nyaring : “Dear Lian, dirimu bagaikan bulan di langit, menerangi aku yang berada dalam kegelapan, dirimu bagaikan bunga teratai salju puncak gunung es, murni dan cantik, jantungku, hatiku, dan semuanya kuserahkan padamu….”

Lian merupakan salah satu suku kata dalam nama Nyonya Besar, yang ada di tangan Sheila adalah surat cinta yang dia terima saat masih muda dulu!

“Jangan dibaca lagi! Sheila!Kuperintahkan padamu jangan baca lagi!”

“Masa aku tidak boleh membacakan surat cinta yang sangat menyentuh hati ini? Oh, tertanda : dari ----- yang mencintaimu”

“Sudah cukup!!!” Nyonya besar meraung dengan penuh amarah : “Aku berjanji padamu!”

“Begitu cepat anda mengabulkan permintaanku berarti sudah waktunya aku pergi?” Sheila menuruni tangga dengan memegang setumpuk surat cinta dan buku harian di tangannya, dia mengulurkan semua surat itu ke Nyonya Besar dan bersikap seperti memerintah : “Nyonya Besar, anda harus ingat, lain kali sebelum mengundangku kesini, anda harus pikir baik-baik apakah bisa dengan meminta aku, si dewa penyakit ini pergi dengan lancar.”

Dia tahu kalau di belakang mereka memanggilnya dewa penyakit, dan dia tidak keberatan, karena ---

Kali ini, Nyonya Besar mengumumkan kalau dia kalah, dan untuk kedepannya sebelum mengundang Sheila datang dia akan memikirkan matang-matang akibatnya.

Akhirnya Sheila pergi dari vila utama dengan berlenggak-lenggok puas.

Kepalanya terangkat tinggi seperti seekor burung merak yang melebarkan sayapnya.

……

Sudah larut malam, Sheila tidur di kasur sambil mengerutkan kening, tidurnya tidak tenang, malam sebelumnya dia bermimpi buruk, dalam mimpinya dia bertemu dengan Sisi yang tubuhnya dipakukan pada sebuah salib, kemudian seluruh tubuhnya dipenuhi dengan ular yang bergelantungan.

Tiba-tiba dia terbangun, dia merasakan barang-barang di sampingnya bergetar, dan dengan cepat pintu kamar sudah dibuka.

Dengan kondisi bingung kedua bayangan hitam itu diam-diam menutup pintu, lalu berjingkat-jingkat berjalan masuk ke dalam.

Dengan cepat mereka hampir sampai di tepi ranjang, salah satu orang tersebut menarik selimut dengan cepat, dan orang yang satu lagi bekerja sama dengan melompat ke kasur, dan mereka menyadari kalau kasurnya kosong.

“Mana orangnya?”

Lampu menyala ---

Bukan, lebih tepatnya seberkas sinar.

Mereka mengikuti sinar tersebut, dan Ahhh----

Kedua lelaki itu menjerit : “Ada hantu!!!!”

Yang terlihat hanyalah sinar lampu itu menyorot dari bawah ke atas, ‘hantu perempuan’ yang rambut hitam nya agak menutupi wajah, serta mengenakan gaun putih, terlihat seperti sedang melayang.

Kedua lelaki itu begitu ketakutan hingga buru-buru turun dari kasur dan lari tunggang-langgang kearah pintu, lalu ‘hantu perempuan’ itu memanggil : “Berhenti! Kemari!”

Mereka berdua pun berhenti, berbalik badan dan melihat wanita itu sedang melepas rambut palsunya : “Nyali kalian begitu kecil masih berani masuk kemari untuk menculikku?”

Mereka menatap orang yang akan mereka tangkap, mereka sudah tersadar lalu saling bertukar pandang satu sama lain, kemudian baru teringat akan tujuan mereka datang kesini, dan mereka mulai dari awal : “Tidak ada cara lain, kami diminta tolong oleh orang, jadi kami hanya minta anda untuk ikut bersama kami.”

“Kalian mau bawa aku kemana?” Sheila tahu kalau Yuna tidak mungkin melepas dia dengan mudah, dan besok adalah ulang tahunnya, tentu saja dia berharap kalau Sheila muncul disana.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu