Istri Direktur Kemarilah - Bab 264 Aku Bersumpah Setia Padamu Selamanya

“Kalau bukan jari, lalu apakah itu…..” bentuknya membuat Sheila berpikir yang tidak-tidak, tanpa sadar dia menunduk memandang celana Denis, di bagian pribadinya……

“……” Denis mengigit pelan jari Sheila : “Apa sih yang kamu pikirkan, masa kamu berpikir organ vital punya siapa yang direndam dalam wine?”

“Aku kan hanya menebak berdasarkan bentuknya saja.” Jari tangannya terasa kebas karena digigit jadi dia dengan cepat menarik tangannya : “Kalau kamu berani mengkhianatiku, maka aku akan merendam punyamu ke dalam wine.”

“Dasar wanita ganas, kalau tidak ada organ ini, bagaimana kamu bisa mendapatkan kebahagiaan seksual.”

“Lebih baik aku tidak menginginkannya.”

“Aku bersumpah akan setia padamu selamanya.”

“…….” Sheila tidak berkata apa-apa, kalau misalnya dia menikahi Huo Jinyan dan dia yang berkhianat lebih dulu, bukankah dia tidak punya hak untuk meminta janji setia dari Huo Jinyan?

Kesunyian itu membuat Denis mengira dia tidak percaya, sudut mulutnya terangkat : “Tidak percaya? Aku bisa buktikan padamu.”

Sheila hanya melongo, bagaimana caranya membuktikan kesetiaan?

“Denis, sebenarnya……” padahal Sheila ingin bilang kalau dia sama sekali tidak perlu membuktikannya.

Kemudian Jack masuk setelah selesai mengantar wine dan memotong pembicaraan mereka.

Selesai mengantar wine, kelihatannya mood Jack lumayan bagus hingga kerut-kerut senyuman muncul di sudut matanya, dia tak sabar ingin melapor pada Denis : “Tuan Muda, winenya sudah diantarkan,Tuan Susanto tidak berbicara apa-apa tapi ekspresi wajahnya terlihat kurang senang.”

Sebenarnya itu ada ekspresi ingin buang air besar, sayangnya saat itu dia sedang tidak ingin.

Dia terkejut hingga napasnya terhenti.

Bukankah hanya memberi sebotol wine lalu kenapa ekspresi wajah Tuan Susanto tidak senang?

Sheila bertanya dengan penasaran : “Sebenarnya benda yang ada di dalam botol itu apa? Kotoran?”

Denis menyeringai dengan sombong : “Mana mungkin aku berbuat serendah itu? Beritahukan pada Nyonya Muda apa yang ada di dalamnya?”

Begitu Jack mendengar kata ‘kotoran’ dia hampir saja tertawa mendengarnya, tak disangka daya imajinasi Nyonya Muda sangat bagus, dia berdeham lalu berkata : “Itu adalah kuda laut.”

“Kuda laut?” Cukup normal karena wine kuda laut merupakan salah satu wine obat, berkhasiat untuk menghangatkan limpa dan lambung, serta menghilangkan rasa lelah…..

“Simbol keluarga Susanto adalah seekor kuda laut, dan di nama Tuan Susanto juga ada huruf Xiao yang berarti kuda, jadi kali ini Tuan Muda memberikan sebuah wine kuda laut sebagai peringatan untuk Tuan Susanto, kalau berani berbuat macam-macam, maka seluruh keluarga Susanto akan mendapat malapetaka.”

“Oh, ternyata begitu…..” Ternyata ini adalah sebuah peringatan halus, Sheila pun akhirnya mengerti kenapa wajah Samuel berubah menjadi pucat pasi.

Tiba-tiba, lampu di area lelang padam dan digantikan dengan sinar lampu warna kuning.

Di atas meja lelang terbentang layar proyektor dan sedang memperlihatkan barang-barang yang akan dilelang hari ini : ada kaligrafi, barang antik, dan juga perhiasan, sekilas tidak ada barang yang istimewa yang membuat Denis harus datang kemari.

Bahkan Samuel Susanto juga muncul disini.

Seluruh penonton terdiam dan mendengarkan juru lelang menjelaskan peraturan dan tata cara pelelangan, disaat sedang diumumkan, terdengar bisikan-bisikan diantara kerumunan penonton.

Juru lelang berkata : “Demi menjaga keadilan dan integritas, maka acara lelang kali ini akan menggunakan cara tebak harga, yang menang bukanlah yang menawar dengan harga tertinggi, melainkan harga yang paling mendekati dengan range harga yang kami tentukan, itulah pemenangnya.”

Waaaahhh ------

Metode lelang kali ini benar-benar berbeda, padahal biasanya selalu menggunakan cara penawaran harga yang paling tinggi itulah yang menang, karena pihak penjual pasti berharap barangnya bisa terjual dengan harga yang tinggi sedangkan pihak pembeli ingin mendapatkan barang itu, maka

Jadi karena sekarang menggunakan cara tebak harga, ini berarti kalau berapa banyakpun uang yang kamu punya tidak ada gunanya, karena juga diperlukan sedikit keberuntungan, atau kamu memang sangat mengenal tersebut barang, kalau tidak semahal apapun harga yang kamu tawarkan, maka bisa saja barang tersebut tidak berjodoh denganmu.

Denis sebelumnya tidak memperkirakan peraturan lelang akan berubah, jadi ekspresinya sedikit berubah.

Kalau harga yang dia tebak tidak tepat, maka ini berarti meskipun dia kaya ada barang yang tidak bisa dia beli.

“Barang apa yang kamu incar?”

Sheila bertanya dengan penasaran karena dia melihat sekilas, kesemuanya merupakan barang-barang yang umum, hanya saja cara lelangnya yang lebih menarik perhatian orang.

“Nanti juga kamu tahu.” Denis masih saja tidak mau memberitahu dirinya.

Acara lelang sudah dimulai dengan kaligrafi dan barang-barang antik sebagai permulaan, Sheila tidak menyadari ada yang berbeda ketika melihat gambarnya, namun ketika barang lelangnya dipajang, dia baru menyadari misterinya, misalnya tinta yang yang dipergunakan dalam kaligrafi adalah tinta khusus yang membuat hasilnya menjadi hidup, seakan-akan air dan orang yang ada dalam lukisan kaligrafi tersebut bisa mengalir dan berjalan keluar.

Ini membuat Sheila mulai menaruh sedikit harapan pada barang yang akan diincar oleh Denis.

Kemudian lampu panggung berganti menjadi warna hijau muda.

Dan dari bagian bawah panggung muncul sebuah kotak kaca, di dalamnya ada kotak kayu dengan ukiran naga dan burung phoenix.

Kotak kayu tersebut berada dalam posisi terbuka, dan didalamnya ada kain brokat merah.

Dan cincinnya ditempatkan terpisah.

Cara penyajian barang tersebut sangat unik tapi yang keluar adalah sepasang cincin, sehingga membuat Sheila kecewa.

Kalau mau dibilang unik, maka itu adalah batu permata yang ada di cincin tersebut hanya separuh, jelas terlihat kalau batu permatanya dipotong.

Bisa dibilang ini adalah sepasang cincin yang tidak lengkap.

Dan posisi kaki Denis yang awalnya terlipat kemudian diturunkan, kemudian tangannya ditaruh di atas lutut, pose itu menandakan kalau dia tertarik.

Cincin?? Sheila yang peka akan hal tersebut merasa jangan-jangan dia menginginkan cincin tersebut dan melamarnya?

Sudah dua kali Denis diam-diam membuat acara lamaran yang sifatnya memaksa sehingga Sheila mulai khawatir.

“Jangan-jangan kamu tertarik dengan sepasang cincin tersebut?”

“Tepat sekali.”

“…..” Ternyata tebakan Sheila benar, kedua tangannya bersilang di depan dada kemudian dia bersandar ke sofa, dan langsung bertanya : “Apakah kamu berniat menggunakan cincin itu untuk melamarku?”

“Apa kamu ingin aku menggunakan kedua cincin itu untuk melamar?”

“Lantas apa kamu punya ide lainnya?”

“Kalau memang kamu mau, maka aku akan mempertimbangkannya.”

“……..!” Sheila tertegun sejenak, kemudian terus bertanya : “Lalu tujuanmu ingin memenangkan cincin itu untuk apa?”

“Cincin itu sangat unik, selain bisa dipakai, juga masih ada kegunaan lainnya yang tidak akan terpikirkan oleh dirimu.”

Sheila merasa bingung mendengarnya, kemudian dia juga sambil mendengarkan penjelasan tentang asal-usul cincin tersebut oleh juru lelang -------

“Semua pasangan kekasih yang sedang dimabuk cinta, maupun pasangan suami istri pastilah ingin menjadi ‘the only one’ satu sama lain untuk pasangannya dan setia sampai akhir, di zaman dahulu kala, orang-orang senang memakai batu calaite, dan mereka menggunakan batu ini untuk menguji kesetiaan pasangannya, dan disaat salah satu pasangannya mulai berniat tidak setia maka warna batu ini akan berubah….”

“Cincin ini merujuk pada kesetiaan Raja Myanmar Anulido pada selir kesayangannya, batu yang digunakan adalah batu kelas atas dan di rendam dalam racun khusus dalam jangka waktu yang lama, hanya dengan mengenakan cincin ini , maka anda bisa mengecek kesetiaan pasangan……”

“Batu yang tidak sempurna di kedua cincin ini karena Raja Anulido menginginkan sebuah batu calaite itu dibelah, dan sebelahnya digerus menjadi bubuk dan ditato ke tubuh orang, misalnya ada yang berkhianat, yang muncul apabila pasangannya berselingkuh dengan orang lain, maka batu calaite yang sangat beracun ini akan masuk ke dalam tubuh dan menyebar ke dalam organ tubuh, sampai akhirnya orang itu meninggal terkena racun.”

Mendengar penjelasan ini Sheila akhirnya paham, ternyata kegunaan batu ini adalah menyatakan rasa setia kepada pasangan.

Dan dengan cara ini juga mengingatkan pada diri sendiri, harus setia dan bisa menahan diri….

Serta membuktikan ketulusan seseorang dengan mati untuknya.

Cara orang zaman dulu ternyata cukup ekstrim.

Sementara itu, juru lelang mulai memberikan range harga cincin tersebut dan lelang pun dimulai.

Denis pun mengeluarkan alat untuk menawar harga dengan penuh ketertarikan, Sheila mengenggam tangan Denis sambil menatapnya dalam-dalam : “kamu ingin memenangkan lelang ini, berarti kamu ingin menggunakan cara ini untuk membuktikan kesetiaanmu?”

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu