Istri Direktur Kemarilah - Bab 111 Jika Kamu Bersedia Mengenakannya (1)

Setelah mendengarkan laporan pelayan, Karina dan Seli dengan penuh amarah dan bergegas ke atas, pas ketemu Suni yang diam-diam menyelinap keluar dari kamar Sheila.

“Bu, kamu kan sedang hamil, apa yang mau kamu lakukan dengan buru-buru begitu?” Suni merasa bersalah, dan dia terkejut sampai menepuk dadanya sendiri.

"Kenapa kamu diam-diam menyelinap keluar dari kamar Sheila?"

Suni dengan gugup dan segera membuat gerakan agar mengecilkan suara mereka, menarik mereka ke kamarnya dan berbisik:

“Aku menemukan ini di koper wanita itu.” Kemudian, mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan foto yang telah diambilnya dengan ponsel miliknya.

“Perjanjian perceraian?” Karina membelalakkan matanya: “Maksudmu, mereka telah menandatangani perjanjian perceraian?”

Terkejut dan bersemangat: "Apakah ini benar?"

Suni sudah sangat bersemangat, dan dia mencoba merendahkan suaranya: "Memang benar, kalian lihat, ada tanda tangan mereka."

"Jadi mereka melakukan semuanya hanya untuk dilihat sama kita, sebenarnya mereka sudah bercerai?"

"Tidak heran kenapa dia tiba-tiba ingin Sisi yang menjadi sorotan utama dalam pesta perjamuan. Apakah dia mau Sisi menggantikan Sheila? Kalau saja aku tahu, aku akan dengan sengaja mengatakan laki-laki lain tampan. Aku tidak menyangka wanita bodoh itu banyak trik juga, mau menarik perhatian Denis dengan cara seperti ini. "Seli menghentakkan kaki saking jengkelnya.

Suni dengan bangga mengambil kembali ponselnya, Karina dan Seli yang larut dalam pikiran masing-masing saking senangnya melihat foto surat perceraian itu, tahu-tahu sadar, dan melihat wajah Suni bersandar ke sofa dengan santai dan memeluk bantal: "Siapa bilang Sisi adalah sorotan utama dalam pesta perjamuan nanti ? akulah yang menjadi sorotan utama……... "

"……..." Karina juga duduk kesana: "Sisi itu dipilih langsung oleh Denis, apa yang telah kamu lakukan? Kamu jangan keterlaluan. Kalau nanti Denis marah, yang kena keluarga Wijaya.

"Siapa yang bilang aku melakukan sesuatu? Aku tidak melakukan apa-apa ..."

Mata Karina berputar dan berkata: "Suni, lebih baik kamu kirim foto itu kepadaku. Pada hari perjamuan, foto ini akan kita publikasikan dengan baik-baik."

“Bu, kamu lebih bijaksana.” Seli juga sangat bersemangat, tapi dia senang sekaligus cemburu.

Pria seperti Denis, wanita mana pun pasti akan mengabdikan dirinya untuknya.

Seli juga sama, hanya karena penampilan dan karakternya saja yang berbeda, dia tidak akan mempunyai keberanian sebesar Suni, karena dia tahu kalau terlalu berani dan gegabah pada akhirnya akan menjadi umpan meriam, sehingga dia hanya akan mengikuti dari belakang dan melihat situasi dan kondisi sebelum bertindak.

Suni berpikir sejenak, dan akhirnya mengirim foto itu ke Karina. Dia tidak lupa mengingatkannya di depan: "Meskipun mereka menandatangani perjanjian perceraian, dari permukaan, Denis sangat memanjakan dia, yang membuktikan bahwa dia masih memiliki arti di hati Denis. "

Dan Denis, dia menciumnya di depan umum dan mengumumkan hak dan kepemilikannya.

Juga, karena dia diam-diam memotret pria lain di sekolah SMA dulu, dia mengoreksi pandangan estetika dengan panjang lebar, dimatanya hanya ada Sheila, dan orang lain hanya dianggap angin lalu saja.

Ini tepatnya yang tidak bisa dia mengerti. Mengapa keduanya yang sudah menandatangani perjanjian perceraian, tetapi permukaan dan penampilan mereka itu tidak seperti sedang mengalami hubungan yang rusak dan mau bercerai?

Terpikir pagi tadi dimana Denis yang selalu memeluk Sheila. Hati Suni sakit seperti tertusuk jarum.

Karina dengan hati-hati menyimpan foto itu, tetapi dia tidak setuju: "Bagaimana mungkin ada perceraian kalau masih ada hati? Seorang pria seperti Denis tidak mungkin melepaskan wanita, wanita itu juga tidak bodoh."

"Apa mungkin ada alasan lain yang tidak kita ketahui?" Seli menambahkan.

"Kalau pun ada, kita mungkin tidak akan tahu, rumor tentang hubungan mereka yang rusak juga sudah lama tersebar, bukan hanya baru-baru ini saja kok."

"Tetap saja harus hati-hati."

"Aku tidak akan sebodoh itu, meninggalkan jejak ..." Karina tersenyum misterius.

"Bu, apa yang akan kamu lakukan?"

Karina membisikkan beberapa kata kepada mereka. Seli dan Suni mendengarkan dan merasa bersemangat.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu