Istri Direktur Kemarilah - Bab 173 Inilah Tujuan Dia Yang Sebenarnya!

“Kalau begitu, asalkan kamu mau mempertahankan anakku, maka aku bersedia menjadi pacar dari jantungmu, tapi syaratnya adalah hanya jantungmu yang boleh menyentuh diriku, sedangkan kamu tidak boleh menyentuhku.”

“Menjadi pacar dari jantungku?”

“Tepat sekali, jantungmu membutuhkanku maka aku bersedia menjadi pacarnya.”

“Kalau kamu mau menjadi pacar dari jantungku maka harus membuat dia senang, lalu harus memikirkan berbagai macam cara untuk membuatnya gembira, apabila menyentuhmu membuatnya gembira, maka apa kamu kira aku tidak akan menyentuhmu?”

“Ada banyak cara untuk membuatnya gembira….”

“Kalau begitu apakah ada cara lain yang bisa menandingi kepuasan ketika mencapai puncak kenikmatan dalam berhubungan?”

Sheila berusaha keras menahan amarahnya, tadinya dia ingin memaki pria itu dengan sebutan psikopat, bahkan dia berani turun tangan kepada seorang wanita hamil, apakah dia masih pantas disebut manusia?

Namun sekarang tubuhnya sangat lemah, jangankan untuk melarikan diri, untuk beradu mulut saja dirinya tidak bertenaga.

Jadi dia hanya bisa menurunkan nada bicaranya : “Maksudku adalah tiga bulan pertama masa kehamilan merupakan masa-masa yang rawan, setelah masa rawan itu sudah lewat kalau jantungmu masih berminat kepadaku maka…..”

Sheila menyunggingkan senyum nakal, dan berkata dengan nada manis : “Kalau pada saat itu dirimu atau jantungmu masih berminat padaku, maka akan kutemani dirimu mencapai puncak kenikmatan, apa kamu setuju?”

Tiga bulan, kalau Sheila masih belum bisa melarikan diri dari sini, dan dia tidak mati, maka lebih baik Sheila mati saja.

“Aku tidak bisa mengontrolnya, jadi bergantung pada suasana hati jantungku.”

“Apakah jantungmu ikut merasakan kesedihanku kalau aku sedih? Selain itu, sesuatu yang diucapkan dengan mudah, bisa dibilang bukanlah sesuatu yang baik, jadi supaya hubungan kita yang pertama kalinya lebih menarik,

“Kalau aku tidak merasakannya?”

“Aku khawatir dalam satu tubuh ada 2 jiwa.” Kemudian Sheila menambahkan dengan suara dingin : “Tuan Huo, memaksakan kehendak bukan cara yang cocok untukmu, seharusnya kamu percaya pada dirimu sendiri, maka 3 bulan kemudian aku akan rela tinggal disini dan menemanimu.

Regen menatap dia dengan serius.

“Mungkin saja nanti demi dirimu aku akan rela menggugurkan janin ini, bukankah dengan demikian akan kamu akan merasa lebih baik dan jantungmu akan senang karenanya?”

“……”

Melihat sikapnya yang mulai melunak, Sheila menengadahkan kepalanya dan melihat jam, dia langsung menjatuhkan bantal dan menyibakkan selimut : “Sudah siang, apa kamu sudah makan? Perutku lapar, apa kamu makan bersama denganku?”

Sheila sudah beberapa hari tidak makan, karena sudah kelaparan jadi dia malah merasa tidak lapar lagi, hanya saja demi anak dalam kandungannya maka dia harus memastikan asupan gizinya cukup.

Regen hanya meliriknya sekilas, tapi tidak membantah.

Akhirnya mereka berdua berjalan beriringan ke ruang makan.

Bibi sudah menyiapkan masakan menu masakan yang bergizi, Regen sendiri adalah seorang pasien, jadi asupan makanannya harus tawar namun bergizi.

Sheila sengaja duduk disampingnya, supaya memudahkan dia menyenangkan Regen.

Disatu sisi dia memikirkan cara untuk menyenangkan hati Regen, disisi lain dia juga memikirkan cara untuk pergi dari sini…..

“Kenapa tiba-tiba begitu baik padaku? Apa kamu mencintaiku?”

Bahkan Sheila menyuapinya, memotong buah untuknya, lalu menemani dia nonton TV, dan melakukan semua hal yang biasa dilakukan oleh sepasang kekasih….

Hanya saja dia berpura-pura, tujuannya supaya membuat hatinya senang….

“Kata siapa aku baik padamu? Aku ini baik kepada jantungmu!”

Sheila menatapnya dengan tatapan lembut, namun Regen malah semakin gembira, tangannya menyentuh pipi Sheila, dan mendaratkan sebuah ciuman di kepalanya…..

Mereka jelas tidak tahu, kalau semua ini difoto diam-diam melalui handphone yang tersembunyi lalu dengan cepat dikirimkan ke handphone lelaki lain.

Kelihatannya mood Regen lumayan baik, dan Sheila telah mendapatkan kopernya, handphonenya berada di dalam koper, dan hal yang dia lakukan pertama kali setelah masuk ke kamar adalah menyalakan handphonenya, sayangnya di kamar tidak ada sinyal.

Dia bangun dari ranjang dan ingin mencari tempat yang ada sinyalnya, namun ada banyak gadis-gadis yang menghalangi di depan pintu.

Hidungnya mencium aroma parfum yang menusuk hidung, membuat dia ingin bersin, apalagi sejak hamil indera penciumannya menjadi lebih sensitive, hingga akhirnya dia melangkah mundur.

“Ada urusan apa kalian datang kesini?”

“Apakah tidak boleh datang kalau tidak ada urusan?” terdengar suara tawa yang genit : “Ternyata kamu adalah mainan baru tuan Huo, masih lumayan, wajahmu nilainya 70, dada 60, bokong 50, dan paha 10 poin….”

Dia melihat paha gadis itu, seperti pelacur! Pahanya jenjang dan lurus seperti pensil, perbandingannya sempurna, ditambah lagi wajahnya yang bulat telur dan kulit yang menawan, bisa dibilang kelima inderanya cantik sempurna….

“Kalau begitu apa kamu adalah cinta lamanya Tuan Huo?” Tubuh Sheila lebih tinggi 2 cm dari dia, ditambah lagi dengan auranya yang kuat, dengan seketika dia membalikkan suasana: “Wajah 10 poin, dada 50, bokong 60, lalu mana pahamu?”

Dengan mudah Sheila membalikkan hitungan penampilan Yemima.

“Kamu!” Yemima marah hingga dagu lancipnya bergetar : “Jangan keburu puas, lihat saja nanti kalau Tuan Huo sudah bosan akan dirimu, apa kamu masih bisa sombong!”

Sheila hanya mentertawai sekelompok gadis yang saling ribut karena cemburu.

“Aku sama sekali tidak tertarik dengan Tuan Huo.”

“Kamu ini sudah dapat kesempatan malah jual mahal!”

“Benar, suatu hari kalau dia sudah tidak dibutuhkan lagi, dia pasti akan menangis.”

Mereka saling bergosip satu sama lain, suaranya begitu berisik hingga Sheila merasa dadanya sesak, dia menengadah dan mulai menghitung : “satu, dua,… tujuh, jadi kalian pas jumlahnya tujuh orang?”

“……” para gadis itu menatap Sheila sambil melongo.

“Tujuh orang, jadi pas satu hari satu orang.” Sheila mulai menyadarinya, jika Regen memeras mereka terlebih dahulu, makan dia tidak akan punya kesempatan untuk menyentuhnya!

“Apanya yang satu orang satu hari ? Apa maksudmu!?”

“Bagaimana kalau aku bantu kalian, aku akan mengatur supaya satu hari satu orang dari kalian akan melayani Tuan Huo?” Tiba-tiba dia merasa dirinya seperti seorang mucikari di rumah bordil….

“…..” Mereka saling berpandangan satu sama lain, lalu Yemima tertawa dingin : “Membantu kami? Trik apalagi yang sedang kamu siapkan? Atas dasar apa kamu bisa membantu kami membuat pengaturan itu?”

Karena aroma parfum yang menusuk hidung jadi Sheila menahan napas, dia berusaha menarik napas pendek : “Karena aku adalah wanita hamil.”

“…….!!!” Semua orang terkejut hingga mata mereka membelalak menatap Sheila.

“Apakah aku benar-benar hamil atau tidak, kalau kalian tidak percaya kalian bisa tanya ke dokter disini.” Sheila sangat puas melihat mereka tidak bisa berkata apa-apa, jadi dia meneruskan ucapannya : “Jadi aku tidak bisa melayani Tuan Huo, tapi kalian tahu kalau Tuan Huo sekarang tepat berada di usia yang sedang kuat-kuatnya…..”

Sheila pun tidak meneruskan kata-katanya karena semua orang sudah mengerti maksudnya.

Beberapa di antara mereka bahkan mengangguk tanda setuju.

“Kalau kalian bersedia, maka aku akan membujuk Tuan Huo supaya mau menggilir kalian….”

“Atas dasar apa kami harus percaya padamu?”

“Karena kalau kalian percaya padaku kalian tidak perlu mengeluarkan modal, kalau dia tidak senang maka aku yang akan bertanggung jawab!”

Para gadis itu terdiam, tanpa dikomando mereka semua merasa apa yang dibicarakan gadis ini masuk akal.

Disaat mereka dengan gembira mengira kalau urusan itu sudah beres, tiba-tiba Sheila menambahkan satu syarat : “Tapi kalian perlu sedikit perubahan….”

“Apa yang kamu maksud adalah variasi gaya di atas ranjang?”

“……..” Sheila hampir tersedak mendengarnya, dia menggelengkan kepala : “Yang aku maksud adalah cara kalian berdandan, lalu suasananya juga….”

“Oh, apakah maksudmu pakaian seksi?”

“Kami sudah pernah mencobanya, tapi tidak ada hasilnya.”

“Sejak Tuan Huo selesai operasi dia sama sekali tidak pernah menyentuh kami lagi…..”

Mereka mulai berceloteh lagi hingga membuat Sheila mengerutkan alisnya : “Sudahlah, intinya aku akan membantu kalian memikirkan caranya, tapi ada banyak pakaian dan kosmetik yang harus dibeli jadi aku harus pergi keluar…..”

Inilah tujuan dia yang sebenarnya!

Novel Terkait

Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu