Istri Direktur Kemarilah - Bab 204 Menyelamati Pasangan Anjing

Ini adalah wine Kenny, jadi wanita ini bisa merasakan dia dari barang pria itu?

Sheila entah bagaimana merasakan pikirannya tidak baik, Jari putihnya memegang gelas tersebut dan hidungnya mencium aroma wine, sedikit harum dan sedikit asam.

Adegan Kenny membawanya ke tempat itu terasa baru saja kemarin, dia pernah berkata, saat dia sudah bercerai, dia akan merayakannya, berkata memanggil Fahmi Lan bersama. Sayangnya, sekarang dia bisa dianggap sudah bercerai, tetapi, tidak tahu Kenny ada dimana?

Hal paling disesalkannya adalah dia belum pernah memakan mie ayam buatan Sheila. Sheila ingat bahwa itu adalah makanan favoritnya.

Tidak tahu apakah wine tidak memabukkan, dirinya sendiri sudah seperti mabuk, bisa berpikir tentang Kenny. Selama dia berpikir bahwa Regen mengatakan jantung Kenny ada di dalam tubuhnya, matanya akan terasa masam.

Dia berusaha keras mengontrol emosi karena sangat takut mempengaruhi bayinya.

Dari kotak tisu, mengambil sehelai tisu untuk mengusap air matanya, Tiba-tiba cahaya didalam restoran berubah warnanya, dari lilin berwarna kuning hangat ke lampu pink romantic yang membentuk gambar hati di dinding.

Sheila berdiri, dia tahu ini waktunya dia untuk meninggalkan restoran karena restoran ini khusus didesain untuk pasangan kekasih. Dia tidak cocok disini, jadi dia harus pergi.

Dia tidak berencana pergi sendirian, Dia ingin membawa Denis pergi bersama.

Melihat pria itu hari ini memberikannya pudding manis hanya untuk mendorongnya kemudian, Sheila hanya memberikan dirinya dan pria itu kesempatan.

Melihat pria itu, pria itu hanya menatapnya, tapi dia masih tetap duduk. Apakah dia ingin menghabiskan waktu bersama Yuna?

Dia menggerakan kakinya, ingin pergi, dan tiba-tiba lampu mati.

Semua gelap, tidak terlihat apapun.

Tempat ini penuh dengan ketegangan, tiba-tiba seseorang terjatuh di dalam gelap dan berteriak, segera saja, suara itu memenuhi ruangan.

Dia berdiri dengan canggung di tempatnya, dibilang jalan tidak, dibilang tidak juga masih sedikit jalan.

Di dalam gelap, dia menggerakan tangannya dan meraba-raba udara. Tidak tahu siapa yang dia sentuh, dia kemudian dengan cepat menarik kembali tangannya. Mungkin dia memegang terlalu banyak orang, mungkin juga terpegang mulut mereka, dan tidak menyadari ada juga orang yang memegang dia.

Saat yang sama, dia juga tidak berani bergerak lagi, dia takut bertemu orang lain dan mungkin bertabrakan dengannya.

Suasana sekitarnya menjadi sangat menegangkan, dan dia sendiri menghitung detik dan menit.

Hanya lima menit, tapi terasa sangat lama…

Saat ini, lampu tiba-tiba hidup, lampu yang sangat terang menyinari matanya sampai kesakitan.

Dia mencoba beradaptasi dengan cahaya lampu, melihat Denis, Denis juga hanya melihat dia, begitupun Jack dan Yuna.

Pandangan mata Jack sangat rumit, terkejut, panic, juga khawatir.

Yuna masih bangga seperti biasa, karena momen ini, dia memegang erat Denis dan melihat dia dengan tatapan kemenangan.

Denis menyadari dia dipegang oleh seseorang, mendorong Yuna pergi, saat lampu mati, dia ingin pergi menerjang, namun dipegang erat oleh Yuna.

“Kak Denis, kamu lupa dengan peringatan kakek?Kakek ingin kamu tetap menjaga jarak dari Kak Sheila, paling tidak sampai amarah kakek reda, lalu…”

“Lepaskan!”

“Tidak! Kak Denis, kamu pikirkan situasi Kak Sheila..” wajah Yuna dibenamkan di dada pria, Dada pria yang kekar dan sangat maskulin sangat membuat Yuna senang walalupun dia kalah.

“Minggir!” Denis menyingkirkan Yuna dan melihat ke Sheila lagi. Mata wanita ini penuh dengan keberatan dan ironi. Denis tahu bahwa dia peduli.

Denis berjalan menuju dia, tidak menunggu wanita itu berjalan kepadanya.

Sheila berjalan sedikit-sedikit ke mereka, dan tersenyum dingin.

“Kak Sheila, kamu dengarkan penjelasanku..”, Yuna tidak berdaya dan menggerakan jarinya, dengan senyuman yang tersembunyi.

“Penjelasan apa? Tidak perlu jelaskan padaku.” Mengatakan, berjalan melewati Yuna, mengambil gelas yang terisi wine lebih dari setengah gelas:”sebaliknya, aku ingin menyelamati kalian pasangan anjing bisa selamanya bersama.”

Selesai bicara, satu gelas wine ditumpahkan ke Denis.

Sheila tidak peduli apapun alasannya, bahkan jika Yuna mengambil inisiatif untuk menahan dia, dia tidak mendorongnya pergi sejak awal, itu sudah salah.

Gelas dijatuhkan dengan suara nyaring ke lantai oleh Sheila, dengan senyuman lega, dia tidak lagi melihat ke pria di depan dia, berbalik pergi tanpa keraguan.

Jack mengambil tisu untuk mengelap wine di rambut Denis dan wajahnya. Denis melambaikan tangannya untuk menyuruh Jack menjauh, namun Jack malah menghentikan Denis :”Tuan muda, Nona Yuna benar. Selama Tuan besar masih hidup, Jangan pernah menghabiskan tenagamu…”

Denis mengepalkan tangan dengan erat, memandang Jack dan berkata :”suruh orang lindungi dia.”

Yuna terasa blank untuk beberapa detik, dan kemudian menyadari pelacur itu berani menuangkan wine di wajah Kak Denis?

Walaupun begitu, hasilnya tetap memuaskan dia.

“Aku akan menjelaskannya kepada Kak Sheila.” Mengatakan itu, dirinya sudah berlari ke arah pintu.

Suara sepatu hak tinggi menghentak tanah dengan cepat dan berat, melihat pintu lift perlahan tertutup, sudah hampir membentuk garis tipis, tangan kecil dan putih Yuna sudah masuk dan menahan pintu lift.

“Kamu?” Sheila berpikir Denis mengejarnya saat pintu lift dipaksa dibuka kembali, tidak disangka itu adalah Yuna.

“Kenapa, kecewa? Kamu pikir Kak Denis mau mengejarmu?” Yuna juga beranjak ke lift, “Kak Denis tidak akan datang, dia tidak datang kepadamu saat lampu mati tadi, kenapa kamu pikir dia akan datang sekarang?”

“Oh, kamu jauh-jauh kesini Cuma mau bilang ini?”

“Aku ingin beritahu kamu, barusan aku mendorong Kak Denis untuk pergi, aku bilang pada dia jika tidak pergi, kamu bisa saja dipegang pria lain, tidak disangka dia malah memeluk aku….”

“Sudah cukup ? Keluar.”

“Kak Sheila, jangan emosi, jaga tubuhmu…”

Yuna melihat ke perut Sheila dengan pandangan buruk :”Jika kamu tidak jaga tubuhmu dan kehilangan anakmu, kamu tidak ada nilai lagi bagi Kak Denis. Jadi ijinkan aku biar bisa tertawa di akhir ?”

Sheila bersandar di dinding lift, dan melihat aktingnya dengan dingin. Sheila berkata, “kamu kira anak di perutmu aman?”

Yuna tidak kecewa, dia membuka pintu lift. Sebelum keluar, dia berbalik dan berkata “Kita lihat saja.”

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu