Istri Direktur Kemarilah - Bab 179 Mau Tahu Hasilnya?

Sheila menggelengkan kepala ketakutan, ia tidak tenang muncul maslah dengan Regen yang tidak ada hubungannya.

Sheila melihat Regen, tetap menggelengkan kepala.

Meskipun masih belum memastikan apa Regen jantungnya milik Kenny atau bukan, tapi Sheila tidak berani, ia tidak bisa bertaruh!

Sangat cepat, Sheila mendengar suara para penjaga mengeluarkan pistol, kedua pasukan yang kekuatannya tidak beda jauh mulai menodongkan senjata satu sama lain.

Regen memiringkan kepalanya dengan absurd, melihat pistol yang mau merenggut nyawanya di depannya, tertawa lega, seperti sama sekali tidak mempedulikannya.

“Tidak berani? Atau tidak rela?” hati Denis kembali dingin.

Raut wajah Sheila putih pucat, tanpa sadar menarik kembali tangannya.

“Kalau tidak berani……” Denis mengangkat pistol membidik Regen: “aku bisa bantu!”

“Tidak!” Sheila langsung menerjang ke hadapan Regen, menghalangi pistol dengan tubuhnya: “jangan.”

“Denis! Aku mohong jangan!” Sheila mengulurkan tangan menggunakan tubuh menghalangi pistol, hanya bisa takut dan menggelengkan kepala saja sambil bilang jangan.

“Jangan? Kenapa jangan?”

“Apa tidak kelihatan, Tuan Denis? Ia sayang padaku, tidak rela kehilanganku, cinta padaku!” suara dingin Regen terdengar, seperti mau membuat masalah.

“Tutup mulutmu!” Sheila memutar kepalanya meneriakinya untuk diam, malah melihat ekspresi murahannya, jelas sengaja.

Di bawah mata Denis terkumpul perasaan suram, urat tangan yang menggenggam pistol sudah menonjol semua.

“Yang ia katakan itu bohong!” Sheila menjelaskan.

Regen: “sayang, kenapa harus menjelaskan? Kamu segitu takutnya pistol dia melukai aku?”

Sheila: “……”

Denis seperti monster yang tumbuh di penjara, seluruh badannya mengeluarkan aura hitam gelap, tidap pernah sekelam ini……

Denis mengencangkan pelatuk pistolnya, menggoyangkan pistol: “minggir! Kalau mau membuatku percaya, minggir!”

“Tidak! Kamu tidak boleh bunuh dia!”

Meskipun Sheila tidak tahu jantungnya milik Kenny atau bukan, tidak tahu juga kenapa jantung Kenny bisa ada dalam tubuh Regen, kenapa juga Kenny meninggal, hal-hal ini suatu hari Sheila akan caritahu, tapi sekarang intuisi Sheila berkata, Regen belum boleh mati, apalagi membunuh orang itu pada dasarnya memang salah!

“Kamu melindunginya!?”

“Kamu jangan percaya kata-kataya!”

“Tidak percaya dia, lalu percaya kamu?”

“Denis, simpan dulu pistolmu oke?”

Semakin Sheila seperti ini, Denis semakin marah, pistol di tangannya semakin tidak tergerakkan dan berkata padanya: “minggirs!”

Sheila menggelengkan kepala dengan pucat.

“Lebih memilih mengorbankan diri, demi melindungi dia?”

Sheila menggigit bibirnya, bagaimana ia menjelaskan?

Bilang di dalam tubuh Regen ada jantungnya Kenny, yang Sheila lindungi itu jantungnya Kenny……

Denis pada dasarnya tidak percaya pada Sheila, sekarang semakin tidak percaya kan.

Denis melihat Sheila diam tidak berbicara lagi, melihat Sheila dengan tatapan menakutkan, matanya seperti putus asa tidak mampu melihat ujungnya.

Jantungnya seperti diiris berulang kali, Sheila tidak cinta dia, Denis tahu, tapi ia tidak sanggup wanita ini bekerja sama dengan pria lain untuk mengkhianatinya, membohonginya.

Jarinya sudah menempel pada pelatuk, asal Denis memencetnya pelan saja, peluru akan tertembakkan, melewati tubuh wanita itu.

Mata Sheila terbuka lebar, Denis tahu keinginan memiliki sangat besar, jadi, yang tidak bisa didapatkan, apa mau dihancurkan?

DOR——

Gesekam antara lubang pistol dan peluru memunculkan suara yang kencang……

Pegawai di luar ruangan mulai berteriak mendengar suara pistol, segera setelahnya suara langkah kaki yang terdengar berantakan.

Sheila membuka matanya lebar-lebar, melihat ke bawah, Denis benar-benar menembak, pelurunya tertembak di sisi samping kaki Sheila, seperti memberi peringatan tanpa suara, lebih mirip menyatakan putus hubungan.

Sheila menutup mata menderita, BRUK——

Kali ini suara pistol jatuh ke lantai, Denis menjatuhkan pistol dengan kencang ke lantai.

Akhirnya ada suara langkah kaki beranjak pergi.

Sederet air mata menurun, Sheila merasa jalan mereka sudah berakhir.

Regen berdiri dan berjalan ke sisinya: “cih, beneran menembak?”

“Diam kamu! Pergi! Pergi!” Sheila sekarang kesal mendengar suaranya!

“Lalat tidak akan makan telur yang tidak retak!” Regen sama sekali tidak merasa bersalah, malah merasa kalau diantaranya dan Denis tidak ada masalah, ia juga tidak bisa menyela.

Regen tidak cuma seekor lalat, malah seekor ular beracun, Sheila mempelototinya dengan dingin, tiba-tiba menampar.

Regen meraba wajahnya sendiri dengan dingin: “sudah selesai beli barang? Mau aku temani jalan-jalan ke toko lain?”

“Regen! Sebaiknya kamu tidak membohongiku, kalau jantungmu bukan milik Kenny, jangankan Denis, orang pertama yang menembakmu di sini, itu aku!”

Jari Sheila menunyuk letak jantung Regen, dengan kuat, Regen melihat Sheila dengan tenang, hanya dirinya sendiri yang tahu, sakitnya tamparan di wajahnya, sakitnya jari yang menusuk di jantungnya, semuanya tidak sebanding dengan sakit jantungnya.

Jantungnya, sungguh karena kebencian di mata Sheila, jadi sakit……

Wajah Regen putih pucat, tangannya tiba-tiba menekan jari Sheila, memegang tempat jantungnya terletak, kelima indera bagian wajahnya hampir seperti terkumpul jadi satu.

“Kamu kenapa?” Sheila memelankan nada bicara dan bertanya pada Regen, beratus-ratus kali Sheila ingin Regen mati, tapi sekalinya terpikir kemungkinan besar di dalam tubuhnya ada jantung Kenny, tetap saja tidak tega.

“Sesuai dugaan kamu memang masih peduli padaku.” Regen tertawa lemah, menerima obat dan air yang diberikan penjaga.

“Aku lebih peduli kamu kapan matinya.”

“Kalau aku mati, jantung ini juga mati, kamu rela?”

“Aku akan mencongkelnya keluar!”

“Gimana? Kamu kira dicongkel, Kenny terus bisa kembali ?”

“……”

Sheila tidak ingin mempedulikan Regen lagi, sekarang sheila tidak ada mood untuk bertengkar dengannya!

Sekarang mood Sheila sangat buruk awalnya mau mengambil kesempatan untuk menjelaskan pada Denis, ingin mengambil kesempatan ini untuk pergi dengannya, sekarang semuanya berkebalikan!

“Mau tahu tidak barusan hasil kompetisiku dengannya?”

“Tak mau tahu.”

“keras kepala!” Regen tertawa dengan senang: “kamu tenang saja, aku sekarang sungguh hanya punya perasaan untukmu, wanita lain dihadapanku hanya angin lalu.”

Sheila tersenyum mengejek: “maaf ya, aku tidak mau tahu.”

Sambil bicara Sheila mengangkat kaki dan berjalan keluar, ia tidak mau tahu hasil kompetisi mereka yang membosankan itu, karena takut hasilnya, takut dengan hasil Denis.

“Kamu tidak mau tahu hasil Tuan Denis?”

“……”

“Satu-satunya di dunia ini yang bereaksi sama kamu, berdiri di hadapanmu, kamu malah tidak mengerti menghargai……”

“Apa maksudmu ?”

“Tuan Denis juga pria normal, kamu tidak mungkin merasa ia hanya mau sama kamu saja kan?”

“Sekarang kamu diam!!” Sheila tidak tahu seberapa benar perkataan Regen, hanya saja saat tahu Denis bereaksi dengan wanita lain, sakit hatinya tidak mampu ditahan.

Keluar, pegawai sudah membungkus baju yang sudah dibeli, secara samar-samar mendengar beberapa pegawa berbicara dengan senang tentang kejadian yang di ruangan VIP tadi:

【Sudah dengar belum? Baju terusan model tadi sudah terlepas semua, 2 pria itu tidak bereaksi sama sekali……】

【Pria yang menghadapi wanita cantik tanpa kelabakan itu sudah hampir punah.】

【Apakah Tuan Huo dan Tuan Denis itunya bermasalah?】

【Jangan-jangan mereka itu pasangan yang sesungguhnya.】

【Pasti ada masalah di bagian itu.】

【……】

Jadi akhirnya mereka berdua tidak bereaksi semua?

Sheila menghentikan langkah kaki, melihat Regen tanpa merasa bersalah berkata: “Cuma bercanda sama kamu!”

“……!!!” Sheila langsung saja kehabisan kata-kata, berusaha keras mengontrol impuls untuk merobek wajah penuh tawanya Regen……

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu