Istri Direktur Kemarilah - Bab 214 Kamu Pasti Akan Menjadi Ayah Yang Baik

Ruang Edukasi, Rumah Sakit.

Jack mengatur pengawal menjaga diluar pintu, sementara dirinya menemani tuan dan nona muda masuk.

Dinding pink dilukis dengan gambar kartun yang indah, seolah seperti memasuki dunia dongeng.

Perawat dengan ramah membantu mereka membukakan pintu, didalam kelas, sudah ada beberapa pasutri.

Melihat mereka masuk, satu persatu tatapan tertuju kearah mereka, tidak bisa tidak kagum dengan penampilan mereka yang menakjubkan.

Di depan Kelas Edukasi ada sebuah proyektor, dimana diputar video perjalanan bayi tumbuh perlahan dari tahap embrio hingga menjadi bayi ketika berada di tubuh ibunya.

Di sisi kanan, Dokter menjelaskan nutrisi yang dibutuhkan oleh janin dan apa yang harus dilakukan orang tua pada setiap tahap.

Mereka duduk di baris terakhir, dan Jack berdiri di belakang tuan muda.

Sheila menatap layar dengan rasa ingin tahu, sesekali berbalik melihat reaksi Denis, sadar dia mendengarkannya dengan seksama, dan menyuruh Jack mencatat di kertas.

Dokter merangkum pengetahuan dari janin dalam kandungan hingga lahir, dan persiapan dari kelahiran sampai usia tiga tahun.

Perawat mengeluarkan boneka bayi, dan memperagakan pada meraka bagaimana cari menyusui dan mengganti popok.

“Diusia ini bayi tidak bisa berbicara, bayi hanya bisa menangis mengekspresikan kebutuhannya, dan kebutuhan bayi tidak lebih dari tiga jenis: lapar, mengantuk dan buang air……”

Dokter memperagakan bagaimana menyusui bayi dengan botol susu, dan bagaimana cara memeluk bayi dengan benar.

“Ada dua cara untuk menggendong bayi,cara pertama: gunakan tangan kiri memegang punggung, leher, dan kepala bayi, lalu tangan kanan diletakkan di bokong dan pinggang bayi, yang kedua cara memegang pergelangan tangan: letakkan kepala bayi di lengan kiri menekuk, dan lindungi kepala bayi dengan siku. Hati-hati untuk tidak menggendong bayi secara vertikal saat bayi berumur 1-2 bulan, karena otot leher bayi masih belum sepenuhnya berkembang, dan karena otot leher lemah. Hindari cara memeluk yang salah untuk mencegah kerusakan postur tulang belakang bayi……”

Lalu Dokter itu melirik seluruh pasutri: “Apakah kalian tertarik untuk mencobanya?”

Saat ini perawat mengeluarkan beberapa boneka bayi, setiap pasutri satu tim.

Sheila dengan canggungnya menerima ‘boneka bayi’, ‘boneka bayi’itu hanya mengenakan popok, ketika tangannya menyentuh bagian tubuh yang berbeda, ia akan mengeluarkan suara, tangisan, dan tawaan yang berbeda.

Mata bayi itu berkedip memandang Sheila, seolah itu nyata.

Sheila sangat canggung mengikuti cara Dokter tadi, tiba-tiba satu tangan besar menjulur keluar: “Seharusnya seperti ini.”

Pria itu mengoreksi postur tubuh yang benar untuknya, dan Dokter dengan puas memuji: “Tuan ini benar-benar mendengarkan penjelasanku dengan cermat dan memahami postur menggendong bayi dengan baik, kedepannya pasti akan menjadi ayah yang baik……”

Lalu Dokter itu kembali berkata: “Sebenarnya ibu zaman sekarang ini cukup susah, kalau saja ada ayah yang bisa membantu, ibunya pasti bahagia.”

Denis yang mendengar dirinya dipuji, ekspresi wajahnya sama sekali tidak berubah, kemudian Sheila menyerahkan bayi itu kepada Denis: “Ayah baik, kamu yang menyusui bayi nya ya?”

Wajah Denis menghitam, wajahnya yang begitu ditambah dengan bayi yang ada dalam pelukannya, ada semacam perasaan yang sulit untuk diucapkan, dia selalu merasa, tidak peduli seberapa sombong pria itu, setelah dia menjadi ayah, hatinya pasti akan berubah menjadi lembut.

Sheila menyerahkan botol susu padanya, alih-alih menerimanya, Denis malah menarik pergelangan tangannya, lalu berbisik ditelinganya : “Aku yang menyusuinya, terus kamu yang menyuapiku makan?”

Sheila mencubit lengannya: “Yang serius, kelak kalau aku tidak ada, kamu harus belajar cara mengurus anak……”

“Kelak kamu tidak ada?”tanya Denis curiga pada Sheila, yang sudah lebih dulu mengerutkan kening memberikan reaksi.

“Maksudku, kalau terjadi apa-apa padaku, anak ini kuserahkan padamu.”

“Ada pengasuh.”

“Ini anakmu sendiri, kamu tidak merasa menjaganya sendiri lebih baik?”

“Kita sama-sama menjaganya?”tatapan Denis seolah bisa melihat sesuatu, setelah sekian lama Sheila tidak menjawab, Denis sekali lagi menunggu jawabannya: “Berjanjilah padaku.”

“Iya.”jawab Sheila, dengan hati hampa dan canggung.

Bayi dalam pelukan Denis menatapnya dengan instens, seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba ‘bayi’itu menangis.

“Bayinya menangis.”Sheila dengan cepat memberikan botol susu padanya.”

‘Bayi’itu akhirnya berhenti menangis ketika menyentuh dot, tapi selang tidak lama menangis lagi.

“Kenapa ini? Sudah minum susu kenapa masih menangis?”

“Ngantuk, atau mungkin buang air……”jawab Denis serius.

Dia benar-benar murid yang baik, mendengarkan penjelasan Dokter dengan baik, bahkan lebih serius dari Sheila……

Dan saat ini gerakan Sheila kalang kabut.

Denis dengan tenang membuka popok ‘bayi’ dengan satu tangan, dan ternyata popoknya basah.

Seperti dugaan ternyata karena pipis.

“Denis.”panggil Sheila tiba-tiba.

“Ehn?”

“Kamu pasti akan menjadi ayah yang baik.”

“Aku lebih suka menjadi suami yang baik.”ucap Denis sambil mengganti popok.

“Kamu sudah.”dia menggunakan cara sendiri melindungi istrinya, bagi Sheila begini saja sudah cukup.

“Aku masih bisa lebih baik.”

“……”

Setelah ganti pokok, bayi itu akhirnya berhenti menangis, dan Kelas Edukasi Orang Tua hampir berakhir.

Dokter itu berkata: “Disebelah ruang kelas ada foto bayi yang sudah gabungkan, foto itu juga bisa dibuat jadi berbagai souvenir, calon ayah dan ibu kalau kalian tertarik bisa pergi kesana melihatnya.

Sheila tidak sabar berdiri dan menggenggam HP Denis, jarang sekali wanita ini tertarik pada satu hal, dan Denis juga sangat kooperatif.

Mereka berdiri di depan kamera, dan kamera itu merekam fitur wajah mereka ke komputer, staf yang bertanggung jawab atas kamera tidak tahan dan berseru: “Kalian benar, bayinya pasti sangat cantik.”

Komputer menyatukan fitur wajah mereka berdua, lalu mendandani bayi.

“Ternyata benar sangat cantik? Ini bayi yang paling cantik yang pernah mengikuti kelas ini!”

Staf itu memberikan foto-foto itu kepada mereka, dan Sheila memandangi bayi yang tampak seperti Denis dan dirinya sendiri dengan gembira: “Apakah ada yang lebih besar? Misalnya, usia satu tahun, dua tahun, hingga delapan belas…… aku ingin setiap usia ada satu.”

“Ada, aku bantu kalian mencetaknya, lalu dimasukkan kedalam album untuk kalian.”

“Terima Kasih.”sulit bagi Sheila untuk menunjukkan senyum bahagia diwajahnya.

Dengan cepat, staff disana segera membuatkan album, dan memberi foto kecil yang bisa disimpan di dalam dompet.

Terkahir staff itu berkata: “Sistem kami ini ada Aplikasinya, kalian bisa mengunduh aplikasi ini dan mendesainnya sendiri.”

Denis segera menyerahkan HP-nya ke Jack, dan dengan cepat Jack mengunduh aplikasi itu, lalu Denis memilih beberapa foto dari galeri……

Sheila terus memandang foto bayi dari usia 1 tahun hingga 18 tahun, dia tidak sadar Denis mencari foto yang ada di galeri saat Regen bersama dengan Sheila.

Dia menggunakan aplikasi dan memilih foto Regen, lalu mengunduh foto simpanse…

Jack melirik sekilas, tuan muda marah pada tuan Huo yang memaksa nyonya tetap berada di sisinya, dan nyonya tidak mengizinkan tuan muda untuk membalas tuan Huo, tuan muda kesal setengah mati……

Jadi, tuan Regen dipasangkan dengan simpanse betina, bayinya jadi……

“Kirim itu padanya.”

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu