Istri Direktur Kemarilah - Bab 249 Memerankan Cerita Petani dan Ular

“Terluka di mana?” Denis tiba-tiba bertanya.

Jack terdiam sejenak, Jack terluka begitu jelas, Tuan Muda jelas sekali bukan bertanya padanya, Jack mengangkat bola matanya, melihat Tuan Muda menatap langsung Nyonya Muda dengan kedua tangannya terjalin di punggung.

“Nyonya Muda tidak terluka.” Jack segera menjawab, ditatap ganas Denis sekilas.

Sheila tidak menggubrisnya, melainkan bertanya Jack: “barusan para pengawal mau apa keluar?”

Jack:“……”

Jack juga baru pulang, Nyonya Muda tidak ingin bicara dengan Tuan Muda, menjadikannya sebuah pemancar suara? Jack sekarang tidak hanya tertembak, juga tersalahkan secara tidak adil.

“Memberi peringatan.” Denis tiba-tiba bilang 2 kata itu.

Sheila sekarang baru tenang, ia takut Denis mulai bunuh-bunuhan lagi dengan Samuel, dendam antara 2 keluarga semakin tidak ada kelarnya.

Menurut Sheila, bukannya tidak ada ruang untuk kembali di antara mereka, asalkanTuan Huo……

Sssh——

Pisau operasi memotong membuka luka darah Jack otomatis keluar, KLANG suaranya, suara peluru jatuh ke nampan besi, suaranya berbunyi di saat yang sama dengan dering hp Jack.

Jack melihat Denis sekilas: “orangnya Tuan Huo.”

“Terima.”

Jack menekan tombol terima telepon, tidak lama kemudian, menutup bagian micnya dan bertanya: “katanya Tuan Huo setuju menjaga janjinya, namun dengan prasyarat, Nyonya Muda juga harus ada di sana……”

Denis melihat Sheila sekilas:“setujui.”

Kata-kata Jack sudah diekspresikan dengan sangat jelas, Sheila tentu saja sudah menebak Denis mau melakukan apa, hanya saja Sheila tidak kepikiran Denis akan menggunakan cara apa untuk meyakinkan Tuan Huo menyerahkan jantungnya, lagipula itu nyawa Tuan Huo, meyakinkan seseorang menyerahkan nyawanya tentu tidak mudah, apalagi di belakang keluarga ternama, sejak kecil Tuan Huo hidup dalam kenyamanan dan kemewahan……

Jam 8 malam, hotel Emperor

“Sini!”

Seluruh badan Sisi jadi kaku, membuka mata, melihat pria yang mengenakan jubah mandi berwarna putih terduduk di atas ranjang, postur duduk pria itu saja sangat arogan, kedua kakinya mengangkang, bagian bawah jubah mandi hampir tidak menutupi bagian tubuhnya yang penting.

Samuel dengan postur seorang pemenang, sedang menunggu budak yang menyerahkan diri ke hadapannya……

Menurut Sisi, malah wajahnya seperti orang payah yang senang karena dapat sedikit kuasa.

Sisi terhenti sejenak, berjalan mendekat,

Samuel menekuk jarinya ke arah Sisi dengan sangat menggoda, Sisi hanya menatap jarinya itu, menggertakkan giginya, menganggapnya sebagai anjing kecil kah? Sungguh ingin menggigit jarinya sampai putus.

Meskipun dalam hati memaki Samuel habis-habisan, namun tetap berjalan ke hadapan Samuel sesuai perintahnya.

Samuel melihat Sisi, seperti sedang menunggu sesuatu.

Sisi juga bengong di hadapan Samuel, menunggu Samuel bicara sesuatu.

“Buat aku senang! Masih menunggu aku melayanimu?” Samuel mengulurkan tangannya melepaskan tali pengikat jubah mandi Sisi.

Sisi buru-buru menahan menutupi pakaiannya, mata nya berkedip-kedip melihat Samuel: “aku……aku tidak bisa.”

Bisapun tidak mau melakukan.

Samuel bangkit berdiri dari atas ranjang.

Sisi ketakutan sampai melompat ke belakang, dalam sekejap lompatnya sangat jauh: “kamu, kamu jangan mendekat.”

“Jangan mendekat? Siang tadi saat kamu SMS aku bukan bilang begitu, mau tidak aku bacakan SMSnya sekali lagi?”

“SMS……baiklah, ka……kalau begitu kamu baca sekali lagi.” Sisi dalam hati berpikir baca SMS juga bagus, setidaknya bisa mengulur sedikit waktu……

“……”

Samuel kehabisan kata-kata, menunduk melihat Sisi, Sisi juga melihat Samuel dengan was-was, pria ini sangat tinggi, tinggi Sisi hanya sepantaran tenggorokannya.

Ditambah juga, rambut cokelatnya yang sedikit ikal, garis wajah yang tampan dilihat dari sudut tettenth, agak mirip Fahmi……

“Karena kamu tidak bersedia……” sepasang tangan Samuel masuk di kantong, sengaja berbalik badan berjalan kembali ke ranjang.

Angin bertiup di sisi tubuhnya, wanita kecil itu sudah menerobos ke hadapannya, karena tidak berdiri dengan stabil, seketika jatuh di ranjang, yang lucu itu, meski begini, tangan wanita kecil itu masih bersikeras menutupi jubah mandi di tubuhnya, melindungi tubuh di dalam jubah mandinya sampai setetes airpun tidak bisa keluar.

Samuel mengambil kesempatan dan jatuh juga, sepasang tangan di kedua sisi wanita kecil itu, setengah tubuh bagian bawahnya menekan Sisi “rebahan seperti mayat saja, menunggu aku membedahmu?”

Ma……mayat?

Dia yang mayat! Setiap selnya semua mayat!

Sorot mata Sisi sudah seperti membunuhnya jadi mayat!

“Singkirkan tanganmu, tidak takut mencekik sampai mati dirimu sendiri ya? Namun mencekik sampai mati juga bolehlah, lagian tampang kamu ini tidak ada bedanya dengan mayat.”

“Kamu……apa kamu psikopat ya, seperti mayatpun kamu masih, kamu masih mau……” Sisi menutup mata memberanikan diri mengucapkan ketidakyakinannya sendiri.

“Kalau aku maunya mayat, aku langsung ambil di rumah mayat, tidak perlu syarat apapun, juga tidak perlu membuang begitu banyak tenaga, aku hitung sampai 3, kalau kamu tidak memikirkan cara, anggap aku siang tadi mengingat hubungan satu malam kita, melepaskan nyawa kalian.”

Kata-kata pria itu kelas-jelas menyedihkan, tapi ia malah membicarakannya sambil tersenyum, senyum yang tidak bercanda sama sekali……

Ini se-psikopat apa ya, Sisi dari awal sudah tahu, orang tidak tahu terima kasih yang bisa menutupi dan menipu Sisi selama setengah tahun, bisa senormal apa?

Samuel ini mau memerankan cerita petani dan ular ya!!!

“1!”

“……” sungguh dihitung?

“2!”

“……” menghitungnya terlalu cepat……

“2……”

Belum selesai dihitung, Sisi sudah mengangkat badannya, inisiatif merangkul leher Samuel, mau mencium bibirnya, Samuel malah memalingkan wajahnya, bibir Sisi mendarat di pipi Samuel.

Sisi tentu saja tahu kenapa Samuel menghindar, hari itu di kamar, Samuel mabuk dan menciumnya karena menganggap Sisi sebagai Reina……

Jadi ciuman Samuel harus disisakan untuk Reina, dalam hatinya jelas-jelas ada wanita, tapi malah tidak bisa mengontrol tubuhnya?

“Itu……Nona Reina Huo……” Sisi sengaja membahas Reina, berpikir menggunakan ini untuk menyadarkan hati nurani Samuel, melepaskan Sisi.

Samuel mendengar 3 suku kata Nona Reina Huo, matanya sedikit menyipit, wajahnya sesuai dugaan muncul ketidaksenangan.

Sebenarnya Samuel punya obsesi kebersihan yang akut, wanita yang pria lain pernah sentuh, tidak akan Samuel sentuh lagi, termasuk Reina……

Sisi melihat sorot mata pria yang mau membunuh orang itu, seketika agak menyesal membahas Reina, kalau saja Samuel sungguh punya kesukaan memperkosa...mayat, Sisi sama sekali tidak punya kemampuan untuk memberontak.

Namun, melihat dari dekat, tampang pria ini sungguh sangat halus, sungguh lebih cantik dibanding perempuan. Lekuk bibirnya yang mendalam dan sempurna, hidungnya mancung, bahkan bulumatanya pajang dan lentik.

Ini sudah tidak bisa dideskripsikan dengan kata tampan, hanya bisa menggunakan kalimat parasnya memalingkan dunia untuk mendeskripsikannya.

Tubuh Samuel yang berkontradiksi menggoda dan membuat kepala Sisi tiba-tiba memanas, Sisi membuat sebuah gerakan yang membuat dirinya sendiri sangat terkejut, mengulurkan tangan menetapkan wajah Samuel, dengan kekuatan secepat kilat menciumnya.

Mencium dengan sangat kuat, sangat liar.

Meskipun bukan yang pertama, tapi pertama kalinya itu Sisi mabuk total, sama sekali tidak merasakannta, juga tidak paham menyenangkan pria, hanya bisa menempeli bibirnya, mata terbuka sangat besar, ditambah juga jarak sedekat ini, sudah menatap sampai juling……

Sorot mata pria itu mendalam dan hitam pekat, seperti sedang memperingati sesuatu, Sisi berusaha keras mengingat kembali satu-satunya pengalaman Sisi dicium Samuel, menghisap bibir Samuel dengan bibirnya.

Semakin Samuel tidak membiarkan Sisi mencium, malah semakin membuat Sisi mau mencium!

Membuat Samuel sangat terkesan!

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu