Istri Direktur Kemarilah - Bab 201 Tidak Membiarkan Dia Berbuat Sesuka Hati Di Wilayahnya Dengan Memanfaatkan Kesempatan Ini

Sheila memandangi pintu yang tertutup, hatinya pelan-pelan terpuruk, rasanya seperti ketika dia melangkah pergi, semuanya ikut tenggelam bersama dengan kepergiannya.

Perlahan dia kembali duduk di atas ranjang pasien, jelas-jelas jaraknya tidak sampai dua meter, namun seperti memakan waktu yang sangat lama, akhirnya dia bisa kembali berbaring di ranjang pasien dengan napas terengah-engah.

Baru saja dia mau menarik selimut, seorang perawat kecil yang kepalanya kecil pun masuk: “Nyonya muda, apakah anda sudah tidur?”

“Belum, ada apa?”

“Tuan Muda mengutus saya untuk merawat anda, Bibi juga sudah memasak makan malam, jadi aku datang untuk melihat apakah anda sudah tidur atau belum, apakah anda mau makan?”

Meskipun Sheila tidak berselera sama sekali, namun sudah waktunya makan tetap saja harus makan meskipun sedikit : “Suruh mereka bawakan kemari.”

Perawat kecil itu membuka pintu lebar-lebar, lalu membawakan sebuah meja makan kecil untuk Sheila : “Nyonya Muda…..”

“Panggil aku Sheila Wijaya, atau Sheila.” Sheila merasa panggilan Nyonya Muda membuat dirinya sungkan.

“Kak Sheila, anda ingin makan apa? Biasanya perubahan selera makan ibu hamil lebih besar, jadi Tuan Muda bahkan memerintahkan Bibi untuk memasak berbagai macam masakan, dan semua rasanya dibuat agak hambar.”

Denis yang sengaja memerintahkan?

Sepertinya dia khawatir akan membuat bayi dalam kandungannya kelaparan.

“Mau minum kuah?” Perawat kecil itu mengambilkan sedikit sup iga babi yang minyaknya sudah dipisahkan, jadi sedikit pun tidak berminyak.

“Siapa namamu?”

“Saya? Nama saya Mini Guvi, anda bisa memanggil saya Mini.”

Sheila menerima mangkuk sup yang disodorkan oleh Mini, dia tidak langsung meminumnya, malah bertanya kepada perawat kecil itu : “Suruh bibi ambilkan sepasang sumpit dan mangkuk, temani aku makan ya?”

“Hah? Tidak usah, saya sudah makan.”

“Anggap saja temani aku.”

Mini berpikir sebentar lalu dia pergi mencari Bibi untuk mengambil sumpit dan mangkuk : “Kak Sheila, apakah malam ini Tuan muda ada urusan?”

“Mungkin saja.”

“Sangat aneh, kalau ada Tuan Muda maka kami sangat sulit mendapatkan kesempatan untuk mendekati Kak Sheila, kami bahkan diam-diam mengobrol karena kami merasa iri Kak Sheila sangat beruntung ada Tuan Muda yang sangat menyayangi istrinya.”

“Benarkah begitu?” Sheila menjawab sambil melamun.

“Iya benar, anda tidak tahu ya hari ini ada seorang lelaki yang datang ke rumah sakit, lalu karena istrinya hamil jadi dia selingkuh, kemudian selingkuhannya ini juga hamil, bahkan dia sampai memaksa lelaki ini supaya menggugurkan kandungan istrinya…..sangat keterlaluan.”

Sheila hanya diam dan mendengarkan, jelas-jelas dia memakan makanan yang berbeda, tapi entah kenapa ketika dimakan rasanya sama.

Mini menyadari kalau dia sudah terlalu banyak bicara, jadi sambil makan dia mengeluarkan handphone : “Kak Sheila, bolehkah aku mengambil foto, lalu menyebarkannya ke grup?”

Sheila tahu kalau yang dia maksud adalah memfoto meja yang penuh dengan makanan, jadi dia dengan sengaja mundur supaya tidak terekam kamera dan memudahkan dia mengambil foto.

Setelah mengambil foto, Mini tersenyum-senyum sendiri sambil membagikan foto tersebut : Makan malam yang disiapkan oleh Tuan Muda untuk Nyonya Muda!

Selesai memfoto, dia melihat-lihat isi grup lalu mendongak dan memandang Sheila, ternyata Sheila sedang menatap dirinya,

Ekspresi senang yang terlihat di wajahnya, seketika langsung hilang.

“Kenapa?” Perubahan ekspresinya terlalu ketara, jadi tidak mungkin Sheila tidak menyadarinya.

“Tidak…. Tidak ada apa-apa.” Mini menggeleng-gelengkan kepala, dan dia buru-buru menyimpan handphonenya.

“Apa ada hubungannya denganku?”

“Ini……”

“Sini, perlihatkan padaku” Sheila sudah mengulurkan tangannya.

“Sebenarnya tidak ada apa-apa.”

Dia seperti sedang menutupi sesuatu, namun malah membuat Sheila dengan tegas meminta handphone untuk kedua kalinya, jadi mau tidak mau Mini memberikannya.

“Sepertinya kebetulan saja bertemu.”

Mini sudah terburu-buru menjelaskan padahal Sheila belum melihat isinya.

Begitu membuka layar, dia melihat di dalam grup itu ada sebuah pesan yang dikirim oleh Yuna .

Itu adalah sebuah foto selfie Yuna, dan dibelakangnya ada seorang lelaki yang sedang menelepon, bayangan punggungnya terlihat angkuh dan keras, lalu ditambah dengan caption : Makan bersama dengan Tuan Muda Salim.

Dan dibawahnya banyak balasan yang bernada iri dan kagum.

Jadi Denis tidak menemani dia makan karena dia menemani Yuna makan?

Diam-diam dia menutup grup : “Apakah gegar otak ringan bisa mempengaruhi sifat seseorang?”

Mini tidak tahu kenapa tiba-tiba Sheila bertanya seperti itu, dia pun menjawab : “Biasanya tidak, gegar otak memang bisa menyebabkan amnesia, tapi sangat jarang kalau sampai mempengaruhi sifat seseorang.”

Dia juga berpikir seperti itu ketika mendapat kabar kalau Denis kecelakaan dan menderita gegar otak ringan, Denis masih mengingatnya berarti dia tidak amnesia, dan sifatnya pun tidak berubah terlalu banyak, hanya saja sikapnya kepada Sheila menjadi lebih dingin.

Kelihatannya gegar otak itu hanya mengada-ada, atau dia tiba-tiba kehilangan minat kepada Sheila, sehingga dia berubah pikiran?

Kalau tidak, dia tidak mengerti kenapa hati seorang laki-laki bisa berubah begitu cepat.

Sheila meletakkan sumpitnya : “Bisakah berikan aku obat penguat kandungan?”

“Kak, apa dirimu merasa ada yang tidak sehat?” Mini mulai gugup, harusnya dia tidak usah memperlihatkan grup itu, kalau sampai emosinya tidak stabil maka akan berefek pada janin, dan jika hal itu terjadi bukankah dia bisa dihabisi oleh Tuan Muda Salim?

“Iya, aku tidak enak badan, Dokter, tolong berikan aku obat penguat kandungan yang paling bagus.”

Mini terkejut lalu bergegas pergi memanggil dokter, sampai setengah dari jumlah dokter di rumah sakit itupun berdatangan, Sheila memijit pelipisnya : “Aku hanya ingin meminta kalian memberikan obat untukku.”

Dokter pun khawatir kalau ada sesuatu yang terjadi pada Nyonya Muda Salim, maka nyawa mereka bisa melayang…..

Sudah ada dokter yang mulai memeriksa dirinya, jadi menolak pun percuma saja, karena dia tahu semua ini adalah perintah Denis.

Setelah serangkaian test sudah selesai, barulah sang dokter menghembuskan napas lega : “Mungkin karena tubuh Nyonya Muda cukup kuat, sehingga keadaan janinnya sekarang ini cukup baik.”

“Bisakah bukakan resep obat cadangan untukku?”

Dokter segera membawakan obat penguat kandungan yang paling bagus, Sheila menyuruh mereka semua keluar, melihat petunjuk pemakaian obat dan memakan 2 pil.

Kemudian dia bangun dan mandi, lalu mengganti bajunya dengan sebuah gaun sutra V-neck yang berwarna biru.

Warna gaunnya yang gelap membuat kulitnya yang putih terlihat semakin putih, dan gaunnya sangat tipis, sekali tertiup angin maka gaun tersebut akan menempel ke pahanya dan membuatnya terlihat seksi.

“Kak Sheila, jadi anda mau keluar?” Mini hanya berdiri terpana menatap Sheila, lalu dia melihat dirinya sendiri yang bulat, dia tidak mengerti kenapa perbedaan sesama manusia bisa begitu besar.

“Em.” Sheila membentuk rambutnya yang berwarna merah marun menjadi keriting kecil, penampilan itu membuat dirinya terlihat malas-malasan tapi juga berbeda.

Apakah dia mau melabrak selingkuhan? Sambil berpikir Mini menelan ludahnya dengan keras, namun dia tidak lupa dengan tugasnya : “Kamu mau pergi kemana?”

“Restoran Fantasi Langit.“ (nama tempat)

“…….” dia ingin pergi ke restoran yang dibicarakan Yuna di grup, Mini berkata : “Tapi sekarang anda tidak boleh pergi.”

“Aku sudah minum obat.”

“Tapi kalau terjadi sesuatu…..”

”Menurutku, tidak ada kalau bla bla bla….” Sheila memoleskan foundation tipis-tipis ke wajahnya, dia sudah kehilangan suaminya, memang kenapa kalau dia mempertahankan anaknya?

Dia tidak akan membuat suatu kesimpulan tanpa melihat dengan mata kepalanya sendiri.

Kalau memang Denis tidak ada masalah, maka dia tidak akan membiarkan Yuna berbuat sesuka hati di wilayahnya dengan memanfaatkan kesempatan ini.

Kalau memang Denis yang bermasalah, meskipun Sheila berada di posisi yang salah, maka dia akan menghapuskan lelaki ini dari dalam hatinya……

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu