Istri Direktur Kemarilah - Bab 128 Ajarkan Dia Dulu Cara Melayani Lelaki (2)

Dua lelaki kekar itu mendorong Sisi ke dalam pelukan Regen, lalu mereka berjalan ke arah Leni.

Terdengar suara sobekan yang cukup keras, ternyata mereka merobek cheongsam Leni hingga menjadi potongan-potongan kain, pakaian dalam lacenya, tubuhnya yang putih, kontras dengan sinar lampu yang temaram (agak gelap), ditambah lagi dengan suhu ruangan yang mulai memanas, sepertinya semua itu memberikan petunjuk kepada penonton apa yang akan terjadi selanjutnya cukup membuat muka orang memerah.

“Ada apa ini? Kenapa bukan Tuan Huo sendiri yang mensucikan batu tersebut?” tanya seseorang dengan suara yang cukup keras kepada Regen.

Regen duduk diatas sofa sambil memeluk Sisi, dengan santainya dia membakar sebatang rokok, dengan teganya dia menyemburkan asap rokok itu ke wajah Sisi dari samping : “Anak kecil ini terlalu polos, dia belum pernah melakukannya, ajari dia dulu bagaimana caranya melayani lelaki…”

Seluruh lelaki yang ada disana serentak mengeluarkan suara tidak percaya.

Sheila mengepalkan tinjunya begitu erat, bahkan kukunya sampai menusuk ke telapak tangannya, sejak pertama kali dia bertemu Regen dia tahu kalau pria ini bukanlah orang baik, tak disangka ternyata begitu menjijikkan!

Tapi dia sekarang tidak bisa langsung menerjang ke atas panggung, semua yang ada disini adalah orang-orangnya, kalau dia gegabah menerjang, maka tak ada ubahnya seperti seekor kambing yang masuk ke mulut harimau.

Dia berusaha sekuat tenaga menahan diri, dan sebisa mungkin tidak melihat pemandangan di kasur kecil itu, yang dia khawatirkan adalah Sisi.

Sisi memalingkan wajah karena tidak ingin melihat pemandangan kotor seperti itu, tapi Regen malah memaksanya menonton dengan mencubit dagunya : “Belajarlah yang baik, makin baik dirimu belajar, maka kemudian akan terasa makin nikmat…”

Dia mencubit dagu Sisi sampai seperti mau bengkok, Sisi hanya bisa memejamkan mata, dia menghitung dalam hati, dia sudah meminum segelas jus tapi kenapa masih belum ingin ke toilet?

Apakah ada yang salah dengan resepnya?

Kalau dia tidak jadi sakit perut, maka nanti hanya ada satu cara terakhir…

“Buka matamu!”

Sisi tetap memejamkan matanya, meskipun demikian dia mendengar suara desahan pria dan wanita yang sedang berhubungan, benar-benar menjijikkan.

Kenapa bisa ada orang yang psikopat seperti ini, mempertontonkan diri sendiri di hadapan orang banyak, apakah tidak punya malu?

“Kalau kamu tidak membuka matamu, maka akan kulemparkan kamu ke lubang ular!”

Sisi paling takut ular, begitu mendengar Regen akan melemparkannya ke lubang ular, dia langsung membuka matanya lebar-lebar, saat itu dia benar-benar dirinya adalah orang buta.

Tiga orang tersebut sedang memerankan adegan film khusus dewasa, satu diatas dan satu dibawah, sedangkan lelaki yang satu lagi berdiri disamping Leni, bahkan Leni berusaha merayu lelaki itu dengan menggunakan lidahnya…..

Seketika Sisi merasa sangat jijik, dia yang masih polos, merasa kalau seumur-umur dia akan terbayang terus pemandangan ini, membuatnya trauma.

Dia merasa mual hingga mau muntah, ingin muntah diatas badan Regen, tapi sayangnya hari ini dia tidak makan apa-apa, jadi tidak ada yang bisa dimuntahkan.

“Benar-benar cukup polos, bahkan dia sampai tidak bisa beradaptasi melihat adegan utama yang paling bagus…”

“Orang yang Tuan Huo cari cukup bagus, sayangnya batu milik saya mengecewakan, kalau tidak gadis itu pasti jadi milik saya…”

Mendengar ini kuping Sheila terasa panas, dia tidak ingin mendengar suara-suara yang menjijikkan seperti ini.

Namun dia juga takut dirinya ketahuan, jadi hanya bisa menundukkan kepala.

Tiba-tiba, terdengar suara orang yang ragu-ragu ----

“Ah, Tuan Huo, anda mau pergi kemana?”

Sheila mengangkat kepalanya, dia melihat Regen menggendong Sisi ke atas sofa, lalu dia pergi dengan buru-buru….

Dia ragu apakah itu jebakan, dia tidak menyadari ada sorot mata nakal di mata Sisi…..

Begitu melihat Regen pergi, Sisi langsung memejamkan matanya tidak ingin melihat adegan tak pantas tersebut.

Suara penasaran orang-orang itu masuk di telinganya, tapi hanya dia seorang yang tahu, kalau Tuan Huo itu buru-buru pergi karena sakit perut, ternyata jus buah itu tidak mengecewakan orang karena efeknya mulai bekerja.

Selanjutnya dia mulai berdoa, semoga Regen jatuh ke dalam kloset, lalu hanyut terbawa air!

Sayangnya harapan dia belum menjadi kenyataan, sepuluh menit kemudian Regen telah kembali, wajahnya terlihat lebih pucat dibanding sebelumnya.

Dia duduk di sofa, lalu mendorong dan menindih Sisi, sorot matanya tidak ada rasa marah, melainkan ada tatapan menggoda sembari tangannya mencengkeram leher Sisi : “Apakah kamu tadi telah menaruh sesuatu kedalam jus buah itu!?

Sisi terkejut dan seketika wajahnya memucat, tapi dia hanya melihat tatapan mempermainkan dari sorot mata Regen, namun terasa ada nafsu membunuh yang besar!

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu