Istri Direktur Kemarilah - Bab 274 Wanita Kecil, Kamu Menjadi Jahat

Sheila dengan singkat menuliskan beberapa kata saja, lalu menyegel botol kaca itu dengan tutup botolnya.

Botol kaca itu dilemparkan ke dalam air, menimbulkan cipratan air yang kecil.

Segera, botol kaca itu perlahan-lahan dibawa pergi oleh aliran air dari tempat yang tinggi.

….

Hualala.

Cairan yang dingin dan beraroma alkohol pekat menyirami ke bawah dari atas kepala Sheila, Sheila menyeka arak di wajahnya, dan menarik sebuah benda dari kepalanya.

Sheila melihatnya….

Ah….

Itu adalah kuda laut kecil yang digunakan untuk merendam arak, sambil menjerit, Sheila melemparkan kuda laut itu.

Ketika masih belum tenang, Sheila menatap pria di mini bar dalam apartemen. Di dalam tangan pria itu ada sebuah botol arak yang kosong, Denis lah yang menyirami arak kuda laut pada Sheila.

“Kamu.... kamu….” Sheila menyadari Denis benar-benar suka sekali untuk menyiraminya dengan arak. Terakhir kali di ruang VIP Klub Emperor, Sheila membuka pintu dan berjalan masuk, lalu disirami arak, perasaan seperti ini sangat tidak enak.

Sekujur tubuhnya basah kuyup.

Sheila berbalik badan ingin lari, tetapi pria itu menarik pinggangnya, dan menarik Sheila kembali, “Masih ingin lari? Ingin membuangku setelah memanfaatkan aku? Jika kamu berani kabur lagi, aku akan mematahkan kakimu!”

Samuel seketika menyapu gelas yang ada di meja bar, lalu menggendong Sheila ke atas meja bar.

Setelah Sheila kembali dari tempat lelang, Sheila tahu bahwa Samuel tidak lagi dengan gila membalas dendam kepada keluarga Salim, kakak juga aman untuk sementara. Maka dari itu, Sheila ingin diam-diam menyelinap keluar dari apartemen di saat Samuel belum bangun.

Tetapi kehendak Tuhan lebih besar daripada rencana manusia, Sheila pun curiga pria ini adalah anjing, sedikit pergerakan saja juga bisa terdengar.

Samuel menahan dagu Sheila, dan memaksa Sheila untuk membuka mulut, lalu mencekok setengah gelas anggur merah ke dalamnya.

Tak disangka pria itu akan menggunakan teknik yang begitu menyebalkan, Sheila terbatuk-batuk, lalu di sebelum Sheila sempat bereaksi kembali, Samuel menghimpit masuk di antara kedua kaki Sheila.

Sheila merasa organ dalamnya bergejolak, sayangnya Sheila tidak makan apa-apa setelah bangun dari tidur siang, kalau tidak, pasti akan muntah di wajah Samuel.

“I...itu, tunggu dulu!” Mata Sheila berputar dengan gesit, jarinya ynag putih halus menekan pada dada pria itu.

Piyama sutra hitam dari Samuel terbuka sedikit, menunjukkan dadanya yang kokoh, tetapi kulitnya putih sekali, lebih putih daripada wanita, membuat Sheila tidak fokus.

“Tunggu? Aku tidak bisa menunggu.” Samuel menjulurkan tangan ingin menarik pakaian Sheila.

Tetapi Sheila tiba-tiba mengait leher pria itu, dan menggigit bibirnya sendiri yang halus, “Kamu, kamu jangan terlalu bergairah, aku… ada sesuatu yang ingin aku bahas denganmu.”

Samuel mengangkat alis, sudah minum banyak arak, dan anak panah pun sudah siap pada busurnya, bahas apaan?

Samuel tidak berbicara, melainkan mengisyaratkan Sheila untuk meneruskan. Sheila berancang-ancang sesaat, dan berkata, “Hhmm, itu, kamu sebutkan harga saja? Kalau tidak, aku berikan semua kartuku padamu, aku tidak mau lagi….”

“Sebutkan harga? Kamu yakin kamu bisa membayarnya?” Samuel memotong perkataan Sheila. Samuel memiliki misofobia, tetapi juga memiliki kebutuhan psikis yang normal, tak diragukan lagi bahwa Sheila adalah orang yang paling cocok.

“Kalau tidak, aku keluarkan uang, carikan wanita yang paling mahal di Emperor untuk menemani kamu….”

“Tidak bersih.”

“Aku carikan yang bersih untuk kamu….” Seketika wajah Samuel menjadi kaku, Sheila pandai sekali dalam membaca ekspresi orang, dan tahu bahwa topik ini harus behenti di sini saja, kalau tidak, dengan teknik yang digunakan Samuel untuk melawan Denis, Sheila mati berapa kali di kuali minyak pun tidak akan cukup.

Sheila menelan ludah, “Begitu banyak wanita yang bersih, kenapa harus aku?”

“Karena kamu tidak akan menempel padaku, setelah aku bosan, juga tidak akan berkutat denganku.”

“Bagaimana kamu tahu aku tidak akan?” Sheila berekspresi polos, untuk menutupi kemarahannya setelah mendengar kata bosan.

Sheila sangat marah, tetapi tidak ditunjukkan.

Sheila bukanlah hewan peliharaan, juga bukan pekerja di bidang itu, atas dasar apa mengurungnya di sini?

Sheila menyangga kedua tangannya di atas meja bar, di sisi tangannya ada sebuah botol arak kosong. Secara tidak sadar, tangan Sheila sudah memegangi botol itu.

Samuel menekan lidahnya ke pipi sehingga terbentuk benjolan, lalu matanya melihat ke arah botol arak di dalam tangan Sheila, dan berkata dengan iblis, “Seleramu begitu berat? Mulut yang mana yang ingin minum arak?”

Phoom….

Detik berikutnya setelah Samuel selesai berbicara, serpihan kaca melontar ke mana-mana!

Sheila sama sekali tidak sempat memikirkan apa-apa, ketika Samuel pusing karena hantaman dirinya, Sheila melompat turun dari meja bar, dan berjalan ke arah pintu.

Kemudian, baru saja membuka pintu, lengan Sheila dicengkeram erat oleh sebuah tenaga yang kuat.

Pintu ruangan yang baru terbuka, kembali tertutup rapat.

Sementara Sheila dihempaskan ke belakang pintu.

“Wanita kecil, kamu menjadi jahat, sampai berani memukul aku dengan botol arak.” Beberapa cairan yang merah segar mengalir turun menyusuri dahi Samuel, ditambah lagi dengan wajah pria itu yang memikat bagaikan iblis.

Memiliki sebuah perasaan sedang menatap seorang vampir.

Sheila menatap kaget pada kepala Samuel, terbuat dari apa kepala itu? Terpukul seperti itu bahkan tidak pingsan, tangguh sekali!

Ketika sedang bengong, tiba-tiba leher Sheila terasa mengerat, Samuel mencekik leher Sheila yang putih ramping itu, dan langsung mengangkatnya.

“....” Sheila tak hentinya memukul tangan Samuel, jika Sheila tahu akan seperti ini, turuti baik-baik saja, jika dirinya benar-benar mati tercekik….

Dalam sekejap, Sheila menyesal karena tidak menambah berat badan, jika memiliki berat badan 200 pon, dengan satu tangan Samuel, mestinya tidak bisa mengangkat dia bukan.

Tepat ketika Sheila merasa benar-benar melihat jiwanya sendiri melayang ke udara, Samuel menangkap kedua kaki Sheila yang ramping, melingkarkannya ke belakang badan sendiri, lalu menyerbu masuk.

“Ah! Aaahhh!”

“Memangnya bunuh babi? Teriak apaan?”

Sheila benar-benar ingin menjambak rambut Samuel, tetapi Sheila menyadari jika tidak merangkul leher Samuel, dirinya pun akan terjatuh!

Kemudian, terdengar suara sobekan, pakaian di badan Sheila langsung dirobek, dan penutup lainnya di badan Sheila juga segera dilepaskan.

Samuel sambil berjalan, sambil bergerak, serta berjalan ke arah kasur besar sambil memeluk Sheila, lalu langsung melemparkan Sheila ke atas kasur.

Darah di dahi Samuel mengalir turun mengikuti garis wajah, dan merembes ke dalam mulut, bercampur dengan cairan manis di dalam mulut, juga aroma arak yang memikat, merambat di dalam ruangan.

Tidak tahu setelah berapa lama mengalami pemaksaan yang brutal, ketika Sheila membuka mata, dia merasa sekujur tubuhnya hendak roboh.

Sheila menoleh menatap Samuel yang masih dalam tidur. Darah di kepala Samuel sudah kering, hanya meninggalkan bekas merah. Secara logika, rampang seperti ini seharusnya sangat mengerikan, tetapi pada pria ini, justru menambah beberapa poin keiblisan dengan wajahnya yang tampang.

Ck, bertampang manusia tetapi berhati binatang.

Sheila melompat turun dari kasur, hampir saja terjatuh karena kedua kakinya lemas.

Sheila mengangkat kaki, sangat ingin menendang pria itu, tetapi demi menghindari masalah yang tidak diinginkan, lupakan saja.

Gaun putih Sheila sudah robek.

Setelah mengenakan pakaian dalam, Sheila memodifnya menjadi penutup dada bertali dua dan rok mini sebatas pantat. Setelah Sheila menggerakkan lengan, terasa sakit menusuk, dia merabanya, dan menyadari ada sebuah bekas cakaran yang panjang….

Sheila memelototi dengan kesal kepada Samuel yang sedang tidur di atas kasur, menatap dua buah tali putih yang tersisa di tangan, tiba-tiba terlintas sebuah pikiran jahat dalam benak Sheila.

Sheila diam-diam berjalan ke depan Samuel, menatap rambut cokelatnya yang indah, Sheila tersenyum jahat, lalu bergerak dengan cepat.

Setelah melakukan semuanya, dan ketika ingin pergi, terdengar suara getaran dari ponsel….

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu